Theodore Sulivan menganggap semua wanita di dunia ini adalah sumber masalah. Masalalu yang memaksanya karena dirinya di khianati oleh sang istri di depan matanya membuat dirinya berubah menjadi sosok pria dingin dan seakan tidak tersentuh.
Namun tiba-tiba dunianya kembali berwarna kala dirinya di pertemukan dengan guru sang putra bernama Hana Pertiwi.
Hana Pertiwi justru takut kepada Theo karena menganggap Theo adalah pria yang menyeramkan sekaligus menyebalkan.
"Call me daddy, baby atau kau akan terus berada dalam cengkraman ku sekaligus penghangat ranjangku" ucap Theo dengan nada dingin namun penuh intimidasi!!!!
Apakah Hana bisa bersama Theo, ataukan Hana malah semakin takut pada pria itu....??????????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azizah Kecewa
Sesampainya di depan rumah Hana, Theo yang membawa motor langsung berhenti di depan rumah sederhana itu.
Namun raut wajah Hana semakin muram kala melihat motor beat karbu milik Riko.
"Pak mampir dulu? " tanya Hana.
"Iya dong" jawab Theo dengan mantap.
Keduanya masuk kedalam rumah, dan langsung mendapati Riko yang duduk merenung.
"Bunda... huhuhu.. Maafkan Ayah, sayang. Ayah mohon jangan tinggalkan Ayah. Ayah khilaf, Bunda" Riko langsung memeluk Hana saat melihat wanita itu masuk kedalam rumah.
Hana langsung mendorong Riko, ia merasa jika Riko sudah berbuat kesalahan yang begitu besar pada dirinya.
"Kita sudah selesai Riko, pergi dari rumahku" sahut Hana dengan nada dingin.
Theo dan Kartika hanya jadi penonton saja karena Kartika belum tahu jika sang putri baru saja patah hati.
"Tidak mau Bunda! Maafin ayah ya sayang. Ayah janji akan jauhi Rahmi. Rahmi yang maksa Ayah buat lakuin itu" ucap Riko.
"Dan kamu mau? Bahkan kamu. menikmatinya? Jujur saja aku tak pernah sejijik itu sama orang lain sebelumnya. Pergi Riko, atau aku bunuh kamu... Arghhhhhh" Hana berteriak saking murkanya.
"Baiklah Bunda, Ayah akan pergi. Maafkan Ayah, sayang. Ayah bodoh, ayah telah berbuat yang hina. Semoga Bunda maafin Ayah" ucap Riko akhirnya memilih pergi.
Hana langsung mendudukkan dirinya di kursi sembari terisak.
Theo memahami situasi sekarang, mungkin Hana butuh waktu berdua bersama Ibunya.
"Maaf sebelumnya, Hana, Ibu saya pamit dulu" ucap Theo.
"Terimakasih Pak Theo sudah mengantar saya" balas Hana yang di tanggapi dengan anggukan kepala Theo.
Kini tinggal Hana dan Euis berdua saja.
"Ada apa ini, Han? Kenapa kamu dan Riko bertengkar? " tanya Kartika.
"Hikhikhik.... Kami putus, Ma. Riko selingkuh sama Rahmi" ungkap Hana.
"Rahmi teman kamu?" Kartika memastikan.
Hana mengangguk.
"Astagfirullah!!" ucap Kartika sembari geleng-geleng kepala mendengar orang yang merebut kekasih anaknya ternyata orang yang telah banyak ia bantu.
"Rahmi sengaja menggoda Riko dengan tubuhnya, Ma. Aku memergoki mereka sedang berhubungan badan di rumah Riko sewaktu aku ingin memberikan kue ultah..hikhikhik" ungkap Hana kembali.
"Dasar orang gak tahu diri, gak tahu terimakasih padahal sudah banyak kita bantu malah lempar kotoran ke wajah kita. Mental miskin akan selamanya miskin" Kartika yang tadinya selalu bersabar dan lembut kini jadi tersulut emosinya.
"Sudah jangan menangis, kamu harusnya bersyukur bisa lepas dari Riko sebelum kalian menikah. Bagaimana jika sudah menikah baru ketahuan. Mendingan sama wali murid yang tadi, udah ganteng, terlihat kaya lagi" sambungnya.
"Pak Theo maksudnya?" tanya Hana.
"Iya, yang tadi itu namanya Pak Theo?" tanya Kartika.
"Iya Pak Theo namanya. Duda sih, ayahnya muridku" papar Hana.
Hana menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau berbangga diri, walau bagaimanapun Theo adalah orang kaya, tampan dan pria itu bisa mendapatkan wanita manapun walau dirinya dan Theo sudah melakukan hal yang dewasa sewaktu di danau namun Hana menganggap itu sebagai bentuk menepati janji saja.
"Untuk saat ini aku tidak mau dekat dengan siapapun, Ma. Rasanya masih sakit saja" ucap Hana.
"Mama akan selalu dukung kamu. Sekarang sudah jangan di pikirkan lagi Riko dan Rahmi. Fokus saja pada diri kamu sendiri" balas Kartika.
Hana hanya mengangguk saja..
Di sisi lain, Riko merasakan amatlah menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan. Mengkhianati Hana adalah hal yang sebelumnya tidak ia fikirkan.
"Arghhhhhh.. Maafkan aku, Bunda" ucapnya sembari terisak.
Rahmi telah mengalahkannya, Rahmi membuat Riko terjebak dalam birahi yang Rahmi suguhkan padahal sebentar lagi dirinya akan melamar Hana.
Azizah yang baru kembali dari Bogor sangat terkejut sekali melihat penampakan rumah yang sangat berantakan.
Riko sudah mengamuk di rumahnya, ia tidak terima hubungannya berakhir begitu saja dan ia pun kecewa kepada dirinya sendiri kenapa ia bisa melakukan hal yang hina dengan Rahma sampai Hana memergokinya.
"Astagfirullahaladzim" pekik Azizah melihat kekacauan yang terpampang nyata di depan matanya.
Dirinya pun lalu berjalan ke arah kamar Riko dan membuka pintu kamarnya, benar saja Riko sedang terduduk dengan kepala tertunduk sembari terisak.
"Riko siapa yang memberantakin rumah?" tanya Azizah.
Belum selesai lelahnya sehabis perjalanan dari Bogor, sebenarnya Azizah ingin tinggal di sana selama 3 hari namun entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak, Ia pun memutuskan pulang dari rumah saudaranya hari ini juga.
"Jawab Riko, jangan diam aja! Siapa yang memberantangin rumah kita?" tanya Azizah sekali lagi.
"Maaf Mak!" Hanya itu yang Riko jawab.
"Apakah kamu yang melakukannya?" tanya Azizah.
"Iya mak, Riko yang melakukan! Entah harus bagaimana lagi, Riko emosi, Riko kesal dan Riko bodoh" Hanya itu yang Riko katakan sembari terisak.
"Coba ceritakan pada Emak kenapa kamu seperti ini?" tanya Azizah.
"Hubunganku putus dengan Hana, Mak" jawab Riko.
"Putus? Putus bagaimana? Tadi pagi Hana menghubungi Emak mengajak Emak membuat kejutan ulang tahun untuk kamu tapi kenapa kamu bilang kamu putus dengan Hana?" Azizah semakin penasaran dengan sikap sang anak.
"Riko sudah salah Mak, Riko udah ngehianatin Hana. Riko tidak sengaja RikonKhilaf" ujar Riko.
"Maksudnya apa? Ceritakan yang lengkap jangan bikin Emak penasaran" bentak Azizah.
"Riko sudah selingkuh Mak dan Hana tahu. Riko khilaf Riko nggak mau putus sama Hana, Riko hanya cinta sama Hana. Maafkan Riko, Mak yang sudah gagal menjadi pria yang baik dan menjaga komitmen" ungkap Riko tak hentinya menangis.
"Selingkuh dengan siapa kamu Riko? Padahal Hana adalah perempuan yang baik dan Emak sangat menyuka dia. Hana sopan dan Hana tidak sombong. Kamu tahu jika dibandingkan kita dan Hana jauh ekonominya di atas kita tapi Hana mencintai kamu apa adanya. Dengan siapa kamu berselingkuh?" tanya Azizah ingin rasanya ia membenturkan kepala sang anak ke dinding.
"Rahmi Ma! Aku selingkuh dengan Rahmi. Rahmi selalu datang kepadaku dan Rahmi selalu memberikan tubuhnya untuk aku nikmati. Aku menyesal Mak" Papar Riko.
"Sialan dasar anak tidak tahu diri! Sejak kapan kau menjadi pria yang murahan Riko, padahal Emak selalu mendidik kamu dengan baik?" Azizah merasa sangat kecewa kepada Sang putra.
Azizah tahu Rahmi menyukai Riko tetapi Azizah tidak pernah berpikir bahwa Rahmi akan melakukan hal yang hina dan menjerat Riko dengan tubuhnya.
Selama ini Azizah mengizinkan Rahmi menemui Riko karena Azizah yakin bahwa Rahmi adalah adalah gadis yang baik. Rahmi sempat bicara bahwa ia sudah menganggap Riko adalah kakaknya sendiri dan sedikit banyaknya bahwa Rahmi masih kerabatan jauh dengan Riko, itulah yang membuat Azizah tidak keberatan jika Gadis itu selalu datang ke rumahnya dengan alasan ingin bertemu Riko.
"Maafkan Riko, Mak! Riko salah tapi Riko tidak mau menikahi Rahmi. Riko tidak mencintai Rahmi hanya saat itu Riko khilaf" ungkap Riko
"Berapa kali kau meniduri Rahmi?" tanya Azizah.
"10 kali Mak" jawab Riko.
"Itu bukan khilaf goblok itu kau menikmatinya, pantas saja Hana sampai membencimu" geram Azizah.
Entah bagaimana Riko kedepannya karena Riko tidak ingin menikahi Rahmi walaupun Rahmi sudah memberikan keperawanannya pada dirinya Riko hanya ingin menikah dengan Hana karena Riko mencintai Hana sepenuh hati dan Hana lah cinta pertama dalam hidupnya.
Riko yakin sesudah ini Rahmi akan semakin gencar mengejarnya apalagi Rahmi akan menuntut pertanggungjawaban dirinya. Riko tidak siap jika menikah dengan gadis itu.
"Kau harus bertanggung jawab Riko, mau bagaimanapun kau sudah meniduri Rahmi dan mengambil keperawanannya" ucap Azizah dengan tegas namun Riko menggeleng.
"Sore kita akan ke rumah Rahmi membicarakan ini. Ya Allah, Riko Emak tidak menyangka kau akan seperti ini" ucap Azizah lalu pergi ke kamarnya.
Di dalam kamar, wanita paruh baya itu menangis. Harapan untuk bisa mempunyai menantu yang cantik, baik dan sopan seperti Hana sepertinya harus pupus sudah, digantikan oleh Rahmi yang ia sendiri pun kurang begitu menyukainya apalagi kini ia tahu bahwa Rahmi sudah berhubungan badan dengan Riko.
"Dasar gadis murahan! Aku kira dia selalu datang kerumah ini tidak memiliki rencana picik" ucap Azizah dengan kesal.
"Ya Allah maafkan saya" ucap Azizah sembari menutup wajahnya dengan Kedua telapak tangan.
Ia merasa menjadi Ibu yang gagal tidak bisa mendidik sang putra menjadi pria yang tanggung jawab dan bisa menahan hawa nafsu. Jalan satu-satunya yaitu menikahkan Riko dan Rahmi.
