Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Aura galak
"Dengan senang hati cantik." Ujarnya setelah duduk di samping Aura yang telah bertukar di kursi kemudi.
Lalu sebelum menjalankan mobilnya, ia diam-diam membuka kamera mengarahkan kamera itu ke Aura yang tengah cuek menyerongkan tubuhnya menghadap ke kaca luar karena sebal dengan Kevin.
Cekrik! Kevin memotret Aura diam-diam. Namun sialnya Aura mengetahuinya.
Aesthetic! Kevin tersenyum melihat hasil jepretannya itu. Dan Sangat tak di sangka hasilnya seperti foto-foto di gogle
Foto itu bergambar seolah ada cewek yang melihat ke kaca mobil dengan hujan rintik-rintik.
Dan Kevin ingin mengunggah foto itu ke sosial medianya.
Kevin
1: 0 wle. Emoticon meledek temannya. (Send foto Aura)
Setelahnya Kevin kembali menyimpan ponselnya ke sakunya.
"Segitunya Lo ngefans sama gue. Sampai foto-foto gue segela. Gue tau ya!" Ujar Aura dengan tatapan sinis lalu meneguk kopinya yang dari tadi belum habis.
Kevin pun memutar balik mobil Aura. "Iya dong cantik. Karena gue ini udah banyak orang yang ngefans sama gue. Kan gue juga mau tau rasanya ngefans sama orang juga. Dan gue ngefans sama Lo." Balas Kevin dengan sombongnya dengan senyuman smirk.
"Cih! Nggak Sudi gue punya fans manusia kayak Lo!" Cibir Aura. Namun kali ini Kevin tidak benci lagi. Melainkan ia suka berada di posisi yang saat ini.
Merasa sedikit menang Karena berhasil berduaan dengan Aura. Sedangkan David pasti belum bergerak. Sudah di pastikan sahabatnya itu akan kalah. Wkwkwkw.
Disaat yang bersamaan
David, Arya, dan Reyhan sedang bersantai di markas. Mereka bukan anggota geng motor gitu sih... Cuma teman biasa dan mereka membeli rumah itu untuk di jadikan markas di kala mereka berantem dengan orangtua mereka.
Jadi, kalau mereka sedang bertengkar dengan orangtua mereka, mereka tidak perlu pusing-pusing mau kemana.
Dimarkas ini, David tengah bersantai menikmati rintik hujan sembari bermain gitar dan tentunya ada kopi di depannya.
Lalu si Reyhan yang sibuk bermain game. Dan Arya yang sedang menonton bola.
Klunting!
David menghentikan jarinya yang memetik senar gitar. Ia melirik ke ponselnya yang menyala karena ada notifikasi pesan masuk.
Terdapat nama Kevin yang tertera di ponselnya. Ia pun mengambil ponselnya dan masuk ke chat room dengan Kevin.
"Bangsat udah mulai aja dia!" Ujarnya dengan sudut bibir yang terangkat ke atas.
Reyhan yang mendengar umpatan itu sempat melirik David. Dahinya berkerut. "Ada apaan?" Tanya nya pada David.
"Nih, si bos lagi berduaan sama si Aura." Ucap David memperlihatkan foto Aura ke Reyhan yang di kirim oleh Kevin. "Kalau soal cewek dia niat banget taruhannya. Gue aja belum mulai apa-apa. Gue lagi mempersiapkan mental gue, tuh cewek galak amat!" Lanjutnya.
"Menurut gue sih elo udah pasti kalah!" Sahut Arya meledek David. melihat sepertinya Aura bukan cewek gampangan yang bisa di dapatkan oleh cowok Playboy seperti David.
David hanya mengangkat kedua bahunya bersikap tak peduli. "Gue sih kalau dapat ya Alhamdulillah kalau nggak yaudah. Gue juga nggak berharap sih. Tapi gue pengen lihat Kevin seberapa jauhnya dia akan ngejar si Aura. Kayaknya si Kevin tertarik nggak sih. Lihat aja ini, mana ada si Kevin mau nganterin cewek. Meskipun dirinya punya banyak cewek, nggak ada yang dia perlakukan kayak si Aura."
"Semua cewek cantik dia mau lah." Sahut Arya kembali fokus dengan gamenya.
"Terus Lo kapan majunya? Kok malah galau-galau kayak gitu sih. Hujan-hujan begini mana pacar-pacar elo!" Celetuk Reyhan membuat David menggeplak kaki temannya itu.
"Eh, gue ini sahabat yang terbaik meskipun punya banyak pacar tapi nggak lupa sama teman sendiri." Sahut David di balas Reyhan dengan acungan jempol
"Mau kemana Lo?" Tanya David melihat Reyhan melangkah pergi membawa kunci mobil.
"Ke rumah Aura!"
David melotot melihat hal itu. Perasaan si Reyhan nggak di ajak taruhan deh?
"Mau ngapain Lo kesana?"
"Kepo!"
****
Di dalam mobil sini, rasanya hening. Semuanya diam dan hanya suara hujan yang menemani Mereka. Tidak musik juga tidak ada percakapan.
Aura sendiri malas berbicara dengan Kevin yang menurutnya cowok sinting nggak jelas itu. Sedangkan Kevin yang fokus menyetir mobil, ia diam bukan berarti tak mau bicara. Namun ia memikirkan apa yang bisa membuat hati Aura luluh padanya.
"Minta nomornya dong cantik..." Celetuk Kevin yang membuat Aura melemparkan tatapan tajam nya.
Aura hanya diam tak ada niatan ngomong dengan Kevin. Ia kesal dengan Kevin. ia melengos melihat ke arah kaca mobil. Melihat pemandangan ke luar.
Dan tak lama dari itu ponsel Kevin berdering. Aura melirik ponsel Kevin yang ternyata ada nama Clara. Tanpa bertanya Aura pun tau kalau itu salah satu pacarnya Kevin. Karena Clara juga satu sekolahan dengan dia dan Kevin.
"Nyetir yang bener gausah main hp. Nggak nyampe-nyampe tau nggak!"
Kevin tersenyum jahil. "Cemburu Lo! Tudingnya.
"Ogah! Najis!" Ucap Aura dengan juteknya.
Sumpah! Baru kali ini Kevin melihat ada cewek yang ogah-ogahan ngobrol dengan dirinya. Padahal selama ini ia tak perlu susah-susah ngejar cewek, tapi dia sudah di kejar-kejar smaa. Banyak cewek.
Lama-lama kesel juga menghadapi cewek satu ini. Bikin emosi juga, Tapi Kevin harus sabar. Ingat! Dia sedang taruhan.
"Sabar dong.... Ini emang jarak rumah Lo sama gue aja yang agak jauh..."
Dengan kesabaran yang penuh menghadapi Aura yang judes padanya. Mobil yang di Kendari Kevin kini telah berada di depan rumah Aura. Kevin melihat sisi kanan mobilnya yang terdapat rumah ber-cat putih dengan pagar hitam.
"Ini rumah Lo?" Tanya nya pada Kevin.
"Iya! Udah cepetan Lo minggir. Gue mau masuk. Lain kali nggak perlu anterin gue lagi!" Ucap Aura dengan judesnya. Dan Kevin melangkah keluar dari mobil Aura.
"Nggak ada ucapan makasih gitu?" Ucap Kevin menyindir Aura. Nggak ada berterima kasihnya nih cewek.
"Ngapain gue berterima kasih. Pertolongan Lo nggak bermanfaat."
Kevin benar-benar sudah emosi menghadapai cewek seperti Aura. Sedangkan temannya yang ia suruh untuk menjemput itu tertawa di dalam mobil melihat dua orang yang sedang berdebat.
Lalu kemudian, Kevin dengan kesal meninggalkan Aura. Ia berjalan menghampiri mobil yang sudah di jemput oleh temannya.
Brak! Dengan kesal ia menutup pintu mobilnya dengan keras.
"Santai bro... Kalau nggak sayang sama mobil ini bisa kasih kan ke gue!" Ucap Reyhan! Ya, dia adalah teman yang di suruh Kevin menjemputnya.
"Gimana bro? Susah kan....! Ngeyel sih." Ucap Reyhan tersenyum meledek.
"Diem Lo! Ke markas sekarang!" Ucap Kevin sedikit kesal.
Masuk ke dalam rumah, dengan mobil yang sudah ia parkir juga di halaman rumah. Aura membuka pintu rumah nya.
"Aku pulang...." Sapanya pada orangtuanya yang sedang menyiapkan makanan untuk makan malam.
"Ra... Kamu nggak papa kan? Kok kusut begitu?" Tanya Baron yang memang melihat anaknya sudah jauh dari kata rapi.