NO.14 I'M LEGENDS

Tobias sampai di rumah pada malam hari karena setelah pertandingan yang selesai pukul 4 sore itu, pelatih meminta agar para pemain untuk berganti dan membersihkan tubuh mereka dan bisa beristirahat dengan nyaman saat perjalanan pulang.

Setelah pukul 4 lebih, para pemain juga pulang dengan keadaan yang bersih dan nyaman.

Para pemain juga langsung memilih untuk beristirahat karena perjalanan pulang sangat panjang dan lama.

Tobias sesampainya di rumah langsung makan dari makanan yang sudah di siapkan ibunya.

...****************...

Keesokan harinya, Tobias yang bangun pagi hari dan sedikit terlambat hanya melihat sarapan yang sudah di siapkan ibunya.

Tobias melakukan senam terlebih dulu untuk melenturkan tubuhnya.

Setelah menyelesaikan senam, Tobias langsung menghabiskan sarapan yang di siapkan oleh ibunya.

Menyelesaikan sarapan, Tobias langsung mandi agar tubuhnya semakin segar dan waktu libur ini bisa di nikmati dengan sangat santai.

Tobias membuka sistem nya yang sebelumnya Tobias abaikan setelah pertandingan selesai.

Melihat poin ball yang di tampilkan di layar, Tobias sangat bahagia karena pendapatan kemarin sangatlah tinggi yaitu 35 poin ball.

Ini hampir setara dengan 12 hari pelatihan bersama tim yang sebelumnya Tobias dapatkan.

Melihat jumlah poin ball nya menjadi 129 poin ball, Tobias segera menukarnya dengan tangan pencuri terlebih dulu dan berniat menyimpan dulu.

Saat ini tangan pencuri nya menjadi 2 kesempatan lagi.

Tobias tidak langsung mematikan sistem tapi melihat atribut yang masih terkunci.

"Dengan pelatihan keras ku, atribut atribut yang di latih itu pasti lebih tinggi di banding dengan yang lainnya."

"Tapi tentu membuka atribut tidak akan langsung membuka atribut yang diinginkan karena itu di acak oleh sistem."

"Tersisa 29 poin ball lagi, ada 2 kesempatan mencuri. Jika aku gunakan 20 poin ball untuk membuka atribut lalu atribut yang terbuka adalah atribut yang cocok untuk perkembangannya dalam waktu dekat, pasti 2 kesempatan mencuri juga akan langsung di gunakan."

"Jadi apa yang harus kulakukan? Saat ini atribut yang terbuka juga semuanya sudah menginjak angka 70 di tambah dengan pelatihan dan masih akan meningkat. Apakah aku buka saja atribut baru?"

Tobias memikirkannya dan segera mengambil keputusan untuk membuka atribut saja.

'Sistem! Gunakan 20 poin ball untuk membuka 2 atribut!'

[20 poin ball di kurangi. Total poin ball yang tersisa adalah 9 poin ball.]

[Selamat! Pemilik berhasil membuka atribut Acceleration.]

[Selamat! Pemilik berhasil membuka atribut Sprint Speed.]

[Atribut Acceleration pemilik saat ini memiliki nilai 59.]

[Atribut Sprint Speed pemilik saat ini memiliki nilai 59.]

Tobias melihat layar yang menunjukan atribut barunya mau tak mau langsung melotot.

"Sialan! Penilaian sistem mengenai kecepatan lari ku sangat kecil. Padahal beri saja 62 karena meski lambat, aku masih memiliki kecepatan yang cukup baik."

Tobias menatap tidak percaya pada dua atribut yang baru di bukanya.

Setelah menenangkan diri karena kesal dengan penilaian sistem, Tobias langsung memikirkan hal positif dari pembukaan dua atribut barunya ini.

"Jika aku memiliki kecepatan, aku akan semakin leluasa bergerak di depan dan bisa memanfaatkan setiap serangan balik dengan lebih cepat di bandingkan sebelum sebelumnya."

"Peningkatan kecepatan berlari pasti akan sangat menimbulkan kecurigaan, jadi apa yang harus kulakukan?"

"Meminta pelatih untuk menyesuaikan pelatihan agar bisa meningkatkan kecepatan lari nya lalu diam diam mencuri atribut pemain lainnya tapi setalah itu jangan langsung tampilkan secara penuh tapi tampilkan sedikit demi sedikit yang menandakan bahwa kecepatan larinya berkembang."

Tobias sudah memikirkan rencana untuk meningkatkan kedua atributnya itu dengan baik baik.

Saat Tobias mematikan sistemnya, sebuah pemikiran muncul.

'Jika aku tidak melatih otot otot kaki sebelumnya dan melatih fisik untuk meningkatkan stamina dan lainnya, apakah kecepatan lari ku nilai nya akan lebih kecil dari ini?'

Sebab setau Tobias, cara meningkatkan kecepatan lari juga masih berkisar pada melatih otot otot kaki, meningkatkan stamina dan ada beberapa lainnya agar kecepatan berlarinya meningkat.

Tobias menggeleng karena tidak menyangka atribut larinya akan sangat kecil.

"Main game lagi?" Tobias melihat komputer di meja belajarnya dan segera memutuskannya.

Apalagi sudah lama setelah dirinya bermain game, apalagi saat libur 2 Minggu itu, Tobias tidak bermain game sama sekali.

Setalah masuk dalam permainan sebelumnya, Tobias melihat bahwa teman yang dari Indonesia itu baru saja online dan Tobias langsung mengirimkan pesan untuk bermain bersama lagi.

Tobias bermain game sampai 12 siang kemudian beristirahat dan makan siang dengan porsi normal lalu tak lupa di tambah dengan camilan kecilnya.

Menghabiskan makan siang dan camilannya sambil menonton film, Tobias beristirahat dan bangun pada sore hari.

Tobias tidak melakukan apapun lagi karena jadwal pergi ke gym nya baru saja di atur lagi oleh pelatih Maxi untuk pergi ke gym 5 kali dalam seminggu.

4 kali bersama pelatih Maxi setelah pelatihan bersama tim usai dan 1 kali Tobias atur untuk pergi bersama Emilia di gym yang biasa Emilia pergi.

Keesokan harinya, Tobias kembali berlatih bersama tim Union Berlin U - 19.

Di sela sela pelatihan, Tobias juga mendekati pelatih fisik Maxi untuk memintanya menjadwalkan pelatihan yang bisa meningkatkan kecepatan larinya.

"Apakah kamu ingin meningkatkan kecepatan lari?" Maxi bertanya dengan serius.

"Ini sebenarnya sangat sulit tapi tak masalah, saat ke gym nanti kita bisa memulainya dan itu akan menjadi menu tambahan baru dan menu yang lain akan sedikit di kurangi intensitas nya jika kamu benar benar ingin fokus meningkatkan kecepatan lari mu."

"Oke terima kasih."

Tobias kembali mengikuti pelatihan dengan yang lainnya dalam meningkatkan teknik dan game game kecil yang seru dimana membuat para pemain bercanda dan tertawa.

Pelatihan tentu harus di selingi dengan pelatihan yang seru dan lucu agar para pemain tidak merasa bosan.

Seperti para pemain bermain game menendang tendangan penalti. Hanya saja para pemain harus berputar dulu 10 putaran lalu bisa menendang bola.

Dengan keadaan pusing, para pemain tidak biasa menendang bola sama sekali dan malah lebih dulu jatuh.

Tentu ada beberapa yang bisa tapi akurasi bolanya tidak mengarah pada gawang.

Padahal gawangnya tidak di jaga oleh penjaga gawang sama sekali.

"Ini adalah cara berjalan Maloney saat mabuk di pesta ulang tahun saat itu." Teriak Schulz yang membuat para pemain tertawa.

Maloney hanya malu saat melihat Cinar yang berlari ke arah bola dengan sempoyongan dan terjatuh.

Setelah pelatihan usai, Tobias mengikuti Maxi ke gym untuk pelatihan lanjutannya.

"Kamu bisa berlari di sini, 8 menit pertama lakukan jogging biasa. Setelah itu, kamu harus mengubah cara berlari mu dan melakukan lari cepat selama 2 menit, setalah 2 menit ubahlah pada lari yang lambat selama 3 menit. Ulangi ini selama 22 menit." Maxi meminta Tobias melakukan caranya dan Tobias segera melakukan nya sesuai dengan perintah.