Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
Ahmad sampai dipos ronda disana terlihat sudah kumpul semua.
"Aku pikir kau lupa Mad?" Tanya Rendi.
"Kalau istriku tadi tidak mengingatkan, serius aku lupa malam ini jadwal rondaku" Ahmad turun dari motor mendekati keempat temannya dengan tawa kecil.
"Maklum anaknya pak Rw kan memang seperti itu, sibuk" Celetuk Usman cekikikan.
"Hahaha...!" Yang lain ikut tertawa karena kalimat Usman yang benar namun menggelikan.
"Sibuk ya pasti sibuk, tapi aku juga tidak harus melupakan kegiatan bersama kalian dong" Ahmad merangkul bahu Rendi akrab.
Rendi tersenyum "Lanjut keliling apa tidak nih?" Rendi menyudahi becandaan teman-teman.
"Sekarang saja lah, eh tapi kita muternya berlima apa dua-dua?" Tanya Wawan.
"Hus, kalau dua-dua aku dengan siapa? Masa sendiri ya tidak adil dong !" Protes Andi.
"Kita muter berlima saja bagaimana?" Usul Rendi.
"Aku sih setuju saja yang penting jangan sendiri akunya !" Cicit Andi.
"Kita bagi dua bagian saja, Rendi dengan Ahmad. Wawan, Andi dan aku. Kita bertiga, bagaimana?" Usman memberi saran.
"Aku tidak masalah lah, manut saja !" Rendi berkomentar.
"Oke, aku dengan Rendi. Kalian bertiga" Ucap Ahmad final. "Ayo berangkat !"
"Siap, laksanakan !" Tegas Usman, Wawan, dan Andi.
Akhirnya mereka pun berkeliling dirutenya masing-masing. Lorong per lorong mereka lalui demi keamanan penduduk.
Dalam kegiatan ini sesekali mereka terbahak membahas obrolan yang sebenarnya tak penting namun mampu menemani kegiatan mereka jadi menyenangkan, hingga kini 15 menit kemudian mereka sudah selesai berkeliling desa.
Mereka semua kembali menuju pos ronda dan istirahat sejenak, selepas itu dijam tertentu mereka akan berkeliling lagi.
"Pukul berapa sih ini?" Celetuk Rendi.
"Paling baru pukul 11 malam. Kenapa?" Tanya Ahmad mereka kini tengah duduk didalam pos ronda ditemani dengan teh hangat dan beberapa camilan.
Tentu saja ini sudah dibahas oleh warga dan pak rt. Jika setiap malam warga harus bergantian membawa jatah minum dan camilan kepos ronda.
"Tidak papa sih, kita patroli kelahan kosong yuk !" Ajak Rendi.
Lahan kosong? Seketika Ahmad mengingat Yudi.
"Ngapain kesana Ren? Jauh dari sini" Jawab Ahmad sedikit cemas.
"Justru itu Mad, aku kepikiran karena lokasinya jauh dari pemukiman. Aku tidak mau ada kejadian seperti Cyra kemarin"
Ahmad mengambil ponselnya segera mengirim pesan pada seseorang.
"Mad, dengar aku bicara tidak?" Tegur Rendi karena Ahmad tidak menggubris.
"Eh iya, aku kebelet nih Ren aku toilet sebentar ya" Ahmad turun dari pos dan menuju toilet masjid. Karena memang pos ronda ada didekat masjid.
"Oke" Jawab Rendi sembari memperhatikan tingkah Ahmad yang sedikit aneh.
"Mungkin dia lagi mules" Batin rendi mencoba berfikir positif.
Rendi mengambil ponsel disaku jaket dan menghubungi Cyra sembari menunggu Ahmad.
🔹🔹🔹
Dilain tempat ponsel Cyra bergetar disaku celananya. Karena tangannya terikat Cyra hanya bisa bersedih. Berharap suami yang menelfon dan segera menyusul, menyelamatkannya.
"Cyra ! Jangan kau pikir kau dan Rendi bisa memenjarakan aku" Seru Yudi mengambil ponsel disaku celana.
"Kenapa tidak bisa?! Kau salah dan kau manusia kejam sudah sepantasnya kau membus*k dipenjara sana !" Geram Cyra berusaha tidak takut walau seluruh tubuhnya gemetar.
"Hahaha...! Dengan cara apa kau dan Rendi akan memenjarakan aku HAH ! Lihatlah"
Yudi menunjukan rekaman video diponselnya pada Cyra.
Cyra terbelalak, itu adalah rekaman CCTV rumah sakit dan terlihat jelas jika Yudi disana.
"Kau tahu? Rendi waktu itu sudah meminta rekaman ini pada satpam rumah sakit, namun aku berhasil menggagalkannya"
Flash back ON.
Supaya tidak mencurigakan aku pergi sesuai perintah dokter. Berjalan menuju parkiran dimana motorku berada.
Aku sudah menyalakan motorku, dan tak sengaja aku melihat kamera CCTV didinding bagian atas sekitaran area parkir.
Aku segera mendekati satpam setelah kembali mematikan motor.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya satpam.
"Mmm...begini pak, saya ingin meminta rekaman CCTV disekitaran sini, jam malam ini" Ucapku.
"Maaf pak, kami tidak bisa asal memberikan rekaman CCTV pada seseorang" Jawab satpam tegas.
Aku menghela, berpikir bagaimana caranya bisa mendapat rekamam itu sebelum ada yang mengambilnya.
"Mmm...begini deh pak. Saya akan kasih berapapun asal bapak kasih rekaman itu pada saya.Soalnya saya butuh sekali pak itu demi keselamatan seseorang" Aku memelas.
"Tapi pak sa---"
"Ayo lah pak, ini demi nyawa seseorang" Aku menyela.
"Aduh bagaimana ini? Saya butuh uang untuk biaya anak sekolah tapi saya juga tidak boleh asal kasih rekaman kesembarang orang" Batin pak satpam bimbang.
"Saya kasih berapapun deh yang bapak minta" Aku Iming-iming.
"Kalau saya minta tiga juta gimana pak? Soalnya saya lagi butuh uang biaya sekolah anak"
"Kecil itu, saya kasih lima juta malahan. Sini biar saya transfer lewat aplikasi" Aku mengambil ponsel siap mengirim uang lima juta.
Ragu tapi butuh "Ini nomor saya" Satpam menunjukan nomor rekeningnya.
Aku tersenyum senang, dan segera mengirim uang kesatpam itu.
"Nih sudah terkirim buruan cek"
"Waaahhh ! Makasih ya, benar lima juta ini" Pak satpam bahagia dan memberikan rekaman CCTV.
Setelah aku mendapat rekaman itu, terlihat Rendi datang menuju pos satpam.
"Mmm, pak itu kayanya ada orang mau kesini. Kalau minta rekaman CCTV bilang saja rusak atau apa lah. Nanti kutambah satu juta deh" Aku menghalal segala cara.
"Oh iya, siap" Pak satpam berbinar.
"Rejeki nomplok ini" batin satpam.
Masih dengan amarahnya Rendi menghampiri satpam yang keluar dari posnya.
"Assalamualaikum, Pak. Maaf sebelumnya saya sedang butuh rekaman CCTV untuk melaporkan tindak kejahatan. Apa bapak bisa bantu saya?"
"Waalaikumsalam, maaf tapi CCTV diarea sini sedang rusak dan dalam perbaikan. Mohon maaf ya pak" Bohong satpam.
Rendi memejam dalam, dirasa kurang beruntung.
"Yasudah lah kalau begitu, saya permisi, Assalamualaikum"
"Waalaimumsalam"
"Saya pergi pak, makasih ya" Aku segera keluar pos, pergi meninggalkan rumah sakit dengan motor setelah mengirim uang yang kujanjikan.
Flash back OF
"Jahat kau Yudi ! Kau licik !" Cyra merasa sangat sedih suaminya ternyata sudah dibohongi.
"Apa peduliku, aku--"
Yudi menggantung ucapannya, ponselnya bergetar.
"Hm..." sahut Yudi setelah panggilan diterima.
"Kau dimana? Ini jadwalku dan Rendi ronda. Rendi tadi meminta aku patroli dilahan kosong bersamanya"
"Sialan ! Yasudah aku akan pergi, kau jangan bersikap mencurigakan" Peringatnya.
"Oke"
Panggilan terputus Yudi menaruh ponsel disaku kembali.
"Beruntung karena ada yang menyelamatkanmu, jangan berani macam-macam padaku wanita jelek, kau tidak memiliki bukti apapun tentang aku. Selamat kedinginan disini"
"Brengsek kau Yudi. Kau pasti akan segera tertangkap !" Teriak Cyra penuh amarah.
Yudi pergi begitu saja tak menghiraukan ancaman Cyra, wanita yang sangat dibencinya.
salam dari "aku dan teman kamarku"
"aku dan teman kamarku"
terima kasih
huhuhu....
tp seneng sih end mereka mau niikah lagi bahagia selalu cy ren
hiks..hiks...
semangat author ku sehat selalu murah rezekinya
thor sedih bngt bab yang ini.
double up ya thor. plisss ... pnsarn sma bab slnjutnya.
trnyta agam juga suka nonton drama./Facepalm//Facepalm/
apa beneran cyra sama rendi bakalan pisah?
nggak kuat melihat mereka berdua berakhir dngan perpisahan.
/Sob/
semoga aja mereka bisa damai lagi bahagia bersama lagi.
ktanya nggk rela. kok mlh ngomong gitu./Sob//Sob//Sob/