Cinta Terakhir Hot Duda!!!!

Cinta Terakhir Hot Duda!!!!

Perkenalan tokoh

Prang!!!!!!

Entah sudah yang keberapa ratus kali seorang pria tampan dengan wajah yang tegas dan sorot mata bagaikan elang memecahkan barang apa saja yang ada di hadapannya.

8 tahun yang lalu, seorang pria yang bernama Theodore Sulivan memergoki istrinya sendiri yang sangat ia cintai dan kasihi telah berbagi kehangatan ranjang dengan orang yang begitu ia kenal.

Seluruh percakapan sang istri yang sedang menari di atas tubuh sahabatnya sendiri masih lekat di ingatan Theo!.

"Ahhhhhh.... Ruben sungguh nikmat milikmu, sayang" racau Caroline sembari memaju mundurkan pinggulnya.

Theo bahkan bisa mendengar suara kedua kel@min beradu. Namun Theo lebih menekan rasa sakit hanya, ia ingin mendengar apa yang di katakan kedua pasangan laknat yang sedang berkubang dalam birahi yang menggebu.

"Milikmu juga sangat nikmat, sayang. Kamu selalu buat nafsuku menggelora" balas Ruben dengan mata yang merem melek.

"Suamiku, Theo tak sepertimu sayang. Kamu begitu lembut sedangkan Theo selalu bermain atas kepuasannya sendiri tanpa memikirkan kenyamanan diriku. Theo selalu bermain terlalu keras, membuatku merasa muak" Caroline mengakui semua kelemahan ranjang sang suami di depan selingkuhannya.

"Bercerai lah dengan dia, dan menikahlah denganku....Ahhhhhh.. Yesshhh baby...Nikmatnya" racau Ruben.

"Aku sudah ingin membuangnya, namun aku menunggu dia terbuai dan mau tanda tangan alih kuasa semua harta menjadi milikku" jawab Caroline.

Mendengar itu membuat level kemuakan yang dirasakan Theo semakin menggunung kepada sang istri. Jijik sekali ingin rasanya Theo bunuh kedua pasangan laknat itu.

Ternyata Caroline adalah wanita ular! Cinta yang begitu besar yang telah Theo berikan nyatanya tak cukup puas untuk Caroline. Selama ini Theo selalu menuruti apapun keinginan sang istri sekalipun sang istri tetap menjadi seorang model dan selalu pergi sampai berbulan-bulan lamanya tanpa memperdulikan putra mereka.

"Aku terlalu baik padamu selama ini. Aku bodoh" ucap Theo dalam hatinya.

"Ambil semua hartanya, lalu pergi dan kita akan hidup bersama" ucap Ruben.

"Secepatnya sayang..Ahhhhh..." balas Caroline.

Prokkk!!!

Prok!!!

Prokkk!!!!

Tepukan tangan dari arah pintu menghentikan aktifitas panas keduanya.

"Mas!!!"

"Theo"

Keduanya merasa dunia runtuh sementara Theo memandang mereka dengan perasaan jijik dan tatapan dingin nan tajam bagaikan delikkan mata elang yang siap mencabik-cabik mangsanya.

Caroline bangkit dari atas tubuh Ruben, bahkan Theo bisa melihat milik Ruben yang terlepas dari dalam milik Caroline bahkan masih dalam keadaan on.

"Sayang, ini tidak seperti yang...."

Plak!!!!!

Kalimat yang belum selesai itu tergantikan oleh sebuah tamparan hebat.

"Apa arti pernikahan kita? Bisa-bisanya kau berbagi keringat dengan dia?" tunjuk Theo.

"Ruben brengsek, dasar pengkhianat padahal sebagian tender perusahaan ku selalu aku berikan padamu. Mulai sekarang aku akan menarik kembali apa yang sudah ku berikan padamu. Persetan sahabat, nyatanya kau bisa bermain gila dengan istri sahabatnya sendiri. Kalian sama-sama brengsek" ujar Theo bahkan sampai membuang ludah di hadapan Caroline dan Ruben.

Kedua manusia itu serentak langsung pucat pasi, ingin menjelaskan namun Theo lebih dulu pergi dari sana.

..

Luka 8 tahun yang lalu masih sangat berbekas di hati Theo, bukan lagi soal meratapi cintanya yang ternoda namun Theo lebih menjadi enggan untuk menyambung hatinya yang sudah patah. Baginya wanita hanyalah masalah yang membuat hidupnya rumit.

"Dady, kenapa dady selalu marah-marah?" tanya seorang anak laki-laki berumur 12 tahun bernama Rummy Roe Sulivan.

"Son, kamu sudah pulang sekolah, Nak? Daddy tidak sedang marah, hanya Daddy tak sengaja menjatuhkan vas kristal itu" balas Theo.

"Kebiasaan dady! Ini susah vas kristal yang ke 170 yang dady tak sengaja pecahkan" ucap anak itu.

Theo hanya tersenyum saja, mana mungkin ia menampakan kesedihan dan kesakitan hatinya pada putra semata wayangnya itu.

"Sebaiknya kamu ganti baju, lalu makan! Dady tunggu di meja makan" ucap Theo sembari mengusap kepala sang putra dengan lembut.

Rummy hanya mencebik, lalu pergi menuju kamarnya.

Ada satu hal yang Theo tidak tahu bahwa pria kecil yang menjadi satu-satunya alasan ia masih bisa kuat menjalani hidup itu terluka dalam hati kecilnya. Rummy anak yang sangat kekurangan kasih sayang walau Theo selalu mencukupi semua kebutuhannya namun tetap kurang bagi Rummy.

Pria tetaplah pria, walau Rummy masih kecil dan ada beribu pertanyaan di hatinya untuk kehidupan dirinya dan sang ayah, namun Rummy cukup merahasiakan dan menutup rapat dalam hatinya sendirian.

Ketika Rummy menanyakan dimana keberadaan sang Mommy, namun Theo hanya berkata bahwa mungkin Caroline bekerja dan tak akan pulang dalam waktu dekat.

"Dad, sudah 8 tahun aku tak melihat momny? Kemana dia Dad?" tanya Rummy yang ke 30 kalinya.

Dan jawaban Theo selalu sama yaitu:

"Mommy mu bekerja, mungkin nanti akan pulang menemui mu! Tenanglah, ada Dady disini tak perlu risau" hanya itu yang selalu Theo katakan.

Walau tak puas dengan jawaban yang hampir terulang, namun Rummy cukup paham bahwa kedua orang tuanya telah melalu banyak kemelut tanpa ia tahu apa kemelut itu.

Di meja makan, seperti biasanya hening tanpa adanya percakapan. Hanya denting sendok, garpu dan piring yang sesekali terdengar.

Rummy buru-buru menyelesaikan makannya, ia tidak selera makan dalam keheningan.

"Cepat sekali makannya, son?" tanya Theo.

"Aku masih ada tugas sekolah, Dad!" balas Rummy lalu meninggalkan Theo dalam kesendirian di meja makan.

...

Pagi harinya di sebuah sekolah elit, di gemparkan dengan beberapa siswa yang kedapatan merokok di gudang sekolah. Yang lebih mencengangkan lagi murid-murid itu masih duduk di kelas 1 SMP.

"Panggil semua orang tuanya" perintah kepala sekolah.

"Baik bu!" balas seorang guru BP yang masih sangat muda dan tentunya cantik.

Anak-anak nakal pun di baris kan di ruang BP.

"Mampus kita, gimana kalau orang tua kita tahu" ucap salah satu anak dengan gelisah.

Kemudian semua anak tampak berbisik merencanakan sesuatu.

"Kita temui Bu Hana" ucap salah satu anak yang tak lain dan tak bukan adalah Rummy.

Kelima anak itu menemui guru BP yang duduk di kursinya.

"Bu" panggil semuanya.

Hana menoleh.

"Ada apa?" tanyanya.

"Bu, kami mohon jangan di laporkan sama Mama dan Papa ya Bu, kami takut" ucap salah satu murid yang bernama Harry itu. Seorang anak pengusaha sukses karena rata-rata anak yang sekolah di SMP swasta itu orang-orang berada.

"Bu, Ibu pasti suka tas birkin kan? Atau parfum balenciaga?" tawar anak yang bernama Cristian.

"Atau Ibu suka liburan pakai kapal pesiar? Sebutkan saja yang Ibu mau" ucap anak yang bernama Antonio.

"Terus apalagi?" tanya Hana yang sudah tahu arah pembicaraan anak-anak orang kaya itu.

Walau rata-rata umurnya masih 12 tahun dan 13 tahun namun kemewahan sudah mereka ketahui.

"Bu, Papa ku pengusaha berlian di Swiss. Sebutkan aja Ibu mau cincin atau kalung yang seperti di pakai Lisa Blackping" ucap anak yang bernama Dante.

"Bu, Dady ku duda" ucap Rummy yang malah membuat Hana tertawa.

"Urusannya sama Ibu apa, Rummy?" tanya Hana.

"Tidak ada" balas Rummy sembari tertunduk.

"Dengarkan Ibu ya baik-baik, terimakasih kalian sudah ingin menawarkan segalanya kepada saya, namun kesalahan kalian ini fatal! Duduk di kursi kalian masing-masing, sebentar lagi orang tua kalian masing-masing datang kemari" ucap Hana membuat kelima anak itu seketika langsung pucat pasi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!