Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan Arya
"Ini Tuan kopinya," Sanum meletakkan didepan meja kerja arya dengan tangan gemetar. Arya menghentikan pekerjaannya lalu menyeruput kopi itu secara perlahan, karena masih terasa panas.
Sanum perlahan mundur, dia ingin segera keluar dari ruangan Arya, tapi langkah nya langsung terhenti begitu mendengar suara lantang Arya.
"Mau kemana kamu?"
"Keluar Tuan." jawab Sanum sambil melirik gelas kopi Arya yang tinggal separuh.
"Ternyata Tuan Arya menyukai kopi buatan ku," gumam Sanum.
"Siapa yang menyuruh mu keluar," Ucap Arya berdiri dari kursinya berjalan mendekati Sanum.
"Aku...aku," mulai panik saat melihat langkah Arya sudah semakin mendekat. sebelah tangan Arya berhasil merengkuh pinggang Sanum, tanpa basa-basi lagi Arya langsung menarik gadis uang membuat nya uring-uringan beberapa hari ini selama berada dimeksiko.
Arya membawa Sanum kepelukanya, seakan Arya ingin mencurahkan apa yang sedang dirasakan nya. tubuh Sanum memberikan ketenangan dan kenyamanan yang luar biasa' bagi Arya. perlahan dia mencium lembut bibir Sanum yang masih meronta-ronta berusaha menghindar dari serangan bibirnya.
"Tolong jangan tolak sentuhan ku," Ucap Arya saat mengusap bibirnya yang berdarah akibat gigitan sanum.
"Aku tidak suka kamu memperlakukan ku seperti ini Tuan," Ucap Sanum penuh kemarahan.
"Kenapa sekarang kamu seperti sok suci seperti ini, jangan muna' aku tahu kamu menginginkan semua ini, seperti banyak wanita yang diluaran sana yang menginginkan tubuh dan uang ku." bentak Arya.
"Anda benar sekali Tuan, semua aku benar-benar menginginkan semua ini, termasuk uangmu. namun aku berubah pikiran setelah menemukan laki-laki yang jauh lebih kaya dan lebih tampan darimu." Ucap Sanum tertawa sinis meninggalkan ruangan Arya.
" Maka dari itu, Anda tidak bisa sembarangan menyentuh dan memeluk ku," Ucap Sanum sambil mendorong kasar tubuh Arya. hingga membuat pelukannya terlepas. Sanum tidak menyia-nyiakan kesempatan dia langsung lari keluar dari ruangan itu.
"Brengsek, ternyata semua wanita itu sama, aku salah memiliki dan berharap jika kamu berbeda dari mereka." gumam Arya meremas wajah nya.
Sanum langsung berlari menuju toilet, dia merasa bingung dengan tindakan nya barusan. gadis itu menumpahkan tangis dan kesedihannya.
"Aku harus melakukan semua ini, agar kamu membenciku dan menghindari dariku, sehingga aku bisa bekerja dengan baik dan nyaman disini, jika kamu tidak memperhatikan ku lagi Monika dan teman-teman yang lain tidak membenci ku. terutama ketiga anak-anak ku akan bebas karena kamu telah mengabaikan ku setelah kejadian ini." gumam Sanum memperbaiki kembali penampilannya.
Semenjak kejadian itu, Arya mulai menjaga jarak dari Sanum dia juga jarang masuk keperusahaan, dan mulai fokus pada salah satu cabang perusahaan nya sedang mengalami masalah besar diluar kota. dia juga memanfaatkan kondisi itu agar bisa melupakan perasaan nya pada Sanum.
Hati Arya akan mersa sakit setiap mendengar perkataan Sanum, jika dia selama ini ingin memanfaatkan posisi Arya, dan berubah setelah mendapat kan laki-laki yang jauh lebih tampan dan karya dari dirinya. meskipun itu Mustahi didapatkan Sanum, tapi Arya tetap terbawa emosi melihat penolakan dan perkataan Sanum, yang tidak memikirkan perasaan nya.
Sukap Monika sudah terlihat !mulai membaik, karena mersa Sanum bukan lah saingannya lagi. bahkan Sanum sudah bisa bekerja dengan benar diposisi jabatannya sekarang.
Sebulan berlalu, Arya hanya sesekali saja datang berkunjung keperusahaan, meskipun datang dia hanya lewat didepan Sanum tanpa meliriknya, dan itupun hanya sebentar Arya dikantor setelah itu dia akan pergi kembali. seolah-olah tidak ada kejadian atau hubungan apapun terjadi diantara dia dan Sanum.
Semula Sanum mersa nyaman dan bahagia dengan perubahan itu, tapi sekarang perasaan aneh mulai menghantui nya, dimana kadang Sanum merasa rindu melihat Arya yang datang dan tersenyum kearahnya, pandangan Sanum tertuju melihat ruangan Arya yang kosong dan gelap karena lampu yang dimatikan.
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰