NovelToon NovelToon
DIA YANG KU KAGUMI

DIA YANG KU KAGUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Myz Yzy

kisah seorang siswi perempuan yang tidak tertarik dengan apapun akhirnya menyukai seorang lelaki yaitu kakak kelasnya,hari demi hari ia lewati tana menyapa ataupun yang lain.hanya sebatas melihat dari jauh orang yang di kaguminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myz Yzy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CINTA YANG UTUH

Malam-malam yang mereka habiskan bersama kini terasa lebih bermakna. Tidak ada lagi rasa terburu-buru untuk mencapai sesuatu, hanya ada kenyamanan dalam setiap detik yang berlalu. Meskipun mereka sudah berusaha untuk lebih dewasa dalam mengelola hubungan ini, tak jarang hal-hal kecil yang dulu menjadi pemicu konflik kini hanya menjadi bahan tertawa. Mereka belajar untuk saling menghargai lebih dalam, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri masing-masing.

Suatu hari, saat mereka sedang duduk di taman yang sudah menjadi tempat favorit mereka, Yana berbicara tentang pekerjaan yang sedang ia jalani. “Kadang, aku merasa pekerjaanku semakin menuntut banyak waktu dan energi. Aku ingin melakukan lebih banyak hal, tapi waktu terasa begitu terbatas,” keluhnya.

Nabil menatap Yana dengan penuh perhatian, lalu meraih tangannya. “Aku mengerti, Yana. Kadang aku juga merasa seperti itu. Tapi, yang penting adalah kita tidak melupakan diri kita sendiri di tengah segala tuntutan itu. Kamu berhak untuk memiliki waktu untuk dirimu sendiri.”

Yana tersenyum tipis, merasakan ketulusan dalam kata-kata Nabil. “Aku tahu, dan aku belajar untuk memberi diri sendiri ruang. Tapi kadang, aku merasa takut kalau aku tidak bisa menyeimbangkan semuanya.”

Nabil mengangguk, memahami. “Mungkin itu yang membuat kita merasa lebih berat dalam menjalani hidup, ya? Kita terlalu sering merasa harus sempurna dalam segala hal. Tapi kenyataannya, kita bisa belajar untuk memberi lebih banyak kelonggaran pada diri kita sendiri.”

Yana terdiam sejenak, merenung. Kata-kata Nabil seperti membuka pikirannya. Ia menyadari bahwa selama ini, ia terlalu keras pada dirinya sendiri. “Kamu benar, Nabil. Aku rasa aku terlalu fokus pada kesempurnaan, sampai lupa bahwa kadang yang kita butuhkan adalah memberi ruang untuk mencoba dan gagal.”

Mereka duduk bersama, menikmati senja yang semakin gelap. Keheningan itu membawa kedamaian, seolah-olah setiap kata yang terucap antara mereka sudah cukup untuk menyampaikan perasaan yang lebih dalam.

Hari-hari pun terus berlalu, dan hubungan mereka semakin kuat. Mereka berdua tumbuh bersama, bukan hanya sebagai pasangan, tetapi juga sebagai individu yang saling mendukung. Setiap percakapan, meskipun kadang terasa ringan, tetap membawa makna yang besar. Mereka tidak lagi takut untuk menghadapi kenyataan bahwa hidup penuh dengan ketidakpastian, dan mereka pun mulai menerima kenyataan itu dengan lapang dada.

Yana kini mulai berbicara lebih terbuka tentang impian-impian yang ia miliki, tentang masa depan yang ingin ia capai, dan tentang hal-hal kecil yang membuatnya merasa bahagia. Nabil, yang dulu lebih tertutup, kini mulai lebih banyak berbagi perasaannya. Mereka saling melengkapi, memberikan ruang bagi satu sama lain untuk tumbuh, namun tetap berjalan beriringan.

Pada suatu malam, saat mereka berjalan di pinggir pantai setelah menghabiskan waktu seharian bersama, Nabil berhenti dan menatap Yana dengan serius. “Yana, aku pernah berpikir bahwa mungkin kita sudah terlalu lama terjebak dalam bayang-bayang masa lalu kita. Tapi sekarang aku tahu bahwa kita sudah cukup kuat untuk menatap masa depan bersama.”

Yana menatapnya dengan tatapan yang penuh makna, merasakan getaran yang lembut di dalam hatinya. “Aku rasa kita memang sudah siap, Nabil. Kita tidak perlu terburu-buru lagi. Kita bisa mengambil langkah perlahan, dan membangun sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.”

Mereka terdiam, hanya mendengarkan suara ombak yang terus mengalun, seiring dengan detak jantung mereka yang seirama. Langit malam itu tampak penuh dengan bintang-bintang yang bersinar terang, seolah-olah memberi mereka tanda bahwa apapun yang terjadi, mereka akan selalu berada di jalur yang benar.

Setiap kali mereka berbicara tentang masa depan, topik yang sering muncul adalah tentang keluarga yang ingin mereka bangun suatu hari nanti. Yana membayangkan rumah yang hangat dengan kebahagiaan sederhana, sementara Nabil sering kali berbicara tentang memiliki anak-anak yang akan mereka besarkan bersama, mengajarkan mereka tentang kehidupan dan cinta. Meskipun mereka belum sepenuhnya tahu bagaimana kehidupan mereka akan berkembang, mereka merasa bahwa apa yang mereka miliki sekarang cukup untuk memulai perjalanan itu.

Suatu sore, saat mereka duduk di teras rumah Nabil yang baru saja selesai direnovasi, Yana melihat Nabil termenung, menatap jauh ke depan. “Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Yana, suaranya lembut, tetapi penuh perhatian.

Nabil menoleh padanya, lalu tersenyum. “Aku sedang memikirkan kita, bagaimana kita sampai di titik ini. Bagaimana kita bisa melewati semua tantangan, dan sekarang, aku merasa lebih tenang dengan apa yang ada.”

Yana tersenyum, merasa sangat bersyukur bisa berada di samping Nabil. “Aku juga, Nabil. Terkadang aku merasa seperti ini adalah bagian dari perjalanan hidup kita yang harus kita lalui, untuk bisa sampai di sini. Dan aku senang kita melakukannya bersama.”

Mereka saling bertukar pandang, saling menguatkan dengan tatapan yang penuh makna. Meskipun tidak ada kata-kata yang terucap, mereka tahu bahwa mereka telah siap untuk melangkah ke masa depan, menghadapi segala kemungkinan bersama.

Tahun-tahun berlalu, dan cinta mereka tidak lagi ditentukan oleh harapan-harapan besar atau janji-janji yang tidak realistis. Cinta mereka kini lebih sederhana, lebih tenang, namun tetap mendalam. Mereka tahu bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana, tetapi selama mereka bersama, mereka akan terus tumbuh, saling memberi, dan mencintai tanpa syarat.

Dan pada akhirnya, mereka menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segala sesuatu yang sempurna, tetapi tentang menemukan seseorang yang membuat kita merasa cukup—cukup untuk berbagi hidup, cukup untuk saling mendukung, dan cukup untuk menghadapi apapun yang datang.

1
Apriyanto Jnt
Woyyyy
Apriyanto Jnt
Gamon kann
Apriyanto Jnt
Masalalu emang mengganggu
Apriyanto Jnt
godddd storyyy i likeee
meyaaani
/Drool//Drool//Drool/
meyaaani
Dejavu
meyaaani
/Grievance//Grievance//Grievance/
Woyy👀♥️
meyaaani
/Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart/
Dirgha Syahputra
bagussss
Dirgha Syahputra
lahh sad
Dirgha Syahputra
arggagagag
Dirgha Syahputra
eumm😌
Dirgha Syahputra
mwehh
Dirgha Syahputra
dejavuu
Cyadeabe ee
bagusss i likeeee
Cyadeabe ee
wihhh
Nabil Kadir
lanjut kakk 😋
Nabil Kadir
lanjut kak😁
Nabil Kadir
😍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!