NovelToon NovelToon
Cinta Arumi

Cinta Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?

Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.

namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjuangan Ardian

Ardian tak henti-henti nya mendukung Arumi sebagai bentuk rasa cinta nya. Bahkan selagi Arumi dirawat, ia setia tinggal bersama dengan Arumi di ruangan tersebut.

Sera bukan tak gencar untuk mendekatinya kembali, namun Ardian tetap pada pendiriannya. Ia akan menerima apapun keadaan Arumi.

Secara perlahan, Ardian membawa Arumi kepantai seperti yang digambarkan nya dalam imajinasinya.

Untuk mencapai hal itu, Ardian bahkan mengerahkan apapun yang ia bisa termasuk menyewa pekerja profesional untuk membantunya membuatkan sebuah pulau seperti yang diceritakan oleh Arumi.

Bu Sarah yang sudah pulih dari kelumpuhannya tidak pernah menyetujui usaha Ardian tersebut, namun Ardian yakin, suatu saat ibunya akan sadar pada cinta yang mereka miliki.

Menyenangkan istri sekaligus membangun usaha, begitu lah kata-kata yang disindir kan nenek padanya.

***

Hari-hari berlalu, perkembangan Arumi semakin menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dokter yang disewakan Ardian mencatat seluruh cerita yang dibuatkan oleh rumi dalam imajinasinya.

Dan menemukan titik terang, benar bahwa Arumi menciptakan sosok imajinasinya untuk mewujudkan impiannya memiliki keluarga yang harmonis.

Arumi dewasa dalam khayalannya menggambarkan dirinya sendiri yang mencoba kabur dari kehidupan nya sendiri.

Sedangkan Shannon ada lah pribadi nya sendiri yang ia harapkan terjadi didalam kehidupan nyata.

Dan merawat nenek adalah sebuah bentuk rasa bersalah pada kakaknya Arini.

Serta kakek adalah gambaran dari harapannya akan seorang ayah yang tegas namun baik dan merangkulnya.

Bahkan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, tidak ditemukan adanya suatu penyakit dalam diri Arumi, koma yang dialami nya adalah sebuah bentuk menyerah dalam perjuangan namun pikiran dalam bawah sadarnya masih berusaha untuk bangkit.

"Hal itu menimbulkan komplikasi antara pikiran dan emosi, membuat pasien merasa nyaman dalam imajinasi ciptaanya sendiri". jelas dokter.

"Setelah ia berhasil mempertemukan kakek dan nenek dengan putrinya, ia merasa seperti sudah menemukan alasan untuk kembali. Berkat keajaiban Tuhan dan juga keinginannya untuk sembuh, ia bangun" tambah dokter menutup penjelasan nya.

Segala yang terjadi di dalam kehidupan nyatanya sangat mempengaruhi kondisi mental Arumi, akan sangat dibutuhkan pendamping yang benar-benar bisa memberikan cinta yang cukup untuknya.

Ardian menjelaskan semuanya pada orangtua Arumi membuat mereka begitu menyesal. Anak yang selama ini mereka anggap akan mampu nyatanya sangat rapuh. Mereka hampir saja kehilangan dua anak sekaligus.

Beruntung takdir masih berpihak pada rumi, ia masih diberi kesempatan merasakan cinta dan mencintai.

***

Tiba hari dimana pasangan muda itu akan berangkat ke suatu tempat yang akan menjadi kejutan buat Arumi nantinya.

Mereka menaiki jet pribadi milik keluarga atmaja, sungguh apapun akan Ardian lakukan untuk membahagiakan Arumi.

Itu adalah janjinya pada Arini, sebelum kepergiannya untuk selamanya. Masih ada rahasia yang ia simpan rapat mengenai kepergian Arini.

Ia bahkan berusaha membantu pengobatannya, namun semua sudah terlambat, Arini hanya meninggalkan sepucuk surat yang ditulisnya jauh sebelum ia pergi untuk selamanya.

***

Mereka telah tiba ditempat tujuan, sebuah pantai dilengkapi dengan pendopo persis seperti cerita Arumi.

Arumi yang masih mengenakan penutup mata dengan sabar mengikuti instruksi dari suaminya itu.

Ketika waktunya sudah pas, Ardian lalu membuka kain penutup tersebut membuat Arumi terpaku menyaksikan pemandangan dihadapannya.

Tidak persis sama karena pendoponya baru saja dibangun, namun bukan itu yang membuat Arumi terpana, melainkan usaha Ardian dalam membahagiakan nya.

Arumi terharu, lalu memeluk Ardian dengan erat.

"tidak perlu melakukan sejauh ini, aku tidak tau bagaimana membalasmu jika begini"

mereka berpelukan lama, saling melepas kehangatan. " Aku sudah tidak apa-apa sekarang, dokter sudah menjelaskannya padaku dengan rinci. aku bisa mengerti sekarang" tambah Arumi.

"Kau bisa membalasku dengan cintamu, hanya itu yang kubutuhkan, aku sudah punya segalanya selain cintamu, jiakkh" gombalan nya membuat Arumi tersipu.

"i love you, cup" Arumi berlari, ia malu setelah melakukan hal konyol itu.

Ardian turut berlari, mengejarnya, dan berhasil mendapatkan nya, ia lalu menarik Arumi kedalam pelukannya.

Mereka bermesraan di tengah hamparan pasir tersebut. Dunia serasa hanya milik berdua jika sudah jatuh cinta begini.

Sama seperti dalam khayalannya, Arumi kini sudah tak malu-malu lagi dengan perasaan nya.

Ia akan mencintai Ardian dengan sepenuh hatinya, ia akan membalas kebaikan Ardian dengan cintanya yang tulus.

Disaat mereka sedang duduk bersantai, Ardian nyeletuk, "aku sudah membeli pulau ini, kamu bebas kesini sesuka hatimu"

Arumi tertawa, " kamu sangat narsis ternyata tuan," candanya

"hahaha, benarkah begitu? " tanya Ardian

"tidak juga" balas Arumi

mereka terlihat bak pasangan bahagia, Ardian yang tiduran diatas paha Arumi, sembari menyelipkan bunga dandelion kesukaan Arumi di telinga nya.

"Mmm, jika kita punya anak nanti, kamu mau punya berapa? "

Pertanyaan itu membuat Arumi lagi-lagi tersipu malu.

"Kenapa bertanya begitu, aku jadi malu, " katanya sambil mengarahkan wajahnya kesamping. Posisi wajahnya yang tepat diatas dengan jelas dilihat Ardian dari bawah membuatnya malu.

Kebersamaan mereka yang se intens ini membuat jantung Arumi sedikit bekerja lebih keras.

Mereka melakukan berbagai macam kegiatan diatas pasir tersebut, makan sepuasnya, memancing dengan perahu, dan melihat matahari terbenam.

Sungguh pemandangan yang sangat indah memanjakan mata. momen ini tak akan terlupakan oleh mereka berdua.

Malamnya, mereka menyalakan api unggun dan membakar hasil pancingan mereka. Mereka benar-benar menikmati suasana itu sebaik mungkin.

" Rasa ikan ini enak, tapi ini bukan tentang ikan" celetuk Ardian ditengah-tengah mereka memanggang.

Perkataan itu lagi-lagi mengundang tawa Arumi. Ia tertawa lepas seperti tidak ada beban, dan ini lah yang paling dinantikan oleh Ardian.

Raut wajah bahagia itu membuat perasaan nya kian tenang. Untuk menghadapi masalah kedepannya pun ia akan baik-baik saja jika ada Arumi yang baik-baik saja didalam jangkauannya.

Malam kian beranjak, mereka berdua sudah berada didalam pendopo, ada sebuah kamar yang dibuat senyaman mungkin untuk mereka tempati malam ini.

Ardian mengaku, "aku tidak tahu apa yang membuatku jatuh cinta denganmu"

"Tapi kini aku sadar cinta tidak butuh alasan, cinta itu ibarat mengasihi tanpa pamrih, aku ingin selalu memberikan apapun untukmu"

"aku ingin kedepannya, kita saling kuat, akan ada banyak badai yang akan menghadang didepan kita, kuharap kamu tetap kuat berdiri disampingku memegang tangan ku". ucap Ardian panjang lebar.

Arumi memegang tangan Ardian sebagai tanda ia akan melakukan yang terbaik. " terimakasih suamiku"ucapnya.

Mereka tidur berpelukan, saling memberikan kehangatan. walaupun mereka tidak jadi berpisah, namun mereka belum meresmikan pernikahan mereka.

Nanti setelah ini, ia akan mengajak Arumi menandatangani berkas pernikahan mereka.

***

Ardian sudah menutup matanya sambil memeluk Rumi, berbeda dengan Arumi sendiri, ia tidak bisa tidur. Bukan karena tidak bahagia, namun jantungnya dari tadi tidak karu-karuan.

Jika terus seperti ini ia yakin jantung nya bisa-bisa meledak begitu saja. Ia lalu memandangi wajah tampan dihadapannya nya itu, mengukir jelas didalam memorinya.

Ia bermonolog di dalam hatinya, "jika aku punya anak, pasti akan setampan ini", sambil meraba-raba pelan mata, hidung dan bibir Ardian.

Ia bahkan terkikik lucu memikirkan pikiran liarnya sendiri. Tanpa ia sadari, pria yang memeluknya sama sekali belum bisa menyelam ke alam mimpi. Ia juga merasakan perasaan yang sama, tidak bisa tidur karena rasa bahagianya.

Niat hatinya ingin menikmati wajah terlelap Arumi, malah ia yang memberikan celah untuk Arumi menikmati wajahnya.

Sungguh diluar dugaan, pasangannya ini begitu lucu untuk dilewatkan. Ardian tidak lagi bisa menahan godaan itu, apalagi tangan Arumi yang semakin liar menari dipermukaan wajahnya.

Ketika tangan mungil itu tiba menyentuh bibirnya, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menggigitnya pelan, membuat mata Arumi melotot.

Sial, ia ketahuan, lalu menarik tangannya yang masih bertengger dibibir pria itu dengan pelan.

Lalu berbalik karena sudah terlanjur malu. Tapi Ardian tidak membiarkannya lolos begitu saja, ia lalu menindihnya,. Tatapan mata mereka bertemu, wajah Arumi merona, lalu secara perlahan bibir mereka bertemu, mereka akhirnya melakukannya dengan perasaan saling suka.

Untuk saat ini masih hanya ciuman, Ardian bertekad akan melakukan yang lebih saat pernikahan mereka sudah resmi saja.

Akhirnya mereka bisa tidur nyenyak setelah pertukaran saliva tersebut. Suasana romantis itu ditutup dengan penjaga yang terkantuk-kantuk diluar demi kebahagiaan majikannya.

bersambung...

1
Rusmini Klaten21
kak itu bener umur Arumi 16thn ,kelas 7,
Sulce Siwabessy
ygvterbaik
namjoon_skyi
Kasian pembaca yang gak sabar nunggu cerita ini terus thor, update dong!
yeppo: tetap ditunggu ya kak.
akan update kok ☺
total 1 replies
yeppo
perjuangan awal arumi untuk menggapai cinta yang diharapkan nya.
s'moga berujung indah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!