SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31_Jebakan
Tanpa Neisha ketahui saat Elard di tinggal berdua dia dengan Berlin matanya tak sengaja menangkap sosok yang begitu familiar yaitu sang istri yang malah sedang asyik mengobrol dengan seorang pria yang entah Elard tidak tahu siapa karena tidak penting bagi Elard.
Rahangnya langsung mengeras ingin menarik sang istri dan membawanya pergi dari acara ini dan membawanya pulang saja namun dia ingat sekarang dia ada di tempat banyak orang.
Tak lama dia melihat mommy Sheila yang menghampiri Neisha dan membawanya pergi membuat perasaan Elard lebih tenang namun tetap ada rasa marah di dirinya.
'Lihat saja nanti, sampai di apartemen kau akan ku buat menyesal karena telah berbicara dengan pria lain.' gumamnya dalam hati dengan perasaan marah.
"Elard kita ke depan yuk," ajak Berlin dengan menggandeng lengan Elard, namun Elard tampak diam saja membuat Berlin senang dan menganggap bahwa dia mendapatkan lampu hijau.
'Lagian siapa juga yang bisa menolak pesona Berlin cetar ini, seorang aktris papan atas.' gumamnya dalam hati merasa bangga hati sekali.
Dari kejauhan Neisha juga melihat ke arah Elard yang sedang di gandeng oleh Berlin merasa sedih dan iri karena dia sebagai sang istri saja tidak pernah di perlakukan seperti itu.
Sampai di depan Elard duduk di tempatnya yang kebetulan juga bersebelahan dengan tempat duduk mommy dan sang istri.
"Loh El, kamu dateng juga toh." ucap mommy Sheila terkejut karena sang anak hadir juga.
"Iya, mom." jawabnya singkat sambil melihat ke arah Neisha yang dari tadi menundukkan kepalanya tak menyapanya sama sekali.
Elard baru sadar ternyata sang istri hari ini terlihat cantik sekali, bahkan pandangan nya dari tadi tak teralihkan dan hanya fokus ke sang istri.
Mommy Sheila yang mengerti kecanggungan dari anak dan menantunya pun langsung menawarkan pindah tempat duduk di mana mommy Sheila memang berada di antara anak dan menantunya.
"Sayang, kamu pindah di sini ya." tawar mommy Sheila.
"Tidak usah mom, Neisha lebih suka di sini biar nanti kalau mau ke toilet gampang." ucap Neisha.
Mommy Sheila pun mengerti dan membisikkan sesuatu kepada sang anak yang dari tadi tidak fokus.
"Jangan di lihat aja, nanti di rumah lihatlah dengan puas" sahut mommy Sheila menggoda sang anak.
Elard langsung mengalihkan pandangannya karena ketahuan tertangkap basah oleh mommynya.
Acara potong kue pun sudah selesai semua orang berbaur untuk menikmati acara, Neisha masih stay di tempat duduknya dari tadi banyak pria yang menghampiri nya hanya untuk meminta nomor atau sekedar berkenalan.
Berlin yang melihat hal itu tidak terima karena dia menjadi terasingkan karena para pria tidak melirik ke arahnya sama sekali.
"Ber, ini gak bisa dibiarin, kita harus lakukan sesuatu." ucap salah satu temannya merasa kesal.
"Kalian tenang aja, gw ada rencana bagus buat memberikan peringatan kepada cewek asing itu." ucap Berlin dengan seringai jahatnya.
🥕🥕🥕
Tak lama ada seorang waiters yang menghampiri Neisha dan memberikan sebuah jus jeruk.
"Jus nona," tawar waiters tersebut.
Tanpa curiga Neisha pun mengambilnya dan meminumnya hingga tandas karena memang jujur dia sangat haus.
Dia sendirian tanpa mommy Sheila dan Elard di sampingnya seperti tadi entah kenapa tiba-tiba membuat Neisha sedikit gusar karena dia merasa tubuhnya sangat tidak nyaman sekali.
Yap itu sebuah karena obat perangsang yang di masukkan kepada jus tersebut, Berlin berencana untuk menjebak Neisha agar tidur dengan om-om mata genit yang biasanya dia sewa untuk menuntaskan has*atnya.
"Aduh ini kenapa ya kok gak enak banget." lirihnya merasa tubuhnya semakin panas.
Melihat sekeliling melihat mommy Sheila yang sedang berbincang dengan ibu-ibu sosialita nya, kemudian melihat Elard yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya membuat Neisha segan untuk meminta bantuan.
"Permisi nona," panggil waiters yang tadi memberikan minuman kepadanya.
"Iya ada apa?" tanya Neisha menahan gejolak di tubuhnya.
"Tadi nyonya Sheila mengatakan ingin bertemu nona di kamar hotel lantai tujuh nomor 30." ucap waiters tersebut.
Neisha langsung melihat ke arah mommy Sheila dan kebetulan juga mommy Sheila melihatnya sambil tersenyum.
Tanpa ada rasa curiga sedikit pun Neisha pun mengikuti pelayan tersebut ke kamar yang sudah di siapkan padahal itu adalah jebakan dari Berlin untuk membuat Neisha tidak di pandang kagum lagi oleh kaum adam.
Elard tanpa sengaja melihat kepergian Neisha namun dia tidak menghiraukannya mungkin saja dia mau ke toilet ya kan pikirnya.
Setelah berbincang-bincang sebentar mommy Sheila kembali ke tempat duduk namun tidak menemukan sang menantu, begitupun dengan Elard yang sudah kembali namun Neisha tak kunjung kembali juga dari toilet.
"Sayang, kamu gak lihat Neisha? Mommy dari tadi di sini nungguin kok gak muncul muncul." ucap mommy Sheila.
"Enggak mom, mungkin dia sedang berada toilet." sahut Elard santai.
Mommy Sheila pun mulai santai dan berfikir apa yang di ucapkan sang anak ada benarnya juga karena kemana lagi kalau tidak ke toilet.
"Halo tante Sheila," sapa Berlin yang tiba-tiba saja duduk di kursi yang Neisha tempati tadi.
"Halo Berlin," balas mommy Sheila berusaha untuk tersenyum karena bagaimana pun Berlin adalah anak dari rekan kerja suaminya dan rekan kerja sang anak.
"Tante, besok ada acara gak ya?" tanya Berlin tanpa malu.
Elard melihatnya dengan rasa jijik, baginya hanya Neisha yang membuatnya jijik dengan permainan kotornya ternyata ada yang lebih menjijikkan dari pada sang istri.
"Enggak tahu, ada apa emangnya ya?" tanya mommy Sheila.
"Aku mau ngajak mommy Sheila sama Elard buat makan malam bersama eh sama om Brian juga buat ketemu sama orang tua aku," ucap Berlin.
Mommy Sheila yang tahu arah pembicaraan tersebut pun mulai merasa enek sekali, dengan dandanan menor dan juga banyak tambalan ingin berusaha mendekati dia agar bisa mendekati sang anak, sorry la yau.
"Seperti nya tante gak bisa ber, tante baru ingat ada acara besok. Iya kan El," ucap mommy Sheila meminta persetujuan sang anak.
Elard yang di bawa bawa pun hanya bisa menahan tawanya agar tidak meledak sekarang juga.
"Iya, bener."
Berlin yang tahu bahwa dia di tolak pun memilih untuk pergi dari sana karena dia tahu itu hanya akal-akalan dari ibunda Elard saja.
"Ih mommy gak akan mau kalau punya mantu modelan kayak gitu El, untung aja mantu mommy Neisha udah cantik, baik, natural, uhh cocok lah 100 pokoknya dari mommy." ucap mommy lebih antusias saat menceritakan Neisha.
Saat sedang berbincang-bincang tiba-tiba saja Jimi datang dengan tergesa-gesa menandakan ada suatu hal yang berbahaya.
"Tuan." panggil Jimi.
"Ada apa?" tanya Elard.
Mommy Sheila yang mendengar Jimi tiba-tiba memanggil sang anak di acara seperti ini pun ikut penasaran ada urusan semendadak apa.
.
.
TBC