Sistem Pria Bayaran

Satu jam sebelum Shireen menghubungi Raymond.

Shireen sangat terluka ketika dia mengetahui perselingkuhan suaminya dengan wanita lain. Bahkan yang membuatnya semakin terluka, perusahaan peninggalan ayahnya telah jatuh ke tangan Kevin.

Dulu mendiang ayahnya Shireen menganut sistem patriarki, yang dimana melarang wanita untuk bekerja dan membatasi kehidupan Shireen. Dan menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam berbagai bidang kehidupan. Karena itulah mendiang ayahnya Shireen menjodohkan Kevin dengan Shireen. Karena kedua orang tua mereka telah lama bersahabat. Kemudian mendiang ayahnya Shireen mempercayakan perusahaan Platinum untuk dipimpin oleh sang menantu yang sudah tidak diragukan lagi pekerjaannya.

Padahal Shireen telah berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk Kevin, karena selama ini Kevin pandai bersandiwara seolah-olah dia sangat mencintai Shireen dengan tulus. Tapi kini perasaan Shireen telah dibuat hancur ketika mengetahui kenyataan bahwa ternyata selama ini Kevin telah berselingkuh dibelakangnya. Bukan hanya itu saja, hidup Shireen semakin hancur ketika mengetahui bahwa diam-diam Kevin telah mengganti nama perusahaan atas nama Kevin.

Membuat Shireen merasa curiga, apakah mungkin Kevin yang sudah membunuh ayahnya? Karena pada satu tahun yang lalu, ayahnya telah meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Dan yang membuat Shireen merasa heran. Dia memang sangat tahu bahwa ayahnya mempercayakan perusahaan dipimpin oleh Kevin. Tapi dia sangat yakin ayahnya tidak mungkin memberikan perusahaan itu kepada Kevin. Entah tanda tangan ayahnya palsu atau tidak. Dia sangat yakin tidak mungkin ayahnya melakukan hal sebodoh itu. Shireen adalah anaknya, otomatis perusahaan Platinum harus jatuh ke tangan Shireen sebagai ahli waris.

Karena itulah Shireen terpaksa harus meminta bantuan kepada sebuah perusahaan jasa, karena dia tidak tahu lagi harus meminta bantuan kepada siapa lagi. Tidak ada satupun orang yang dia percaya.

(Apakah ini dengan Bara dari perusahaan Jasa Apapun Bisa? Namaku Shireen. Aku ingin menyewa jasa kamu. Tolong temui aku di taman bunga.)

...****************...

(Baik Tuan, hari ini juga kami memastikan akan mengirimkan kepala istri anda kepada anda, sebagai bukti kalau kami sudah membunuhnya.)

Kevin tertawa terbahak-bahak ketika dia membaca sebuah pesan yang dikirim oleh salah satu anak buahnya. Dipastikan pada malam ini Shireen akan segera mati.

"Hahaha... Maaf Shireen, aku terpaksa harus mengirim kamu ke neraka. Akhirnya sebentar lagi perusahaan Platinum akan segera menjadi milikku." Saat ini tubuh Kevin tidak mengenakan apa-apa, hanya ditutupi dengan selimut, karena sudah puas bercinta dengan Fhanny.

Begitu pula dengan Fhanny, dia sedang dalam keadaan telanjang bulat, hanya memakai selimut yang sama dengan Kevin. Wanita itu ikut tertawa setelah mendengarkan perkataan Kevin. Dia sudah tidak sabar ingin segera menjadi nyonya Kevin. "Pokoknya aku mau si cewek bodoh itu segera mati, biar kita bisa secepatnya menikah. Kenapa kamu tidak menggunakan cara yang sama persis seperti kamu membunuh ayahnya Shireen?"

Kevin memeluk Fhanny dari belakang, dia mencium puncak wanita itu, "Pokoknya kamu tenang saja, aku sudah mengatur semuanya. Hari ini adalah hari terakhir wanita itu menginjakkan kakinya di dunia ini. Setalah itu, aku akan segera menikahi kamu."

"Aku sudah tidak sabar menantikannya," jawab Fhanny sambil tersenyum licik.

Mereka berdua pun berciuman dengan panas. Kemudian Fhanny segera membungkukan badannya untuk melakukan karokean dengan buah pisang milik Kevin.

"Ahhh... terus, Fhanny!" Kevin menggeram penuh kenikmatan sambil menggerakkan pinggulnya dan menjambak rambut Fhanny.

Fhanny memang sangat ahli dalam memuaskan laki-laki, dia segera memberikan jilatan seperti ice cream dan juga menghisapnya dengan lembut.

"Emmhh..." Kevin menggeram kembali. Mulut Fhanny sungguh sangat memanjakannya.

Kevin sudah tidak tahan lagi, dia segera melepaskan miliknya dari mulut Fhanny, kemudian dia segera menindih tubuh Fhanny dan memasukan miliknya pada milik wanita itu.

Blasss...

Sehingga milik Kevin telah terbenam sempurna di dalam milik Fhanny.

"Ahhh..." Keduanya melenguh nikmat, kemudian saling berciuman.

Kevin segera menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat, kemudian menyambar gunung kembar milik wanita itu.

"Ahhh... nikmat, sayang." Fhanny mendes-ah sambil mengaitkan kedua kakinya pada pinggul Kevin.

Fhanny pun meneruskan perkataannya, "Aku harap suatu hari nanti aku bisa melakukannya di kamar kamu. Kita belum pernah bercinta di mansion kamu."

"Ya, tentu saja kita nanti akan melakukannya. Apalagi mungkin saja saat ini Shireen sudah mati. Jadi aku bisa membawa kamu ke mansion." Setelah berkata seperti itu, Kevin semakin cepat menggerakkan pinggulnya.

Keduanya pun melenguh panjang ketika telah mendapatkan pelepasan yang sangat banyak sekali.

"Ahhh... Ahhhh... Ahhh..."

Mereka memang sering melakukannya di belakang Shireen. Karena Kevin sudah lama berselingkuh dengan Fhanny.