Tak kusangka aku bisa jatuh cinta.
Sebuah cerita hidup perjuangan Daniah, seorang yang rela menjadi gadis penebus hutang orang tuanya. Terpaksa Menikahi tuan muda kaya raya yang bisa melakukan apa saja.Dia memasuki pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap dicintai.
Apakah dia berhasil lepas dari cengkraman tuan muda yang melemparkan kontrak pernikahan padanya, atau semakin terjerat dan tidak bisa lari kemana-mana. Karena tuan muda itu mulai mengikatkan rantai cinta di lehernya. Dibumbui dengan cerita manis bagaimana tuan muda berusaha menunjukan cintanya dan kisah lucu serta mengharukan yang membuat hati bergetar.
Jangan lupakan Han, sekertaris misterius yang akan selalu berdiri di belakang tuan muda. Seseorang yang akan melakukan apapun agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya untuk tuan mudanya.
Update : Rabu
IG : tulisan_lasheira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Adik Tiri Datang
Mereka memilih sarapan dengan soto ayam. Makanan dengan isi mi, kol dan toge disiram kaldu dan irisan daging. Makanan ini sangat nikmat untuk sarapan. Kuahnya yang hangat akan ikut menghangatkan hatimu.
“Kak, aku akan bekerja keras setelah lulus kuliah dan akan membantumu pergi dari keluarga Tuan Saga.”
Raksa, mendengarnya saja sudah membuatku senang dengan keperdulianmu. Tapi kumohon berhentilah. Aku melakukan pengorbanan ini agar semuanya bisa hidup dengan baik.
“Terimakasih ya Dek.” Hanya itu yang dia ucapkan, karena meyakinkan Raksa juga akan sia-sia.
“Tapi pergilah kuliah dan selesaikan tanggung jawabmu dengan benar. sebentar lagi kamu magang kan? Mau ke mana?”
Raksa belum menjawab, dia menyuapkan nasi ke mulutnya.
“Mau magang ke kantor ayah?” Daniah bertanya lagi karena Raksa masih belum menjawab.
“Tidak.”
“Kenapa? Lalu mau ke mana?” Daniah menatap adiknya.
“Antarna Grup.”
“Apa! Kenapa pergi ke sana?” mendengar nama perusahaan itu sudah membuatnya merinding.
“Siapa yang tidak ingin bekerja di sana Kak?”
Ya, aku tahu, siapa yang tidak ingin bekerja di perusahaan sebesar itu. Setiap tahun, perusahaan itu memang memberikan kesempatan bagi lulusan terbaik universitas untuk melakukan magang kerja. Kalau karyawan magang itu bisa bekerja dengan baik sesuai standarisasi perusahaan, maka dia bisa diangkat menjadi karyawan. Dan siapa yang tidak mau bekerja di sana. Ribuan orang selalu berperang mendapatkan kesempatan. Itu pasti yang akan dipikirkan Daniah, kalau dia tidak menikah dengan pemilik perusahaan itu.
“Tapi Dek.”
“Kenapa?”
“Tidak apa-apa, semoga kamu terpilih dan bisa bekerja di sana ya.” Daniah mencoba berfikir jernih, tidak mungkin kan kalau presdir Antarna Grup sampai ikut campur hal sepele masalah anak magang. Jadi ia berfikir, tidak mungkin akan terjadi apa-apa pada adiknya Raksa.
Akhirnya Raksa mau kembali pulang ke rumah, setelah panjang lebar Daniah berusaha meyakinkan adiknya, bahwa ia hidup dengan baik. Bahwa ia setegar karang yang tidak akan terhempas dan menangis hanya karena masalah pernikahan. Ya ia harus kuat, toh ia masih hidup hari ini. Jika dia harus menjadi istri yang hanya menjadi pelayan Tuan Saga dia pasti bisa menjalaninya.
Daniah dan keenam karyawannya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Daniah membalas chat pesanan, menuliskan catatan dan meminta seseorang memeriksa stok barang. Begitu selanjutnya. Ada beberapa yang sudah mulai dibungkus, yang sudah fix transfer. Daniah melirik hp yang berbunyi di dekat tasnya.
“Apa lagi anak ini.” Tidak dia hiraukan walaupun beberapa kali hp itu menyala. Saat dia mulai kesal karena mengganggu akhirnya dia angkat juga. “Kenapa?”
“Keluar aku di depan ruko.” Si penelpon langsung mematikan hp.
“Mau apa lagi dia.” Daniah menyerahkan hp toko kepada Tika karyawannya. “Adik perempuanku sedang di bawah, aku temui dia sebentar.”
“Kenapa lagi dia Mbak?” Tika tahu adik tiri bosnya, wanita tidak sopan yang datang kemari hanya untuk minta uang.
“Nggak tahu, sebentar ya.”
Saat keluar dari ruko, Daniah melihat sebuah mobil terparkir, dia langsung masuk ke dalam mobil. Duduk, belum bicara apa-apa.
“Hah! Kau masih bekerja di tempat kumuh ini, padahal sudah menikah dengan konglomerat. Menyedihkan sekali, apa kau dicampakkan sehari setelah menikah.”
“Kenapa? Kau iri.” Daniah menjawab. Adik tirinya melotot mendengarnya bicara.
“Sekarang sudah bisa menjawab ya.” Risya melirik tajam pada Daniah, semakin kesal karena Daniah juga menatapnya dengan berani.
“Kenapa kau tidak meminta ayah menjualmu kalau kau iri.”
“Beraninya kau!”
“Kenapa? Kau mau mengancamku dengan apa. Mengancamku dengan menyuruh ibumu mengusirku dari rumah. Sekarang aku bahkan tidak tinggal di rumah kalian.”
Daniah melihat, adiknya ini hanya bisa mengepalkan tangan geram.
“Kau mau apa? Minta uang padaku. Dengarkan aku, mulai sekarang aku tidak akan perduli kau mengadu apa pun pada ayah atau ibumu, aku tidak akan pernah memberimu uang sepeser pun. Jangan pernah meneleponku atau datang kemari lagi.”
Daniah membanting pintu mobil, gadis di dalamnya terperanjat kaget. Daniah tidak seperti ini sebelumnya. Biasanya kalau dia mengancam akan mengadu pada ibunya, Daniah akan sukarela memberi uang yang dia minta.
“Sial, aku bahkan kalah adu mulut dengannya sekarang.”
BERSAMBUNG.................
baca lagi di th 2024 smabil senyum¹ sendiri lagi😍😍😍