NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:773
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang

Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang

Strategi Ryota

Di SMA Mishima, Ryota dan para pemimpin geng berkumpul di sebuah ruangan tersembunyi, jauh dari telinga yang ingin tahu. Ryota, yang terkenal dengan kecerdikan dan kebrutalannya, menyusun rencana untuk menghancurkan SMA Oyama dan Geng Hakkai. Meskipun marah dengan kekalahan sebelumnya, dia tahu bahwa kekuatan mentah saja tidak akan cukup untuk mengalahkan Kaito dan aliansinya.

"Pertarungan langsung nggak akan cukup," Ryota memulai dengan suara rendah namun penuh tekad. "Kita perlu menanamkan ketakutan sebelum mereka punya kesempatan buat melawan. Kita serang mereka dari dalam."

Seorang anggota gengnya, Saito, mengangguk setuju. "Maksud lo, kita hancurin moral mereka dulu, bikin mereka bingung dan panik?"

Ryota tersenyum dingin. "Tepat. Kita mulai dengan menyebarkan desas-desus, membuat mereka saling curiga satu sama lain. Kita punya orang-orang di dalam SMA Oyama yang bisa bantu dengan itu."

Ryota melanjutkan, "Setelah itu, kita serang titik lemah mereka. Gua yakin Kaito bakal terganggu kalau teman-teman terdekatnya jadi target. Kita mulai dari situ, bikin mereka lemah secara mental, baru kita habisin mereka."

Rencana Ryota tampak kejam dan terorganisir. SMA Mishima tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga perang psikologis untuk menghancurkan musuh mereka.

Kepercayaan yang Mulai Goyah

Sementara itu, di SMA Oyama, Kaito semakin merasakan tekanan. Aliansi dengan Geng Hakkai memang memberi kekuatan, tetapi juga menambah beban tanggung jawab. Di saat yang sama, berita tentang rencana serangan SMA Mishima mulai menyebar. Ada desas-desus yang mengatakan bahwa SMA Mishima telah mempersiapkan serangan besar-besaran, dan bahwa mereka telah menyusup ke dalam SMA Oyama.

Di tengah suasana yang semakin tegang, kepercayaan di antara siswa SMA Oyama mulai goyah. Beberapa mulai meragukan kepemimpinan Kaito dan kesetiaan rekan-rekannya. Suasana semakin tidak menentu ketika ada laporan bahwa salah satu anggota geng SMA Oyama telah dianiaya di luar sekolah oleh orang-orang yang diduga dari SMA Mishima.

Makoto, yang biasanya tegas dan tenang, merasa cemas. "Kaito, kita harus melakukan sesuatu. SMA Mishima mulai menyerang mental kita. Kalau ini terus berlanjut, kita akan kehilangan kepercayaan para siswa."

Kaito mengangguk, menyadari bahaya yang mereka hadapi. "Gua tau. Kita harus perkuat barisan kita, pastikan gak ada orang dalam yang mengkhianati kita. Dan yang paling penting, kita harus tetap tenang dan gak terpancing."

Serangan Pertama

Malam itu, serangan pertama SMA Mishima terjadi. Sekelompok orang tak dikenal menyusup ke wilayah SMA Oyama dan menyerang beberapa siswa yang sedang dalam perjalanan pulang. Meskipun tidak ada korban serius, kejadian itu cukup untuk menyebarkan ketakutan di antara siswa SMA Oyama.

Keesokan paginya, berita tentang serangan itu menyebar dengan cepat. SMA Oyama, yang sebelumnya bersatu dan kuat, mulai menunjukkan tanda-tanda perpecahan. Beberapa siswa mulai mempertanyakan apakah mereka bisa mengandalkan Kaito untuk melindungi mereka.

Di aula utama, Kaito berdiri di depan para siswa yang berkumpul, mencoba memberikan pidato yang bisa mengangkat semangat mereka. Namun, dia bisa merasakan bahwa beberapa dari mereka mulai meragukan kemampuannya.

"Gua tau situasi sekarang sulit," Kaito memulai, mencoba menenangkan kerumunan. "Tapi kita harus tetap bersatu. SMA Mishima mencoba memecah belah kita, dan kita gak boleh biarin itu terjadi."

Namun, di antara kerumunan, ada bisikan-bisikan ragu. Beberapa siswa bahkan mulai menyalahkan Kaito atas situasi yang mereka hadapi.

"Kaito," suara salah satu siswa terdengar dari belakang. "Apa kita benar-benar bisa menang? Gua gak yakin lagi."

Pertanyaan itu membuat suasana semakin tegang. Kaito tahu bahwa dia harus bertindak cepat untuk mengembalikan kepercayaan para siswa dan memastikan bahwa SMA Oyama tetap utuh.

Rencana Balasan

Setelah pertemuan dengan para siswa, Kaito kembali ke ruang strateginya bersama Makoto, Rika, dan Taro. Mereka tahu bahwa mereka harus segera bertindak sebelum SMA Mishima menghancurkan mereka dari dalam.

"Kita harus menyerang balik," kata Taro dengan semangat. "Kita gak bisa biarin mereka menyerang kita terus tanpa perlawanan."

Makoto mengangguk setuju. "Tapi kita harus hati-hati. SMA Mishima pasti sudah mempersiapkan perangkap untuk kita."

Kaito berpikir sejenak, lalu berkata, "Kita perlu menghubungi Hiroshi dan Geng Hakkai. Ini bukan hanya masalah SMA Oyama lagi, ini juga tentang mempertahankan aliansi kita."

Rika menambahkan, "Kita harus rencanakan serangan balik yang tepat. Kalau kita bisa mengidentifikasi titik lemah SMA Mishima, kita bisa menghancurkan mereka."

Dengan semangat yang baru, mereka mulai merencanakan langkah berikutnya. Kaito tahu bahwa pertempuran ini tidak hanya akan menentukan nasib SMA Oyama, tetapi juga masa depan seluruh kota Toagi.

Panggung Pertempuran

Malam itu, ketika bulan purnama bersinar terang di atas kota Toagi, persiapan untuk pertempuran besar telah dimulai. SMA Oyama dan Geng Hakkai bersiap menghadapi serangan dari SMA Mishima. Dengan tekad yang kuat dan persatuan yang baru ditemukan, mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Namun, dalam bayang-bayang, Ryota dan SMA Mishima terus menyusun rencana mereka, siap menghancurkan musuh mereka dengan cara apa pun.

Perang yang akan datang bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kecerdikan, kesetiaan, dan keberanian. Toagi akan segera menjadi medan pertempuran di mana hanya yang terkuat yang akan bertahan.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!