Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Mbok Sumi pun tersenyum melihat ke arah Felysia karena baginya ketenangan hati Felysia lebih penting dari pada harus berada di Jakarta dengan banyak luka yang tergores membuat mbok Sumi pun tersenyum dan kemudian mengangguk kan kepalanya.
"Mbok sih terserah kamu nduk yang penting kamu bahagia dan mbok akan ikut kamu ke mana pun kamu berada nduk," sahut mbok Sumi membuat Felysia merasa terharu dengan keikhlasan mbok Sumi dalam merawatnya dan selalu mendukung semua langkah yang di ambil oleh Felysia.
"Kalau kamu emang setuju biar mbk ngomong ke mas Dimas untuk mencarikan pembeli yang ingin membeli rumah kamu ini fel." sahut mbk Sumi.
"Iya, mbk. Fely setuju," sahut Felysia sudah yakin untuk menjual rumahnya meski pun sedikit berat karena ini adalah rumah peninggalan dari ibu dan ayah nya namun Felysia tidak bisa selamanya tinggal di sini karena jika dia tetap di sini maka bisa di pastikan bahwa Zico pasti bisa saja tahu akan hal tersebut dan juga Felysia berfikir untuk tidak kembali datang lagi ke Jakarta dan akan menetap selama nya di Lombok sana dengan suasana sepi tidak seramai kota besar Jakarta ini.
Pagi hari nya Felysia dan mbk suci sudah berada di kantor dan mengerjakan tugas mereka seperti biasanya, siang harinya mereka berdua berencana untuk mengajukan surat pengunduran diri bersama karena setelah mbk suci berbicara dengan sang suami ternyata mas Dimas akan pergi satu minggu lagi dan setelah itu mbk suci pun menyuruh sang suami untuk mencari pembeli rumah Felysia dan untungnya saja ada teman mas Dimas yang juga sedang mencari rumah sehingga mas Dimas pun menawarkannya dan cocok untuk nya sehingga semalam pun mereka langsung berkontak kan untuk membahas soal rumahnya dan nanti sore pembeli rumah akan melihat kondisi rumah Felysia. Mbk Mala juga sudah mengetahui tentang mbok Sumi dan Felysia yang akan datang ke Lombok, dia pun senang bukan main karena ada teman dan juga mbk Mala juga sudah tahu tentang kehamilan Felysia di luar nikah dan mau menerima Felysia untuk tinggal bersama dengan nya.
Siang harinya Felysia dan mbk suci pun segera menemui Bu asri yang kebetulan beliau sedang berada di ruangannya setelah berberes di lantai tiga puluh.
"Permisi Bu," sapa mbk suci membuat Bu asri pun melihat ke arah mbk suci dan juga Felysia.
"Iya, suc fel ada apa?" tanya Bu asri karena dua karyawan nya memanggil nya.
"Bu saya dan fely ingin berbicara serius dengan ibu," ucap mbk suci.
"Ada apa ini?" tanya Bu asri karena sikap dua karyawan nya ini.
"Sebenarnya saya dan juga Felysia ke sini ingin memberikan ini Bu," ucap mbk suci sembari memberikan surat pengunduran dirinya dan juga Felysia juga yang pasti memberikan surat pengunduran dirinya juga.
"Apa ini?!" tanya Bu asri karena melihat tulisan pengunduran diri yang tertera di depan amplop.
"Bu, saya dan mbk suci ingin mengundurkan diri menjadi cleaning servis dan juga dari Adiguna Company." sahur Felysia memberanikan diri untuk berbicara.
"Kenapa tiba-tiba?" tanya Bu asri karena dia terlalu terkejut saat mengetahui Felysia dan mbk suci mengundurkan diri.
"Ini semua karena ada masalah yang harus di selesaikan Bu dan satu satu nya jalan yaitu mengundurkan diri jadi kami mohon Bu asri untuk menyetujui nya," sahut mbk suci.
"Saya memang tidak tahu masalah apa yang sedang kalian alami tetapi saya akan selalu mendukung kalian di luaran sana dan jika kalian butuh pekerjaan lagi di sini maka ibu pasti akan bantu untuk kalian bisa masuk ke sini, karena kalian adalah karyawan cleaning servis terbaik yang pernah ibu punya," ucap bu asri karena harus merelakan kehilangan karyawan terbaiknya.
"Terima kasih, Bu. Dan rencananya mulai besok kami sudah tidak bekerja lagi Bu!" sahur mbk suci.
"Baik lah akan saya kasih tahu Bu Luna dan saya berharap semua urusan kalian berdua segera terselesaikan," sahut Bu asri.
"Terima kasih, Bu." jawab mbk suci dan juga Felysia bersamaan.
Setelah itu mbk suci dan Felysia pun menuju ke ruang istirahat sambil mbk suci yang terus saja memegang tangan Felysia karena dia tahu bahwa Felysia sekarang ini sedang tidak tenang dalam hatinya.
"Bagaimana kalau sekarang kita makan di luar, makan mie ayam di gang sebelah yang enak banget itu!" ajak mbk suci kepada Felysia.
"Boleh mbk, ayo!" tutur Felysia setuju dengan ajakan dari mbk suci.
Segera mereka berdua pun segera keluar dari ruangannya dan kebetulan wulia belum datang karena dia sedang keluar dengan salah satu OB juga yang katanya sedang pdkt.
Saat sedang berjalan di lobi tak sengaja mbk suci dan Felysia melihat para karyawan heboh karena Zico yang keluar dari lift yang sepertinya akan keluar kantor dengan Adi sang sekretaris di sampingnya.
Mbk suci yang melihat orang yang sedang Felysia hindari lun segera menarik Felysia untuk berada di belakangnya dan juga berpura-pura tidak melihatnya padahal baru saja Zico melihat ke arah Felysia yang terlihat sangat gugup dan takut di belakang mbk suci.
Zico merasa sangat aneh apa kah dia melakukan sesuatu yang salah sehingga Felysia berperilaku seperti itu, terpaut dia merasa bahwa dia sama sekali tidak melakukan kesalahan lagi pula dia dan OG nya itu tidak terlalu akrab tetapi kenapa dia malah menghindari nya.
Zico terus berjalan menuju ke depan di mana mobilnya sudah siap di sana, sedangkan mbk suci dan Felysia terus mengalihkan pandangannya tak mau melihat bos mereka dan gugup jika bos mereka tahu gerak gerik mereka.
"Fel, kamu gak papa?" tanya mbk suci saat Zico sudah tidak ada di depan mereka.
"Fely gak papa kok mbk." jawab Felysia.
"Kamu emang bener fel, lebih baik kita segera pindah kalau tidak maka pak Zico pasti bakalan tahu!" sahut mbk suci.
"Ya sudah mbk lebih baik kita sekarang buruan ke luar keburu rame tempatnya," ajak Felysia.
"Oh iya, mbk sampai lupa!" sahut mbk suci melupakan tujuan awalnya untuk menghibur Felysia.
Sedangkan di sisi lain setelah masuk ke dalam mobil Zico masih menatap Felysia dari dalam, rasanya ia ingin bertanya ada gerangan apa sehingga Felysia berperilaku seperti itu Zico merasa Felysia menjauhinya bahkan Zico sudah riska pernah melihat Felysia menggantikan Bu asri jika Bu asri sakit atau izin dan di gantikan oleh cleaning servis lainnya membuat Zico merasa sangat aneh.
Adi yang mengemudikan mobil tersebut pun segera melajukan mobil itu ke luar menjauh dari kantor dan menuju ke mansion keluarga Adiguna karena sang kakek dan nenek baru saja tiba dari liburan mereka di Jepang, lebih tepatnya tinggal mereka di Jepang selama satu tahun terakhir.
.
.
Bersambung..........
hempaskan pelakor...
zico juga jadi laki" ga tegas...kurang gercep dan peehatian...kisah muter" terus...
pendek pikiran...klo mau sama feli,bicara baik",jngn mengancam..perempuan manapun tdk akan mau klo di paksa apalagi pakai ancaman...kau sdh menghancurkan hidup dan masa dpn feli,tdk ada rasa berslh sdktpun dlm dirimu...bisa nya memaksakan kehendakmu saja...dasar laki" ga ada akhlak...