Zara adalah seorang gadis remaja yang kehadirannya sangat tidak di inginkan oleh ayah kandungnya sendiri. entah bagaimana masa lalu ibunya sehingga ayah Zara selalu mengatakan jika Zara bukanlah anaknya. hidup yang penuh dengan tekanan dan cacian dari ayahnya membuat Zara hanya bisa bersabar saja, apalagi sang ibu yang sudah sakit-sakitan karena terus di siksa oleh ayahnya.
Berdoa untuk segera di jemput tuhannya adalah cara Zara meredakan segala emosi yang ada. lantas bisakah Zara terus menahan kesabaran karena perilaku sang ayah? dan apakah tuhan akan mengabulkan permintaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azam Fahreza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 .
******merelakan segala yang hilang dan pergi, berarti membuka pintu bagi yang lebih baik dan baru,dunia ialah aliran ujian,jangan berhenti untuk memahami nya,,,,,********
hari ini sikap Dirga tidak seperti biasanya,dia terlihat lebih segar dan bersemangat, juga sangat ramah dengan para asisten rumah tangga nya.saat di meja makan pun sikap Dirga sangat aneh ,ia memakan sarapannya dengan lahap sehingga membuat para art menjadi keheranan dengan perubahan sikap tuanya itu.
" mbok Darmi' ,,, panggil Dirga.
" iya tuan.
" hari ini kamu siapkan masakan yang istimewa,!! untuk tamu spesial ku,!!
" baik tuan,laksanan.
dia begitu bersemangat melakukan pekerjaan nya dia ,memotong rumput dan Menganti bunga yang sudah mati dengan yang baru,,dia teringat dengan Zara yang suka dengan mawar merah ,saat itu juga Dirga menyuruh tukang kebunnya untuk mencari bibit bunga mawar merah ,dan Segera menanam nya.
Dirga tersenyum sendiri Sambil menyiram tanaman dan bunga - bunga di taman nya ,dia seakan menemukan dunia baru setelah mengenal Zara ,,sifat Zara yang ceria dan juga kepolosan nya mengingat kan Dirga dengan seorang wanita yang sangat dia sayangi,teman masa kecilnya ,tapi kerena suatu kejadian yang membuat mereka terpaksa berpisah ,sampai sekarang pun Dirga tidak pernah bertemu dengannya ,ada rasa rindu yang teramat , namun dia tidak berani untuk mencari keberadaan Sabahat nya tersebut,ini semua dia lakukan demi menjaga keutuhan rumah tangga Sabahat nya itu.
waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore,makanan di meja makan pun sudah tertata dari siang tadi ,tapi tamu spesial yang di tunggu - tunggu belum juga datang .Dirga mencoba menghubungi Arga namun nomernya tidak aktif,
kenapa Zara belum datang juga ya,,saya juga lupa kenapa semalam tidak meminta no telepon nya,,,dan Arga juga kemana ini ,dia juga tidak bisa di hubungi,di kantor juga tidak ada,Bima yang biasanya mengikuti Arga kemanapun ia pergi ,juga tidak tau kemana perginya Arga' .gumam Dirga .
" tuan,,,tuan Dirga .' mbok Darmi, membangun kan Dirga yang seperti nya ketiduran di kursi .
" apa Zara sudah datang ,Darmi? .
" maaf ,tuan jika saya telah lancang membangunkan tuan,tapi ini sudah malam sepertinya non Zara tidak akan datang,karena di luar juga sedang hujan deras ,,' kata mbok Darmi .
" jam berapa sekarang Darmi??
" ini sudah jam 9 malam , tuan.
mbok Darmi merasa kasian dengan tuan Dirga,dia menunggu Zara sampai ketiduran di kursi ruang tamu,mbok Darmi juga sangat heran dengan tuan Dirga yang begitu menyayangi Zara ,padahal mereka baru dua kali bertemu.
" Zara ini aku bawakan makanan untuk mu,pasti kamu belum makan kan ?? ucap Arga.
" makasih Arga' tapi aku belum lapar.
" kamu tidak boleh seperti itu,kamu juga harus pikirkan kesehatan mu,kalau kamu sakit siapa yang akan menjaga adik mu.
" kamu benar Arga,,' kamu juga belum makan kan Arga? ayo kita makan sama - sama' ajak Zara.
" aku tadi sudah makan,di kantin bawah , sekarang kamu makanlah .oh ya Zara sekalian aku ingin pamit ,kamu tidak apa- apakan aku tinggal.
" pulanglah ,Arga aku sudah sangat berterima kasih kamu sudah menemaniku.
kini Zara hanya sendirian,di depan ruang rawat Cindy,keadaan Cindy juga sudah melewati masa kritisnya,tapi masih belum dipindahkan dari ruang ICU. Zara memutuskan pergi melihat keadaan mamanya .
pagi menyapa, Arga yang sedang berkemas, berangkat ke kantor tiba- tiba mendapatkan telfon dari pembantu yang berkerja di rumah Dirga.selama ini Arga memang tidak tinggal bersama dengan Dirga,dia memilih tinggal di apartemen,dengan alasan lebih dekat dengan tempat bekerjanya.
" hallo,,,,tuan muda.
" ada apa mbok Darmi,tumben menghubungi saya?.
" saya ingin memberitahu ,kalau tuan Dirga sakit,dan dia tidak mau makan atau pun minim obat.
'" sakit',,,,sejak kapan mbok? bukannya papa kemarin terlihat baik - baik saja,kenapa tiba-tiba sakit.
" semalam juga tuan Dirga masih kelihatan sehat,tapi tadi pagi tuan Dirga tidak turun kebawah,dan saat saya membangunkan tuan Dirga ,tubuhnya sangat panas.
" sudah panggilkan dokter ,mbok? tanya Arga.
" sudah tuan.
" baiklah saya segera ke sana.
