" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
Benar saja ketika Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah pergi dari rumah Iza , Bu Irma langsung menarik tangan Bagus.
" Ada apa sih Ma, sakit ini ?". Bagus merasakan sakit karena tarikan tangan Bu Irma yang begitu kuat.
" Ya maaf, Mama kan enggak sengaja , lagian kamu ini kan laki- laki , di tarik gitu aja ngeluh sakit ".
" Mama mau nanya, kamu beli rumah kok enggak ngomong - ngomong sama Mama sih Gus , mana gede lagi , pasti mahal ini ".
Iza yang sedari tadi masih melihat kepergian Daddy dan Mommynya kini beranjak akan masuk ke dalam rumah.
Melihat Bagus dan Bu Irma yang sedang berbicara di pojok taman Iza hiraukan . Ia lewati begitu saja suami dan mertuanya itu .
Iza pun tersenyum miris ketika mendengar sang mertua sedang membahas masalah rumah yang akan di tempati Bagus dan dirinya.
Pasti rame nih....
Bu Irma sejenak diam , menunggu Iza benar- benar masuk ke dalam rumahnya .
" Jawab Gus , kamu uangnya banyak ternyata ". lanjut Bu Irma.
" Siapa yang beli rumah sih Ma , orang rumah ini ngontrak kok ".
" Hah ??? Ngontrak ??? Yang benar saja Gus, kamu buang - buang duit buat ngontrak rumah sebesar ini , kan pasti mahal, gila kamu Gus , mending uangnya buat Mama saja , kamu dan Iza bisa tinggal di rumah Mama ". Cerocos Bu Irma.
" Bukan Bagus yang ngontrak Ma , tapi Iza ".
" Duit dari mana dia , Bukan dari kamu kan Gus ?".
" Bukan Ma , duit Iza sendiri , Mama lupa ..Iza kan juga kerja Ma ".
" Bilang sama istri kamu , setelah ini enggak usah ngontrak lagi , tinggal saja sama Mama , sebagai gantinya uang buat ngontrak nanti kasih ke Mama , buat nambahin uang belanja ".
" Iya Ma , nanti Bagus bicara sama Iza , ayo masuk Ma...Mama mau pulang sekarang apa nanti ?".
Mendengar pertanyaan Bagus , Bu Irma langsung melirik tajam ke arah putranya itu , " Kamu ngusir Mama Gus ?".
" Enggak Ma , Bagus cuma nanya , kalau mau menginap juga tidak apa - apa , Mama ini bawaannya marah - marah mulu ".
" Siapa yang bawaannya marah - marah Gus?" tanya Pak Rahman , karena Bagus dan Bu Irma sudah masuk ke dalam rumah .
" Mama Pa ".
" Kamu baru sadar Gus , itu kan memang hobi Mama kamu ".
" Papaaaa !!!.
" Tuh ngegas kan ".
Plak....Bu Irma yang kesal karena terus di ledek oleh Pak Rahman , melayangkan pukulan pada suaminya itu.
" Ehhh sekarang malah jadi tukang pukul juga ".
" Kalau Papa enggak mau diam , Mama tabok lagi nih ". Ancam Bu Irma.
" Nih Papa sudah diam ". " Gus , Papa mau pamit pulang saja , mau istirahat di rumah , panggilkan istri kamu !".
Bagus pun masuk ke dalam untuk mencari Iza.
" Kok pulang Pa , Mama masih mau di sini loh ".
" Terserah Mama , pokoknya Papa mau pulang , kalau masih mau di sini ya di sini saja ".
" Nanti Mama pulangnya sama siapa dong ?".
" Ojek kan banyak Ma ".
" Enggak mau ah , panas ...Mama mau ikut pulang Papa saja dari pada di suruh naik ojek ".
" Eh Za , Papa sama Mama mau pamit pulang ". ucap Pak Rahman ketika melihat Iza datang.
" Nanti dulu Pa Ma , makan dulu ya , aku sudah masak banyak tadi ".
" Baiklah ". Pak Rahman sangat menghargai permintaan menantu barunya itu.
Giliran menantunya yang minta langsung di turuti... kesal Bu Irma , merasa suaminya pilih kasih.
Pak Rahman begitu memuji masakan Iza yang memang enak. Bagus pun mengakuinya, tapi ia diam , sepertinya mulutnya sayang untuk mengucapkan pujian pada istrinya.
Sedang Bu Irma , ia asik makan tidak perduli dengan obrolan suami dengan menantunya.
" Ini apa Za ?". tanya Bu Irma, padahal ia tau , rantang itu berisi masakan Iza .
" Buat Rama Ma ".
" Kebanyakan kalau buat Rama ini mah ".
" Mama bisa kasih ke tetangga Mama ".
Sayang dong kalau di kasih orang....di simpan di kulkas saja buat besok. niat Bu Irma.
" Baiklah , ayo Pa pulang sekarang , katanya mau istirahat di rumah ".
" Iya ayo , ini juga sudah bangun , Mama malah yang masih duduk manis ".
" Papa ihhh ngeselin, dari tadi kayaknya ngajak ribut mulu deh ". Bu Irma berjalan lebih dulu meninggalkan suaminya.
Pak Rahman tersenyum sambil menggelenggkan kepalanya.
Setelah kepergian kedua orang tua Bagus , suasana menjadi canggung.
" Aku mau mandi dulu Mas ". Iza langsung pergi je kamar, tanpa menunggu jawaban Bagus.
Aku harus bagaimana Za...jujur hatiku sudah cinta sama kamu , tapi entah kenapa kini aku ragu untuk meneruskan pernikahan ini..
Bagus menatap nanar ke arah Iza yang menghilang di balik pintu kamar.
Malam harinya ...
" Mau kemana Mas ?". Iza menatap Bagus yang sudah berpakaian rapi.
" Mau keluar sebentar ".
" Kamu akan meninggalkan aku sendirian di rumah Mas ?".
" Hanya sebentar ".
" Baiklah...hati- hati di jalan , dan jangan lupa jalan buat pulang ". Ucap Iza langsung masuk ke kamar.
Bagus terdiam dengan ucapan Iza yang terakhir...tapi tetap saja ia terus melangkah keluar dan melajukan mobilnya .
Bagus seperti orang linglung, ia terus menyusuri jalan tanpa arah tujuan. Merasakan haus , ia pun berhenti di salah satu mini market untuk membeli minuman.
Ia pun duduk di kursi yang ada di depan mini market tersebut.
" Gus , kamu di sini ? Tiba - tiba ada Sania yang menegurnya. Ia tidak sengaja berhenti di mini market tersebut untuk membeli sesuatu.
Sudah biasa baginya keluar malam untuk bersenang - senang , terkhusus hari ini malam minggu , tentunya besok ia libur tidak bekerja.
Beruntung ia bertemu dengan Bagus , laki - laki yang sudah mencuri hatinya tanpa Bagus ketahui .
Sania memang diam - diam menyukai Bagus, karena Bagus agak cuek padanya , Sania pun hanya bisa memendam rasa sukanya dalam hati saja.
Ketika mendengar Bagus mendekati anak baru di perusahaan tempat ia kerja , ia marah tapi tidak bisa berbuat apa - apa. Apalagi setelah Bagus melamar Iza , Sania makin sakit hati.
Ia yang lebih dulu mengenal dan menyukai Bagus, tapi kenapa Iza , si anak baru itu yang malah di sukai dan di lamar oleh Bagus, ini tidak adil bagi Sania.
Sania terus berfikir, apa istimewanya anak itu , sampai Bagus menyukainya. Sekarang ia bertemu Bagus, sungguh Sania sangat senang.
" Eh , Sania ". Bagus cukup kaget melihat penampilan Sania yang begitu seksi, berbeda saat ia di kantor.
Ya iyalah Gus ...kalau di kantor pakai pakian seksi auto langsung kena SP.
" Kamu sendirian Gus?".
" Seperti yang kamu lihat ".
" Boleh duduk enggak Gus ?".
" Silahkan , ini tempat umum kok ".
Sania tidak menyiakan kesempatan ini, ia duduk di samping Bagus sambil menyilangkan kaki. Ia tersenyum menang ketika Bagus melirik ke arahnya.
Sania memamg sengaja memperlihatkan paha mulusnya pada Bagus.
Bagus meneguk ludahnya kasar...mau bagaimanapun ia laki - laki normal.
Ini kesempatan aku untuk mendapatkan kamu Gus, sepertinya semesta mendukungku....
Bersambung....
Like dan comment nya ya....makasih 🙏