"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Malamnya Arion memarkikan mobil BMW nya tepat di depan toko Gizel.
"Kita mau kemana?" tanya Gizel, Arion sempat menghubungi Gizel untuk ikut dengannya malam ini dan ia sebenarnya hanya ingin bertemu dengan Gizel dan tidak tau mau mengajaknya kemana malam ini.
"Apa kau tau tempat untuk bersantai?" tanya Arion.
"Aku biasanya akan lebih suka bersantai di taman, apa kau mau kesana?" Jawab Gizel.
Arion mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju taman yang di arahkan oleh Gizel.
Sesampainya di taman mata Gizel berbinar karena melihat taman yang telah selesai di renovasi, terlihat lampu-lampu taman yang semakin indah serta permainan anak-anak yang semakin canggih,
"Ayo kita makan cutton candy itu!" ajak Gizel sembari menarik tangan Arion.
"Pak saya mau dua yah"
Penjual itu segera membuatkan dua cutton candy pesanan Gizel tidak butuh waktu lama pesanan Gizel telah siap, Gizel meraih dua cutton candy yang di berikan penjual itu ia hendak membayar namun tangannya sangat kesulitan meraih tasnya karena kedua tangannya penuh.
"Emh Arion tolong bawakan....:!"
"Aku yang membayarnya" Arion menyerahkan sejumlah uang kepada penjual.
"Ambil saja kembaliannya!" seru Arion.
Arion menarik tangan Gizel untuk duduk di sebuah kursi kayu yang berada di taman.
"Ini makanlah pasti orang kaya sepertimu tidak suka makanan pinggiran seperti ini, iya kan?" Tanya Gizel sembari melahap cutton candynya.
"Kenapa kau selau menilai seseorang dari kekayaannya?" tanya Arion sembari menatap wajah Gizel.
"Yah memang kenyataannya seperti itu, orang kaya sepertimu akan selalu menghamburkan uang untuk makanan mahal yang rasanya tidak enak, lebih enak makanan pinggiran walaupun harganya lebih murah" jelas Gizel.
Arion menatap Gizel dengan tatapan yang begitu dalam, ia meneliti setiap sudut wajah Gizel yang nyaris sempurna di matanya, matanya yang hazel, pipi yang kenyal, bibir yang tipis dan pink alami, serta leher yang jenjang, membuatnya tidak bisa berpaling untuk tidak melihatnya.
"Arion hello....kenapa kau melamun?" Gizel melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Arion sehingga ia membuyarkan lamunannya.
Arion tersenyum miring ia melihat bibir Gizel yang belepotan akibat memakam cutton candy itu, ia mendekatkan wajahnya dan hal itu membuat Gizel memundurkan tubuhnya secara spontan.
Arion semakin menyeringai ia memegangi pinggang Gizel agar ia tidak menjauh lagi, wajah mereka semakin dekat sehingga hembusan nafas keduanya pun saling dirasakan.
"Arion....ka...kau mau apa?" Tanya Gizel gugup.
Wajah Arion semakin dekat dan dekat, "Kau seperti anak kecil saja mulutmu belepotan" Arion mengelap lembut bibir Gizel dengan jari jempolnya,
Gizel segera menelan salivanya berat dan membenarkam posisi duduknya, pipinya mulai merona, "Ah...kenapa kau tidak bilang! ku membuatku ta...takut saja" serunya dengan gugup dan malu.
"Kenapa apa kau berharap lebih hem?" Tanya Arion sembari mengangkat satu alisnya.
"Aish! kau ini jangan macam-macam ya" Jawab Gizel dengan tatapan tajam sembari mendorong tubuh Arion agar sedikit menjauh darinya. Hal itu membuat Arion semakin terkekeh ia di buat geli dengan tingkah laku Gizel yang sangat menggemaskan.
"Rasanya aku ingin segera menerkammu" ucapnya lirih
"Kau bilang apa?" Tanya Gizel yang sedikit mendengar ucapan Arion secara samar-samar.
"Aku bilang aku ingin memakan permen ini" Jawabnya mengalihkan ucapan tadi.
"Cotton candy bukan permen!!" Protes Gizel dan Arion hanya tersenyum.
Gizel melirik wajah tanpan Arion saat tersenyum, ia sangat kagum dengan kesempurnaan Arion yang menurutnya pria baik, kaya raya sekaligus tanpan.
Setelah puas berbincang-buncang dan membeli jajanan disana mereka meninggalkan taman itu, Arion mengendarai mobilnya secara perlahan karena rasanya ia tidak ingin cepat menjuh dari Gizel,
"Apa kau yakin akan berencana menangkap mereka sekarang tanpa bantuan Lee dan..."
"Yah aku yakin, karena ini kesempatan yang baik, mereka keluar tanpa pengawalan dan kita bisa memanggil pengawalku yang paling kuat untuk menghancurkan mereka berdua sekaligus, dengan begitu tuan Lee akan sangat berterimakasih padaku" ucap Anthony kepada Bram rekan di sampingnya.
"Hubungi pengawal kita, kita harus mengikuti mobil Arion dan mengepungnya saat di jalan sepi!!" Perintah Anthony.
Mobil Arion berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar mobilnya, dan terlihat mobil sedan hitam mengawasinya di sudut jalan.
"Dia sudah jalan ayo cepat!!"
Arion menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, ia sesekali melirik ke arah Gizel yang tengah fokus memakan jajanan yang di beli di taman tadi, merasa ada yang aneh pada mobil di belakangnya saat ia tidak sengaja melihat spionnya.
"Mari bermain-main" Arion menyeringai dan mulai sedikit menambah kecepatan ia juga mencoba melewati jalan lain untuk sekedar memastikan apakah mobil itu benar mengikutinya atau tidak, bahkan ia juga memutari jalan.
Gizel yang merasa jika ia tidak melewati arah rumahnya ia merasa aneh "Arion kenapa kita lewat sini? apa kau lupa jalan menuju rumahku?" tanya Gizel dnegan polosnya.
Namun bukannya menjawab Arion malah menambah kecepatan mobilnya karena sekarang ada tiga mobil yang tengah mengikutinya.
Gizel yang merasa panik ia segera mencari pegangan raut wajahnya kini berubah menjadi takut dan khawatir. "Arion!! apa kau gila!! kenapa harus ngebut???"
"Lihatlah ke belakang!"
Serontak Gizel menoleh ke belakang dan melihat tiga mobil hitam yang tengah mengikuti mereka.
"Siapa mereka?"
"Kita akan tau sebentar lagi" Arion membelokan mobilnya ke jalan yang lebih sepi dan tidak ada bangunan satupun disana, Gizel menelan salivanya berat ia sangat takut dan khawatir.
Tak lama Arion menghentikan mobilnya secara mendadak dan membuat Gizel terpental namun dengan cepat Arion menahan tubuh Gizel dengan tangannya.
Tiga mobil itu ikut berhenti dan keluarlah 8 orang berbaju hitam dan mulai menembaki mobil Arion.
"KYAA....." Gizel menutup telinganya saat mendengar suara tembakan.
"Kau tetaplah disini, jika merasa terancam ambilah sesuatu di dalam laci depanmu!!" Ucap Arion yang di balas anggukan oleh Gizel,
Arion keluar dan mengeluarkan dua pistol di sakunya dan mulai menembaki musuh, ia juga sedikit membungkuk untuk menghindari serangan musuh.
DOORR
DOORR
Dengan keahliannya Arion berjalan dengan cepat membuat tembahakn yang di lontarkan oleh musuh selalu meleset, ia mulai menembaki musuh-musuh dan satu persatu mulai tumbang.
BRAKK
"BUKA!! ATAU KU LEDAKKAN MOBIL INI!!" perintah seorang pria yang memukul kaca mobil Arion yang di dalamnya terdapat Gizel yang masih terduduk diam.
BRAKK
"CEPAT BUKA!!" Teriaknya kencang
Gizel merasa panik karena orang itu memiliki senjata api, tak lama ia mengingat pesan Arion, ia segera membuka laci dan terdapat sebuah pistol dan belati disana,
Gizel menyeringai dan mengambil pisau dan menyembunyikan di belakang punggungnya perlahan ia membuka pintu mobil sembari mengangkat kedua tangannya.
"Bagus, kau penurut juga..." seringai orang itu yang tidak lain adalah Bram.
Pria itu menarik tangan Gizel dan dengan keahlian bela dirinya Gizel memutar tangan pria itu dan
SREKK
"AGGHHH...."
Gizel merobek lengan pria itu menggunakan pisau yang ia sembunyikan, lengannya sampai bercucuran darah segar yang mengalir deras karena sayatan yang dalam.
"SIAL!!" Pria itu hendak menembak dan dengan cepat Gizel menendang tangan pria itu sampai pistolnya pun terjatuh,
BUGH
"AAAGGHH MASA DEPANKU....:" teriak pria itu saat Gizel juga menendang harta berharga miliknya.
DORR
DOOR
Arion masih baku tembak dengan sisa musuh yang masih hidup setelah ia berhasil menumbangkan 3 orang musuh, ia bisa saja melenyapkan musuh itu dengan cepat namun ia masih ingin bermain-main.
"Kita lihat sampai mana keberanianmu itu sweety" gumam Arion dengan seringainya, ia sengaja tidak membantu Gizel saat tau ada musuh yang berusaha membuka mobilnya dan ia ingin tau sampai mana keahliannya dalam membela diri.
Ternyata di belakang Gizel masih ada satu orang pria ia memukul punggung Gizel menggunakan balok sehingga membuatnya tersungkur dan pingsan.
BUGH
"Akh......"
Arion yang melihat Gizel pingsan ia segera menembaki musuh di depannya dengan brutal, ia segera berlari menuju pria yang hendak menyentuh Gizel.
DORR
"Shit!! dia datang...." pria itu lari menaiki mobilnya untuk menghindar dari tembakan Arion, karena jika ia masih tetap disana ia pasti akan mati sama dengan anak buahnya.
Arion menatap pria yang berlari itu dengan seringainya, sembari mengarahkan pistol ke arah mobil itu
DORR
"Hem kali ini kau selamat Anthony karena aku masih ada mainan yang lebih menyenangkan dari pada harus mengejarmu" Gumamnya, Arion menatap Gizel yang tengah pingsan di atas aspal,
Arion berjongkok dan menyibak rambut Gizel yang menutupi wajah cantiknya "Good Girl" ucapnya dengan seringai.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.