perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu teman lama
Sesampainya di dalam cafe Alvian pun menuju ke ruangan vvip yang di tempati oleh ayunda dan papanya alvian segera mengetuk pintu ruangan tersebut
“masuk “
Alvian dan keluarganya pun masuk kedalam cafe tersebut
“siang om”
“siang alvian “ jawab luis yang memunggungi alvian dan kedua orang tuanya
Alvian pun mendekat ke arah mereka berdua di situ luis sedang sibuk meracik kopinya sendiri
“duduklah alvian “
“terimakasih om “
Di situ alvin dan kedua orang tuanya pun duduk setelah selesai meracik kopi luis pun melihat ke arah alvian
“zen smit”
“luis damanik apa kabar kamu “
“seperti kamu lihat sialan kau alvian kenapa tidak bilang jika dengan orang tua mu “
“maaf om”
“bagiamana kabar mu zen dan may”
“seperti yang kamu lihat aku baik baik saja “
“sudah sangat lama kia tidak bertemu “
“tunggu tunggu bagaimana bisa putra ku bertemu dengan kamu dan putri mu “ taya papa dari alvian
“apa kamu Amalia ayunda damanik sayank” tanya mami dari alvian
“iya tante salam kenal om dan tante “
“jangan sungkan seperti itu sayank apa kamu lupa dulu kamu hampir tiap haru berkunjung di rumah kami hem”
Di situ Ayunda hanya senyum Karena dia benar benar lupa tentang masa kecilnya apalagi semenjak mama nya meninggal
“maaf Tante Ayunda tidak ingat apa apa”
“sudah jangan di pikirkan tidak masalah nak”
“oh iya luis bagaimana kamu bisa bertemu dengan putra ku”
Di situ luis papa Ayunda hanya bisa menghela nafas panjang dia merasa manusia paling bodoh dan tolol
“jadi begini pi”disitu alvian yang menceritakan apa yang terjadi kepada keluarga damanik sehingga dia bisa berjumpa dengan Ayunda dan luis mami alvian setelah mendengarkan hal itu dia segera berdiri dan mendekat ke arah ayunda
“sayank kamu yang sabar ya masih banyak laki laki baik di luar sana nak”
“iya tante terima kasih”
“sama sama sayank sering seringlah berkunjung di rumah nak agar kamu tidak merasa kesepian “
“benar ayunda apalagi papa akan berangkat ke luar negri lagi bukan”
“kenapa kamu tidak tinggal di sini saja luis” tanya zen smit
“aku akan segera menyelesaikan semua urusan ku di sana dan akan pindah kesini atau kalau tidak aku akan datang satu minggu sekali mengunjungi putri ku aku juga harus membuat ke dua bajingan itu membusuk di penjara”jawab Luis
Mereka semua pun mengobrol bersama tak terasa waktu menunjukkan sore hari kini kedua keluarga tersebut pun berpisah di dalam perjalan mami alvian pun menggoda alvian
“jadi itu alasannya kenapa pagi ini mami tidak menemukan wanita di pelukan mu alvian”
"Mami apaan sih”
“ingat alvian jangn mempermainkan ayunda wanita yang penuh dengan trauma sangat berat hidupnya walupun di luar dia terlihat baik baik saja”
“iya papi aku paham “
“syukurlah jika kamu paham nak”
Di sisi lain saat ini edwin sedang meng hubungi ibunya yang berada di kampung
“hallo bu “
“ada apa nak kenapa tidak memakai no ponsel mu sendiri”
“bu aku saat ini di dalam penjara atas ulah si wanita buta itu”
“ha bagaimana bisa”
“aku ketahuan bersama fika”
“dasar bodoh apa mertua mu mengetahui hal ini juga”
“tentu saja tahu bu”
“ah habislah riwayat kita aku harus segera kesan untuk merayu istri dan mertua mu itu edwin”
'Jangan bu nanti ibu terkena masalah “
“kamu tenang saja lalu bagaiman wanita jalang mu”
“dia juga di masukan ke penjara juga bu dan Fika sudah di coret dari keluarga damanik”
“astaga mangkanya aku bilang dari awal jangan tergoda dengan wanita itu edwin kamu selalu mengabaikan ibu lihatlah sekarang bagaimana ini”
Panggilan pun berakhir dan ibu dari edwin pun seger bersiap siap untuk menemani Ayunda ke kota
