Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4.
Carla pernah belajar menyetir, tapi karena terlalu sibuk mengejar cinta Bastian, ia jadi tidak tertarik untuk menyetir sendiri.
Ia pura-pura tidak pandai menyetir, agar selalu menumpang dengan mobil Bastian, dan bisa selalu dekat dengan Bastian.
Mengingat akan obsesinya mengejar cinta Paman angkatnya itu, ia merasa dirinya sangat bodoh sekali.
Kali ini ia akan melakukan hal yang pernah ia tidak sukai, akan ia sukai demi masa depannya sendiri.
Carla memandang mobil mewah berwarna merah, dalam garasi Mansion, yang dua bulan lalu di beli Bastian untuknya.
Bastian membeli mobil itu untuk di pakainya, supaya ia bisa bepergian sendiri tanpa menempel terus pada Bastian.
Carla tersenyum dingin mengingat perkataan Bastian kala itu, kalau ia terlalu manja dan menjengkelkan.
Ia semakin mengutuk dirinya yang sangat bodoh, dan sangat menyedihkan.
"Nona... anda mau kemana? saya bersedia menyetir untuk anda, kebetulan saya ada waktu luang!" sahut seorang Bodyguard Bastian, menghampiri Carla, dan berdiri menjaga jarak dengan sopan pada Carla.
Carla menoleh memandang pria kekar, berpakaian formal serba hitam tersebut.
Bodyguard itu terkejut melihat wajah Carla, berbeda dengan terakhir sekali ia lihat, sangat jelek!
Tapi saat ini, wajah Carla terlihat sangat cantik sekali! membuat pria berpakaian formal serba hitam itu terpana beberapa detik, tapi kemudian dengan cepat ia menundukkan wajahnya.
Rasanya tidak sopan memandang wajah majikannya dengan lekat.
Sementara Carla sedang berpikir, ia ingat di kehidupannya yang lalu, pria itu selalu mengajaknya bicara dengan sopan, menawarkan bantuannya kepadanya.
Tapi Carla menanggapi pria itu dengan ketus, karena ia tidak suka ada pria lain berbicara padanya, dan menawarkan bantuan untuk membantunya.
Baginya hanya Bastian lah satu-satunya, pria yang pantas berbicara dan memberikan bantuan padanya.
Carla tersenyum masam mengingat kelakuannya, yang sangat menjengkelkan.
Sudut bibir Carla menyunggingkan senyuman, memandang Bodyguard itu dengan pikiran, mempertimbangkan tawaran pria itu.
"Aku ingin jalan-jalan, berbelanja dan nonton film, apa kamu mau menemani ku?" tanya Carla dengan nada suara, yang terdengar begitu ramah dan lembut.
Raut wajah Bodyguard itu terlihat kaget, dan reflek memandang Carla lagi, mendengar jawaban Carla yang tidak ia duga.
Selama ini yang ia tahu Carla akan ketus padanya, dan menyuruhnya untuk menjauh dari Carla.
Tiba-tiba pria itu tersadar telah menatap Carla, ia pun dengan cepat menundukkan wajahnya kembali, rasanya tidak sopan memandang Carla lebih lekat.
"Ba.. baik Nona, saya bersedia membantu anda pergi jalan-jalan, berbelanja dan nonton film!" jawab pria berpakaian serba hitam itu, menundukkan kepalanya sedikit dengan sopan.
Senyuman Carla semakin mengembang, merasa lucu melihat sikap sopan Bodyguard Bastian tersebut.
Ia benar-benar sangat menyesal mengingat tingkah ketusnya, di kehidupan yang lalu, menyikapi keramahan pria kekar itu.
"Kalau begitu, Ayo berangkat!" sahut Carla dengan nada ceria.
Carla melemparkan kunci mobilnya kepada pria itu, yang reflek di tangkap pria itu dengan sigap.
Belum sempat pria itu membuka pintu mobil untuk Carla, gadis itu sudah terlebih dahulu membuka sendiri, pintu mobil untuk dirinya sendiri.
Mobil mewah berwarna merah itu pun perlahan, keluar dari dalam garasi mobil, dan mulai meluncur ke jalan, setelah terkurung selama dua bulan semenjak di beli Bastian.
"Buka atapnya, aku ingin merasakan angin dan sinar matahari, menerpa kulit tubuhku!" sahut Carla dari bangku penumpang.
"Baik, Nona!" jawab pria berpakaian formal tersebut.
"Nama kamu siapa? aku belum mengetahui nama kamu!" tanya Carla, saat atap mobil perlahan terbuka.
"Nama saya Davin, Nona!" jawab Bodyguard tersebut.
"Hai Davin, mulai hari ini aku mungkin akan membuat kamu sibuk, untuk selalu menemani aku bepergian keluar Mansion, sampai tiba saatnya nanti aku tidak akan tinggal di Mansion!" kata Carla dengan nada riang.
"A.. apa? anda akan pergi kemana, Nona?" Davin terkejut mendengar perkataan Carla.
"Tidak kemana-mana, aku hanya ingin mengganti suasana saja, karena aku ingin mandiri, tidak ingin menyulitkan Pamanku!" jawab Carla dengan santai.
Carla merentangkan tangannya tinggi-tinggi, merasakan angin menerpa wajahnya.
Ia memejamkan matanya sembari tersenyum lebar, begitu senangnya ia akan menikmati kebahagiaannya sendiri.
Sementara itu dari dalam Mansion, dengan setengah berlari Bastian keluar, dan melihat Carla pergi dengan mobil merahnya.
Carla terlihat begitu senang sekali, seperti bukan Carla yang biasanya, tidak akan pergi kemanapun, kalau ia masih berada di Mansion.
Mata Bastian nanar melihat Carla di dalam mobil, dengan atap terbuka itu, tampak Carla begitu senang sekali.
"Ada apa dengannya? apakah dia membuat trik lainnya lagi, agar menarik perhatian ku?" gumam Bastian memandang mobil merah, yang meluncur semakin jauh meninggalkan Mansion.
Bersambung....