“Kau akan menjadi pacar eksklusifku selama batas waktu yang tak ditentukan. Rubah penampilan kuno-mu itu. Aku tak suka melihat penampilan burukmu itu. Jika kau menolak perjanjian ini, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaanku,” ucap Dimitrei Uvarov—seorang CEO di mana Thalia Brown bekerja. Thalia yang sangat membutuhkan pekerjaan saat ini dan tak punya pilihan jawaban lain, akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, Tuan. Aku menerima dan tak menolak perjanjian ini.” Siapa yang bisa menolak pesona Dimitrei Uvarov— putra angkat dari seorang mafia kawakan yang cukup terkenal di dunia bawah. Namun, alih-alih melanjutkan usaha sang ayah angkat, Dom Petrov, yang terbilang sangat sukses, Dimitrei justru membangun dinasti kejayaannya sendiri meskipun semua modal dibiayai oleh ayah angkatnya. Melihat kehidupan sang ayah angkat yang selalu ditinggalkan wanita dan tak pernah mendapatkan cinta sejati, membuat Dimitrei tak berniat untuk menikah karena baginya itu adalah hal yang sia-sia. Namun, berbeda dengan Dom yang menginginkan Dimitrei membangun rumah tangga dengan wanita yang tepat. Kondisi kesehatan Dom yang memburuk membuat Dimitrei akhirnya menyetujui perintah Dom untuk menjalin hubungan dengan wanita yang akan diseleksi langsung oleh Dom. Dan pilihan itu jatuh pada pegawai culunnya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yaitu Thalia Brown.
Follow ig : zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membeli Banyak Barang Untuk Merubah Penampilan
Malam itu, Thalia melangkah keluar dari mobil mewah milik Dimitrei dengan langkah yang pasti menuju ke sebuah butik mewah yang menjual barang-barang branded.
Cahaya gemerlap lampu di jalan raya memantulkan bayangan indah dari bangunan butik yang menjulang tinggi di depannya. Dia tahu bahwa malam ini adalah malam yang sangat penting, karena besok dia harus tampil sempurna sebagai kekasih sang CEO.
Thalia tidak akan membeli barang-barang biasa. Baginya, penampilan adalah segalanya sekarang, terutama ketika dia akan menjadi kekasih eksklusif Dimitrei.
Dulu, Thalia sama sekali tak pernah punya keinginan untuk berpenampilan elegan dan mewah meskipun sebenarnya dia bisa membeli barang-barang mewah dari uang pemberian ayahnya.
Hanya saja, dia tak terlalu suka berpenampilan mencolok dan diperhatikan banyak orang, apalagi ibu tirinya selalu mengawasi gerak geriknya untuk mencari celah kesalahannya.
Namun berbeda dengan sekarang, di mana dia ingin memberikan kesan yang tak terlupakan pada pria itu, tetapi masalahnya adalah dia tidak tahu selera Dimitrei. Apa yang harus dipakainya agar Dimitrei puas dengan penampilannya? Apa yang dia sukai? Thalia sama sekali belum mengenal Dimitrei.
Yang dia tahu hanya sikap dominannya yang bisa mengintimidasi siapa pun yang berhadapan dengannya.
Dengan langkah tenang dan anggun, Thalia akhirnya memasuki butik dengan hati-hati. Udara di dalam butik terasa segar, diisi dengan aroma parfum mahal yang memikat.
Dia disambut oleh seorang manajer butik yang ramah, yang dengan senang hati menawarkan bantuannya.
"Selamat malam, ada yang bisa kami bantu?" tanya manajer butik dengan senyum ramah.
Thalia tersenyum sopan. "Ya, aku sedang mencari sesuatu yang istimewa. Aku butuh bantuan untuk memilihnya."
Manajer butik itu mengangguk mengerti. "Tentu, aku akan dengan senang hati membantu Anda. Apa yang Anda cari?"
Thalia menjelaskan situasinya dengan cepat. Dia menjelaskan bahwa dia membutuhkan banyak pakaian formal yang elegan dan anggun serta beberapa gaun karena pekerjaannya menututnya untuk tampil sempurna di mana dia akan sering bertemu dengan orang-orang yang sangat penting.
Manajer butik itu mengangguk memahami. "Kami memiliki beberapa rekomendasi untuk Anda. Aku akan menunjukkanya."
Dia mulai memandu Thalia menyusuri butik, menunjukkan berbagai pilihan pakaian, sepatu, dan aksesori. Setiap item terlihat begitu indah dan mewah, tetapi Thalia membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar penampilan. Dia ingin barang yang akan membuat Dimitrei terkesan.
Setelah beberapa saat, Thalia menemukan sepasang sepatu hak tinggi yang sempurna. Sepatu itu elegan, tetapi juga nyaman, dengan desain yang akan cocok dengan berbagai kesempatan. Thalia merasa bahwa ini adalah pilihan yang tepat, dan dia membeli lima pasang sepatu dengan warna yang berbeda.
Manajer butik itu mengamati pilihannya dengan senang. "Pilihan yang sangat bagus, sepatu itu pasti akan membuat Anda terlihat menakjubkan. Apakah Anda membutuhkan bantuan dengan pakaian atau aksesori lainnya?"
Thalia tersenyum, merasa lega bahwa dia telah menemukan setidaknya beberapa pasang sepatu yang sesuai dengan keinginannya. "Ya, sekarang kita cari pakaian, tas, dan beberapa aksesoris. Terima kasih atas bantuan Anda."
Lalu Thalia dan manajer itu melanjutkan pencarian mereka dan setelah dua jam berlalu, semua yang diinginkan Thalia pun telah terkumpul.
Kemudian, dia membayar barang belanjaannya dan meninggalkan butik dengan perasaan lega.
Meskipun dia masih tidak yakin apakah barang-barang yang dia beli akan disukai oleh Dimitrei, dia merasa lebih percaya diri karena tahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk tampil sempurna.
Ntar malam pertama dalih hanya kontrak pula,??hemmm