NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:92.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Kamu kok kaya gak ada sedih-sedihnya sih ditinggalin sama istri? Bikin Mama makin curiga aja." Bu Ajeng menatap Rendi penuh tanya.

"Rendi sedih kok Ma, tapi ya mau gimana lagi, itu semua kemauan Riana, aku sebagai suami yang baik hanya bisa mendukungnya." jawab Rendi kembali mencoba meyakinkan Mamanya.

"Awas aja ya, kalau kamu sampai ketahuan selingkuh dari Riana, Mama gak akan pernah maafin kamu." ancam Bu Ajeng.

"Mending Mama gak usah mikir macem-macem deh, nanti kalau Mama sakit gimana?"

"Kok Mama tiba-tiba teringat sama perempuan yang waktu itu bertamu kerumahmu pagi-pagi. Mama kok merasa sedikit curiga ya sama dia."

"Dia cuma sekertaris aku, Ma. Gak lebih."

"Masa cuma sekertaris tapi berani manggil kamu dengan sebutan Mas, udah gitu tatapannya aneh banget pas lihat kamu, Mama gak suka sama dia, lebih baik kamu cari saja sekertaris baru dan pecat dia secepatnya." Bu Ajeng bergidik tak suka.

"Rendi gak punya kuasa untuk mecat karyawan, Ma. Apalagi kalau kinerja karyawan itu bagus, Rendi gak punya hak sama sekali."

"Ya sudah, cepat bawa Byan pulang. Ingat jangan terlalu sering nitipin dia ke Mama, kepala Mama pusing ngurusin dia terus. Lebih baik kamu cari baby sister atau suruh Riana cepat pulang, gak usah suruh dia kerja lagi. Bukannya gaji kamu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Jadi, gak usah membebani Riana dengan pekerjaan."

Setelah mendapat omelan panjang dari Mamanya, Rendi membawa Byan untuk pulang, setelah itu dia juga masih harus mengurus Byan, karena dirinya masih belum menemukan Baby sister yang tepat.

Setibanya dirumah, Rendi menggendong Byan sudah terlelap dipangkuannya setelah terus menangis mencari keberadaan Riana.

Setelah menidurkan Byan dikamarnya, Rendi merebahkan diri diatas kasur.

Saat tatapannya menerawang jauh, ia tiba-tiba saja teringat dengan nomor Riana yang tak aktif, ia mencoba kembali menghubungi nomor itu. Namun, tetap saja tidak aktif.

Membuat Rendi bingung sendiri akan keberadaan istrinya saat ini, biasanya Riana tak pernah berbuat sampai senekat ini.

Jangankan pergi dari rumah tanpa kabar, amarah Riana saja bahkan tak pernah sampai bertahan lama.

"Oh iya, Hana kan temannya Riana. Dia pasti tau Riana ada dimana sekarang." bibir Rendi mengukir senyum saat mengingat Hana.

***

Keesokan harinya, Rendi kembali dibuat saat Byan berada dirumah, anak kecil itu sejak tadi merengek mencari keberaan Riana, membuat kepala Rendi semakin pusing saja.

"Mamanya kerja dulu, Sayang!! Cari uang yang banya buat Byan, nanti kalau Mama udah punya uang banyak, pasti Mama pulang." Rendi mencoba menenangkan Byan agar berhenti merengek.

Hari ini Rendi terpaksa membawa Byan kekantor sebab Mamanya sudah menolak untuk merawat Byan karena Bu Ajeng memiliki riwayat darah tinggi dan sering kali mengeluh sakit kepala.

Sementara kedua orang tua Riana sudah lama meninggal dunia dan mencari baby sister ternyata cukup sulit, membuat Rendi terpaksa menggunakan kebijakan kantor untuk membawa Byan.

"Anak kamu tuh bikin aku pusing dari tadi, Mas. Dia gak mau diem sama rewel terus." Jihan yang membantu Rendi menjaga Byan dibuat jengkel oleh Byan yang terlihat tak menyukai keberadaannya.

"Jihan.. Bukannya kamu juga seorang Ibu, seharusnya kamu tau cara menenangkan Byan. Anak kamu saja bahkan ada dua." jawab Rendi.

"Tapi bukan aku merawat mereka, Ibu aku dan baby sister yang merawatnya."

Hari ini Rendi bahkan tak bisa fokus berkerja, ia semakin dibuat pusing dengan semua keluhan Jihan dan sikap nakal Byan.

Saat jam istirahat Rendi tanpa sengaja berpapasan dengan Hana, saat hendak pergi makan siang.

"Kamu tau Riana ada dimana sekarang?" tanya Rendi langsung pada intinya.

"Bukankah kamu itu suaminya? Seharusnya kamu yang lebih tau dimana keberadaan istri kamu." jawab Hana kesal, sebab Rendi baru menanyakan keberadaan Riana setelah dia pergi cukup lama.

"Aku nanya kamu baik-baik, Hana. Kalau kamu gak mau jawab, ya sudah, aku gak masalah." jawab Rendi tak kalah kesal. Sebab, ia bertanya baik-baik tapi Hana menjawabnya sinis.

Saat menyadari Jihan melintas disekitar sana, Hana tiba-tiba menjawab pertanyaan Rendi sambil meninggikan suaranya.

"Riana sekarang sedang merawat diri agar bisa jadi lebih cantik, dia sampai harus berkerja keras karena suaminya tak tau diri dan malah membiayai Mak Lampir." Hana dengan sengaja menekankan kata Mak Lampir saat Jihan melintas disampingnya.

"Apa kamu bilang? Kamu ngatain aku Mak Lampir." Jihan yang merasa tersindir melangkah menghampiri Riana.

"Loh kok jadi situ yang ngegas!! Memangnya situ ngerasa kalau situ Mak Lampir?" jawab Hana dengan nada mencibir. "Aku tadi cuma lagi ngomongin cewek selingkuhan suami temen aku, dan pelakor itu memang layak disebut sebagai Mak Lampir, memangnya situ ngerasa Pelakor?" Hana berkata sinis dan menyebalkan.

"Kamu ya..." Jihan hendak melangkah semakin maju.

"Berhenti!! Ini kantor, kamu gak boleh membuat keributan disini" Rendi dengan cepat menarik lengan Jihan.

"Tapi dia sudah keterlaluan."

"Memangnya kamu merasa kalau kamu itu Mak Lampir?" tanya Rendi.

"Ya enggak lah, masa cantik gini disamain sama Mak Lampir."

"Cantik sih!! Tapi sayang.. hasil dari merusak rumah tangga orang. Aku yakin kalau kamu sampai menikah dengan suami teman saya yang pelit itu, kamu juga akan dengan cepat menua dan mengalami hal yang lebih parah dari temanku." jawab Hana kembali mengompori, selama ia sudah cukup lama diam.

Rendi dengan cepat menarik tangan Jihan dan menjauh dari Hana, jika mereka tidak segera dipisahkan, keributan pasti tak bisa terelakan lagi. Dan, hal itu pasti akan mempengaruhi nama baiknya dikantor.

***

Sementara ditempat lain Riana tengah mendapat pembalasan dari Darren, pria itu memberi banyak pekerjaan pada Riana dan semua pekerjaannya sunggu sangat diluar nalar manusia.

Darren menghukum Riana dengan menyuruhnya mengcopy beberapa berkas kelantai bawah, dan saat wanita itu kembali keatas dengan entengnya Darren mengatakan "Ini ada satu berkas lagi yang ketinggalan, maaf aku lupa."

Namun, meskipun merasa kesal, Riana tetap melaksanakan tugas dari Darren, ia tau ini hukuman atas perbuatannya.

Riana kembali kelantai bawah lalu mengcopy berkas yang diberikan Darren dan kembali lagi keruangan Darren, meletakan berkas yang ia copy diatas meja Darren.

"Apa kamu tuli? Dari tadi aku manggil kamu." ucap Darren.

"Bapak manggil saya? Kapan?" Tanya Riana heran.

"Nih.. Ada satu berkas lagi yang ketinggalan." Darren melempar sebuah berkas kehadapan Riana.

"Bapak marah sama saya karena ulah saya kemarin kan? Jadi, Bapak sengaja melakukan semua ini." Riana kini mulai kesal.

"Terserah saya dong mau sengaja atau tidak, kamu itu kerja disini menjadi sekertaris saya, jadi kamu harus patuh pada semua perintah saya." Jawab Darren dengan tatapan tajamnya.

Riana hanya bisa mendesah lelah, ia mengambil map itu dari atas meja Darren lalu membalik badan hendak keluar dari ruangan itu.

Namun, baru beberapa langkah saja, Riana kembali membalikan badan.

"Bapak yakin ini yang terakhirkan? Bapak gak mau nitip yang lain lagi? Yakin gak ada yang lain lagi?" tanya Riana memastikan.

"Iya, sepertinya itu yang terakhir." jawab Darren.

"Bapak gak mau cari dulu ditempat lain? Dibawa meja atau dilaci-laci mungkin? Siapa tau masih nyelip dimana gitu berkas yang mau Bapak copy? Biar saya copy sekalian."

"Aku bilang enggak ada."

"Ya sudah kalau gitu. Bapak kalau mau manggil saya lagi, lebih baik dari sekarang. Mumpung saya masih ada disini, biar kedengeran kalau Bapak manggil."

Kali ini giliran Darren yang dibuat mendesah lelah karena ulah Riana.

Sementara Rama yang melihat hal itu, mengatupkan bibirnya menahan tawa.

Ruangan itu kini terasa berbeda semenjak kehadiran Riana, ruangan yang biasanya sunyi dan dingin itu, kini mulai berubah hangat.

*******

*******

1
Nani Haryati
yg bener Rendi apa Rangga Thor?
Rishalin: Rendi Kak, ketuker sama tokoh novel yang satunya 🤭
maaf ya Kak, nanti diperbaiki 😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Memyr 67
𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘆𝗮? 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗸, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗴 𝗹𝗶𝗸𝗲?
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗿𝘁𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮? 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗿𝘁𝗶 𝘀𝗿𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶𝘁𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴𝘁𝗶𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮, 𝗴𝗶𝘁𝘂?
Rishalin: di bab ini gak ada kalimat itu kak
total 1 replies
Uthie
Hahahaaaaa.... nikmatin malam pertama kalian di prodeo 😜🤣🤣🤣🤣
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗿𝘁𝗿𝗲. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗶𝘀𝗸𝗶𝗻, 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗸𝗼𝗿, 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮?
Yuli Ana
nyesel ya ren.... udh terlambat tau... riana udh sakit hati bngt. kelakuanmu sungguh menjijikkan...
lagian buat apa kembali sama kamu. karena sekarang di hidup riana udh ada daren. bujangan , singgle, kaya raya. ceo lgi. kamu mah gk ada apa2nya rendi... walaupun skrng blm cinta tpi sebenernya dihatinyabudh ada daren. cuma blm nyadar aja.. jngn harap balik lg sama karina...
Sunaryati
Mimpi Rendi, Riana yang akan menceraikanmu lagian mengapa harus menyesal itu sudah pilihanmu, nikmati dan Terima dengan ikhlas
Yani Cuhayanih
Rendi galaau mo clbk sama riana...wooiii...sadar matahari masih terbit dari timur..mo balikan riana mimpi aja kelles
Margo Kabul
karya lumayan bagus meskipun kadang kadang karakter daren agak berlebihan.
Yuli Ana
berbahagialah riana... suami bringsikmu udh ditangkap polisi beserta jlangnya...wkwkwkwkwk
skarang suami mu pasti nyesel bngt.
berbahagialah bersama anakmu... biarkan suamimu mendapatkan karmanya...
Satria Sikki Daeng Nurung
💪💪💪💪💪🥰
Sunaryati
Bravo Riana, lawan orang - orang yang dzolim padamu aku dukung dengan menunggu dan membaca kelanjutannya
Semangat Thoor semoga sehat selalu
Yani Cuhayanih
Apakah ancaman darren akan memecat riana kalo nangis masih berlaku...
Yuli Ana
ayo riana hajar dua2nya.... wkwkwk.... rendi pangling kn.... lagian klo mau istri cantik, modalin dong jngn malah duitnya dikasih selingkuhan. istri drumah gemuk, gk glowing mlah nyari selingkuhan. padahal pelakor itu blm tentu cantik alami. bisa jd mereka tu menarik karena dandanan dn perawatan.
nyesel bngt kn ren...hhhhhhhh
Iqnesya🥰
hadeuhhhh gereget banget bacanya, masa jalan teriak jalang sikh
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa sih cerita nya putus" jadi nda semangat baca hadeeh
sunflower
aduh jangan di gantung lagi gereget banget nih
Ma Em
Luar biasa
Sunaryati
Wow kok digantug Thoor padahal jantungku dah dig dug membayangkan apa yang akan dilakukan Riana
Lanjut, dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!