Semalam Dengan Istrimu

Daniel mengantarkan Viona sampai di gerbang perumahan yang Viona tempati bersama suaminya. Karena Viona yang menyuruh Daniel untuk mengantarkannya sampai sana. Dia tidak ingin Satria salah paham pada mereka.

"Kamu yakin diantar sampai sini saja?"

"Iya."

Viona ingin keluar dari dari mobil, tapi Daniel menahannya.

"Viona."

"Kenapa?"

Daniel ingin mengatakan sesuatu pada Viona, tapi dia nampak ragu-ragu, namun dia memilih memberanikan diri untuk bertanya. "Jika seandainya suami kamu selingkuh. Apa yang akan kamu lakukan?"

Viona tidak mengerti mengapa Daniel menanyakan itu. "Mengapa kamu bertanya seperti itu?"

"Hanya bertanya saja."

Viona hanya diam, sudah lima tahun dia tinggal bersama Satria, dia sudah terbiasa hidup bersama pria itu. Apalagi dulu Satria begitu perhatian padanya, yang belum pernah dia dapatkan dari siapapun, karena selama tinggal dengan om Ari dan tante Sinta, hidupnya lebih banyak tekanan dari pada saat ini.

Jika Satria selingkuh apa dia harus marah? Sementara dirinya juga secara tidak langsung seakan telah berselingkuh dengan Daniel, pernah tidur bersama walaupun dia sedang mabuk, dan Daniel begitu perhatian padanya. Walaupun Viona sudah mencoba untuk menghindar.

Viona juga sama, dia merasa ada di posisi yang salah. Dia merasa tersesat setelah bertemu Daniel, tapi dia ingin mencoba terus tetap setia pada Satria. Dia tidak tidak tega mengkhianati Satria yang dia pikir Satria juga setia padanya. Malah dia terus merasa dirinya yang menodai pernikahannya

Tapi dia akan mengakhiri pernikahan yang tidak sehat ini jika memang Satria telah terbukti berselingkuh. Untuk apa dipertahankan jika kedua hati itu telah berpaling walaupun sampai saat ini Viona masih bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkan perasaanya pada Daniel, karena dia masih menghargai pernikahannya.

Padahal selama ini Viona sangat merasa bersalah pada Satria dan mengganggap dirinya kotor.

"Ibu tiriku sering melakukan perjalanan ke luar kota yang sama dengan suami kamu."

Viona langsung menatap Daniel begitu mendengar ucapan Daniel.

"Ya memang itu semua alasannya karena pekerjaan dan memakai mobil masing-masing, bahkan mereka berangkat di hari yang berbeda."

"Ibu tiri aku yang mengatur jadwalnya, dan menugaskannya. Mengapa dia terus menugaskan suami kamu ke kota yang sama dengan yang akan ibu tiri aku kunjungi?"

"Dan ibu tiri aku juga yang sudah menaikan jabatan suami kamu."

Mata Viona membulat begitu mendengar ucapan Daniel. Mengapa rasanya bisa kebetulan seperti itu.

"Aku juga belum punya buktinya, aku hanya tidak ingin kamu terus dibohongi oleh suami kamu jika ternyata dia dan ibu tiriku ada main hati. Minggu depan akan diadakan pesta di perusahaan, kamu datang kesana. Aku ingin lihat bagaimana reaksi ibu tiri aku jika kamu datang bersama suami kamu."

Viona terdiam, dia harap semua itu tidak terjadi. Dia harap Satria tidak selingkuh. Dia akui dia memang telah menodai pernikahan ini, tapi dia masih bisa terus berusaha untuk menjaga dirinya untuk tidak jatuh lagi ke dalam dosa yang sama bersama Daniel. Dia masih ingin menjaga ikatan pernikahan ini. Karena dia tidak tega meninggalkan Satria yang dia pikir begitu setia padanya selama lima tahun ini. Padahal dia sangat berharap hanya sekali saja dia menikah selama dia hidup.

"Aku tidak tau, aku harap kecurigaan kamu itu salah. Aku pulang dulu." pamit Viona. Dia segera keluar dari Mobil. Walaupun hatinya kelihatan gundah.

Daniel hanya diam membiarkan Viona keluar dari mobilnya.

Daniel juga keluar dari mobil, dia memperhatikan Viona yang berjalan menuju rumahnya.

Drrttt...Drrttt...

Daniel mendapatkan pesan dari Asisten Zi.

[Ibu Miska sore tadi hanya pergi ke tempat spa.]

Saat itu Miska memang memarkirkan mobilnya di tempat spa, karena tau dia sedang diikuti oleh Asisten Zi. Padahal Miska berganti pakaian dan memakai masker, dan memakai rambut palsu, dia meminjam mobil temannya yang bekerja di tempat spa itu menuju hotel.

Daniel segera membalas pesan dari Asisten Zi.

[Tolong selidiki lebih jauh lagi, kalau bisa CCTV tempat spa nya sekalian.]

Ponsel Daniel bergetar kembali. Asisten Zi membalas pesan Daniel.

[Baik Tuan.]

Setelah sampai rumah, Viona masuk ke dalam kamar yang ditempati Satria, kebetulan tidak dikunci. Dia menatap Satria yang masih tertidur pulas.

Viona nampak ragu-ragu untuk mengecek ponsel Satria, tapi dia harus melakukannya, namun tidak ada pesan yang mencurigakan, hanya ada pesan darinya saja. Bahkan diriwayatkan panggilan telepon pun sama, tidak ada riwayat panggilan telepon dengan ibu tirinya Daniel itu.

Viona mengecek setiap saku celana dan saku baju Satria siapa tau ada yang mencurigakan, termasuk tas kerjanya juga. Tapi sama sekali tidak ada yang mencurigakan.

Sebenarnya dia merasa bersalah pada Satria jika dia mencurigainya tanpa alasan. Tapi apa yang dikatakan Daniel membuat dia merasa ada sesuatu yang mengganjal antaran Satria dan ibu tirinya Daniel. Dia rasa ucapan Daniel benar, dia harus datang ke pesta itu. Dia ingin tau apa Satria akan mengajaknya atau tidak, sementara saat dia tadi menghubungi Sandra, Sandra yang masih status pacar saja diajak oleh Andrian.

...****************...

Viona masuk ke dalam kamarnya, dia meminum obat setelah menyempatkan makan sedikit. Rasa pusing masih saja menggerogoti kepalanya.

Drrttt...Drrttt...

Ponsel Viona bergetar, rupanya ada pesan dari nomor tidak dikenal, bisa dipastikan itu nomor Daniel.

[Apa kamu sudah minum obat?]

Hanya pertanyaan seperti itu saja membuat Viona tersentuh, Viona tidak membalas pesan dari Daniel. Mengapa sulit sekali untuk menghindarinya. Dia membenci hatinya sendiri yang tidak bisa membuang perasaan itu pada Daniel.

Viona langsung menghapus pesan dari Daniel.

Paginya... Rasa pusing di kepala Viona sudah tidak begitu terasa lagi, entah karena obatnya yang mahal atau memang karena kondisinya yang memang harus cepat membaik. Walaupun badannya masih belum stabil, masih panas walaupun tidak sepanas semalam. Tapi Viona tetap memilih bekerja, dengan bertemu Sandra, dia tidak merasa kesepian. Dari pada di rumah sendirian.

Viona selalu menyempatkan diri memasak untuk Satria. Dia tersenyum karena Satria begitu lahap memakan masakannya.

Tapi kenapa Satria tidak membahas juga masalah pesta di perusahaan? Apa karena waktunya masih satu minggu lagi?

"Mas..."

"Kenapa?"

"Kenapa tidak sekarang-sekarang saja kita ke Dokter Andrologi."

Satria terdiam sejenak, "Aku lagi sibuk Viona."

"Mas kan sudah tau CEO disana satu sekolah dengan aku, aku bisa minta izin sebentar padanya. Dia orangnya sangat ramah dan loyal, aku yakin dia akan mengizinkannya."

Satria menghela nafas, mengapa Viona ngotot sekali ingin sekarang.

"Ya sudah,biar nanti saja aku pergi kesana."

"Waktu itu kan hanya mas sendirian. Biar aku juga ikut kesana kebetulan aku sudah izin sama Sandra untuk pergi sebentar mengantar kamu ke Dokter Andrologi."

Satria menjadi gelisah mendengar Viona mau ikut ke dokter Andrologi, padahal dulu dia pura-pura di periksa, hanya membuat keterangan palsu soal dia yang bermasalah pada h0rmonnya karena faktor kecapean.

Namun Satria berusaha untuk bersikap tidak mencurigakan di depan istrinya. "Tapi aku belum gajian. Sementara minggu kemarin uang aku habis buat modal warung mama." Satria tidak mungkin juga menceritakan dia transfer 10 juta untuk adiknya yang kuliah di Singapura.

Baru saja Viona ingin membicarakan masalah kedatangan mertuanya mengenai modal warung itu, dia rasa dia tidak boleh menceritakannya, dia takut malah terjadi pertengkaran antara ibu dan anak itu.

"Kebetulan baru saja uang masuk ke dalam rekening aku karena aku minta transfer sama Sandra, hari ini aku gajian. Biar aku yang bayar."

"Tapi kenapa kamu harus ikut sih? Kamu gak percaya sama aku Vi?"

"Bukan gak percaya, gak salahnya kan aku ikut."

"Bukannya kamu lagi sakit?"

"Udah mendingan kok. Makanya aku hari ini mau masuk kerja.

" Tapi..."

Satria melihat Viona yang menatapnya dengan tatapan penuh curiga. Satria tidak bisa menolak lagi, dia malah jadi kelalabakan sendiri. Bagaimana jika Dokter Andrologi itu bilang kalau Satria tidak memiliki masalah apapun pada h0rmonnya.

...****************...

...Hayolah Viona kamu harus seperti Eliana, yang strong hehe... Masa mau dikibulin suaminya? Yang Eliana gak up hari ini, othor bangun kesiangan 🙏😁...

...Nah siapa tau ada yang mau mampir ke genre yang sama, sudah tamat cuma 90 bab. Bedanya ceweknya masih perawan 😁...

...GAIRAH CINTA ADIK IPAR...

Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya katakanlah masih perawan karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.

Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.

...****************...

...Baca ini memang bagus buat yang memiliki tensi darah rendah 😁🙏...