NovelToon NovelToon
Teman Tak Kasat Mata

Teman Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Deskripsi

Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.

Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.

Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.

Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.

Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.

Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumbal tujuh kepala

Malam itu, tidak ada kejadian aneh yang terjadi pada Aisha, Aisha pun terlihat lebih tenang dan bisa kembali diajak bicara.

"Sarapan pagi dulu Sha, apa kamu sudah sedikit tenang?."

Tanya Aska yang sengaja menunggu Aisha di depan pintu kamar nya.

"Sudah, aku sudah lebih baik sekarang."

Jawab Aisha yang terdengar oleh Rey dan juga teman-teman nya.

"Gua minta maaf soal semalam, itu diluar pikiran gua Sha."

Ucap Aska yang berbicara soal semalam.

"Gua juga minta maaf, itu semua memang gua yang salah."

Jawab Aisha dengan kepala nya yang menunduk.

"Wooiii!, udahan ngobrol nya, sarapan dulu kita."

Teriak Andi yang membuat Aisha dan Aska kaget.

"Sial!, manusia nggak ada akhlak."

Jawab Aska yang akhirnya berjalan bersama dengan Aisha.

Saat itu, Aisha pun melihat wajah Sean yang terlihat masih marah dengan nya.

"Sha, makan nasi lah, biar jadi manusia."

Ucap Adit yang bermaksud bercanda pada Aisha.

Namun, candaan nya berujung masalah, Sean pun menjadi salah paham dengan maksud ucapan Adit.

"Maksudnya apa!, lu pikir gua dan Aisha setan?, lu jangan cari gara-gara."

Jawab Sean yang kembali merubah suasana.

"Tenang Sean, Adit hanya bercanda, tidak perlu juga lu sampai marah segitu nya."

Ucap Rey yang langsung bangun untuk menahan Sean yang bermaksud menghajar Adit.

"Setan lu emang, bicara seenaknya sendiri."

Jawab Sean kembali dengan tatapan mata nya yang tajam pada Adit.

"Sean, mungkin ada benarnya Rey, Adit hanya bercanda."

Ucap Aisha yang bermaksud untuk menenangkan hati Sean.

"Apa lagi lu, orang kaya lu, memang teman nya setan."

Jawab Sean yang menusuk hati Aisha.

"Kalau memang iya kenapa!, aku memang berteman dengan setan!, puas lu sekarang!."

Jawab Aisha yang langsung beranjak dari tempat duduk nya.

"Aduh,, kok jadi begini, ini gimana ceritanya."

Ucap Andi yang bingung saat melihat wajah Aisha dan Sean.

"Mana buktinya kalau kamu memang berteman dengan setan, mana yang kamu panggil Ara, mana!."

Bentak Sean yang sengaja ingin melihat wajah Ara.

"Gua memang berteman dengan Ara, dia hantu berwajah cantik, dia keturunan Korea, sama kayak lu."

Jawab Aisha yang akhirnya mengaku jika dirinya memang berteman dengan hantu Ara.

"Astaghfirullah, jadi kamu serius?, jadi beneran Ara itu hantu?."

Tanya Aska yang memegang kepalanya sendiri.

"Jadi di balkon tempat lu nongkrong sama dia."

Tanya Rey pada Aisha.

Aisha pun mengangguk kan kepala nya.

"Apa ada Ara saat kita ada disana?."

Tanya Adit yang juga bertanya pada Aisha.

Aisha pun mengangguk kan kepala nya lagi.

"Jadi saat lu berusaha untuk melindungi seseorang, apa itu juga ada dia?."

Tanya Rey yang membuat nya semakin percaya jika hantu itu ada.

"Iya, itu semuanya benar, gua nggak bohong apa lagi halusinasi yang sering lu omongin."

Jawab Aisha yang tidak bisa menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi pada nya.

Sean pun hanya tersenyum, merasa jika apa yang dia cari selama ini telah dia dapat kan, seorang gadis suci pilihan yang bisa membuka segel dimensi lain.

"Ara memang ada, dia adalah segel yang digunakan untuk menutup dimensi lain."

Jawab Sean yang membuat semuanya kaget.

"Bagaimana bisa tahu, apa lu juga asal bicara Sean?."

Tanya Rey yang awalnya tidak percaya hantu.

"Pabrik itu akan meminta tumbal, itu sudah perjanjian awal dari sang pelaku."

Jawab Sean yang terlihat sangat meyakinkannya.

"Tumbal apa?, apa itu yang sering di katakan dengan pemuja setan."

Tanya Andi yang mendengar ucapan Sean.

"Bukan setan, jika dalam kepercayaan itu disebut persembahan untuk dewa, dewa kekayaan yang dianut."

Jawab Sean yang berbicara tentang kepercayaan nya.

"Dewa?, apa lagi itu?, kita hanya mengenal tuhan, tidak ada dewa Sean?."

Tanya Aska yang memang berbeda agama dengan Sean.

"Jika kalian punya Tuhan, kita juga punya kepercayaan, dan saat ini itu tidak penting."

Jawab Sean yang mencoba membuka inti dari permasalahan.

"Apa yang diminta oleh dewa kekayaan?, apa itu tujuh kepala, dsn kepala apa itu?."

Tanya Aisha yang terlihat ketakutan.

"Tumbal tujuh kepala manusia."

Jawab Sean yang sontak membuat semua teman-temannya ketakutan.

"Apa!, kepala manusia, apa tidak salah?."

Tanya Aska yang mewakili pertanyaan teman-teman nya.

"Iya, tujuh kepala itu dijadikan tumbal, dan Ara dijadikan sebagai segel karena dianggap gadis suci saat itu."

Jawab Sean yang melihat wajah Aisha.

"Gadis suci?, apa lagi itu?, konyol nggak ngerti gua."

Tanya Adit yang ikut melihat wajah Aisha.

"Jangan bikin gua takut aihhh, kenapa semua nya jadi lihatin gua!."

Tanya Aisha yang merasa jika semua mata tertuju pada nya.

Disaat suasana hening, tiba-tiba terdengar gelak tawa Andi dan Adit yang entah apa sebabnya.

"Ya elah, malah pada ketawa, lucu nya dari mana coba."

Tanya Rey yang tidak mengerti apa yang membuat teman-teman nya tertawa.

"Lucu lah, gimana nggak, hahaha."

Jawab Adit yang tidak tahan menahan tawanya.

"Gak jelas, sialan memang lu berdua."

Ucap Rey yang kesal dengan sikap kedua temannya.

"Kata Aisha Ara itu cantik, wajarlah kalau dia memang gadis suci pilihan, tapi apa yang kita dapat dari Aisha, suci bagiamana?."

Jawab Andi dengan suara tawanya yang semakin pecah.

"Stupid boy!, lu memang nggak paham."

Jawab Sean yang terlihat sangat marah.

"Mungkin gadis suci yang dimaksud bukan karena fisik, tapi hatinya."

Jawab Aska yang hanya menebak saja.

"Masih kurang, itu sangat jauh dari intinya."

Jawab Sean yang memilih untuk berjalan menjauh dari teman-temannya.

"persetan dengan gadis suci, lupakan saja, mana ada gadis suci di jaman sekarang ini."

Ujar Adit yang tidak mau lagi membicarakan tentang gadis suci itu.

Mereka pun akhirnya memilih untuk melanjutkan sarapan pagi yang sempat tertunda, sementara itu, Aisha pun menggunakan kesempatan itu untuk bertanya pada Sean.

"Sha, mau kemana lu, sarapan dulu."

Tegur Rey yang melihat Aisha berdiri.

"Sudah biarkan saja, mungkin dia masih penasaran dengan gadis suci itu."

Jawab Andi yang membiarkan Aisha pergi.

"Sean, apa benar tumbal itu ada?."

Tanya Aisha dengan ragu pada Sean.

"Apa tidak ada hal itu dalam kepercayaan yang lu anut?."

Tanya balik Sean.

"Ada, itu sering gua denger tapi gua nggak tahu kebenaran nya."

Jawab Aisha dengan sedikit takut.

"Meskipun kita beda agama, kepercayaan kita tetap sama, tidak ada bedanya."

Jawab Sean yang terdengar masuk akal.

"Sean, gua minta maaf sebelumnya, gua pernah mimpi in lu."

Ucap Aisha yang terdengar kaku.

"Oh ya?, mimpi apa Sha?, apa separah itu sampai gua terbawa dalam mimpi."

Jawab Sean yang tertawa kecil pada Aisha.

"Dalam mimpi, gua lihat Ara, dia sedang di paksa masuk dalam kamar, dan saat itu gua lihat lu ada disana."

Jawab Aisha yang membuat Sean kaget setengah mati.

"Lu bermimpi tentang itu?, apa lagi yang kamu tahu Sha!."

Tanya Sean yang terlihat penasaran hingga tangan nya memegang bahu Aisha.

"Disana, lu bilang kalau lu bakal buka segel, gua nggak ngerti segel apa itu, yang jelas gua denger kalau lu berjanji akan membantu melepaskan Ara."

Jawab Aisha yang terlihat sampai susah bernafas.

"Oh my God, jadi lu, benar sekali, itu pasti lu Sha."

Ucap Sean yang langsung memeluk tubuh Aisha tanpa sebab yang jelas.

"Lepasin gua Sean!, lu gila apa!."

Teriak Aisha yang terdengar oleh telinga Rey dan teman-teman nya.

Melihat Aisha yang dipeluk Sean, Rey pun langsung berlari dan menarik Sean yang masih memeluk Aisha.

Saat itu, dua mata manusia saling bertatapan, dan semakin membuat Aisha kebingungan.

1
putri cobain 347
Semangat up buat nulis, semangat juga buat yang baca
putri cobain 347
seru

lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu
putri cobain 347
thanks yang udah mau mampir, jangan lupa like komen dan subscribe nya kak🙏🙏
Author GG
sampai sini dulu, nanti balik ..
putri cobain 347: thanks kak, sehat dan sukses selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!