Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Hingga malam menjelang Naretta belum bisa memejamkan matanya . Angan-angannya kembali memikirkan kejadian yang dia lihat tadi siang .
Helaan nafas terdengar dari mulutnya , duduk dibalkon dengan menatap bintang-bintang membuat hatinya sedikit tenang .
"Apa yang akan terjadi dengan rumah tanggaku kedepannya ?" gumamnya lirih
Tak lama terdengar suara pintu kamar terbuka . Naretta menoleh melihat siapa yang datang . Rupanya suaminya yang katanya sedang bekerja luar kota sudah pulang .
"Sayang ..." panggilnya lembut lalu meletakkan tas kerja nya diatas nakas dan berjalan menghampiri Naretta .
"Udah malem , kenapa belum tidur hm?"
"Belum ngantuk". Jawab Naretta cuek
Mungkin setelah melihat apa yang Dean lakukan tadi siang , rasa percaya nya pada lelaki itu seketika hilang .
"Tunggu mas bentar , mas mau mandi dulu habis itu kita tidur bareng ". Ucap Dean lalu mengecup sekilas kening Naretta sebelum masuk kedalam kamar mandi .
Naretta tak menjawab nya bahkan untuk menatap lelaki itu pun dia enggan . Jujur sifatnya menjadi dingin pada Dean mungkin bisa dibilang rasa cinta nya pada suaminya perlahan memudar setelah tau dirinya dikhianati .
Jika benar wanita yang dilihatnya tadi siang itu mengandung anak Dean , entah semakin hancur apa hati nya .
Naretta bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ranjang . Dia lebih memilih untuk tidur duluan daripada menunggu suaminya selesai mandi . Ditariknya selimut hingga sebatas leher lalu memejamkan matanya .
Tak berselang lama Dean keluar dari kamar mandi dan melihat Naretta sudah tidur terlelap .
Dean segera memakai baju dan segera berbaring disamping istrinya ."Maafin mas sayang .." ucapnya lirih lalu memejamkan matanya menyusul Naretta tidur .
Sebenarnya Naretta belum sepenuh nya tidur , dia hanya memejamkan mata demi menghindari Dean.
Naretta membuka mata dan menatap wajah damai Dean yang sudah tertidur .
.
.
.
POV Naretta on...
"Entah apa maksud mu meminta maaf seperti itu mas . Apa kamu benar-benar mengkhianati ku ?"
Kupikir apa mas Dean membalas dendam pada ku karena aku hamil anak orang lain . Tapi dia sendiri yang bilang jika harus melupakan kejadian lalu dan membuka lembaran yang baru . Bukankah mas Dean juga sudah berusaha ikhlas menerima bayi yang ku kandung ini ? Apa itu semua hanya kebohongan semata ?
Jujur saja ! Mau menangis pun sebenarnya juga percuma . Bahkan air mata ku sudah kering hanya untuk menangis keadaan rumah tanggaku yang menurutku tak ada habis nya ujian datang .
Aku bangkit dan duduk bersandar pada headboard ranjang , ku tatap wajah tampan suamiku yang begitu damai ketika sedang tidur .
Aku menghela nafas pelan demi menetralkan rasa sakit dihatiku yang tiba-tiba menjalar .
"Mas , jika benar kau memiliki hubungan dengan wanita itu . Lebih baik aku yang mundur dan kita akhiri saja pernikahan ini ". Ucap ku lirih lalu kurebahkan kembali tubuhku dan kupejamkan mataku .
.
.
.
POV Naretta off...
.
Dean mengerjapkan matanya dan meraba sisi ranjang ."Sayang .." ucapnya serak khas suara bangun tidur .
Tercium bau harum masakan menusuk rongga hidungnya . Dean bangkit dan berjalan keluar kamar mencari keberadaan Naretta .
Dilihatnya wanita sedang memasak , bibirnya menyunggingkan senyum . Dean mendekat dan memeluknya dari belakang .
"Mas ..!" pekik Naretta terkejut
"Masak apa ?" tanya Dean
"Nasi goreng ". Jawab Naretta cuek
"Hari ini mas ambil cuti , mau jalan-jalan?" ajaknya pada Naretta
"Enggak "
"Kamu marah sama mas ? Maaf ya sayang ".
"Awas mas aku mau tuang nasi nya ke piring , kamu mandi aja ". Ucap Naretta dingin
"Sayang .. mandi bareng aja gimana , mas kangen nih ".
"Gak mau , hari ini aku buru-buru ada janji sama mama Tesa mau pergi kesalon ". Tolak Naretta tanpa menatap kearah Dean .
Dean menghela nafas kecewa ."Mas mau quality time sama kamu sayang . Masa gak bisa ?"
"Besok saja kan masih ada waktu ". Jawab Naretta dingin
"Kamu kenapa sih , sifat mu berubah gini ?"
"Kamu bilang aku berubah mas ? Apa kamu tidak bercermin ?"
"Sekarang kamu mulai berani membantah suami mu , pasti ada yang kamu sembunyikan . Kamu selingkuh ?" tuduh Dean
Naretta tersenyum miring mendengar tuduhan yang dilontarkan suaminya itu . Apa dia tak sadar diri jika dia yang berselingkuh ? Sungguh pria aneh , pikirnya .
"Jawab mas !! Kamu pasti berselingkuh kan ? Siapa lelaki itu ?!!" bentak Dean seraya mencengkeram erat kedua lengan Naretta .
"Lepas !! Kamu seharusnya bercermin dulu mas sebelum menuduh orang sembarangan !" teriak Naretta berusaha melepas cengkeraman tangan Dean , lalu berjalan meninggalkan pria itu .
"Naretta ..." panggil Dean berteriak
BRAAKK.....
Naretta membanting pintu kamar dengan keras .
"Aaarrggghhhh ..." teriak Dean frustasi sambil mengacak-acak rambutnya .
.
.
.
Tokk ... Tokk .. Tokk ...
"Masuk .." teriak Kaivan dari dalam ruang kerja nya
Asisten Reno masuk lalu menundukkan kepala nya ," Tuan , meeting akan dimulai 10 menit lagi".
"Hm .. Aku kesana sebentar lagi .."ucap Kaivan
Asisten Reno mengangguk lalu melangkah keluar dari ruangan Kaivan .
"Ren .." panggil Kaivan saat Asisten Reno hendak menutup pintu ruangannya
"Ya tuan , ada yang anda butuhkan ?"
"Sejauh mana kalian mengawasi perkembangan hubungan Dean dan wanita itu?". Tanya Kaivan penasaran
"Dari informasi yang anak buah berikan , jika Tuan Dean telah menikahi siri wanita itu tuan . Dan saat ini wanita itu tengah mengandung anaknya dan kehamilannya berusia 5 bulan tuan ". Jawab Asisten Reno menjelaskan
Kaivan mengangguk ,"Kau boleh keluar ".
"Baik tuan saya permisi". Ucap Asisten Reno lalu menundukkan kepala kemudian pergi keluar dari ruangan Kaivan .
Kaivan menghela nafas kasar sambil menyandarkan punggung nya pada kursi kebesarannya lalu memejamkan matanya ,sesekali ia memijat pelipisnya .
"Hahhhh ..." suara helaan nafas nya
Kaivan membuka matanya dan segera menyambar jas nya kemudian berjalan keluar menuju ruang meeting .
Sepanjang koridor kantornya banyak karyawan yang menyapa nya terutama karyawan wanita . Bahkan tak jarang banyak dari kalangan karyawan wanita itu yang terang-terangan mencoba menggoda nya dengan cara memakai pakaian ketat didepan Kaivan agar pria itu meliriknya .
.
.
.