NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Kakak Ipar

Terjerat Gairah Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Romansa
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: santi.santi

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!!❌❌❌

Nessa Ananta atau biasa di panggil Eca, gadis yang menempuh pendidikan di luar kota akhirnya kembali ke Ibu kota setelah sebelumnya bekerja menjadi sekretaris di sebuah perusahaan.
Tapi apa jadinya jika kembalinya ke rumah Kakaknya justru mendapat kebencian tak beralasan dari Kakak iparnya.

Lalu bagaimana kisah hidup Eca selanjutnya ketika Kakaknya sendiri meminta Eca untuk menikah dengan suaminya karena menginginkan kehadiran seorang anak, padahal Kakak iparnya begitu membencinya?

Kenapa Eca tak bisa menolak permintaan Kakaknya padahal yang Eca tau Nola adalah Kakak kandungnya?

Lalu apa penyebab Kakak iparnya itu begitu membencinya padahal mereka tak pernah dekat karena Eca selama ini ada di luar kota??

Apa yang terjadi sebenarnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sombong dan angkuh

Kini Eca sudah kembali bekerja seperti biasa di kantor yang sama. Entah apa yang membuat Bara berubah pikiran dan tidak jadi memecatnya.

Meski hubungannya dengan Bara tetaplah canggung, tapi Eca berusaha profesional demi pekerjaannya.

Sebenarnya, kenapa Eca tidak keluar saja dari perusahaan itu kalau jelas-jelas Bara tidak menyukainya?

Itu karena Eca tidak mau kalah begitu saja dengan alasan Bara yang tak jelas sama sekali. Mungkin jika kemarin Eca mendapatkan jawaban yang pasti dari Bara, dia akan mempertimbangkan untuk keluar dari sana.

Untuk sekarang, biarlah dulu. Eca juga mau mencari tau salahnya apa hingga membuat Bara membencinya.

"Jadwal hari ini hanya itu saja Pak. Ada yang Pak Bara tanyakan?" Eca baru saja membacakan jadwal untuk Bara.

"Nggak ada. Tapi nanti sore sepertinya kau harus lembur untuk membahas proyek yang sudah deadline"

"Baik Pak. Oh ya, untuk makan siangnya bagaimana? Pak Bara mau saya pesankan?"

"Hemm?"

"Baik Pak saya permisi"

"Huffttt" Eca membuang nafas kasarnya setelah keluar dari ruangan Bara.

Kalau saja Bara bukan atasannya, pasti Eca sudah melempar wajah datar Bara itu dengan sepatunya. Pria itu terlampau dingin dan tak tersentuh. Tapi Eca heran kenapa saat bersama Nola Bara begitu hangat dan romantis.

"Astaga" Eca menepuk jidatnya.

Dia lupa menanyakan makan siang apa yang Bara inginkan. Eca tidak tau makanan apa yang Bara sukai.

"Pesan apa aja kali ya, biarin aja mau suka apa enggak. Lagian Pak Umar juga lagi meeting di luar jadi nggak bisa nanya"

Eca lekas kembali ke meja kerjanya. Dia memesan makanan untuk Bosnya makan siang nanti lalu kembali bekerja sambil menunggu waktu makan siang tiba.

Cklek..

Belum lama bekerja, Eca mendengar pintu ruangan Bara terbuka. Eca langsung sigap berdiri menyambut Bosnya itu.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Bawa materi proyek yang akan kita bahas nanti sore. Kerjakan sekarang saja karena nanti sore saya ada acara sama istri saya!"

"B-baik Pak"

Brak...

Eca memejamkan matanya karena Bara menutup pintunya dengan keras.

"Sabar Ca sabar" Eca mengusap dadanya sebentar lalu menyiapkan semua materi proyek mereka.

Eca masuk ke ruangan Bara dengan begitu gugupnya. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama Eca akan bekerja dengan Bara hanya berdua. Eca bisa membayangkan suasana seperti apa yang akan terjadi di dalam nantinya.

"Duduklah!" Pinta Bara yang juga sudah duduk pada sofa panjang, bukan di kursi putarnya sendiri dibalik meja kerjanya sana.

"Baik Pak" Eca sudah bergerak ingin duduk di single sofa yang ada di hadapan Bara.

"Disini!!" Sentak Bara sambil menunjuk tempat di sebelahnya sampai membuat Eca terhenyak.

"I-iya Pak"

Dengan sangat terpaksa, Eca duduk di samping Bara meski masih menyisakan jarak di antara mereka.

"Bacakan detailnya untuk saya!" Perintah Bara.

"Baik Pak"

Eca mulai membuka materi proyek milik perusahaan Bara itu.

Eca sempat melirik pada Bara yang malah menyandarkan tubuhnya ke belakang sambil memejamkan matanya. Wajahnya yang mendongak itu jelas sekali menunjukkan pahatan yang sempurna kalau di lihat dari sisi Eca yang ada di sampingnya. Alis tebal, hidung mancung, rahang tegas yang di tumbuhi sedikit jambang juga jakunnya yang menonjol karena posisinya saat ini, tentu wajar saja kalau seluruh karyawan di kantornya membicarakan Bara setiap hari. Semua yang ada di wajah serta tubuhnya itu benar-benar menunjukkan ciri khas pria dewasa yang matang.

Mengabaikan Bara yang entah tidur atau benar mendengarkannya, Eca mulai membaca materinya. Menjelaskan secara rinci apa yang di inginkan oleh kliennya.

"Itu saja Pak, lebih lengkapnya sudah saya rangkum jadi satu di sini" Eca meletakkan map di depan Bara.

Pria itu lekas membuka matanya. Mulai membuka satu persatu map yang di berikan Eca. Pria itu juga melihat salinan rencana desain pembangunan sebuah gedung dari laptop Eca.

"Mereka menginginkan pembangunan gedung sebesar ini tapi dengan biaya setipis mungkin?"

"Benar Pak"

"Pantas saja perusahaan ini merugi. Bodoh sekali" Cibirnya.

"Ada cara lain untuk membatalkannya?" Bara menatap Eca.

"Tidak ada Pak karena proyek ini sudah di setujui sebelumnya"

"Kalau begitu, kita pangkas semua anggaran yang tidak penting. Atur jadwal untuk bertemu dengan mereka, saya yang akan menyampaikannya sendiri kalau permintaan mereka itu mustahil"

"Baik Pak"

"Sekarang susun ulang anggaran yang terlalu berlebih itu. Pangkas semua yang tidak terlalu penting itu"

"Iya Pak"

Eca mulai mengerjakan apa yang Bara minta. Keduanya benar-benar melupakan jarak di antara mereka karena terlalu fokus dalam pekerjaannya.

Kini dari jarak yang begitu dekat Eca bisa mencium harumnya tubuh bara yang begitu menyenangkan.

Eca ingat saat pertama kali Eca mencium bau khas pria itu adalah saat pertama kali datang me rumah Kakaknya. Eca ingat bagaimana Bara menggerayangi tubuhnya malam itu.

Eca langsung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikirannya itu.

"Kenapa?" Tanya Bara dengan heran.

"T-tidak Pak. I-itu sepertinya makan siangnya sudah datang. Saya ambil dulu"

Eca segera beranjak dari sana untuk menghindar dari Bara. Entah kenapa dia malah mengingat malam menjijikkan itu.

Benar saja saat Eca kembali ke mejanya, makanan pesanan Eca sudah ada di sana. Dia langsung membawa makan siang itu kembali ke ruangan Bara.

"Ini makan siangnya Pak" Eca membuka bungkusan makanan itu dan meletakkannya pada meja di depan Bara setelah sebelumnya menyingkirkan tumpukkan pekerjaannya.

"Mana punya mu?" Bara mendongak menatap Eca yang masih berdiri di depannya.

"S-saya nanti makan di bawah Pak"

"Kau pikir aku bisa menghabiskan makanan sebanyak ini?" Bara mendelik menatap Eca.

"Maaf Pak, saya tadi tidak tau apa makanan kedukaan Pak Bara. Jadi saya beli beberapa biar Pak Bara bisa pilih"

"Makanya kalau nggak tau itu tanya! Otakmu di mana??!!" Sinis Bara.

"Maaf Pak" Hanya itu yang bisa Eca keluarkan dari bibirnya meski hatinya mengumpat.

"Duduklah dan makan!!"

"M-maksudnya Pak?"

"Apa aku harus mengulanginya lagi Sekretaris Nessa? Apa kau begitu bodoh sampai tak paham apa maksudku?"

"Saya paham Pak!" Sahut Eca dengan ketus lalu duduk di hadapan Bara dengan kesal karena sudah dua kali Bara mengatainya dengan kasar.

Sementara Bara tetap tidak peduli dengan apa yang Eca lakukan itu. Dia malah melahap makanannya dengan santai seperti tak melakukan kesalahan apapun pada sekretarisnya itu.

"Sebenarnya terbuat dari apa hati sama otak orang ini? Kenapa bisa ada orang seangkuh dia? Kenapa juga Kak Ola harus punya suami macam dia? Ganteng sih iya, kaya ya jangan di tanya, tapi sombong, angkuh, dingin, nggak jelas!!" Eca menatap Bara dengan penuh kebencian.

"Nggak usah mengumpat saya dalam hati. Saya tau apa yang kamu pikirkan tentang saya! Saya angkuh? Sombong? Kenapa, nggak suka?"

Deg...

Eca langsung menunduk malu karena Bara bisa menebak pikirannya.

1
Asih Lusiana
tetnyata isinya lobak impor toh/Facepalm/
Asih Lusiana
halahh pret
Asih Lusiana
keliatan banget dominasinya dari matanya
Cindy Cindy
Luar biasa
Mar Wiyah
sabar nola
Mar Wiyah
aih in kerjaannya beginian terus
Mar Wiyah
kasian Nola...sekarang dpt mertua yg sangat menyayanginya😭😭
Mar Wiyah
selamat ya mbk Nola ternyata masih ada kok org baik d dunia in yg mau menerima mbk Nola..in buktinya ibu Rahmi mau menjadi mertuamu..aduuu kasian ya
Mar Wiyah
kasian sy sama nolan
Mar Wiyah
kayak GK masuk akal Thor jdinya...
santi.santi: dimasukin aja
total 1 replies
Mar Wiyah
aku seneng sipat Eca yg dingin dan selalu menolak bara
Mar Wiyah
Luar biasa
Edo Candra
Kecewa
Edo Candra
Buruk
Mar Wiyah
kasian Efan ya
Mar Wiyah
ingat Nola spertinya😁😁
Mar Wiyah
kalau menurutku novel ini berat karna ada ada org ketiga nyakit nanti ada yg tersakiti dan akan bertindak jahat...GK sanggup ku baca Thor mohon maaf ya...menjaga hatikusaja dr rasa emosi nanti..tp asli novel innbagus bangeett cuma mwntalku aja GK kuat bacanya
Mar Wiyah
GK ada d cerita awalnya ya..
Dwi Haryanti
kereeeennn
Fitri Zalfa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!