Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 20.
Tina membuka pintu apartemen nya, dan tampaklah Lucas berdiri di depan pintu dengan wajah cemas.
Tanpa mengatakan apa pun, Lucas masuk ke dalam apartemen Tina tanpa permisi.
Lelaki itu dengan langkah panjang menghampiri Julia yang tengah duduk di sofa, memandang padanya yang melangkah dengan cepat masuk ke dalam apartemen Tina.
Julia tidak menyangka, ternyata Lucas mengetahui alamat apartemen Tina.
"Julia, aku menunggu kalian di rumah dengan begitu lama, kenapa kamu tidak pulang ke rumah kita?" tanya Lucas dengan nada marah menatap Julia.
Lucas berdiri menjulang memandang Julia yang duduk di sofa.
"Bukankah kamu di rumah orang tua mu? aku ada urusan yang perlu ku tangani, dan lagi pula kita belum begitu kenal, aku masih merasa aneh dengan lingkunganmu!" jawab Julia dengan tenang, dia merasa tidak bersalah.
Lucas baru tersadar mendengar perkataan Julia tersebut, memang benar mereka baru saja bertemu dan belum saling mengenal lebih dalam.
Pria itu menghela nafas, merasa bersalah.
Dia ingat saat di meja makan, sedikitpun Ibunya tidak tertarik untuk mencari tahu siapa Julia.
Tidak ada pertanyaan apa pun lagi yang di lontarkan Ibunya kepadanya.
Ibunya lebih tertarik dengan obrolan Miranda saja, sepupu jauh Lucas.
"Maaf kalau sikapku tidak menyenangkan orang tuamu, tapi aku tidak pernah berharap untuk masuk menjadi anggota keluargamu, jadi aku rasa tidak perlu berupaya untuk mendapatkan perhatian orang tuamu, yang aku pentingkan hanya status Harry saja!" kata Julia dengan tenang, dia tidak takut dengan kemarahan Lucas.
Perkataan Julia langsung mengena ke jantung Lucas, perkataan yang membuat dia sadar, bahwa dia yang sebenarnya menginginkan Julia menjadi istrinya.
Baru saja mereka menikah, tapi dia sudah membuat Julia tidak nyaman dekat dengannya.
Pertanyaan yang di lontarkannya pada Julia saat di meja makan tadi, titik balik yang membuat orang tuanya menjadi tidak menyukai Julia.
Pertanyaan tidak senang Lucas pada Julia tadi, membuat orang tuanya menjadi semakin tidak berminat untuk mengenal Julia.
Lucas telah membuat suatu kesalahan yang fatal, dan membuat Julia jaga jarak dengannya.
"Maaf" ucap Lucas pelan, setelah dia merenungkan kesalahannya.
"Tidak, kamu tidak perlu minta maaf, aku canggung saja dengan keluarga mu, merasa tidak nyaman karena masih asing!" ujar Julia masih dengan sikap yang tenang.
Perlahan Lucas mendekat pada Julia, lalu duduk di samping Julia.
Sontak membuat Julia menggeser duduknya.
"Ayo kita pulang!" ujar Lucas dengan suara letih.
"Kami menginap untuk malam ini, di sini dulu, lagi pula Harry sudah tidur, kamu pulanglah, besok kami baru pulang ke rumah mu!" kata Julia.
"Baiklah, mari kita malam ini menginap di sini, besok baru pulang ke rumah!" kata Lucas akhirnya mengalah pada Julia.
"Tidak, kamu tidak bisa menginap di sini, kamarnya hanya tiga saja, tidak ada kamar untukmu!" sahut Julia dengan cepat.
"Kita satu kamar saja, kita kan suami istri!" ujar Lucas.
"Aku tidak mau!" Julia langsung menolak.
"Aku tidur di sofa, kamu di tempat tidur!" kata Lucas.
"Ayo kita pulang!" akhirnya Julia mengalah.
Dia masih trauma dekat dengan lelaki saat tidur satu kamar, bayangan peristiwa lima tahun lalu sungguh tidak menyenangkan.
Julia bangkit dari duduknya.
"Aku akan bangunkan Harry dulu!" kata Julia melangkah menuju kamar Harry.
"Jangan!" Lucas meraih lengan Julia yang ingin membangunkan Harry.
Julia menoleh memandang Lucas.
"Biar aku gendong Harry, jangan di bangunkan!" ujar Lucas.
Lucas tidak memaksa Julia untuk tidur satu kamar dengannya, pria itu memahami perasaan Julia yang masih tidak bisa menerima seorang lelaki dekat dengan dirinya.
"Baiklah!" jawab Julia.
Julia membawa Lucas ke kamar Harry.
Tampak Harry begitu sangat nyenyak sekali, tidur di balik selimut dengan nyamannya.
Perlahan Lucas menarik selimut Harry, lalu dengan hati-hati mengangkat tubuh kecil putranya tersebut.
Lucas membopong tubuh Harry yang masih tertidur nyenyak keluar dari kamar, di ikuti Julia dari belakang.
Tina hanya diam saja menyaksikan keluarga sahabatnya itu pergi dari apartemennya.
"Kami pergi dulu!" sahut Julia pada Tina.
"Iya, hati-hati Julia, sampai besok!" jawab Tina.
Julia mengikuti langkah panjang Lucas membopong Harry menuruni tangga apartemen.
Bersambung.....
cerita ini bagus bangt...