Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Apa yang ingin Bibi sampaikan?!" tanya tuan Diwangga pada salah seorang asisten rumah tangga yang usianya tak lagi muda. Dia adalah pengasuh Anggun diwaktu kecil, dan termasuk salah seorang asisten kepercayaan istrinya. Kencana.
Arthur mendongak menatap ke arah Bibi Maid saat merasakan sikunya piyamanya di tarik. lalu mengangguk .
"Daddy.. !" Arthur berjalan ke arah Benyamin dan memegang tangan ayahnya itu. "Bibi maid bilang keluarganya dalam bahaya, apa Daddy bisa melindungi mereka?!" Arthur bertanya dengan menatap wajah ayahnya.
Benyamin menoleh ke arah Bibi maid yang sedang menunduk sambil meremas jemarinya, lalu menatap sang putra dan juga para polisi yang tampak nya paham dengan apa yang terjadi.
"Katakan saja! aku akan melindungi keluargamu, saat ini juga aku akan perintahkan orang orangku untuk ketempat keluargamu. berikan alamat mu padaku!" titah Ben setelah mendudukkan Arthur ke atas pangkuannya.
bibi maid pun memberikan secarik kertas pada tuan Jordan. dan Ben segera menelepon Kevin.
"Arthur, kembalilah ke kamarmu! ini sudah waktunya tidur, besok masih hari sekolah kan?!" ucap Anggun lembut pada putranya. dua tidak ingin anaknya ikut mendengarkan pembicaraan yang belum pantas didengar oleh anak seusianya.
"Daddy..?!" Arthur merengek tak mau beranjak dari pangkuan ayahnya.
"Tidurlah, besok Daddy akan mengantar dan menjemputmu sekolah, oke?!" bujuk Ben
"Are you seriously?" wajah Arthur berbinar mendengarnya.
"Sure..!" jawab Ben sambil mengacak ubun ubun putranya dengan gemas.
"Yeeaah...!" Arthur bersorak bertepuk tangan. jika seperti itu, dia benar-benar seperti seorang anak kecil yang polos.
" I love you, Dad ..!" Arthur memberikan ciuman selamat malam pada ayahnya.
"Love you too!" balas Ben
Anggun menghela nafas menyaksikan pemandangan itu. huh.. bahkan sang putra berjalan melewati nya tanpa meninggalkan kecupan selamat malam, membuat wanita itu melirik sinis pada Ben. bisa bisanya orang yang baru datang beberapa bulan itu menggeser posisinya
*
"Katakanlah!" titah Ben setelah Arthur tidak ada lagi di antara mereka.
"Ini Tuan!" Bibi maid berjalan kearah Tuan Diwangga lalu menyerahkan ponsel jadulnya yang sudah dia buka sebelumnya.
Mata Tuan Diwangga terbelalak menyaksikan rekaman video tersebut di mana di dalamnya ada sang istri Kencana putri sedang di siksa oleh Bella dan tak ada seorangpun yang mampu menolongnya.
bahkan dengan lancang tangan Bella menarik rambut Kencana hingga kepala Kencana ikut terdongak, padahal pada saat itu kondisi Kencana sedang dalam keadaan sakit.
Sakit yang baru saja pada saat ini mereka ketahui, bahwa ternyata penyakit itu sengaja dibuat oleh manusia yang tidak tahu balas budi. yang dengan begitu kejam menusuk dari belakang orang yang selama ini sudah berbaik hati memberinya kehidupan. BELLA.
"Cepat tulis, katakan pada suamimu untuk menikahiku setelah kepergianmu, dan katakan padanya untuk menganggap Tania sebagai putrinya sendiri! katakan juga untuk memperlakukan putriku sama seperti dia berlaku pada Anggun!" perintah Bella yang pada waktu itu belum berstatus sebagai istri Tuan Diwangga, masih sambil mencengkeram rambut . melihat apa yang ada di layar , terlihat jelas bahwa pada saat itu mereka sedang berada di dalam kamar pribadi Nyonya Kencana bersama Tuan Diwangga
"Aku tidak akan melakukannya, Aku tidak akan membiarkan suamiku jatuh ke pelukan wanita licik dan jahat sepertimu!" bantah Nyonya kencana meskipun dia sambil meringis menahan sakit akibat jambakan Bella di rambutnya.
"Ha ha ha ha ha ... Apa benar kau akan menolak perintahku? kau serius berani melawanku? baiklah jika itu keputusanmu. tapi jangan menyesal jika setelah ini aku akan menyiksa putrimu! aku akan memastikan setelah kematianmu maka putrimu akan hidup bagaikan di dalam neraka" ucap Bella sambil menarik lebih keras rambut Nyonya Kencana sehingga Nyonya Kencana semakin kesakitan. kemudian setelah itu Bella menghempaskan rambut Nyonya Kencana sehingga Nyonya Kencana jatuh tersungkur.
" jangan ada yang berani mendekat dan membantunya! Kalau tidak aku akan menghabisi kalian semua!" teriak Bella ketika seorang Maid ingin membantu Nyonya Kencana.
"Lastri, bawa Anggun kesini, biar Nyonya Kencana yang lemah dan penyakitan ini bisa melihat, Bagaimana nasib putrinya di tanganku!" perintah Bella kepada seorang maid yang menjadi kepercayaannya, dan juga yang selama ini membantunya memasukkan racun ke dalam makanan Nyonya Kencana.
"Tidak, jangan, kumohon jangan lakukan apapun pada putriku!" Nyonya Kencana merangkak, dan memegang kaki Bella, memohon agar Bella tidak mengganggu putri kesayangannya.
"hahaha di mana keangkuhanmu yang tadi bukankah kau berani melawanku kenapa sekarang berlutut memohon di hadapanku ejek Bella
"Ak-ku ti -dak me-nyangka sela-ma in-ni ak-ku tel-lah meme-li-hara se-ekor ul-lar kau benar-benar manu-sia yang tid-ak tahu bal-as budi eng-kau memba-las semua kebai-kanku deng-an keja-hatan kau men-nusukku dar-ri bela-kang Kau seperti mu-suh di dalam selim-mut!" Nyonya Kencana berbicara memaki Nyonya Bella meskipun dengan suara yang tersendat-sendat.
"Sela ma ini -- aku selalu ber-baik ha-ti pada-mu, membe-rimu kehidu-pan, bahkan menganggap-mu layak-nya sau-dara sen-diri, tapi tam paknya keba-ha-gia-anku membu-at matamu silau, hing-ga ing-in memiliki-nya!"
"wah wah wah.. ternyata, meskipun nyawamu sudah Sampai Di Ujung tenggorokan pun kamu masih bisa banyak bicara ya?!" Bella berbicara sambil bertepuk tangan.
" Tapi sayangnya aku tidak peduli. aku hanya mau kamu menulis surat itu. surat wasiat untuk suamimu tercinta. yang isinya dia harus menikahiku setelah kamu mati . dan harus menerima keberadaan putriku di rumah ini. sekaligus menganggapnya sebagai putrinya sendiri !" ucap Bella.
selama ini Bella sudah berusaha untuk menarik perhatian Tuan Diwangga dengan berbagai cara . akan tetapi sayangnya Tuan Diwangga tidak pernah meliriknya sedikitpun. bahkan seperti tidak pernah menganggap keberadaannya di rumah itu. Hal itulah yang membuatnya kesal sehingga semakin tertantang untuk memiliki Tuan Diwangga.
dan akhirnya karena tidak ingin melihat putrinya disiksa dan menderita Setelah kepergiannya , nyonya Kencana dengan terpaksa menulis surat sesuai dengan yang diminta oleh Bella tersebut.
"bagus aku suka kalau kamu menurut seperti ini. ingat ! berikan surat itu kepada suamimu. dan katakan padanya untuk membukanya setelah kamu mati. kalau sampai kamu tidak memberikannya kepada suamimu. dan kalau sampai suamimu tidak menikahiku maka dalam hitungan hari Putri kesayanganmu itu akan menyusulmu ke neraka!" ancam Bella.
"dan kamu! kamu juga!" Bella berbicara sambil menghadap ke arah dua orang pelayan Setia Nyonya Kencana.
"Ingat baik-baik oleh kalian berdua! jika sampai hal ini terdengar oleh Tuan Diwangga, maka aku akan memberikan hukuman kepada kalian berdua. bukan hanya kalian berdua tetapi juga keluarga kalian berdua yang ada di kampung yang akan menerima akibatnya. jangan lupa kalau aku bisa melakukan apapun termasuk mencabut nyawa kalian. seperti yang telah aku lakukan kepada Nyonya kalian ini!" dengan kejamnya, Bella juga mengancam dua pelayan setianya Kencana.
Tanpa Bella sadari jika satu diantara mereka sedari tadi menyalakan ponsel dalam mode merekam dan meletakkannya Di saku bajunya.
"Apa kalian paham?!" teriak Bella terhadap dua pelayan tersebut.
"I iy ya , kami paham!" jawab dua pelayan itu ketakutan.
*
"Maaf tuan besar, karena selama ini saya tidak berani berbicara. itu karena saya berada di bawah ancaman Nyonya Bella. dan satu teman saya yang juga menjadi abdi setia Nyonya Kencana pun telah dipecat oleh Nyonya Bella, karena ketahuan ingin melaporkannya kepada tuan!"
"bahkan sekarang entah bagaimana nasibnya Saya juga tidak tahu, Karena pada saat itu Nyonya Bella menyuruh dua orang laki-laki untuk menyeretnya keluar dari rumah ini. sekarang Setelah nyonya Bella ditangkap dan Tuan besar mengetahui kejahatannya baru saya berani mengatakan hal ini kepada Tuan!" ucap Bibi maid sambil menundukkan kepalanya penuh penyesalan.
" Terima kasih bibi ini sudah cukup. dengan bukti ini aku bisa menceraikan wanita ular itu!" Jawab Tuan Diwangga sambil memeluk Anggun Yang juga menangis pilu melihat kejahatan Bella terhadap mendiang mamanya.
buat author semangat nulis nya
buat author semangat nulisnya