Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Diana vs Norma
Karena Ibu nya hanya memberi uang dua ratus ribu dan Diana juga masih merasa kurang dengan uang segitu, maka dia pun nekat mendatangi rumah nya Novan, sebelum itu dia sudah datang kesawah karena mengira Novan ada di sana sedang bercocok tanam. nyata nya sawah tidak ada orang, kebun kentang nya juga sudah bersih sama sekali tidak ada tanaman lagi.
Diana agak ragu mau datang karena dia tahu respon orang tua Novan yang kurang bagus dengan diri nya, apa lagi Norma yang begitu terang terangan menolak diri nya dengan kata kata yang sangat tidak bagus karena mereka tidak suka pada Diana.
Bukan karena masalah harta atau masalah darah minang nya, melainkan karena dia sangat suka membuat uang Novan habis, seharus nya agak sungkan lah sedikit bila mau minta uang pada pria yang bukan suami nya. Diana memang tidak punya rasa malu, bagi dia yang penting dapat uang tanpa kerja keras banting tulang.
Bu Romlah malah sering bilang bahwa lebih baik Novan memilih Ria saja yang sangat giat kerja serta sangat sopan, bila Bu Romlah punya acara maka mereka pasti akan datang, Diana hanya duduk makan saja. Ria yang bergerak cuci piring serta membereskan barang lain nya, sungguh bagus sikap yang satu itu.
"Mas Novan ada enggak, Bu?" Diana yang baru datang langsung bertanya.
"Walaikum sallam, tanda nya ada manusia yang datang." ujar Bu Romlah.
"Lah dia kan bukan manusia, Bu!" Norma kesal sekali bila melihat wajah nya Diana.
"Ya ampun kalian ini loh belum jadi mantu nya saja aku sudah di katai begitu, ternyata benar ya kalau mertua dan ipar sangat jahat!" Diana malah menjawab demikian.
"Sadar diri kau! siapa juga yang mau jadi ipar nya manusia tukang kuras harta." Norma mendorong bahu nya Diana.
"Jangan pegang aku kau ya! akan ku laporkan kau pada Novan." ancam Diana kesal sekali dengan Norma.
Bu Romlah juga kesal karena Nadia datang tidak mengucap salam, di tegur pun sama sekali tidak ada malu nya, malah yang ada di bertengkar dengan Norma karena mereka memang kerap bersitegang dengan kekasih Abang nya ini. Diana juga sama sekali tidak punya kesopanan, harus nya tadi dia pun mengucap kan salam dulu ketika datang.
"Pergi lah bila hanya ingin bertengkar di rumah ku!" usir Bu Romlah.
"Aku juga tidak akan datang kalau tidak ada masalah yang penting, Bu!" Diana berani membentak calon mertua nya.
Byuuur.
Norma yang tadi pergi kebelakang ternyata mengambil air satu ember, dengan kekuatan penuh dia menyiram muka nya Diana hingga tubuh pun ikut basah kuyup. sontak gadis ini kian berang di buat nya, tanpa sungkan langsung menjambak rambut Norma yang sangat panjang halus.
"Kurang ajar kau ya!" geram Diana menarik kencang.
"Aduh, bangsat kau!" Norma juga melawan sekuat tenaga.
"Apa yang kalian lakukan?! lepaskan rambut Norma, Diana!" teriak bu Romlah sangat panik sekali.
Diana sama sekali tidak mau melepaskan jambakan nya di kepala Norma, maka gadis ini pun tidak punya pilihan lain sekarang, tega dan juga sangat geram Norma meremas PD nya Diana hingga gadis itu menjerit keras akibat kesakitan.
"Aaaaghkk!"
"Rasakan ini, kau akan ku balas sampai tulang!" geram Norma.
"Sakiiiitt!" Diana menjerit keras sampai jatuh telentang.
Akibat basah karena di siram tadi dan sekarang malah jatuh, maka tubuh nya pun jadi kotor, Norma masih belum puas dan terus menyerang Diana ganti menjambak karena rambut dia sudah ada yang terlepas dari batok kepala, kesal sekali rasa nya bila sampai tidak terbalas kan rasa sakit ini.
"Hentikan, Norma!" Bu Romlah menarik putri nya, namun tidak kuat.
"Tolooong, ya allah ini gimana?" orang tua ini jadi panik.
"Kenapa ini, Buk?" Pak RT lewat dengan motor butut nya yang menjadi kesayangan.
"Tolong ini, aduh tolong pisahkan mereka." Bu Romlah sampai lemas sangking panik nya.
Pak RT yang masih bujangan itu pun berusaha memisahkan Norma yang duduk di atas perut Diana, dia begitu berambisi ingin bertengkar dengan wanita yang sudah lama di benci nya ini. selama ini mau mengajak bertengkar selalu di lerai oleh Novan, karena pria itu begitu cinta dengan Diana.
"Hentikan, Norma! malu di lihat orang." bujuk RT manis ini.
"Rambut ku sampai lepas ini, Mas!" Norma menunjukan rambut nya.
"Iya sudah, kan kamu sudah membalas juga." bujuk RT yang bernama Fatan.
"Kamu jangan pilih kasih jadi RT, Fatan!" Diana memarahi RT nya karena terlihat membela Norma.
Fatan menatik nafas berat, dengan bujukan lembut dia menyuruh Diana untuk pulang saja, lagi pula tujuan dia pasti hanya ingin mencari Novan. sedangkan Novan nya sudah tidak ada di rumah, entah pergi kemana karena Pak RT juga tidak tahu, maka Diana pun akhir nya setuju untuk pulang kerumah nya.
****************
Sepanjang jalan Diana menahan rasa malu karena banyak orang yang melihat dia sangat berantakan akibat rambut nya yang di tarik oleh Norma, banyak anak anak yang mengejek orang gila. Diana hanya bisa menahan rasa dongkol, sudah tidak dapat uang juga dari Novan dan malah di ajak berantem dengan adik nya Novan.
"Dari mana kamu kok bentuk nya begini?" tegur Ria yang sedang dapat jatah libur.
"Enggak usah banyak tanya!" sentak Diana bengis sekali.
"Aku nanya baik baik sama kamu, di jawab nya yang bagus juga dong." Ria masih sabar dengan tingkah adik bungsu nya.
Diana bergegas masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri, namun langkah nya malah di hadang oleh Pak Bujang, dia juga heran kenapa bentuk putri nya sangat kotor begini. sebagai orang tua ya pasti ada rasa cemas, walau Diana sangat susah untuk di nasehati tapi ya tetap dia adalah putri nya juga mau bagai mana pun.
"Kamu jatuh atau gimana?" tanya Pak Bujang heran.
"Norma itu mengajak ku bertengkar, maka nya aku jadi kotor begini." Diana mengadi dengan hati kesal.
"Wajar lah dia kesal sama kamu, karena uang Abang nya habis kau makan." cetus Ria yang sedang menanam bunga.
"Jangan ikut campur urusan ku, Uni!" teriak Diana marah sekali.
"Tidak ikut campur bagai mana, gara gara kamu aku juga ikut dapat nama buruk dari orang orang." sentak Ria.
Diana yang kesal dan malas debat langsung masuk kedalam rumah, pokok nya cepat mandi dan mengurung diri dalam kamar, bekas luka di dengkul saat tadi bertengkar bisa di gunakan sebagai alasan pada teman teman nya yang mengajak kekota.