Jasmine yang di jual oleh Ibu Tiri nya kepada Madam Grace sang Mucikari, berusaha melarikan diri, dia tidak menyangka hidupnya menjadi luar biasa saat dia berhasil pergi dan menjadi pengemis di jalanan.
Namun, satu bulan berlalu Jasmine sudah tidak tahan lagi hidup dalam pelariannya, di kejar-kejar dan di buru, ia selalu di rundung ketakutan akan tertangkap oleh Madam Grace dan Van Elrond, saat berada di hutan Jasmine menemukan jalan rahasia yang menuju suatu tempat dan ternyata jalan itu membawanya ke sebuah mansion mewah bak kastil besar seperti Istana.
Jasmine menyelinap masuk ke dalam kamar lalu ia mandi dengan di penuhi busa yang sangat banyak, melihat pakaian indah dan mewah Jasmine pun memakai nya dan pada saat yang bersamaan kepala pelayan masuk.
Jasmine terkejut, ia takut dirinya akan di penjara karena menyusup masuk ke dalam mansion.
Namun, kepala pelayan itu justru memanggilnya "Nyonya" dan menundukkan kepala.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion itu? Kenapa Jasmine mendadak menjadi Nyonya di mansion mewah yang sangat besar tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 07
“Kau tidak akan tahan berada di sana, tapi jika ini adalah takdirmu maka semoga di dalam sana kau bisa mendapatkan apa yang selama ini kau cari.” Wanita tua itu kemudian memutar tubuhnya dan pergi, seolah mengerti dan tahu bahwa Jasmine sudah bertekad.
Setelah kepergian wanita tua tersebut, Jasmine pun memandang hutan lebat belantara yang ada di depan matanya, ia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana, setapak demi setapak, sejengkal demi sejengkal, dan tak terasa Jasmine sudah masuk lebih dalam ke dalam hutan yang semakin gelap.
Suara hewan-hewan yang saling mengisi telinga Jasmine pun membuat Jasmine sesekali bergidik.
Namun, Jasmine berusaha untuk membuat dirinya berani dengan membayangkan kejahatan apa yang akan Elrond lakukan pada dirinya jika ia tertangkap.
Setelah berjalan beberapa lama, Jasmine merasakan bahwa ia telah menempuh setengah perjalanan, ia melihat air terjun yang sangat indah, serta airnya pun bening dan terlihat dingin.
Jasmine tersenyum sumringah, ia langsung berlari dan menghamburkan dirinya, dengan bergegas melepaskan pakaiannya sesekali melihat ke sekelilingnya, namun melihat betapa mengerikannya hutan ia percaya bahwa tak akan ada manusia selain dirinya yang ada di sana, dengan tidak sabar Jasmine masuk ke dalam kolam air terjun tersebut, ia menyelam dan berenang, rasanya begitu segar dan membuat tubuhnya terasa bersih.
Air kolam itu begitu jernih dan masih murni, air yang bening dan dingin, di sekeliling kolam tersebut di tumbuhi rerumputan dan bunga serta lumut yang bersih. Jasmine menyelam beberapa saat dan menyembulkan kepalanya naik.
“Bwaahhhh....” Terasa sangat lega bagi Jasmine dapat membersihkan tubuhnya, rambut panjangnya yang basah dan tertata rapi terlihat lenut terkena air terurai jatuh di punggung polosnya.
Lalu perlahan Jasmine meraba lehernya, ternyata lukanya sudah sembuh namun terasa seperti lipatan kecil dan Jasmine tahu itu menimbulkan bekas.
Jasmine pun tersenyum, karena ia tahu, Madam Grace tak akan suka ada bekas apapun di tubuhnya.
Jasmine terus berenang dan membersihkan tubuhnya, hingga beberapa menit berlalu menjadi beberapa jam, Jasmine pun memutuskan untuk berhenti dan berganti baju dengan pakaian yang tadi ia ambil.
Namun, ketika Jasmine selesai mengganti pakaiannya, ia melihat sesuatu bergerak dan itu adalah kelinci.
"Astaga... Lucu sekali... Sini sini..." Kata Jasmine.
Namun kelinci itu takut pada Jasmine dan kemudian kabur masuk menembus semak-semak yang rimbun.
Jasmine pun penasaran dengan kelinci itu kemana perginya saat Jasmine mengorek-ngorek terlihatlah sesuatu yang aneh, kenapa ada terowongan yang di tutupi semak semak dan pepohon yang merambat.
Karena penasaran pada terowongan itu akan menuju kemana, dan kelinci itu masuk ke dalam sana, Jasmine pun merangkak ikut masuk dan menerobos tanaman rambat yang tebal tersebut.
Setelah beberapa menit merangkak, Jasmine menemukan lorong tersebut semakin besar dan bisa membuat nya berdiri.
Jalanan lorong itu begitu gelap, sangat gelap, basah, dan sangat kotor namun setelah setengah perjalanan, jalanan terowongan itu mulai memiliki cahaya, Jasmine sontak terkejut bagaimana ada lampu menyala di terowongan.
Karena semakin penasaran, Jasmine terus berjalan dan berjalan, lantai yang awalnya kotor pun kemudian sedikit demi sedikit berubah menjadi lantai mozaik yang indah dan bersih dengan sorotan lampu kekuningan membuat nuansa terowongan itu jauh dari kata kotor dan menyeramkan.
Terowongan itu terus membawa Jasmine pada suatu titik cahaya yang menyilaukan, karena penasaran dengan sorot cahaya yang ada di lorong terowongan, Jasmine berlari dan ingin segera tahu cahaya apakah itu, namun kedua matanya seketika membulat, karena ia melihat pemandangan yang bagai di cerita dongeng masa kecilnya.
Sebuah Mansion berukuran besar layaknya Kastil Kerajaan berdiri megah dan gagah di depan sana, halaman luas dan di penuhi rerumputan hijau yang terawat bersih.
Taman yang indah dan di tumbuhi begitu banyak bunga, kelinci-kelinci yang Jasmine lihat ternyata keluar masuk melalui terowongan dan bergerak bebas, burung-burung yang terbang ke sana kemari, dan membuat sarangnya di atas pohon yang rindang.
"Apakah aku bermimpi?" Kata Jasmine.
"Apa ini surga?" Kata Jasmine lagi.
Jasmine terus mengedarkan pandanganya, setapak demi setapak dengan kaki yang telanjang, Jasmine keluar dari terowongan yang ia lalui, kemudian mengendap-ngendap melihat ke sana dan kemari.
"Tunggu, apakah ini tidak berpenghuni? Sepi sekali, tidak ada siapapun di sini? Tidak ada pelayan atau penjaga?” Kata Jasmine mengendap-endap masuk ke halaman paling dekat dengan mansion.
Mansion itu sangat besar, bahkan mirip dengan Kastil, namun anehnya tidak ada seorang pun di sana.
"Ini aneh..." Kata Jasmine.
Kemudian Jasmine pun masuk melalui pintu depan, pintu itu juga tidak di kunci.
"Halo... Permisi..." Meski suara Jasmine lirih nanun cukup membuat suaranya menggema karena mansion itu tidak ada siapapun.
"Apakah ada orang, saya ingin bertemu dengan tuan rumah." Teriak Jasmine.
Namun seperti bangunan yang sudah lama di tinggalkan, tidak ada orang, tak ada jawaban. Tetapi keanehan yang lain menyeruak dan membuat Jasmine semakin penasaran, jika tidak berpenghuni lalu mengapa Kastil itu masih sangat bagus dan mewah?
Mengapa semua barang-barang tetap terlihat bersih, tidak ada kotoran, sawang, atau debu, jika tidak berpenghuni tetunya mansion itu pasti berdebu dan kotor.
"Benar-benar tidak ada orang kah di sini? Seharusnya bangunannya kotor, tapi satu debu pun tidak ada." Batin Jasmine.
Jasmine kemudian masuk dan menaiki tangga lebar yang terbuat ari marmer, ia juga membuka setiap pintu yang dilewatinya, semua benar-benar sempurna bak kerajaan.
Tidak ada yang terlihat murah, semuanya sangat mewah.
Kemudian Jasmine pun masuk ke salah satu kamar mewah, dan sepertinya itu adalah kamar utamanya.
"Wuuahh ini sangat besarr... Indah... Dan sangat mewah... Tapi kenapa di biarkan kosong tanpa berpenghuni? Aku rela tidur di sini meski harus berebut dengan para hantu. Asalkan aku tidak di jadikan pelacurr, tapi Mansion ini sangat bersih seperti sering di bersihkan." Kata Jasmine membuka pintu kamar mandi.
"ASTAGA...!!!" Jasmine terkejut bukan kepayang, kamar mandi itu sangat mewah dan di penuhi dengan lantai serta dinding marmer.
"Ya tuhan... Aku sangat terpukau, aku baru sekali ini melihat betapa mewahnya kamar mandi ini, bahkan, kamar mandi mansion milik ayah dulu tidak semewah ini." Kata Jasmine menghamburkan diri dan langsung menyalakan air kran yang mengkilap seperti terbuat dari emas.
Jasmine pun memasukkan beberapa sabun mandi yang sangat wangi, Jasmine menyukai sabun-sabun yang satu demi satu ia hirup, kemudian Jasmine melepas semua pakaiannya dan berendam di dalam bathup yang berbusa dengan aroma yang begitu harum.
"Aaaa.... Aku ingin menangis... Aku sangat rindu berendam seperti ini dan membuat tubuhku wangi. Aku ingat saat pabrik ayah belum jatuh bangkrut. Sabun milik ayah adalah yang terbaik. Selain memproduksi sabun, pabrik ayah nomor satu dalam membuat shampoo yang wangi."
"Mmhh... Enak sekali..." Kata Jasmine hingga tanpa sadar Jasmine yang menikmatinya perlahan terlelap tidur.
Hingga siang yang terik itu berpindah menjadi sore hari, seketika Jasmine yang tertidur pun terhenyak karena langit yang cerah berubah menjadi senja yang indah, ia terbangun dengan keadaan panik karena ia masih dalam keadaan berendam.
Bersambung\~
untuk moey,,, sumpah lu g tahu malu bangett sumpah gedek bangey sama lu ,,, g ada harga dirinya sama sekaliii