NovelToon NovelToon
Hijrah Cinta Sang Pendosa

Hijrah Cinta Sang Pendosa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Demi menghindari kejaran para musuhnya, Azkara nekat bersembunyi di sebuah rumah salah-satu warga. Tanpa terduga hal itu justru membuatnya berakhir sebagai pengantin setelah dituduh berzina dengan seorang wanita yang bahkan tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Shanum Qoruta Ayun, gadis malang itu seketika dianggap hina lantaran seorang pemuda asing masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan bersimbah darah. Tidak peduli sekuat apapun Shanum membela diri, orang-orang di sana tidak ada satu pun yang mempercayainya.

Mungkinkah pernikahan itu berakhir Samawa sebagaimana doa Shanum yang melangit sejak lama? Atau justru menjadi malapetaka sebagaimana keyakinan Azkara yang sudah terlalu sering patah dan lelah dengan takdirnya?

•••••

"Pergilah, jangan buang-buang waktumu untuk laki-laki pendosa sepertiku, Shanum." - Azka Wilantara

___--

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 05 - Dia Halal Bagiku

Shanum tidak menjawab, dia masih terpaku bingung karena hingga detik ini Azkara masih setia dengan posisi yang sama, tidur sembari menggenggam tangannya.

"Tuh? Nggak bisa jawab, 'kan?" Sabila tersenyum miring, dia merasa berhasil membuat Shanum semakin tertekan.

Padahal, Shanum tidak menjawab bukan karena tidak bisa, tapi tidak mau karena merasa percuma berdebat dengan seorang Sabila. Sebagaimana yang Shanum ketahui, di mata pembencinya dia tetap akan terlihat hina.

"Dulu gaya pacarannya gini ya, Kak? Atau lebih?"

"Eeuugh berisik!!" Ucapan Sabila terpotong tatkala Azkara yang tadi terlelap kini mengangkat kepalanya.

Wajah ngantuk dan suara serak Azkara sukses membuat yang di depannya berdebar tak karuan. Tidak bisa Sabila tampik, wajah kakak iparnya sangat tampan.

Hidung bangir, alis tebal dan rahangnya begitu tegas. Terlebih lagi, kini wajahnya sudah semakin bersih, definisi sempurna dan karena hal itu Sabila sampai tidak berkedip.

Azka menatap datar ke arah wanita tak seberapa yang kini duduk di depannya. Sesaat, tak lebih dari tiga detik sebelum kemudian beralih menatap ke arah istrinya.

"Sayang maaf, aku ketiduran," ujar Azkara sesantai itu dan lagi membuat Shanum ketar-ketir.

Sayang, dengan sangat jelas Azkara meloloskan kalimat itu. Tidak di hadapan Shanum seorang, tapi ada Sabila yang dia ketahui sebagai adik Shanum. Jika dilihat sekilas, dapat Azka simpulkan mereka tidak sedarah karena tidak ada mirip-miripnya.

"Iya, cuci muka dulu, Mas, biar nggak ngantuk," titah Shanum berusaha menghindari tatapan sang suami dan menarik tangannya segera.

Azka sudah terbangun, tapi tangan Shanum masih dia genggam juga. Begitu diperintahkan, Azka menurut dan segera menuju kamar kecil di belakang. Sebenarnya Shanum bermaksud menemani, tapi Azkara dengan lembut menolak dan meminta istrinya tetap di sana.

Melihat kesempatan itulah, Sabila lagi-lagi menyerang Shanum setelah sebelumnya sempat terhenti akibat ulah Azkara.

"Kalian manis juga ternyata ... sudah berapa lama pacarannya?"

Lagi, Sabila melontarkan pertanyaan yang membuat Shanum muak sekali. Jika boleh jujur, salah-satu alasan kenapa dia ingin menemani Azka ke belakang sebenarnya ingin menghindari Sabila.

Karena jika berdekatan, Sabila terus-terusan mencari perkara. Shanum bukannya tidak berani, sejak remaja dia sudah terbiasa dengan sikap Sabila dan setiap kali dia bertindak, Sabila akan menangis dan merasa tersakiti hingga Shanum yang dipaksa meminta maaf.

"Jika pertanyaanmu masih tentang itu saja, maka lebih baik diam, Sabila."

"Apa salahnya? Kita saudara, Abi bilang kita harus saling berbagi layaknya suadara kandung ... aku penasaran dengan percintaan kakakku yang katanya solehah ini."

Shanum melayangkan tatapan super tajam ke arah Sabila yang kini seolah sengaja memancing emosinya. Shanum sejak tadi sudah sabar, dan jelas tidak bisa diam begitu saja.

"Seingatku, abi selalu berusaha mencari uang halal untuk membesarkan kita," ucap Shanum sejenak terhenti untuk kemudian melanjutkannya lagi. "Tapi kenapa kapasitas otakmu secetek ini ya? Sesulit itu kah memahami bahasa manusia?"

Deg

Mata Sabila membulat sempurna tatkala mendengar pertanyaan Shanum. Rahangnya mengeras bahkan giginya bergemelutuk saking marahnya.

"Maksudmu aku bodoh?!"

"Aku tidak bilang, tapi kalau sadar ya bagus."

"Kurang ajar!! Kam_" Di tengah percekcokan itu, Azkara muncul dengan wajah yang terlihat lebih segar.

Tidak hanya wajah, tapi pria itu tampak sengaja membasahi rambutnya. Seolah sudah terbiasa, mereka bisa terlihat berpura-pura damai dan berhenti bertikai begitu ada yang datang.

Sabila kembali duduk manis di tempat, sementara Shanum memang sejak tadi tidak berpindah dari tempatnya.

"Kalian kenapa?" tanya Azka menatap kedua wanita itu bergantian.

Walau sebenarnya dia bukan termasuk tipe yang ingin tahu urusan orang lain, tapi saat ini yang bertikai adalah istrinya dan jelas menjadi urusan Azkara.

"Ah tidak, aku hanya tanya berapa lama kalian pacaran ... tapi ternyata Kak Shanum marah, padahal aku tidak bermaksud lain," jelas Sabila yang juga tetap berani bersilat lidah.

Jelas-jelas yang memulai perkara adalah dirinya, tapi di hadapan Azka Sabila justru berlagak bahwa Shanum sekasar itu padanya.

"Soal itu, kami memang tidak pacaran." Tanpa ditanya, Azka menjelaskan dan caranya bicara terlihat seakan bersahabat hingga membuat Sabila salah kaprah.

"Oh iya? Tapi aku lihat kamu sangat dekat dengan kakakku, rasanya mustahil tidak pacaran tapi tidur sambil cium tangan seperti tadi." Seolah tak puas karena menyerang Shanum, kini Sabila berusaha menyerang Azkara.

Tentu saja hal ini menarik bagi Azkara. Menghadapi manusia sejenis Sabila sangatlah mudah, kecil baginya.

"Memangnya kenapa?" tanya Azka menaikkan satu alisnya, tak lupa tersenyum miring lantaran tertantang untuk menuai keributan bersama adik iparnya. "Walau memang tidak pacaran, tapi sekarang dia istriku, hakku, halal bagiku jadi terserah aku ... mau kucium tangannya atau kucip-pok sambil tidur juga tidak dosa, kenapa kamu yang sewot? Iri?"

"Mas!!"

Bukan main terkejutnya Shanum begitu mendengar pertanyaan yang lolos dari bibir Azkara. Agaknya bukan hanya Sabila yang terserang mentalnya, tapi Shanum yang merupakan istrinya sampai gelabakan dan wajahnya seketika memerah.

Shanum menunduk dalam, dia sungguh shock dan tidak habis pikir. Padahal, selama bicara dengannya setelah akad Azkara sangat sopan, tampak hati-hati dan lembut sekali.

Anehnya, begitu bicara pada Sabila mulutnya bahkan lebih pedas dari kaum hawa sampai-sampai lawannya ciut dan tidak berani mengatakan apa-apa.

.

.

Diamnya Sabila ternyata berlanjut cukup lama, hingga setelah abinya kut bergabung Sabila masih diam saja. Menikmati makan sahur dengan tangan gemetar karena baru saja mendapat lawan yang seimbang setelah selama ini selalu menang.

Hendak mengadu juga percuma, abinya terlihat akrab dengan Azkara sementara Umi Martika tidak ikut sahur dengan alasan sakit kepala. Tinggal lah kini Sabila yang merasa bak orang asing di sana.

"Makan yang banyak ... semoga masakan Shanum sesuai dengan seleramu," ucap sang mertua yang kemudian Azkara angguki.

"Suka, Abi, lebih enak dari masakan Mama," puji Azkara sama sekali tidak berbohong, masakan Shanum sangat memanjakan lidahnya sejak suapan pertama.

Caranya makan benar-benar seperti anak manis, rapi dan besar kemungkinan bukan orang sembarangan.

Kiyai Habsyi tersenyum, semalam memang dia sempat murka pada pemuda ini. Akan tetapi, sejak Azkara begitu tegas menyambut uluran tangannya sebagai wali Shanum, hati pria itu dapat menangkap kebaikan di balik mata bening Azkara. "Alhamdulilah jika suka, Shanum belajar masak dari kecil ... uminya dulu juru masak di pesantren, Abi jatuh cinta sama masakannya dulu baru sama orangnya."

"Sama, Abi, aku juga," sahut Azkara menganguk-angguk tanpa mendengar dengan lebih teliti ucapan mertuanya.

Terlalu fokus menikmat cita rasa dari masakan istrinya, Azkara hanya mendengar sekilas pembicaraan sang mertua dan sebenarnya memang belum memungkinkan untuk diajak bicara.

"Sama?" tanya Kiyai Habsyi mengerutkan dahi.

"Iya sama."

"Kalau boleh tahu, sejak kapan kamu mencintai putriku?"

Uhuk!!

.

.

- To Be Continued -

1
Lilis Dayanti
HAdirrrrr untuk menyimak
Widi
Hai Azka, udah setahun aja ya, sehat2 ya kalian ❤️❤️❤️
Yus Warkop
haha Asraf kaget yah
Yus Warkop
pake boxer rambut di kucir percis apa uah
Yus Warkop
udah dibebaskan H-1 tspi diumpetin dulu yah 😆😆 buat kejutan gimana tuh
Yus Warkop
🤣🤣🤣kebayang disiram pake minyak telon , pasti kelojotan kaya ikan mujair tanpa air
Yus Warkop
🤣🤣🤣kenapa yg membenturkan kepala si sabila tapi yg jafi gila Azkara thor?
Yus Warkop
sabila ngarep dapat perhatian haha sampe lebaran monyed juga gak bakalan dapet,
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
dasar setreeees
Herni Haryani
Luar biasa..... yg pasti bagus awal yg menegangkan tahunya ketemu jodoh yg tak terduga yg bener2 impian azka dulu awal jatuh cinta yg pertama tapi sayang gagal sebelum berperang n sekarang di ganti sama sang pencipta pada saat azka udah menyerah dan pasrah menghadirkan shanum dalam hidup azka sebagai pendamping hidupnya n akan lebih seru lagi dibaca langsung ya...
Yus Warkop
duh tuhmulut ngatain orang kaya sapi Azkaa untunh dapat istri sholehah
Yus Warkop
iih amit amit
Yus Warkop
alhamdulillah, subuh" udah ada tauziah 👍👍👍jazakumulloh khoiron kasiro ustadz Azka
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤭🤭
Yus Warkop
lari keluar kamar cuma pake handuk lupa ada tamu ganjen tuh
Yus Warkop
ujian diawal pernikahan , semoga pelukan megumi bukan untuk membuat azka terjebak
Yus Warkop
hadeuuh hatimu shanum apa kuat tuh seandainya nanti megumi ngasih kata yg menyakitkan , terus Azka nemuin megumi
Yus Warkop
apa mungkin megumi yg menghubungi
Yus Warkop
dasar kampungan noraak udah naik becak aja 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!