NovelToon NovelToon
Jadi Simpanan Majikanku

Jadi Simpanan Majikanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: S R

Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.

Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.

Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.

Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.

" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.

" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.


Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Kendra terlihat bersemangat pagi ini, wajahnya yang beberapa hari terlihat kusut kini nampak cerah seperti biasanya.

" Pagi, Bi. " Sapa Kendra saat melihat Bi Marni tengah menata makanan di meja makan. Ekor matanya mencari sosok gadis yang telah membantu menyembuhkan luka batinnya akhir-akhir ini. Sayangnya Tania tak nampak, hanya bunyi gemericik air di dapur menandakan kemungkinan gadis itu sedang mencuci piring kotor disana.

Bi Marni ikut lega melihat sang majikan kembali ceria seperti sedia kala. Kebetulan hari ini Bi Marni masak makanan kesukaan Kendra, udang asam manis dan sup iga sapi. Dua hari makanan buatannya tak tersentuh membuat Bi Marni berinisiatif menyajikan makanan kesukaan majikannya.

" Wah..tumben pagi-pagi Bibi udah masak begini. " Kendra mencium aroma sup iga yang berhasil membangkitkan selera makannya.

" Iya, Tuan. Habis akhir-akhir ini makanan Bibi tak disentuh sama sekali. Bibi harap Tuan hari ini mau makan masakan Bibi. " ungkap Bi Marni dengan raut wajahnya yang sendu. Wanita itu sedih jika masakan yang sudah capek-capek dimasak tidak tersentuh sama sekali.

" Maaf, Bi. Kemarin aku tidak enak badan. Mau makan juga rasanya udah nggak berselera. Tapi kalau pagi ini, heum..pokoknya aku pasti nambah dua kali. " Kendra berusaha menyenangkan hati wanita paruh baya itu.

Kendra menatap makanan yang tersaji cukup banyak diatas meja. Ia rasa akan lebih nikmat jika makanan itu dinikmati bersama-sama.

" Bi, temani aku sarapan ya? Eum..sama itu yang di dapur siapa? Bi Sumi apa Tania? Ajak bergabung disini sekalian. " pinta Kendra menatap ke arah dapur, ia yakin jika itu adalah Tania. Sebab Bi Sumi setiap pagi biasanya membersihkan halaman depan dan belakang.

Bi Marni merasa canggung, rasanya ia tak pantas makan bersama majikannya. Akan tetapi, mungkin Kendra yang biasa makan bersama Nona Zaskia merasa kesepian jika makan seorang diri.

" Maaf Tuan, Bibi sudah sarapan tadi pagi. Bibi sudah kenyang. " tolak Bi Marni secara halus. Wanita itu memang tidak terbiasa makan bersama-sama, apalagi bersama majikan.

Kendra berdecak mendengar penolakan Bi Marni, padahal itu salah satu cara agar dirinya bisa dekat dengan istri keduanya.

" Cck..ayolah Bi, temani Kendra makan. Aku tidak terbiasa makan sendiri. " paksa Kendra kembali.

Bi Marni tak enak hati, tetapi dirinya memang sudah kenyang. Diumurnya yang sudah tidak lagi muda tidak akan mungkin mampu menampung makanan berlebih. Ia teringat akan Tania, ia rasa gadis itu belum sarapan dari pagi. Tania terkadang baru sarapan menjelang siang.

" Tania. Maafkan Bibi, tapi kali ini kamu harus jadi kambing hitam. " ucap Bi Marni dalam hati.

" Biar Tania saja yang menemani Tuan makan. Dia belum sarapan dari pagi, Tuan. Apa Tuan tidak keberatan makan berdua dengannya? " usul Bi Marni.

" Tentu saja, Bi. Itu yang kuharapkan dari tadi." ucap Kendra tapi dalam hati. Ia berusaha menetralkan rasa senangnya.

" Uemm.. Ya sudah panggil dia kesini ." jawabnya datar.

Bi Marni segera menjumpai Tania di dapur. Gadis itu biasa membantu Bi Marni memasak dan mencuci piring setelah membersihkan ruangan bawah.

" Tania. Tuan Kendra ngajak kamu sarapan bersama. Buruan kesana. Tuan sebentar lagi mau kerja. " pinta Bi Marni.

Tania menghentikan aktivitasnya, ia menatap tak percaya pada Bi Marni.

" Ngapain Tuan pengen makan bersama Tania, Bi? Bibi ada-ada aja. " gadis itu kembali menyalakan keran dan melanjutkan acara mencuci piringnya.

" Beneran Tania. Buruan sana, takut Tuan nungguin. Tadi Bibi yang diajak, tapi Bibi udah sarapan. Tuan pengen ada yang nemenin makan. " Bi Marni kembali meyakinkan sembari menarik pelan lengan Tania.

Tania mendengus pasrah, ia pun terpaksa menuruti Bi Marni lantaran wanita itu terus saja menariknya.

" Tuan. Ini Tania bersedia menemani anda makan. " Bi Marni menyodorkan gadis itu pada Tuannya. Tania sampai malu sendiri dan tak mampu menatap majikannya.

" Duduklah, temani aku makan. " ucap Kendra mengarahkan pandangannya pada salah satu bangku yang berselang satu bangku dengannya.

Tania duduk dengan gugup, sejujurnya ia takut jika Bi Marni sampai curiga pada mereka.

" Bibi tidak ikut makan? " Tania mengarahkan tatapan memelas pada wanita itu.

" Bibi sudah makan, Tania. Tuan sama Tania saja yang makan. Bibi tinggal ke dapur dulu ya. " Bi Marni hendak melanjutkan aktivitasnya kembali, tetapi Kendra kembali memanggilnya.

" Ah iya, Bi. Aku lupa rokokku habis. Bisa minta tolong belikan ke swalayan depan? " pinta Kendra beralibi. Sebenarnya dia hanya ingin berdua dengan Tania.

" Merah, Tuan. Eh..maksud Bibi baiklah Tuan. " Bi Marni sampai keceplosan sebab Kendra selalu memberikan uang berwarna merah jika menyuruhnya membelikan rokok.

" Cck..ternyata Bibi matre juga ya." gurau Kendra mengeluarkan selembar uang berwarna merah dari dompetnya.

" Bukan matre, Tuan. Sudah kodrat wanita seperti itu. Iya kan, Tania?"

Yang ditanya malah tak mengerti arah pembicaraan Bi Marni.

" Kodrat apanya, Bi? "

Bi Marni mendengus pasrah,

" Susah ngomong sama bocah. " ia langsung menyambar uang tersebut dari tangan Kendra.

" Permisi, Tuan. "

Setelah kepergian Bi Marni, kini tinggal dua orang yang masih terlihat kaku diruang makan.

Kendra menatap intens pada gadis yang sejak tadi sibuk menyembunyikan wajahnya. Tapi inilah daya tarik tersendiri seorang Tania.

Dulu banyak sekali wanita yang selalu mencari muka untuk mendapat perhatian Kendra. Bahkan sekarang, dikantor pun masih ada wanita yang sengaja ingin menarik perhatiannya, tapi Kendra enggan menanggapi. Setelah Zaskia, hanya Tania gadis yang selalu membuatnya jadi penasaran.

" Duduk sini. " Kendra menepuk bangku sebelahnya dan tentu saja gadis itu menurut padanya.

Namun, seperti biasa Tania hanya diam dan menundukkan pandangannya. Ia persis seperti robot, diperintah dulu baru bisa jalan.

" Tolong ambilkan makanan untukku. " perintahnya menunjuk piring didepannya.

" Baik, Tuan. "

Tania mengambilkan nasi, sayur dan lauk yang ditunjuk oleh Kendra lalu menyimpannya di depan sang suami.

" Ayo, suapi aku. "

Netra Tania terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh majikannya. Ia menatap seolah ingin protes, tetapi urung mengungkapkannya.

" Kenapa? Bukankah seorang istri wajib melayani suaminya? " tegas Kendra kembali.

" Bukan begitu, Tuan. Aku tidak yakin jika makanan itu bisa pas masuk ke mulut anda. " batin Tania.

Sampai sekarang Tania masih gugup di dekat Kendra, bahkan tadi tangannya bergetar saat mengambil makanan untuk Tuannya. Padahal kemarin sewaktu Kendra sakit ia bisa leluasa menyuapi bubur untuk lelaki itu. Ia selalu teringat saat Kendra mengajarinya berciuman kemarin.

" Ayo cepat. Aku bisa terlambat ke kantor nanti. " gertak lelaki itu sengaja mengerjai Tania.

Perlahan Taniapun menyuapi Kendra, meski nampak oleh pria itu jika sendok di tangan Tania bergetar.

Kendra langsung merampas sendok itu dari Tania hingga membuat gadis itu kaget karenanya.

" Buka mulutmu, Aaa.." Kendra justru ingin menyuapi Tania sekarang.

" Ta..tapi Tuan? "

" Tidak usah pakai tapi-tapian. Cepat buka mulutmu atau aku akan menyuapimu dengan mulutku sendiri. Ceck.. menyuapi suami saja kaupun harus diajari. Kau harus membayar mahal untuk jasaku ini. Aaa..."

Taniapun membuka mulut dan mengunyah makanan itu dalam mulutnya. Kendra begitu senang melihatnya, iapun menyuapkan nasi ke mulutnya sendiri setelah itu ke mulut Tania.

Hati Tania menghangat, ia tak menyangka akan menikmati makanan sepiring berdua dengan Kendra. Mereka sudah tampak seperti pasangan suami istri romantis saat ini. Hingga tanpa terasa makanan itu sudah dua kali habis di piring mereka.

Kendra mengusap noda makanan disudut bibir Tania yang sedikit belepotan. Entah mengapa bibir Tania terlihat semakin seksi sekarang. Ia sampai harus menelan salivanya kasar berkali-kali untuk menahan godaan mencumbu gadis itu saat ini.

" Kedepannya lakukan seperti yang aku lakukan tadi. Kita harus terbiasa makan seperti ini jika berdua. Sekarang aku berangkat dulu. " Kendra menyodorkan punggung tangannya berharap gadis itu mengerti apa maksudnya.

Tania tersenyum simpul, ia mencium punggung tangan Kendra sebagai bentuk perhormatan pada suaminya.

Namun, yang terjadi justru pria itu menarik Tania duduk diatas pangkuannya. Kendra tak sabar lagi, ciuman dipunggung tangannya saja mampu membangkitkan gairah dalam tubuhnya.

" Ueeummph..."

Tania melenguh merasakan ciuman cukup panjang yang Kendra selancarkan padanya.

Pria itupun melepas pagutannya kala menyadari dirinya harus segera bekerja sekarang. Ia memandangi gadis itu sembari mengelap bibir Tania yang basah dengan ujung jarinya. Gadis itu semakin menggemaskan sekarang.

" Kau sudah cukup pintar sekarang. Kalau kau cepat pintar aku pasti akan mengajarkan banyak hal padamu."

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak like, koment, rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku. Dukungan kalian semangat author untuk terus berkarya. Makasih sebelumnya😍

1
Ibelmizzel
tinggal kan aja wanita tak jelas macam tu.
Ibelmizzel
istri egois.
Asih Asih
alhamdulillah
terimakasih thor
ceritanya bagus
Jessica
Luar biasa
Liiesa Sariie
sekali² pergi dong tania,,biar kalang kabut kendra cari nya..di rayu sikit uda luluh😒
Lisa Juwita
Luar biasa
Lisa Juwita
Lumayan
Soraya
bagus thor cerita nya mksh ya karyanya, 👍
Soraya
selamat ya akhirnya tania dh lahir
Soraya
lah katanya cocok kan dh di periksa dulu aneh ya
Soraya
klo mau tania mengerti ksh tau aja penyakit Zaskia
Soraya
apa tania msh tidur dikmr pembantu
Nawang Sari
keren Thor
Amid Eko
aduh Tania ko aku yg sedih sih?
knp mengorbankan masa depan mu demi majikan yg gila
Soraya
kmu sendiri yang salah zaskia
Amid Eko
itu tandanya istri mu tidak mencintai mu Ken Ken bodohnya😂
Amid Eko
Tania kasihan bakalan jadi korban keegoisan dua manusia aneh
Soraya
knp tania tetap jdi Art gmn klo dia hamil trus jdi pertanyaan art lain tania hamil tanpa suami
Soraya
Lumayan
Soraya
tinggal menunggu penyesalan Zaskia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!