Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.
Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.
"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.
"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.
"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.
Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.
"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.
"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.
Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Menyusun Hidup Baru Setelah Melahirkan
Waktu terus berjalan, dan kini Yolanda atau Ola, begitu Axel sering memanggilnya telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat. Namun, tidak ada seorang pun dari keluarga Mikel yang mengetahui kelahiran anak tersebut, sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh Axel dan Ola. Sementara itu, Mikel tetap disibukkan dengan kehidupan barunya bersama Nikita dan anak perempuan mereka. Tidak ada kabar atau perhatian dari Mikel untuk Ola, yang selama ini menjalani kehamilannya dalam kesendirian, meskipun dengan dukungan penuh dari Axel.
Axel adalah satu-satunya orang yang setia di samping Ola. Di saat saat paling sulit, saat Ola harus menghadapi rasa sakit melahirkan tanpa kehadiran suaminya, Axel tetap berada di sana, mendukung dan menjaga setiap langkahnya.
Ola memilih melahirkan di rumahnya, dengan bantuan dokter kandungan yang selama merawatnya. Sigap dan cepat team dokter tersebut. Bahkan Ola tidak menduga jika anaknya mudah sekali untuk dilahirkan kedunia ini.
Kamu penguat dan semangat Mama, anakku.
Suatu sore, beberapa minggu setelah melahirkan, Ola dan Axel duduk di teras rumahnya Mereka berbicara tentang masa depan, tentang apa yang harus Ola lakukan selanjutnya.
“Aku sudah memikirkan ini sejak lama, Axel,” kata Ola pelan sambil menatap langit senja yang mulai memerah. “Aku rasa aku siap untuk menggugat cerai Mikel. Dia sudah benar-benar memilih jalannya dengan Nikita, dan aku tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang pernikahan yang sudah rusak.”lanjutnya.
"Dia bahkan tidak ada usaha mencariku bukan? Selama ketidakadanya aku di rumah itu. Bahkan tidak berniat untuk bersikap adil yang hanya angan belaka," sedih jika mengingat itu Ola.
“Aku setuju. Kamu sudah melalui banyak hal, Ola. Aku akan mendukung apapun yang kamu putuskan. Jika perceraian adalah pilihan terbaik untukmu, aku akan membantumu dalam prosesnya.” ucap Axel yang tahu bagaimana Mikel.
Ola menoleh ke Axel, matanya dipenuhi rasa syukur. “Kamu benar benar membantuku lebih dari yang bisa kubayangkan, Axel. Tanpamu, aku mungkin sudah hancur.” ucap Ola.
Axel tersenyum tipis, meskipun di dalam hatinya ia menyimpan perasaan yang lebih dalam.
“Aku hanya ingin kau bahagia, Ola. Aku tidak bisa melihatmu terus terluka karena seseorang yang tidak menghargaimu.” ucapnya.
Ola terdiam sejenak sebelum berkata lagi, “Aku tahu ini akan sulit. Aku tahu Mikel mungkin akan terkejut, tapi aku sudah memutuskan. Hidupku sudah cukup terluka oleh pengkhianatannya. Aku harus mengambil alih kendaliku sendiri.”
"Mungkin saja dia tidak berdaya untuk tetap mempertahankan cinta kita, tapi dia itu lelaki yang harusnya bisa bersikap tegas. Alu sudah muak dengan ini," lanjut Ola.
***
Sementara itu, di sisi lain kehidupan Mikel, dia semakin tenggelam dalam kehidupannya bersama Nikita dan anak perempuan mereka. Bagi Mikel, Ola hanya menjadi bagian dari masa lalu yang suram. Orang tuanya, Marsel dan Syakila Smit, pun terus menekannya untuk fokus pada keluarga barunya. Mereka ingin Mikel melupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ola.
“Kamu sudah punya keluarga baru sekarang, Mikel,” ucap Marsel pada suatu malam saat mereka makan malam bersama. “Nikita dan anakmu membutuhkan perhatian penuh darimu. Jangan terlalu memikirkan Yolanda lagi. Jika dia ingin bercerai, biarkan saja. Mungkin itu yang terbaik bagi kalian semua.” ucapnya pedas.
Syakila, yang selama ini tidak pernah menyukai Yolanda, langsung menimpali. “Dia hanya membawa masalah dalam rumah tangga kita. Nikita adalah pilihan yang lebih baik untukmu, Mikel. Lupakan saja Yolanda. Biarkan dia pergi jika itu keinginannya. Dari awal andai kamu menurut, pasti sudah lunya cucu dari dulu, apa mau dikata. Kamu sudah di butakan oleh cintanya,” ucapan mamanya lebih pedaa lagi.
Mikel hanya bisa mengangguk, meskipun dalam hatinya ada sedikit keraguan. Dia tahu bahwa dia telah salah memperlakukan Ola, tapi rasa bersalah itu tenggelam oleh kenyamanan yang ia rasakan bersama Nikita dan anak mereka.
Tapi aku tidak di pungkiri, cinta ini masih miliknya, Yolanda. Batin Mikel.
***
Ola akhirnya memutuskan untuk menggugat cerai Mikel tepat setelah dia melahirkan. Dengan bantuan Axel, semua persiapan sudah dilakukan dengan rapi dan penuh kehati hatian. Axel memastikan bahwa prosesnya akan berjalan tanpa gangguan, dan Yolanda tidak perlu berhadapan langsung dengan Mikel, setidaknya sampai semuanya selesai.
“Pengacaramu sudah menyiapkan semua dokumen,” kata Axel.
Mereka duduk bersama di ruang kerja Axel di Cloe Corp.
“Kami akan mengajukan gugatan ini secepatnya. Setelah itu, kamu hanya perlu menunggu sidang. Aku yakin kita bisa melewati ini dengan cepat.”kata pengacara itu.
Ola menghela napas panjang, merasa lega dan tegang sekaligus. “Terima kasih, Axel. Kau benar benar membantuku lebih dari yang bisa kubayangkan.”
Axel tersenyum, penuh pengertian. “Kau tidak perlu berterima kasih. Ini adalah langkah yang seharusnya sudah kau ambil sejak lama. Mikel tidak pantas mendapat kesempatan kedua setelah apa yang dia lakukan.” ucapnya setelah pengacara itu pergi dari ruangannya.
***
Beberapa hari kemudian, Mikel akhirnya menerima surat gugatan cerai dari pengacara Yolanda. Dia terkejut, meskipun di lubuk hatinya, dia tahu ini mungkin akan terjadi. Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Ola akan melakukannya tepat setelah melahirkan anak mereka anak yang tidak pernah dia ketahui keberadaannya.
“Ola benar-benar ingin menyelesaikan semuanya,” kata Mikel pelan kepada Nikita setelah membaca surat tersebut. “Dia bahkan tidak datang saat Michele lahir, ini juga anaknya bukan," lanjut Mikel.
Nikita, yang selama ini selalu melihat Yolanda sebagai ancaman, hanya tersenyum sinis dan bahkan di dalam hatinya sangat senang.
Bukan aku yang memintamu mundur, Yolanda. Tapi nyatanya pemenangnya adalah aku. Batin Nikita senang.
“Biarkan dia pergi, Mikel. Kau tidak butuh dia. Kita sudah memiliki keluarga kita sendiri sekarang. Jangan terlalu memikirkan Yolanda. Dia sudah membuat keputusannya.” ucap Nikita.
Mikel terdiam, ada rasa bersalah yang mengintip dari dalam hatinya, tetapi dia tetap memilih untuk mengabaikannya. Keluarga baru bersama Nikita lebih penting baginya sekarang. Orang tuanya pun mendukung keputusan tersebut, menganggap bahwa perceraian ini adalah solusi terbaik untuk semua pihak.
Marsel dan Syakila, yang selalu lebih menyukai Nikita, senang mendengar bahwa Mikel akhirnya akan bebas dari Yolanda. “Biarkan dia pergi,” kata Marsel dengan tegas.
“Kita tidak butuh Yolanda lagi dalam hidup ini. Fokus saja pada Nikita dan anakmu.” lanjutnya yang akhirnya Marsel berpihak pada Nikita atas berbagai hasutan Syakila temtunya.
Sementara itu, Ola mulai merasakan kedamaian yang selama ini hilang dari hidupnya. Dengan dukungan Axel, dia mulai menyusun hidup baru sebagai ibu tunggal. Meski berat, Ola merasa bahwa hidupnya lebih tenang tanpa kehadiran Mikel.
“Aku tidak pernah menyangka aku bisa merasa setenang ini setelah semua yang terjadi,” kata Ola pada Axel saat mereka berjalan jalan di taman, menghirup udara segar bersama anaknya.
“Karena sekarang kamu tidak lagi hidup dalam bayang bayang masa lalu,” jawab Axel dengan senyum hangat.
“Kamu sudah mengambil kendali atas hidupmu sendiri. Itu adalah hal yang paling penting.” lanjut Axel.
Ola menatap Axel, matanya bersinar penuh keyakinan. “Kamu benar. Aku tidak butuh Mikel. Aku tidak butuh siapapun yang meragukan nilainya dalam hidupku. Aku bisa melakukan ini sendiri.” ucapnya yang memandang bayinya.
Axel mengangguk pelan. “Dan kamu tidak benar benar sendiri, Ola. Aku akan selalu ada untuk mendukungmu, apapun yang terjadi.” tersenyum Axel.
Ola merasa hatinya hangat mendengar kata kata Axel. Kehidupan baru yang selama ini tampak mustahil, kini terasa mungkin. Dengan bayi di pelukannya dan Axel di sisinya, Ola akhirnya siap untuk menjalani masa depan tanpa ketakutan dan tanpa beban dari masa lalu.
...****************...
Tinggalkan jejak kalian disini ya.
Keren banget 🔥😍