NovelToon NovelToon
Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Janda / Anak Genius
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

Update Setiap hari!

Arvian Ken Sagara, seorang CEO tampan yang mengidap Gynophobia. Dimana, orang pengidapnya memiliki ketakutan tak rasional terhadap wanita. Setiap kali wanita yang mendekat padanya, Arvian menunjukkan sikap yang sangat berlebihan hingga membuat wanita yang mendekat padanya merasa sakit hati. Jika ada yang menyentuhnya, tubuh Arvian akan mengalami gatal-gatal. Bahkan, mual.

Namun, bagaimana jika dirinya terpaksa harus menikahi seorang janda yang di cerai oleh suaminya? demi mendapatkan hak asuh keponakannya dari keluarga adik iparnya. Apakah Gynophobia Arvian akan bereaksi saat di dekat wanita bernama Aluna Sagita janda tanpa anak itu?

"Sudah baik aku mau membantumu, dasar Mr. Gynophobia!" -Aluna Sagita.

"Onty tantik! Calangeee!!" ~Arega Geofrey Sagara.

"Jangan mendekati ku! Aku Alergi berada di dekat kalian para wanita!" ~Arvian ken Sagara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada yang aneh

Dua minggu sudah setelah kedatangan Seno saat itu. Kini, Arega seakan melupakan tentang kejadian itu. Bocah menggemaskan itu kembali ceria dan selalu menunjukkan sisi menggemaskannya. Hubungan Aluna dan Arvian pun semakin dekat, bahkan tak segan Arvian bermanja ria pada istrinya. Walaupun, pernikahan mereka belum sampai tahap yang terlalu jauh. Namun, hubungan keduanya pun semakin maju.

"Apa kamu melihat ponselku?" Tanya Arvian pada Aluna yang sedang memasang baju seragam Arega.

"Di ranjang, coba lihat dulu." Jawab Aluna dan kembali fokus pada Arega.

"Bantu aku carikan sebentar dulu aku sudah telat ini." Seru Arvian.

Aluna menghela nafas pelan, dia meraih Arega dan mendudukkan nya di ranjang. Lalu, wanita itu mengambil botol susu yang berada di nakas dan menyerahkannya pada Arega. "Habiskan susunya, Aunty mau cari ponsel Om dulu sebentar yah." Ujar Aluna dengan mengelus kepala Arega dengan sayang.

"Heum, janan lama-lama. Kebulu k0c0ng botolna." Sahut Arega.

Aluna mengangguk, dia berjalan keluar kamar Arega mendahului Arvian. Wanita itu pun kembali masuk ke dalam kamar suaminya dan mencari ponsel yang pria itu cari. Terlihat, ponsel yang di cari tergeletak di atas ranjang. Tak mungkin sekali pria itu tak melihatnya. Dengan kesal, Aluna berniat akan meraih ponsel itu. Namun, sebelum itu terjadi. Tiba-tiba ada sebuah tangan kekar memeluk perutnya.

"Ar!" Seru Aluna setelah menyadari siapa yang sedang memeluknya.

"Sebentar saja, semalam kamu sudah tidur dengan Arega. Pagi ini aku butuh pelukan." Rengek Arvian.

Aluna menghela nafas pelan, ini hal biasa yang Arvian lakukan beberapa hari. Pria itu tak pernah betah sebelum memeluknya. Entahlah, Aluna tak tahu mengapa Arvian bisa semanja itu padanya. Padahal, saat awal bertemu. Pria itu terlihat kaku dan ketus. Aluna tak menyukainya dan justru selalu kesal saat melihatnya. Tapi, sekarang? Pria itu malah selalu menempelinya.

"Ar, kamu sengaja kan?" Sindir Aluna.

"Kalau enggak begitu kamu gak mau." Lirih Arvian sembari meletakkan kepalanya di bahu sang istri.

Aluna menghela nafas pelan, dia membiarkan Arvian bermanja dengan nya. Sampai beberapa menit kemudian, Aluna sudah mulai pegal. Namun, pria itu tak kunjung melepaskan pelukannya. Apa dia tidak tahu jika saat ini kaki Aluna sudah mulai kebas di buatnya.

"Ar, sudah lima menit. Kakiku pegal." Adu Aluna.

"Satu menit lagi, wangimu selalu bikin candu." Ujar Arvian dengan masih menikmati aroma tubuh sang istri yang begitu dia sukai.

"Iya, tapi aku ca ...,"

"HEEEE!! KENAPA PELUK CAYANGNA LEGAAAA!!" Entah sejak kapan Arega sudah berdiri di ambang pintu. Matanya membulat sempurna saat melihat sang Om yang memeluk Tante kesayangannya. Bergegas, bocah menggemaskan itu berlari dan berusaha menarik pria itu dari kesayangannya.

"Ekhee!! lepacin!! Lepacin cayangna akuuu!!" Rengek Arega.

Arvian menyeringai, dia mendorong pelan tubuh gembul Arega hingga membuat anak itu terjatuh dengan cara terduduk. Baru di dorong sedikit saja Arega sudah tak kuat menahan dorongan Arvian. Karena tak bisa mendapatkan Tante kesayangannya, Arega pun menangis dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"EKHE HUAAA!!"

"Vian!" Desis Aluna dan melepas paksa pelukan Argian hingga membuat pria itu cemberut sebal.

Setelah berhasil terlepas, Aluna segera berjongkok dan meraih Arega dalam pelukannya. Seketika, tangisan Arega terhenti. Dia memeluk leher ALuna dan menatap Om nya dengan senyum meledek. Bahkan, Arega sengaja meng3cup pipi Aluna untuk memanas-manasi Om nya itu.

"KAMUU!!" Pekik Arvian.

"Ar, udah sana berangkat." Usir Aluna.

"Kamu usir aku? Demi anak sapi ini?" Pekik Arvian dengan tatapan tak percaya.

"Ar, jangan mulai." Pasrah Aluna.

Arvian mendengus sebal, dia meraih ponselnya dan juga laptopnya. Lalu, pria itu menatap tajan ke arah Arega yang masih setia meledeknya. "Aku ngambek loh!" Ancam Arvian.

"Ngambek aja, nanti Lega temanin Onty cayang cali cuami balu. Iya kan cayangkuuu!!" Sahut Arega dengan tersenyum lebar.

"Nanti bica Onty buat koncel gini, ku hitung-hitung cuamiku ada banak! Belbagai macam, cuku bangcana. Apakah calah punya cuami banak. Yang penting bica, panacin om pian jelek!"

Arvian membalas dendam, dia mendekati Aluna dan meng3cup paksa pipi istrinya itu. Arega yang melihatnya pun seketika langsung histeris. Dia memukul bahu Arvian dengan tangan gembulnya. Bibirnya mencebik ke bawah, bersiap akan menangis lagi.

"Arvian, sudah!" Seru Aluna dengan memegangi pipinya yang terasa kebas.

Arega mengusap pipi Aluna menggunakan rompi seragam sekolahnya. Dia berusaha membersihkan bekas Arvian di sana. "Belcihkan baktelinaaa!! Pelgi kau bakteliii!!" Ujar Arega.

Arvian menyeringai pelan, dia meng3cup pipi Arega dengan sedikit mengeluarkan lidahnya. Tentunya, perbuatan Arvian membuat Arega semakin histeris di buatnya. Sedangkan Aluna, dia tertawa kecil. Satu hal yang baru dia tahu tentang sifat Arvian. Ternyata, suaminya itu memiliki sifat jail. Tak heran, jika Arega pun memilikinya. Sejak kecil Arega di asuh oleh Arvian, tentu saja sifat mereka tak akan jauh berbeda.

"Aku berangkat." Seru Arvian dan bergegas pergi sebelum mendengar tangisan keponakannya.

"Ar ... Ar ...." Aluna hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Ekhee bau pipiku " Rengek Arega.

"Ayo, kita cuci pipinya." Ajak Aluna.

.

.

.

Malam hari, Arvian yang akan pulang terpaksa harus menemui kliennya. Seharusnya, pertemuan mereka di adakan dua hari lagi. Tetapi, karena satu dan lain hal, kliennya pun meminta Arvian untuk membicarakan tentang kerja sama mereka malam ini. Arvian mencoba menghubungi Reza, asistennya itu sudah pulang lebih dulu sebelum dia memberitahukan tentang ajakan klien mereka. Terpaksa, Arvian pun menuju tempat yang kliennya itu janjikan.

Dengan bermodalkan G P S, akhirnya Arvian sampai di titik yang akan dia tuju. Bergegas, Arvian turun dari mobilnya dan berjakan masuk untuk menemui kliennya itu. Seorang pelayan datang dan mengarahkan Arvian pada meja yang telah di pesan.

"Tuan Arvian! Akhirnya anda datang juga." Seru seorang pria yang menyambut kedatangan Arvian.

Arvian tersenyum tipis, dia meraih tangan pria itu yang terulur padanya. Selesai berjabat tangan, Arvian mendudukkan tubuhnya di hadapan kliennya. Tatapan Arvian beralih pada seorang wanita yang kliennya itu bawa.

"Oh iya, kenalkan dia asisten saya." Ujar pria itu dengan ramah.

"Langsung saja tuan Yonatan, saya tak punya banyak waktu." Titah Arvian dengan tatapan datarnya.

"Oh ya, baik. Kita akan membahas tentang kerja sama yang akan kita lakukan." Tuan Yonatan mulai membahas tentang kerja sama mereka. Arvian pun menyimaknya dengan baik. Sesekali dia mencatat poin penting yang kliennya itu berikan dan memberi sedikit masukan.

"Saya setuju, kita akan mulai kerja sama ini."Ujar Arvian setelah taun Yonatan menjelaskannya.

Tuan Yonatan dan Arvian saling berjabat tangan kembali, mereka selesai menandatangani kontrak besar. Selanjutnya, Tuan Yonatan mengajak Arvian untuk makan malam. Namum, Arvian menolaknya.

"Mungkin lain kali, saya harus segera pulang." Pamit Arvian.

"Setidaknya minum kopinya dulu, baru setelah itu anda boleh pulang." Cegah Tuan Yonatan.

Arvian mengangguk pasrah, dia meraih cangkir kopi itu dan meminumnya hingga habis. Setelah itu, Arvian beranjak berdiri. Dia berpamitan pada Tuan Yonatan dan juga asistennya.

"Semoga kerja sama kita berjalan lancar tuan," ujar Yonatan sebelum melepaskan tangannya dari Arvian.

"Hem." Sahut Arvian dan beranjak pergi dari sana.

Namun, baru saja keluar dari resto itu. Tiba-tiba Arvian merasakan kepalanya pusing, badannya terasa panas. Pria itu tak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Tubuhnya merasa gerah dan aneh. Kepala Arvian berkunang-kunang, tetapi dia berusaha untuk tetap terjaga.

"Tuan, biar aku bantu." Seorang wanita datang dan menyentuh lengan Arvian.

Arvian setengah sadar, dia menepis tangan wanita itu dan mendorongnya menjauh. Nafas Arvian terasa sesak, dia semakin bingung apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini.

"Tuan, ayo. Kau pasti butuh istirahat." Ujar wanita itu sebelum Arvian kehilangan kesadarannya.

BRUGH!!

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

1
A**@
mohon maaf ne ya kontraksi yg mulai sakit banget tuh di pembukaan ke 7 ,,kalau pembukaan ketiga mah,sakit ringan aja,sprti sakit perut biasa ,itupun sakitnya kdng datang,kdng pergi..
mommy neng
haahaahaa skalinya minta yg paket komplit spesial gini donk,, gpp kaya yg penting ganteng
Puput
Tapi iya loh, Ayam itu agak tulul sebenarnya, kalau ada kendaraan bukannya ngejauh malah Nyebrang😭
Puput
Kolak kali ah, soto pisang mana ada yang jual😭
Puput
Jarang jadi Jalang ini jadinya🤣🤣
Rosenni Damanik
mantap Thor
Mrs.kim
Luar biasa
Puput
Reza Love You Banyak banyak💜💜💜
Puput
Pernah ketemu sama orang kek gini😭, Emang dia orang luar asia tapi aku cengo dia bilang makanan kesukaannya Nasi😭
Puput
Kok kek ada yang aneh ya🤔kek macam kebalik la ini😭
Puput
Sesuai dugaanku Di awal, tapi aku gak kepikiran kalau ceweknya selingkuh sama Cewe juga😭
Puput
Otakku mendadak Buffering 😭
Puput
Aluna Jitak aja Jitak😭🤣
Puput
Ada Bocah Gede Pundung/Facepalm/
Puput
Jadi ingat tahun 2017 di tempatku ada orang pacaran lagi ngobrol tiba tiba cowoknya dipukul sama bapaknya cewenya, Gak lama anak cewenya dihamilin🤣
Puput
Kek emak emak dengerin gosip ya
Puput
Ini kata kata bagus sebenarnya, tapi sedikit bikin Shock ya
Puput
Emosi Arvian nyampe ke aku banget ini🤣🤣
Puput
Gak salah sih, tapi nyebelin🤣
Puput
Kaya Adek gue😭, Dia kalau denger Dangdut langsung goyang njir😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!