Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB, Mawar yang selama beberapa jam memilih untuk tidur agar bisa bekerja lagi di malam hari.
Setelah bangun, ia mengajak Rangga untuk pergi ke mall dan membeli beberapa pakaian untuk anak itu. Selama tinggal di sini, Rangga tidak memiliki pakaian yang layak. Dan karena Mawar sudah memiliki uang, ia ingin mengajak Rangga untuk membeli pakaian.
"Apa kau senang?" Tanya Mawar saat membawa Rangga ke mall.
Rangga mengganggukkan kepalanya dengan pelan, tapi Mawar merasa malu saat semua orang menatap ke arah mereka berdua. Yah, ia akui jika dirinya tampil sederhana dan tidak seperti orang-orang kaya yang selalu keluar masuk mall.
Hingga Mawar masuk ke toko pakaian, meski bukan toko pakaian bermerek. Namun semua pakaian nya cukup bagus, setelah memilih beberapa pakaian dengan di temani oleh seorang penjaga toko. Mawar langsung membeli pakaian yang ia pilih untuk Rangga.
"Terimakasih Nona sudah berbelanja di toko kami." Ucap kasir toko setelah Mawar selesai membayar, Mawar hanya menjawab dengan senyuman manis.
Tapi keduanya tidak sengaja menabrak seseorang, Mawar langsung meminta maaf dan meminta Rangga juga untuk meminta maaf. Tapi Mawar melihat Rangga menatap orang yang mereka tabrak, Mawar lalu mengangkat kepalanya dan melihat orang yang tidak sengaja ia tabrak.
Mata Mawar membulat sempurna saat melihat sosok Arga berdiri di hadapan mereka, Arga menatap mawar dengan mata yang menyipit.
"Maaf, kamu tidak sengaja. Ayo.." Ajak Mawar pada Rangga.
Tapi Arga langsung memegang tangan Rangga, dan membuat Mawar menatap ke arah pria itu.
"Maaf Tuan, kami tidak sengaja dan sudah meminta maaf. Apa kau bisa lepaskan tangan putra ku." ucap Mawar kesal, ia melepaskan paksa tangan Arga pada Rangga.
Rangga langsung bersembunyi di belakang Mawar.
"Sejak kapan putra ku memiliki seorang ibu?" Tanya Arga dengan tatapan dingin.
Mawar terdiam sejenak dan mencerna ucapan Arga, putranya? Maksudnya adalah Rangga.
Lalu Mawar menatap ke arah Rangga, "Rangga, dia ayah mu?" Tanya Mawar memastikan.
Rangga memeluk kaki mawar dengan erat, Mawar menatap Rangga. Lalu menatap sosok Arga, pria yang tadi malam menjadi pelanggan di bar tempat kerjanya dan juga telah menciuminya.
Tapi Mawar sama sekali tidak sadar jika Arga telah menciuminya tadi malam.
"Maaf Tuan Arga, sepertinya anda salah orang." Jelas Mawar yang langsung membawa Rangga pergi, tapi Arga langsung menarik tangan Rangga.
"Kau ingin menculik anak ku? Apa kau tidak takut jika aku melaporkan mu ke pihak berwajib." Jelas Arga.
Mawar terdiam sejenak, ia menatap Arga dengan tatapan kesal. Lalu seorang pria dengan jas hitam menghampiri Arga dan berbisik kepada pria itu.
"Sebaiknya kita bicara di tempat yang nyaman." Jelas Arga dengan nada tegas dan dingin.
Mawar dengan terpaksa menuruti keinginan Arga, mereka pergi ke sebuah restoran dan berada di ruangan khusus yang di pesan langsung oleh Arga.
"Jadi kau ayahnya?" Tanya Mawar kembali memastikan.
"Iya, aku ayahnya." Jelas Arga.
Mawar lalu melihat ke arah Rangga, jika di lihat-lihat Arga dan Rangga memiliki wajah yang hampir sama.
"Rangga, apa pria ini adalah ayah mu?" Tanya Mawar memastikan pada Rangga.
"Iya, Mama." Jawab Rangga dengan kepala yang menunduk.
"Kau dengarkan? Aku adalah ayah kandungnya." Jelas Arga.
Mendengar hal itu Mawar sangat marah, "Jadi kau ayah kandungnya yang brengsek itu!" Maki mawar.
Tanpa ragu Mawar bahkan menunjuk-nunjuk wajah Arga, "Kau ayah yang tidak bertanggung jawab, bahkan membiarkan Rangga berada di tempat sampah dalam keadaan sakit-sakitan. Jika bukan karena aku menolongnya waktu itu, mungkin Rangga sudah berada di alam lain. Dan kau dengan bangga masih bisa menyebut dirimu seorang ayah!?" Mawar meluapkan emosinya kepada Arga, dan seakan lupa siapa sosok Arga.
Mendengar hal itu Arga terdiam sejenak, ia terkejut dengan makian yang di lontarkan oleh Mawar kepadanya.
"Kenapa kau tidak bisa menjawabnya, karena kau memang ayah yang brengsek!" Jelas Mawar dengan kesal, ia tidak habis pikir. Ternyata ayah dari anak yang ia asuh adalah orang yang sangat kaya raya, tapi dengan tega menelantarkan anaknya di tempat sampah.
"Nona, kau sebaiknya diam karena kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi." Jelas Arga dengan tatapan dingin dan membuat siapapun langsung takut.
"Aku tidak peduli alasan mu, tapi yang jelas. Kau tidak becus mengurus putra mu sendiri." Jelas Mawar dengan kesal.
Arga menatap Mawar tanpa menjawab ucapan wanita itu, ia lalu mengeluarkan sejumlah uang dan menyerahkannya kepada Mawar.
"Anggap saja ini sebagai kompensasi karena kau telah mengurus putra ku selama beberapa hari." Jelas Arga yang memberikan sebuah amplop yang sangat tebal.
Mawar terdiam sejenak, "Aku tidak butuh uang mu." Jelas Mawar dengan tegas.
Ia lalu melihat ke arah Rangga, kemudian berbicara dengan nada serius kepada Rangga.
"Rangga, jika dia memang ayahmu. Maka sekarang kau bisa pulang ke rumah mu." Jelas Mawar dengan senyuman hangat.
Mendengar hal itu kedua mata Rangga langsung berkaca-kaca, ia menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Mama... Aku tidak ingin tinggal dengan Daddy, aku ingin tinggal dengan Mama." jawab Rangga seraya merengek.
Tapi Mawar dengan tegas menolak, ia tidak ingin berurusan dengan Arga. Meski Rangga merengek kepadanya, dan lagi Rangga memang harus tinggal kembali bersama dengan keluarga aslinya.