NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:23M
Nilai: 4.5
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Tidak bisa di selamatkan

Saat prosesi ijab qabul selesai dan penghulu memimpin doa, Pak Ahmad melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah waktunya Albert kembali meminum obatnya, jika terlambat bisa di pastikan Albert tidak bisa mengendalikan dirinya. Pak Ahmad cukup resah, dia was-was sendiri setiap hal yang berhubungan dengan Albert.

"Nyonya, sudah waktunya Tuan Al meminum obatnya." Ucap Pak Ahmad berbisik.

"Bawa saja Al ke kamarnya" Titah Indah.

Pak Ahmad membawa Albert kembali ke kamarnya, Adel dan yang lainnya menatap heran ketika Albert di bawa masuk ke dalam lift. Indah mengajak Adel dan orangtuanya untuk ikut ke dalam ruang kerja, dia mengeluarkan map dari dalam lacinya.

"Kalian pasti bertanya-tanya mengenai kondisi Albert bukan?" Tutur Indah.

Indah menyodorkan Map dari tangannya kepada Adel, Yusuf ikut membaca surat tentang laporan kesehatan Albert dari rumah sakit.

"Nak Albert, lumpuh?" Tanya Yusuf memastikan.

Indah menghela nafasnya dengan panjang, kini dia ingatannya berputar ke masa lalu dimana ia dan Albert mengalami peristiwa naas yang merenggut nyawa suaminya.

flashback

Di pagi hari yang cerah. Indah dan suaminya bersiap-siap pergi ke acara peresmian rumah sakit cabang miliknya. Mereka pergi satu mobil bersama anak sulungnya yaitu Albert, sedangkan Rasya dan Cindy keduanya sudah pergi terlebih dahulu.

"Mas ayo! Al udah nungguin di bawah." Panggil Indah.

"Bentar Mom, Daddy lagi ngambil dulu sepatu." Sahut Wiguna dari dalam walk in closet.

Indah melihat jam di pergelangan tangannya, dia sudah rapih tinggal menunggu suaminya siap. Sebenarnya Wiguna sudah rapih dan lengkap dengan pakaiannya, namun dia memiliki firasat aneh yang membuatnya ragu untuk pergi.

"Mengapa perasaanku tidak enak? semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan." Ucap Wiguna pada dirinya sendiri.

Wiguna menenangkan dirinya terlebih dahulu, setelah tenang dia melangkahkan kakinya keluar dari walk in closet menemui anak dan istrinya.

"Al, itu Daddy kamu udah dateng, kamu parkirin dulu mobilnya." Ucap Indah.

"Baik." Jawab Albert.

"Ish anak ini, kalo ngomong kenapa irit banget, bapaknya juga gitu tapi gak parah kayak anaknya heran deh." Gerutu Indah saat Albert masuk ke dalam mobil.

Entah mengapa Indah melihat suaminya berbeda, pikiran negatif menghantuinya, namun dia segera menepis semua itu.

"Daddy ngapain aja sih di atas? Lama banget kayak anak perawan aja." Protes Indah.

"Kebelet mah jadi sekalian buang hajat dulu." Ucap Wiguna berbohong.

Tin .. Tin .. Tin .

" Ayo masuk." Titah Albert.

"Iya, sebentar Al." Ucap Indah.

Indah mengajak suaminya masuk ke dalam mobil sambil bergandengan tangan, Albert menatap orangtuanya dari kaca mobil depan, Al tersenyum karena salut melihat kedua orangtuanya yang selalu terlihat mesra dikala usia sudah menua.

'semoga kalian tetap seperti ini sampai rambut kalian sudah berganti warna, aku ingin melihat kalian tetap hidup sampai aku tua nanti.' batin Albert.

Awalnya mobil yang di kendarai oleh Albert nampak biasa saja, sehingga tidak ada yang perlu di curigakan, namun tiba-tiba di depan sana Albert melihat ada mobil berwarna hitam melaju ke arah mobil yang di kendarainya. Indah dan Wiguna juga memperhatikan mobil yang melaju ke arah mobil yang mereka tumpangi.

"Al, kayaknya mobil itu maju ke arah kita deh" Ucap Wiguna.

"Gak tau Dad, kayaknya sih gitu." Jawab Albert.

Albert mencoba menginjak remnya namun tidak bisa, mobilnya tiba-tiba oleng dan tak bisa di kendalikan sedangkan mobil di depannya melaju lurus kearahnya.

"Remnya blong Mom." Ucap Albert panik.

Indah dan Wiguna ikut panik, saat semua yang ada di mobil panik, dalam hitungan detik Mobil di depannya menghantam mobil milik Albert berulang kali sampai mobilnya berguling-guling di jalanan.

Braakkkk .. Brakkk ...

"Aakkkkkhhhh .."Teriak Indah.

Ketiganya tak sadarkan diri, kepala Albert mengalami luka yang cukup parah, darah segar mengalir di wajahnya, kakinya pun terhimpit oleh mobil. Indah pun tak sadarkan diri, tangannya mengalami luka akibat serpihan kaca, kondisi wiguna lebih parah dari Indah dan juga Albert Dadanya terhimpit ke depan oleh kursi dan bagian kepalanya mengeluarkan banyak darah serta wajahnya pun rusak.

Samar-samar Indah mendengar suara seseorang menelpon, tak lama kemudian dia mendengar seseorang tersebut mematikan teleponnya dan berusaha mengeluarkan dia juga suami dan anaknya.

"Bertahanlah." Ucapnya.

Tak lama kemudian terdengar suara sirine ambulance dan juga beberapa petugas kepolisian, mereka membantu mengeluarkan ketiga korban di dalam mobil.

Seseorang mendampinginya ikut masuk ke dalam ambulance, Albert dan kedua orangtuanya di bawa langsung ke rumah sakit terdekat. Para Dokter dan perawat langsung membawa ketiganya ke ruang UGD, karena lukanya tidak terlalu parah Indah langsung sadar dan meminta kepada dokter untuk mengantarnya ke ruangan dimana anak dan suaminya sedang melakukan tindakan operasi.

Saat Albert di bawa masuk ke ruang UGD dia tak ingin melepaskan tangan seseorang yang sudah menolongnya keluar dari mobil, dokter pun meminta agar orang tersebut tetap menemani Albert agar bisa cepat di tangani. Beberapa jam kemudian Saat Albert tersadar dia membuka matanya melihat sekeliling ruangan yang nampak silau di matanya, Albert ingin mendudukkan tubuhnya namun dia merasa kakinya tak di gerakkan beberapa kali mencoba, namun tetap saja tidak bisa bergerak.

"Kenapa dengan kakiku? Ini tak bisa di gerakkan." Ucap Albert.

bersamaan dengan itu Albert mendengar percakapan ibunya bersama dokter yang menangani ayahnya di balik pintu yang sedikit terbuka.

"Tuan Wiguna tak bisa di selamatkan, beliau di nyatakan meninggal dunia karena kondisinya cukup parah, pendarahan di otaknya sangat sulit di hentikan, tubuhnya terhimpit mengakibatkan pernafasannya tidak stabil kami sudah memanggil Dokter terbaik dari rumah sakit, namun takdir berkata lain beliau hanya bertahan dua jam lalu menghembuskan nafas terakhirnya." Jelas Dokter.

Tubuh Indah ambruk seketika, dia tak menyangka jika suaminya telah pergi meninggalkannya. Rasya datang bersama Cindy dengan berlari, mereka juga mendengar ucapan dokter yang mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal dunia.

"Mommy.. hikss.." panggil Cindy dengan menangis.

" Daddy.. Jangan tinggalkan Mommy Dad hiikks.. Hikss.." tangis Indah.

Cindy memeluk tubuh ibunya yang rapuh, Rasya pun ikut menangis dia berusaha menguatkan ibunya tanpa mereka sadari Albert mendengar semua percakapan antara Indah dan juga dokter.

"Bagaimana kondisi kakak dokter?" Tanya Rasya.

"Beliau untuk saat ini dinyatakan lumpuh." Ucap dokter.

Deg!!

Tangis Indah semakin pecah mendengar kondisi anak sulungnya yang di nyatakan Lumpuh, takdir begitu kejam padanya setelah suaminya dinyatakan meninggal dunia di tambah lagi anaknya dinyatakan lumpuh semakin sesak dadanya menerima kenyataan. Albert terdiam di tempatnya, kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri dia mencengkram sprei dengan kuat.

" Aku membunuhnya.. Tidak, tidak mungkin." Racau Albert.

"Kakiku.. Daddy.. TIDAKK.. Aaarrgghhh.." Teriak Albert.

Rasya dan Indah langsung berlari menghampiri Albert yang sedang berteriak dan menjambak rambutnya, Dokter segera memeriksa kondisi Albert.

"Dokter apa yang terjadi?" Tanya Indah.

"Aku membunuhnya.. Aku membunuhnya.. Aaarrgghhh..." teriak Albert mulai tak bisa mengendalikan dirinya.

"Sepertinya tuan muda mendengar percakapan kita di luar, tolong hubungi psikiater di rumah sakit ini cepat!! aku akan mencoba menenangkannya." Ucap dokter kepada Rasya.

Rasya menghubungi nomor telepon dokter psikiater yang sudah ada di dalam daftar buku rumah sakit, beberapa perawat datang membantu dokter menenangkan Albert sampai dokter psikiater datang memberikan suntikan obat penenang kepada Albert.

flashback off

1
Dewi Sinta
🤣🤣🤣
Dewi Sinta
🤣🤣😂
Dewi Sinta
🤣🤣🤣
Dewi Sinta
🤣🤣🤣🤣
Dewi Sinta
salting brutal bisa di bayangin gimana gerakan nya cindy saat salting 😂🤣🤣
Neyla salsabila Nadhifah
menarik
Fuspa Ebiet Fuspa
Biasa
Fuspa Ebiet Fuspa
Kecewa
Cecilia Gracemargaretha
typo nya kelewatan, anoa dikira hewan apa😩😭😭😭
Cecilia Gracemargaretha
padahal mah enak,terlebih kaki ayamnya gak ada kukunya,sebab gw kalo masak sendiri suka kepotongin kuku2 cekernya karna gw geli nya dikuku2nya itu😩😭😭😭
Dewi Sinta
🤣🤣🤣🤣
Jufri Wardani
Lumayan
Jufri Wardani
Luar biasa
Hana Hana
Kok ortunya Adel gk prnh d ceritain y
reza indrayana
Cerita yg menarik dn kisah yg HebaaatTt...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Sativa Kyu
👍👍👍
Dewi Sinta
pake apa turun nya thor.. apakah rumah nya al punya lift..?🤔
Dewi Sinta
pipiku sampe kram thor nyengir mulu 🤣🤣🤣
Catharina Indrajati
Luar biasa
Dewie👓
btw aku nunggu2 bab sisil diapain gitu.. lama blm nongol2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!