Angga merupakan penipu ulung. Dia juga bekerja sebagai dubbing. Suatu hari adiknya Angga meninggal secara tidak wajar di sekolahnya. Angga lantas ingin membuktikan bahwa sang adik tidak bunuh diri.
Alhasil Angga turun tangan sendiri. Ia masuk ke sekolah adiknya dengan penyamaran sempurna. Dengan keahlian merubah suaranya, Angga bisa sangat mudah mengelabui semua orang. Bahkan para guru di sekolah khusus perempuan dimana adiknya bersekolah. Angga akan mencari siapa saja orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian adiknya.
Namun siapa yang menduga? Angga harus terjebak dengan beberapa gadis. Bahkan salah satu gadis yang terlibat dengan kasus kematian adiknya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Kembalinya Surat Misterius
"Kasih tahu aku informasi tentang Silvia..." bisik Angga.
Mendengar itu, mata Acha terbelalak. Segala pemikirannya tentang Angga seketika sirna begitu saja. Dia langsung menoleh ke arah Angga. Seakan menuntut penjelasan.
"Kau bersedia kan?" tanya Angga.
"Boleh kah aku tahu kenapa kau begitu tertarik dengan gadis itu?" Acha justru berbalik tanya. Dia memperhatikan wajah Angga dengan serius. Setelah ditilik baik-baik, dirinya merasa kalau wajah Angga sangat mirip dengan Silvia.
"Aku baru sadar. Wajahmu mirip--"
"Aku sepupunya. Kedatanganku ke sini untuk memastikan apakah kematian Silvia itu terjadi memang karena bunuh diri," potong Angga.
"Kabarnya memang begitu. Tapi aku tidak tahu mengenai kebenarannya. Yang aku tahu kalau Silvia dulu adalah korban bully geng cleopatra," ungkap Acha.
"Benarkah? Apa kau sering melihat Silvia dibully oleh mereka?" Angga memastikan.
Acha mengangguk lemah. Dia perlahan menundukkan kepala.
"Lalu kau dan yang lain tidak melakukan apapun? Hanya diam saja saat melihat orang lain tersiksa?" timpal Angga yang merasa tak percaya. Kesannya dia seperti mengomeli Acha.
"Maaf... Kami semua tidak ada yang berani dengan geng itu. Mereka sangat berkuasa. Apalagi Luna, neneknya adalah pemilik sekolah ini..." lirih Acha.
"Persetan dengan kekuasaan! Kalian sangat egois!" balas Angga. Dia segera beranjak dari hadapan Acha. Dirinya kembali ke kelas. Saat itulah Angga menemukan surat misterius dari bawah mejanya.
'Kau sudah di sini. Aku baru menyadarinya kemarin. Kau pasti kesulitan mencari tahu. Jadi aku akan membantumu. Hal pertama yang kau lakukan adalah bergabung dengan geng cleopatra.' Begitulah bunyi surat misterius tersebut. Tulisannya sama persis dengan yang Angga temukan di depan pintu rumahnya tempo hari.
"Siapa kau sebenarnya? Kalau ingin membantu, kenapa dia tidak langsung menemuiku?" gumam Angga. Dia tentu penasaran dengan orang yang mengirim surat itu padanya.
Angga mencengkeram surat misterius dengan satu tangan. Perintah dari surat tersebut membuatnya sedikit geram. Bergabung dengan geng cleopatra? Mana mungkin! Melihat para anggotanya saja sudah membuat Angga muak.
"Aku sudah mencarimu ke kantin. Tapi kau tidak ada." Samantha mendadak muncul. Dia menghampiri Angga. Kebetulan kala itu hanya ada Angga di kelas.
"Hei!" sapa Angga.
"Kau kenapa? Wajahmu terlihat kusut sekali," komentar Samantha.
Angga menatap Samantha. Dia berpikir, mungkin gadis itu bisa membantunya. Mengingat dirinya tahu kalau Samantha sepertinya bukanlah murid yang taat aturan seperti Acha dan lainnya.
"Apa kau mau membantuku? Aku akan ceritakan alasanku ada di sini kalau kau bersedia," ucap Angga.
"Tentu saja. Apa itu?" tukas Samantha.
"Apa kau tahu Silvia?" tanya Angga.
Samantha melebarkan kelopak matanya. "Tentu saja. Semua orang tahu dengan dia. Gadis manis yang sering dibully oleh geng cleopatra. Apa kau mengenalnya?" tanggapnya yang kini menampakan raut wajah serius.
"Ya. Dia sepupuku. Sebenarnya dialah alasan aku berada di sini sekarang," ungkap Angga.
"Kenapa?" tanya Samantha.
"Beberapa hari lalu aku menemukan surat misterius di depan pintu. Dari surat itulah aku tahu kalau kemungkinan Silvia tidak bunuh diri. Kedatanganku ke sini untuk mencari tahu kebenaran tentang itu," jelas Angga.
Samantha tampak terdiam dalam beberapa saat. Dia segera berucap, "Kau tenang saja. Aku akan membantumu."
"Terima kasih. Kau sepertinya bisa dipercaya. Kita bisa mulai dari mana?" sahut Angga.
"Apa kau masih punya surat misterius itu?" tanya Samantha.
"Iya. Ini aku baru menerima yang baru." Angga memberikan surat yang baru saja diterimanya pada Samantha. Dia tak punya pilihan lain, karena Angga tahu kalau dirinya kesulitan jika melakukannya sendirian. Lagi pula Angga bukanlah seorang detektif. Ia tahu kalau dirinya perlu bantuan orang dalam.
...____...
*Aku nanti mau mengadakan kuis berhadiah lagi ya guys. Ditunggu tanggal mainnya ya... 😆
Oh iya, kalau misalkan jadi pembaca yang paling banyak komen, like, vote, dan kasih hadiah juga akan aku kasih hadiah pas novel ini tamat. Terima kasih...
Aries da kerjaan utkmu, menjinakkan singa betina 😅
lah jangan diserahkan ke aries... entar aries digoda sama Luna dan dilepaskan deh...😅
Andin yg kalem, kira2 menghanyutkan gak ya???
semua ikut edaann... 😂😂😂