Follow IG : renitaaprilreal
Anna menikah di usia 20 tahun. Selama 5 tahun menjalin pernikahan, Anna masih belum di beri keturunan.
Dimas Narendra, suami dari Anna sangat menginginkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya.
Anna sudah berusaha untuk melakukan segala cara. Namun hasilnya nihil, Anna masih belum bisa di beri keturunan.
Dimas lalu menikah lagi dengan seorang wanita yang sebaya dengan istrinya. Lisa adalah nama dari wanita itu.
Lisa teman satu kantor dari Dimas. Sebagai seorang istri, Anna berusaha untuk ikhlas menerima dirinya di poligami.
Di tengah keterpurukan, Anna berusaha untuk bangkit kembali. Dia berusaha untuk membalikan keadaan yang ada.
Sosok pria tampan bernama Rey hadir di tengah-tengah kekosongan hati Anna.
Note :
Harap bijak dalam membaca.
Menceritakan masalah poligami dan perselingkuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Anna bangun dari tidur nya. Dia melihat ada Rey yang masih tertidur di sebelah nya. Anna mengecup kening Rey dan beranjak turun dari ranjang kasur. Anna langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Jam menunjukan pukul 4 subuh yang arti nya Dimas satu jam lagi akan datang. Selesai mandi Anna membangunkan Rey. Dia memercikan air dari rambut nya yang basah.
Reyhan mengerjap karna air yang menentes di wajah nya. Rey membuka mata nya perlahan. tampak wajah cantik yang pertama kali dia lihat.
Rey langsung saja membawa Anna ke dalam pelukan nya. "Kenapa membangunkan ku?"
"Ini sudah pukul 4 subuh. Kamu pulang sana!" seru Anna.
Reyhan menciumi wajah Anna. "Gak mau ... kali ini ikut dengan ku."
Anna mengernyit. "Kemana?"
"Ke rumah ku ... kita sarapan bersama," kata Rey.
"Aku buatkan sarapan dulu untuk Dimas," kata Anna.
Rey memeluk Anna erat. Dingin-dingin enak nya memang memeluk seseorang yang di sayang. Rey bahkan menjadikan Anna guling.
"Aku sudah menyediakan pelayan untuk membuatkan Dimas makanan," kata Rey yang membenamkan wajah nya di leher Anna.
"Pelayan?" Anna tidak mengerti akan ucapan dari Rey.
Rey mengecup leher Anna. "Pelayan itu akan tinggal di sini. Dia akan menemani kamu."
Anna mengecup kening Rey. Dia juga mengelus rambut nya. "Baik lah ... aku ikut ke rumah kamu."
Rey menyunggingkan senyum di bibir. Anna mau ikut dengan nya. Pelan-pelan Rey akan mengisi nama nya di hati Anna. Dia akan mengeser nama Dimas yang masih berada di hati kekasih nya.
Anna beranjak menuju lemari pakaian. Dia mengambil baju lalu masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian Anna keluar dari kamar mandi. Lalu giliran Rey yang masuk untuk membersihkan diri nya.
Anna menunggu kekasih nya dengan duduk di tepi ranjang kasur. Rey keluar dari kamar mandi. Rambut yang basah dan berantakan semakin membuat wajah Rey kelihatan sangat tampan.
"Sudah selesai?" Anna mendekat pada Rey. Dia berjinjit merapikan rambut Reyhan.
"Sudah ... kita berangkat sekarang!" seru Reyhan.
Anna dan Rey menuruni anak tangga satu-persatu. Maya pelayan yang di tugaskan di rumah Anna sudah datang. Dia langsung menghampiri majikan nya itu.
"Ann ... dia Maya. Dia akan bekerja di sini untuk mu." Rey memperkenalkan Anna pada pelayan baru nya. "Maya ... dia majikan kamu. Nama nya Anna. Kamu layani dia seperti kamu melayani ku. Mengerti!"
Maya mengangguk. "Siap, Tuan!"
Anna mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan. Maya sedikit ragu untuk bersalaman dengan atasan nya itu. Maya melirik ke arah Rey.
"Maya ... selain pelayan, kamu bisa menjadi teman ku," ucap Anna.
Rey mengangukkan kepala mengijinkan Maya untuk berjabat tangan. Maya meraih tangan Anna dan mereka saling berjabat tangan. Maya se-umuran dengan Anna. Dia seorang pelayan sekaligus menjadi mata dan telinga Reyhan di rumah Anna.
Rey mengelus rambut Anna. "Kamu ke mobil dulu. Ada yang ingin aku sampai kan dulu kepada Maya."
Anna mengangguk dan pergi menuju pintu luar. Maya sudah tahu hubungan antara Anna dan Reyhan. Dia sudah di beritahu tugas-tugas nya oleh Diki.
"May ... kalau Dimas datang, kamu bilang pada nya, Anna pergi liburan menenangkan diri selama 2 hari," titah Rey.
Maya mengangguk patuh. "Baik, Tuan!"
"Bagus ... kami pergi dulu," ucap Rey.
Maya menunduk hormat. "Hati-hati di jalan, Tuan!"
Rey pergi menyusul Anna yang sudah duduk di dalam mobil. Rey menyalakan mesin dan melaju menuju rumah mewah nya.
30 Menit kemudian mobil sampai di rumah. Anna tertegun melihat betapa besar dan mewah nya rumah Reyhan. Rumah kekasih nya itu 5 kali lipat besar rumah nya.
Rey membuka pintu mobil untuk Anna. Dia mengulurkan tangan menyambut kedatangan kekasih hati nya. Anna keluar dari dalam mobil.
"Besar sekali rumah kamu." Anna begitu takjub akan rumah yang dia lihat.
"Ayo kita masuk!" Rey mengengam tangan Anna dan berjalan bersama masuk ke dalam rumah.
Anna sangat kagum saat melihat design dan juga interior di dalam rumah Reyhan. Semua nya sangat pas di tata. Barang-barang mewah dan antik terpajang sesuai tempat nya.
"Kamu suka rumah nya?" tanya Rey.
Anna mengangguk. "Suka sekali ... rumah nya sangat indah."
"Aku akan memberikan nya untuk mu. Rumah ini akan menjadi milik kamu," ucap Rey.
Anna melongo. "Hah ...."
Rey menjentikan jari nya di depan Anna. "Kenapa bengong begitu?"
Anna terkesiap. "Kamu sih ada-ada saja. Kalau rumah ini untuk ku, kamu mau tinggal di mana?"
"Di sini juga ... aku akan menjadi suami mu," ujar Rey.
Anna mencubit perut Reyhan. "Bercanda melulu bisa nya."
Rey meraih dagu Anna. "Aku serius tahu!"
Anna melepas tangan Rey dari dagu nya. "Jangan bercanda lagi. Sekarang ... tunjukan aku di mana dapur nya."
"Ayo ikut aku." Rey membawa Anna menuju dapur. Para pelayan sudah berjejer di sana. Rey melambaikan tangan agar semua nya pergi.
"Ini dapur nya ... lakukan apa pun yang kamu mau," kata Rey.
"Wow ... dapur kamu saja bagus. Kalau begini, bisa betah aku lama-lama di dapur," ucap Anna.
"Kamu itu mau jadi designer atau koki sih?" Rey menjadi heran sendiri.
Anna terkekeh geli. "Designer itu cita-cita ku. Kalau memasak adalah hobi ku."
Anna mengikat rambut nya secara asal. Dia membuka kulkas lalu mengeluarkan semua bahan untuk membuat sarapan untuk nya dan juga Reyhan.
Rey malah tergoda akan leher jenjang yang di pamerkan Anna. Kekasih nya itu terlihat seksi saja saat memasak. Rey melingkarkan tangan nya di perut Anna. Dia membenamkan wajahnya di leher Anna.
Anna merasa risih karna acara memasak nya menjadi terganggu. "Rey ... lepas dulu."
Rey mendaratkan kecupan di sana. Dia mematikan kompor lalu membawa Anna menghadap diri nya. Kedua nya saling menatap. Entah siapa yang mulai duluan. Kedua nya sudah saling berciuman.
"Nanti lagi ... aku mau masak dulu," kata Anna yang melepas pagutan nya dari Rey.
Rey melepas Anna meski dia tidak rela. Dia menuju ruang makan sambil menunggu Anna. Sedang Anna kembali membuat sarapan. Rey mengirim sebuah pesan kepada Diki.
Rey tentu saja tidak terima Anna di pukuli seperti itu. Dia akan membalas perbuatan Dimas. Sarapan yang Anna buat telah jadi. Anna segera membawa nya ke meja makan.
Bau harum dari masakan Anna membuat perut Reyhan keroncongan. Anna membuat clam chowdah, tuna sandwich dan juga sosis bakar.
"Jadi gak sabar mau makan," ujar Rey.
"Kamu mau makan yang mana dulu?" tanya Anna.
"Aku mau sandwich dan sup saja," ucap Rey.
Anna mengambilkan semua makanan yang di pinta Reyhan. Anna memperhatikan Reyhan yang makan dengan lahapnya.
Andai Dimas seperti kamu, Rey. Mungkin benar yang di katakan Lisa. Dimas sudah tidak mencintai ku lagi, batin Anna.
TBC
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.