Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34.
Leticia mendekati Damian yang terbaring dilantai.
"Tuan Damian, apakah anda masih bisa duduk?" tanya Leticia berjongkok didekat Damian.
"Leticia!" Damian langsung bangkit duduk begitu mendengar suara Leticia.
"Anda mau tidur disini atau dikamar tamu, Tuan?" tanya Leticia, dia masih berusaha untuk tenang menghadapi Damian.
"Aku mau tidur dikamar yang ada di paviliun bersama denganmu!" kata Damian tersenyum memandang Leticia dengan mata yang sayu seperti orang yang ingin tidur.
"Tidak! anda tidak boleh tidur di sana, itu kamarku, kalau begitu anda tidur disini saja!" kata Leticia bangkit dari jongkoknya.
"Tunggu...kamu mau kemana? jangan tinggalkan aku!" kata Damian meraih tangan Leticia, sekali sentak tangan Damian menarik tangan Leticia, dan Leticia pun terlempar masuk kedalam pelukan Damian.
"Tuan! lepaskan aku!" teriak Leticia marah, dia mendorong tubuh Damian.
"Tidak, aku sangat suka memeluk tubuhmu yang mungil" kata Damian mengeratkan pelukannya.
Leticia mencoba untuk tenang, dia harus mengumpulkan tenaga dulu baru mendorong tubuh Damian.
Damian mengecup puncak kepala Leticia, dia begitu senang Leticia tidak berontak lagi.
Damian merasa telah dapat memenangkan hati Leticia, dia tampak tersenyum bahagia.
Damian mengelus punggung Leticia sembari menghirup aroma tubuh Leticia yang lembut.
Terasa menenangkan pikirannya dan tubuhnya terasa rileks.
Tapi baru saja dia menikmati sebentar saja nyamannya memeluk Leticia, tiba-tiba tubuhnya terdorong dengan cepat kebelakang.
Damian tersungkur ke lantai lagi.
"Leticia..kenapa kau mendorongku?" tanyanya dengan nada lemah dan serak karena pengaruh mabuknya.
"Anda jangan kurang ajar padaku, Tuan!" kata Leticia tajam.
"Aku tidak kurang ajar padamu, kau sangat enak dipeluk, rasanya nyaman sekali!" kata Damian berusaha untuk bangkit duduk.
"Ya, anda memang nyaman memeluk siapa saja, makanya anda mempunyai banyak kekasih!" kata Leticia.
"Tidak Leticia, dengarkan aku, aku sebenarnya hanya main-main saja pada mereka, mereka itu ternyata tidak sebanding dengan dirimu, kau sangat cantik dan menawan!" kata Damian dengan suara yang lemah.
"Dasar gombal..!" kata Leticia dengan sinis, dia tidak terpengaruh dengan kata-kata Damian.
Leticia bangkit berdiri, dia mau mengambil selimut untuk Damian.
Leticia akan membiarkan Damian tidur diruang tengah saja.
"Tunggu! kau mau kemana jangan pergi Leticia!" Damian bangkit berdiri dengan susah payah.
Leticia tidak memperdulikan Damian, dia menuju kamar tamu untuk mengambil selimut.
Damian dengan langkah terhuyung mengejar Leticia.
Kakinya yang panjang akhirnya bisa mengejar Leticia yang masuk kedalam kamar tamu.
Leticia mengambil selimut dari atas tempat tidur, lalu berbalik membawa selimut tersebut.
Brukk!!
Tubuh Leticia terjerembab ke atas tempat tidur, ternyata Damian berhasil menyusul Leticia masuk ke dalam kamar.
"Tuan!" pekik Leticia marah.
Tubuh Leticia tertindih oleh tubuh besar Damian, dan terhimpit dibawah tubuh Damian.
Dada Leticia terasa sesak karena berat tubuh Damian, dia sulit bernafas.
"Tuan!" teriak Leticia lagi seraya mencoba mendorong Damian.
"Leticia...kau sangat lembut!" kata Damian mengecup leher Leticia.
"Tuan! hentikan!" teriak Leticia dengan kencangnya.
Leticia sekuat tenaga mendorong tubuh besar Damian.
Damian memeluk Leticia, bibirnya menelusuri leher Leticia.
"Tuann!!" teriak Leticia mendorong wajah Damian, agar bibir Damian tidak bisa mengecup lehernya lagi.
"Jangan mendorong aku Leticia, apakah kau sebegitu bencinya padaku?"
"Dasar mesum! Tuan kau memang tidak tahu malu!" bentak Leticia sangat marah pada Damian.
Akhirnya Leticia berhasil mendorong Damian dari atas tubuhnya.
Damian terjerembab ketempat tidur kesamping Leticia.
Leticia pun bangkit dari berbaring nya.
Dia melihat Damian tidak bergerak lagi, ternyata Damian telah tertidur.
Dengan susah payah Leticia mengangkat kaki Damian naik keatas tempat tidur.
Setelah tubuh Damian sempurna diatas tempat tidur, Leticia membuka sepatu Damian dan kemejanya.
Setelah itu Leticia menyelimuti tubuh Damian.
Mematikan lampu kamar, kemudian menyalakan lampu tidur di nakas.
Kemudian Leticia meninggalkan kamar tamu tersebut, menutup pintunya dengan pelan.
Bersambung....