Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Pagi hari Rania terbangun saat matahari mulai masuk ke kamar nya.
Ia mulai membuka mata nya dan mengeliat, ia melirik kesebelah nya tapi Raka sudah tidak ada di sebelah nya.
Rania pun segera duduk, dan melihat ke seluruh sudut ruangan tapi nihil.
Ia tidak melihat siapapun disana.
"Kemana Dia"?
"Astaga,, pasti Johan atau pak Tatang yang sudah bantuin dia bangun. Ya ampun kenapa sih pria itu selalu begitu, mereka kan pasti melihat aku tidur"
Rania terus bermonolog dalam hati nya.
Rania segera beranjak dari tempat tidur itu dan langsung masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Rania keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah terlihat segar. ia hendak mencari keberanian Raka.
Gadis itu keluar dan mencari Raka disetiap sudut ruangan itu, namun ia tak menemukan nya.
Rania juga turun ke lantai satu mungkin Raka ada sana.
Tapi tetap sama, dilantai satu itu terlihat sepi hanya ada salah satu pelayan yang sedang tugas membersihkan ruangan itu.
Rania pun kembali ke kamar nya dan mulai bersiap untuk ke kampus.
Sementara itu Raka yang sedang dicari cari istrinya justru tengah duduk santai di kantor nya.
"Gila apa tuan Raka, masa berangkat ke kantor masih petang. Dah gitu dari tadi wajah nya ditekuk mulu"
Gerutu Johan dalam hati nya, Karena ia merasa tuan nya sudah sangat keterlaluan.
Bagaimana tidak, Johan di telfon pukul tiga pagi dan disuruh untuk menjemput nya lalu pergi ke kantor saat itu juga.
"Johan, kenapa kartu yang aku berikan pada Rania tidak perna di pakai belanja oleh nya" tanya Raka.
"Mungkin karena nona Rania orang nya hemat tidak suka belanja tuan"
"Bukannya semua wanita itu sama, mereka paling suka dikasih uang banyak untuk belanja"
"Apa mungkin nona Rania takut sana tuan"
"Apa menurut mu aku ini menakutkan"!
" Menurut tuan"?
"Bisa tidak kalau aku bertanya, kamu tidak balik bertanya"?
" Maaf tuan, tapi seperti nya semua orang juga tau itu"
" Menyebalkan kamu"!
"Tuan lebih menyebalkan " batin Johan.
"Menurut mu Rania itu gimana Jo"?
"Nona Rania itu cantik"
Raka mendelik tatapan nya pada Johan.
"Kamu menyukai nya"?
"Siapa lelaki yang tidak tertarik dengan wanita seperti non Rania tuan"
"Sialan kamu"
"Maaf tuan, tapi seperti nya banyak lelaki yang menginginkan gadis seperti nona Rania"
"Sudah cukup"!
" Sepertinya tuan ku ini sudah mulai jatuh cinta pada non Rania " batin Johan.
"Kalau begitu anda tidak perlu membahas nona Rania tuan, Dan kenapa anda tidak pernah membahas soal nyonya Gea"? tanya Johan.
" Kenapa Gea"?
"Sebentar tuan"
Johan lalu mengambil sebuah amplop coklat dan menyerahkan ke Raka.
"Apa ini"?
" Silakan tuan lihat sendiri saja"
Raka yang penasaran pun langsung membuka amplop coklat itu. alih alih terkejut saat melihat beberapa lembar foto itu, Raka justru biasa saja expresi nya.
"Segera atasi semua ini, aku akan mencari cara untuk ini"
"Baik tuan"!
" Pengawal yang ditugaskan untuk Rania sudah kamu siap kan"?
"Pastikan pengawal itu bisa di percaya"
"Pasti tuan, tidak akan ada pengawal yang berani berkhianat dengan anda"
"Jangan bilang begitu, justru orang orang terdekat kita lah yang sering berkhianat"
"Iya tuan, itu adalah istri anda sendiri" gumam nya dalam hati.
"Jo, apa sikap ku semalam sudah keterlaluan pada Rania'?
" Sangat keterlaluan tuan, apa tuan tidak bisa melihat kesedihan nona Rania semalam"?
"Apa kamu merasa kasihan"?
" Sebagai seorang lelaki jelas saya merasa kasihan, karena aku sangat yakin seorang nona Rania dia tidak akan melakukan itu"
"Itu juga yang membuat ku tidak bisa tidur semalam an setelah melihat rekaman CCTV itu.
" Apa tuan juga merasa kasihan, dan menyesali sikap nya semalam"?
"Siapa juga yang merasa kasihan, biarkan saja, biar itu menjadi pelajaran bagi nya agar tidak bertindak sesuka nya"
"*Tinggal bilang iya aja apa susah nya sih, anda ini sebenarnya merasa kasihan hanya saja anda terlalu mementingkan Ego anda tuan" cuman Johan dalam hati nya*.
* * *
Rania sudah siap untuk pergi ke kampus.
Ia terlihat lebih cantik dengan balutan baju selutut ditambah riasan tipis yang terlihat natural semakin menambah kecantikan nya.
Setelah semua persiapan sudah cukup, ia nyambar tas kuliah nya lalu melangkah pergi.
Rania melihat Hilda dan Gea sedang duduk santai. Rania tidak menegurnya, Rania juga merasa tidak bersalah karena ia yakin telah di fitnah.
Ia terus berjalan melewati Gea dan Hilda, tapi Hilda menghentikan langkah nya.
"Kamu mau kemana nak, kenapa tadi tidak ikut sarapan? tanya Hilda.
Rania menoleh ke arah mertuanya itu.
" Saya mau ke kampus Ma,"
"Kamu tidak sarapan dulu"?
"Saya mau makan dengan teman di kampus Ma" jawab Rania sambil terus melangkah keluar meningalkan mereka berdua.
Seperti biasa Rania akan naik ojek terlebih dahulu baru mengambil mobil dirumah yang ia sembunyikan.
Sesampai dikampus Rania langsung disambut oleh sahabat nya.
"Hay,, kamu kenapa kemaren tidak masuk"?
"Lagi malas saja" jawab Rania singkat.
"Kamu sedang ada masalah Ra,,? tanya Diana yang langsung di angguki oleh Rania.
" Kalau kamu butuh teman curhat, aku siap menjadi pendengar nya Ra" ujar nya lagi
"Kamu yakin"?
" Kenapa tidak"!
"Apa setelah kamu tau semuanya, kamu masih mau berteman dengan ku?
" Kamu ini ngomong apa sih?
"Selama ini aku hanya punya kamu yang selalu ada dalam suka duka ku. aku tak ingin ada suatu hal yang aku tutupi darimu"
"Cerita lah"
"Cerita nya sangat rumit Di, aku terpaksa harus menikah dengan tuan Raka Bimantara.
" Apa! menikah"? Teriak Diana terkejut mendengar ucapan sahabat nya itu.
"Husss jangan keras keras"
"Maaf maaf, beruntung sekali kamu bisa menika dengan pria itu Ra"
"Beruntung apa nya, aku terpaksa menikah dengan nya karena tante Widi tidak bisa menebus restoran yang digadaikan pada pria itu.
" Sebenarnya Alia yang akan menikah dengan nya, tapi setelah mengetahui tuan Raka lumpuh. akhirnya harus aku yang menikah dengan nya'
"Ya ampun Ra, menjadi istri dari keluar Bimantara adalah impian semua wanita tau"
"Mungkin semua wanita menginginkan nya, tapi tidak dengan kuku. aku harus menjadi istri kedua dan menjadi pelayan nya setiap hari.
" Kenapa gak kamu rebut saja dia dari istri pertama nya Ra"?
"Kamu gila"!
" Hay,,, ngomong ngomong kamu sudah ngapain saja"?
" Ngapain apa sih...?
" Ya gitu..... Mmmm, belah duren misalnya atau apa lah gitu"
"Apaan sih,, dia lumpuh "
"Tapi sebenarnya aku curiga Di" ujar Rania lagi.
Rania menceritakan kecurigaan nya selama ini setelah menikah dengan Raka dan melayani nya.
giliran krespati yang minta lu nanya