NovelToon NovelToon
My Toxic Boyfriend AIDEN

My Toxic Boyfriend AIDEN

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ketos
Popularitas:403.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Spin off DELMAR

Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?

"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.

"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.

Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAK AIDEN, AKU CINTA KAMU

Naomi berlari mencari tempat untuk sembunyi sebelum Aiden melihatnya. Di hari ke tiga sekolah, jelas dia belum hafal seluk beluk gedung tersebut, tak tahu dimana tempat yang kiranya aman untuk sembunyi. Jantungnya berdegup kencang. Tak mungkin Aiden tanpa sebab bertandang ke kelasnya, cowok itu pasti sedang mencarinya. Iya, dia, siapa lagi? Yang sedang bermasalah dengan cowok itu kan dia.

Sambil menggigit ujung kukunya, Naomi mondar-mandir di sampaing lab. fisika. Beberapa siswa sempat memperhatikannya, tapi dia tak peduli, yang penting bukan Aiden yang melihat. Semoga saja ini tempat yang lumayan aman.

Mendengar dering ponsel yang ada di dalam tas, Naomi langsung mengambil benda itu. Sepertinya dia lupa mengganti ke mode silent hingga suaranya masih terdengar nyaring saat sudah berada di sekolah yang mewajibkan semua ponsel siswa dalam mode silent. Fikirannya memang kacau sejak ada masalah dengan Aiden, jadi hal-hal seperti itu terlupakan. Ada nama Cella di layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum, Cel," ucap Naomi setelah menarik tombol hijau.

"Waalaikumsalam, Nom. Lo belum sampai di sekolah?"

"Kak Aiden masih ada disana?"

"Kok lo tahu, ada Kak Aiden di sini?"

"Tadi pas mau masuk, gue ngeliat dia di dalam kelas."

"Dia.... dia nungguin lo di deket pintu."

Naomi langsung meraup wajah dengan telapak tangan. Habislah dia. Bagaimana dia bisa masuk jika Aiden jadi satpam di pintu.

"Sekarang, lo ada dimana?" tanya Cella.

"Di deket lab. fisika."

"Jangan kemana-mana, tetap disana."

Sambungan telepon berakhir setelah itu.

Naomi bergerak-gerak gak jelas saking cemasnya. Bel baru akan berbunyi 15 menit lagi, itu artinya, dia masih harus disana selama itu.

"Apaan sih?" Naomi menyingkirkan tangan yang hinggap di bahunya. Baru saja disingkirkan, tangan itu kembali menyentuh bahunya. "Ish, apaan sih," dia yang sedang kalut, tak ingin becanda apalagi diganggu siapapun. Kembali menyingkirkan tangan tersebut sambil menoleh.

Dia langsung menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan.

"Nungguin gue?" Aiden tersenyum manis, tapi tidak seperti itu yang tampak di mata Naomi, senyumnya terlihat horor.

1,2,3, Naomi menghitung dalam hati lalu berlari, tapi baru beberapa langkah, Aiden sudah berhasil mencekal lengannya.

"Ma-maaf, Kak, maaf," Naomi hampir menangis. "Maaf soal kemarin. Tolong lepaskan saya." Dia yang ketakutan sampai menutup mata.

"Kalau gue gak mau." Aiden menahan tawa melihat ekspresi ketakutan Naomi.

Sebenarnya, tadi dia yang menyuruh Cella menelepon Naomi, ingin tahu dimana posisi gadis itu.

"Please, Kak," Naomi mengiba. "Saya janji, bakal cuci seragam Kakak sampai bersih. Dan untuk yang kemarin, saya lagi gak sadar pas dorong dan bentak-bentak, Kakak."

"Gak sadar, kerasukan?"

"Anggep aja gitu." Naomi terus menarik-narik lengannya.

"Kenapa lo tutup mata, takut? Gue bukan hantu."

"Tapi lebih nyeremin dari hantu," ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis. "Ups!" buru-buru dia menutup mulut karena sadar telah keceplosan. Hobi banget sih, dia kelepasan.

Mati gue, mati.

"See, lihat gue!"

Naomi menggeleng cepat sambil berusaha menarik lengannya. Lengannya sudah terasa panas, tapi belum juga bisa terlepas.

"See!"

Naomi makin tertutup rapat matanya sambil menggeleng.

"Lihat!" tekan Aiden. "Atau kalau enggak.... " dia lebih mengeratkan lagi cengkeramannya.

Tangan Naomi terasa linu karena cengkeraman yang teramat kuat tersebut. Takut diapa-apain yang lebih parah, akhirnya dia membuka mata. Hal pertama yang dia lihat, adalah wajah Aiden. Cowok itu tersenyum, beda dengan bayangannya saat dia menutup mata. Tapi meskipun tersenyum, aura devilnya masih menguar kuat, membuat bulu kudu Naomi merinding.

"Gue nyeremin?"

Naomi reflek mengangguk, tapi sedetik kemudian, menggeleng cepat. Ahh....sulit sekali sih, mau bohong, batinnya.

Aiden terkekeh pelan melihat itu. Cewek di depannya itu terlihat makin menggemaskan dengan tingkah lugunya. "Lo tahu gak?" dia mendekatkan wajahnya ke wajah Naomi. Reflek, Naomi kembali memejamkan mata. "Kata cewek-cewek, gue ganteng, coba lo perhatiin gue lagi."

Naomi menggeleng cepat. "Gak mau," tubuhnya makin gemetaran, dan matanya kelopak matanya kian merapat.

"Kenapa?"

Naomi hanya menjawab dengan gelengan.

"Takut jatuh cinta?" lirih Aiden di dekat telinga Naomi. "Gue gak akan ngelepasin lo, sebelum lo teriak, Aiden ganteng 3 kali."

Naomi lagi-lagi menggeleng cepat. Dia terus berusaha menarik lengannya, tapi cekalan Aiden terlalu kuat.

"Ok, gak masalah. Itu artinya, sepulang sekolah nanti... " kalimat bernada ancaman itu sukses membuat Naomi membuka mulut.

"KAK AIDEN GANTENG," teriak Naomi. Seperti permintaan Aiden, dia mengulang 3 kali sampai hal itu menarik perhatian beberapa siswa yang kebetulan lewat. Sayangnya, Naomi yang masih menutup mata, tak tahu jika saat ini, dia sedang jadi pusat perhatian.

"Teriak yang kenceng, Kak Aiden, aku cinta kamu. Mau gak jadi pacar aku," bisik Aiden di dekat telinga Naomi.

"Kak Aiden, aku cinta kamu." Naomi berteriak sesuai arahan Aiden. Saat ini, yang ada difikirkannya, hanya ingin semua ini segera berakhir. "Mau gak, jadi pacar aku?"

"Huuu...... "

Sorakan beberapa anak, membuat Naomi membuka mata.

Jeder

Rasanya seperti tersambar petir saat menyadari jika banyak anak yang berkerumun, menontonnya. Seketika, wajahnya pucat pasi.

"Gue hargai keberanian lo nembak gue," Aiden tersenyum seraya melepas lengan Naomi.

Meskipun tangannya sudah dilepas, malu sekaligus syok, membuat Naomi lemas dan tak ada tenaga untuk kabur dari Aiden.

"Ok, gue terima lo jadi pacar gue. Mulai detik ini, kita pacaran."

1
EsTefaYe
yaaah begitulah kalau sdh tdk dpt mengendalikan diri...jd yg sebenarnya sangat dicinta jd terlepas/Toasted//Toasted/
EsTefaYe
lucu nic...aq suka novel yg bikin ketawa /Grin/
DIAN DEWI
part termewek sih ini🥲
DIAN DEWI
mashaallah Ai🩷
Atmita Gajiwi
/Joyful//Determined//Kiss//Heart//Rose/
Hanisah Nisa
terbaik novelnya...
Nayla Alysia
kapan novel baru nya
Fitri Riyani
Luar biasa
Fitri Riyani
nyesek banget...
jadi nom nom
Indah Martin
Luar biasa
Vitriani
Lumayan
Evi lidia Sari
thoor buat cerita tentang Cakka dong??
Jessica
Luar biasa
Sugiharti Rusli
ah baru baca, kirain othor ini lagi hiatus, karena dulu ga ada notif kalo ada karya baru ini yang keluar,,,
Ari Randz
sampe mesam mesem dewe sek Moco thorrrr /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Defvi Vlog
luar biasa
bagus aku suka, ditunggu karya barunya tor👍
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Semangat Aiden .... 👍🏻👍🏻
⛱ᵃᵞᵘ🏝
😅😅😅😅😅
⛱ᵃᵞᵘ🏝
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amalia Khaer
lupa aku yg mna Rere romeo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!