Badboy Finds Different Girl

Badboy Finds Different Girl

1. Malam Minggu yang kecewa

Seorang gadis cantik tengah duduk santai di atas kasurnya sembari memegang ponselnya. Disaat remaja-remaja lain tengah sibuk keluar untuk malam Minggu ini, tapi tidak dengan Aura.

Dia Aura Nathalia. Seorang gadis cantik dengan wajah putih dan mulus. Rambut hitam lurus yang panjangnya sampai siku tangannya, dan mempunyai tinggi 160 cm. Ia juga mempunyai tubuh yang bodygoals.

Aura tengah sibuk memandangi ponselnya melihat Google maps. Memperhatikan arah seseorang yang telah ia pasang GPS itu.

Dan beberapa detik kemudian, matanya membola tak percaya. Melihat Seseorang itu masuk ke dalam sebuah club yang dimana club itu sangat terkenal di kota ini.

Jantungnya berdegup hebat. Perasaannya tak karuan. Ia pun beranjak dari kasur, memakai Hoodie dan celana panjangnya lalu mengambil kunci mobilnya yang ada di atas nakas itu.

Ia pun keluar dari kamarnya menuju halaman depan. Aura menaiki mobil putih kesayangannya itu lalu mengendarai mobilnya mengikuti arah tempat seseorang yang telah ia pasang GPS itu.

Tak butuh waktu lama untuk Aura sampai ke lokasi. Ia pun segera turun dari mobilnya dan melangkah gontai masuk ke sebuah tempat favorit banyak orang yang di sebut club itu.

Dadanya bergemuruh, overthinking sudah tak bisa ia kontrol lagi. Ia mencari keberadaan seseorang di sana. Dan matanya membola setelah matanya menangkap keberadaan seseorang disana.

Seorang laki-laki yang tampan yang sangat ia cintai itu tengah asik berciuman dengan wanita sexy.

Aura pun menghampiri laki-laki tersebut yang tengah berciuman mesra itu. Aura menarik tangan Riyan untuk sedikit menjauh dari cewek-cewek Sexy itu dan tentunya aktivitas ciuman itu tiba-tiba berhenti, lalu kemudian menampar pipi cowok tersebut.

Plak!

"Aura!" Ujar Riyan terkejut melihat kekasihnya. Ia tak bisa berkata-kata. Jantungnya juga berdetak hebat. Bagaimana bisa Aura tau dirinya ada disini?

"Jadi ini yang kamu maksud dengan teman-teman kamu?"

"Ra..." Sela Riyan tak bisa berkata-kata. Apa juga yang harus ia katakan pada kekasihnya itu. Ia sudah tertangkap basah seperti ini. Kepanikan Riyan juga sangat memuncak sekarang.

"Aku benar-benar nggak nyangka ya sama kamu. Kita putus Riyan!" Ucap Aura penuh penekanan. Lalu hendak pergi dari tempat kerumunan banyak cewek-cewek Sexy itu.

"Aura, Aura!" Pekik Riyan berusaha menghentikan langkah Aura.

Aura pun berhenti dan menoleh ke belakang menatap tajam Riyan. "Ra... Aku bisa jelasin. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Plis percaya sama aku."

Aura tersenyum kecut mendengar ucapan Riyan. Apa katanya? Percaya? Bagaimana bisa Aura mempercayainya lagi?

"Sudahlah! Kamu menyukainya cewek-cewek itu kan? Kita sudah putus dan kamu bebas mau ngapain aja sama tuh cewek." Aura sudah kecewa berat, ia tak berfikir kedepannya tentang ucapannya yang meminta putus Riyan itu. Entah akan sedih atau bahagia. Intinya saat ini emosinya tak stabil dan ingin segera pergi dari hadapan Riyan.

Riyan berusaha untuk membujuk Aura, ia sendiri pun tak mau kehilangan Aura. Karena yang ia pikirkan ia melakukan semuanya ini juga demi Aura.

Mendengar itu Riyan pun menggelengkan kepalanya. "Enggak Ra! Kamu nggak bisa minta putus sepihak kayak gini. Sampai kapan pun aku nggak akan melepaskan kamu Ra. Kamu cinta pertama aku, dan aku cinta banget sama kamu."

"Terserah!" Aura muak mendengarnya. Ia pun menepis tangan Riyan dan kembali ke mobilnya.

Saat ia hendak keluar dari club itu, matanya tak sengaja berpapasan dengan seseorang laki-laki tampan dan tentunya Aura mengetahuinya.

Laki-laki itu seolah menyimak pertengkaran Aura dan Riyan. Saat mata mereka saling berpapasan laki-laki itu tersenyum santai sembari meminum alkohol yang ada di tangan kirinya.

"Cowok sinting!" Umpat Aura entah ia tujukan untuk siapa. Untuk laki-laki yang menatapnya itu, untuk Riyan, atau entah untuk laki-laki yang berada di bar ini.

Entahlah dimata Aura semua laki-laki saat ini yang ada di bar ini sangat menyebalkan. Seolah mereka semua melakukan kesalahan, padahal tidak semua orang datang ke club ini hanya untuk selingkuh atau sekedar bermain-main dengan wanita sexy.

"Cewek bodoh!" Ujar lelaki itu setelah matanya menatap kepergian Aura.

Sedangkan orang-orang yang ada di sekitarnya menoleh padanya. "Ada apa vin?" Tanya Arya teman Kevin yang duduk satu kursi sofa dengannya.

"Lihatlah cewek itu. Bodoh dan murahan." Ujar Kevin, ia melihat Aura sama saja seperti cewek lainnya yang pasti bodoh dan murahan.

"Aura?" Ucap Reyhan menyipitkan matanya melihat ada gadis yang tengah berjalan keluar dari Bar. "Ngapain dia disini?" Lanjutnya.

"Dia bukan cewek sembarangan bro." Timpal David yang juga melihat Aura. "Ya, meskipun rada nakal tapi dia beda bro. Body nya juga mentep tuh cewek. Dan dia bukan cewek gampangan kayak cewek-cewek yang ngedeketin Lo itu. Mungkin dia juga tidak tau kalau dia di selingkuhin." Lanjutnya. Semua geng Kevin tentu tau kelakukan Riyan Karena sering datang ke club ini.

Kevin tersenyum. "Seberapa bedanya sih dia sama cewek lain. Dan seberapa bagus bodynya sampai Lo bilang kayak gitu."

Kevin yang memang sudah mati rasa dengan perempuan, ia selalu memandang perempuan itu sama. Sama bodoh juga sama murahan.

"Siapa sih dia?" Tanya cewek sexy yang sedang duduk di atas paha Kevin itu. Kevin menggelengkan kepalanya. Ia tak tau siapa cewek itu. Namun entah darimana teman-temannya mengenalnya.

"Weh Lo mah kayak gitu bos. Saking matinya rasa lo jadi nggak tau tuh cewek. Siapa sih yang nggak pengen jadi pacarnya tuh cewek, cantik, bodynya bagus. Tapi sayangnya susah banget dapetinnya." Celetuk David yang memang sifatnya sangat playboy.

"Yeee Lo tuh emang Playboy. Udah punya pacar tiga pun masih nglirik cewek lain." Sahut Reyhan

"Yaelah biarin Napa sih orang gue masih muda. Ntar kalo gue udah nikah gue ya tobat lah." Balas David

"Ntar Lo kena karma baru tau rasa!" Celetuk Reyhan yang memang dirinya tak mau main-main dengan perempuan. Ia ingin menemukan cinta sejatinya namun sampai saat ini ia belum menemukan.

"Jomblo iri bilang bos nggak usah nyumpahin gue kena karma pula." Balas David tak terima. Jujur ia sendiri juga takut jika suatu saat dirinya kena karma.

Sedangkan Kevin yang dari tadi menyimak pembicaraan temannya itu jadi mulai penasaran dengan Aura.

"Aura?" Pikirnya.

Seorang cewek sexy yang duduk di atas paha Kevin mendengar ucapan Kevin. Lantas cewek itu merasa sedikit tak suka. "Apakah kamu tertarik dengan cewek tadi?" Tanyanya pada Kevin.

"Enggak juga! Tapi kenapa teman-temanku tau tapi aku tidak tau? Wanita cantik mana yang tidak aku ketahui?" Ujarnya dengan sombongnya. Bagaimana bisa cewek cantik yang semuanya hampir pernah ia pacari tapi tidak dengan Aura.

"Ya berarti dia tidak cantik di matamu!" Sahut wanita itu sembari mengalungkan tangannya di leher Kevin. Dan Kevin hanya diam tak bereaksi apapun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!