NovelToon NovelToon
Gadis Penari & Tuan Amnesia

Gadis Penari & Tuan Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:387.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: CovieVy

Andah, adalah mahasiswi yang bekerja menjadi penari striptis. Meskipun ia bekerja di hingar bingar dan liarnya malam, tetapi dia selalu menjaga kesucian diri.

Sepulang bekerja sebagai penari striptis.Andah menemukan seorang pria tergeletak bersimbah darah.

Andah pun mengantarkannya ke rumah sakit, dan memaksa Andah meminjam uang yang banyak kepada mucikari tempat dia menari.

Suatu kesalahpahaman membuat Andah terpaksa menikah dengan Ojan (pria amnesia yang ditemukannya) membawa drama indah yang terus membuat hubungan mereka jadi semakin rumit.

Bagaimana kisahnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Pura-pura Amnesia

Andah menahan tawanya mendengar doa sang suami. Setelah itu, dia sendiri berdoa dengan sangat khusyuk kepada sang pencipta. Pada bagian terakhir, Andah ingin mencium tangan Ojan, tetapi Ojan malah memeluknya.

"Aku suka pelukanmu. Pelukanmu membuatku merasa nyaman." katanya. Andah tak bisa memberontak, karena hatinya berkata sama.

*

*

*

Ojan dengan semangat setengah bernyanyi menuju lokasi pencucian mobil. Dia tidak memperhatikan bahwa beberapa mata cantik tersenyum di pojokan lokasi tersebut.

Ojan mencuci mobil-mobil yang ada di sana dengan sangat riang. Membuat para pelanggan wanita merasa gemas melihat aksi yang dilakukan oleh pria imut ini.

Beberapa wanita datang mendekati Ojan, sembari mengeluarkan godaan kepada pria itu.

"Coba lihat, kok ada ya pria tampan laksana malaikat hadir menjadi tukang cuci di sini?" ucap salah satu yang dari mereka.

"Iya, wajahnya cerah, secerah hatiku." timpal yang lain.

"Woooi! Kalian ngapain gangguin dia nyuci mobil gue? Nanti mobil gue gak bersih gimana?" teriak seorang pria yang duduk di bangku tempat untuk menunggu.

Para wanita yang mendapat teriakan dari seseorang itu mencabik lalu pergi. Pria yang memiliki mobil itu melirik kepada sang pencuci mobil yang tidak terganggu sama sekali atas kehadiran para wanita tadi.

Dia masih sibuk mengusapkan busa salju pada mobil miliknya. Dia mencoba menilai seorang tukang cuci mobil itu. Lalu, dia melirik karyawan yang lain.

'Aneh? Kok tampilan mereka terlihat sangat jauh berbeda?' ucapnya dalam hati.

Namun, akhirnya pria itu memilih tidak ambil pusing. Dia menyandarkan diri menikmati kopi kalengan yang ia beli sambil melirik para gadis yang terus saja keranjingan memperhatikan pria itu.

*

*

*

Pada sore hari, Andah menyiapkan makanan untuk orang-orang yang ada di rumahnya menjelang ia pergi bekerja kembali ke cafe pria dewasa tersebut.

Andah melirik, waktu telah menunjuk kan pukul empat sore.

Tak lama lagi sang suami akan datang membawakan upah hariannya sebagai seorang tukang cuci mobil di hanggar milik Bang Ali.

Setengah jam kemudian, terdengar langkah kaki yang semakin mendekat pada rumah itu.

"Assalamualaikum. Andah, Ojan pulang." ucapnya penuh semangat masuk ke dalam rumah.

Ternyata, seseorang yang diharap menantikan kehadirannya, tidak terlihat. Yang menantinya malahan seseorang yang tidak diharapkan bersidekap dada melirik mengharapkan sesuatu padanya.

"Kamu bawa uang? Jika tidak membawa uang, sebaiknya kamu balik kanan saja!" ucap Inggrid, sang ibu tiri.

Dengan wajah jenaka, Ojan memgeluarkan cengiran pada bibirnya. Tangannya mulai merogoh sesuatu pada kantong celana jins yang ia kenakan. Bibirnya membulata lugu saat mencari sesuatu itu. Setelah itu, matanya membesar dan tawanya lebar meski tidak mengeluarkan suara.

"Nah, ini!" Ojan mengeluarkan dua lembar uang. Satu berwarna merah, dan satu lagi berwarna biru.

Mata Inggrid yang tadinya hanya melirik dengan tajam, kali ini terlihat sumringah. Tanpa permisi dia hendak menarik uang yang ada di tangan suami anak tirinya itu. Akan tetapi, yang dia tangkap hanya lah angin kosong tak berbentuk.

Uang yang tadinya ingin direbut, ternyata sudah lebih dahulu diambil oleh wanita yang tiba-tiba muncul menggunakan handuk.

"Waaah, hari ini kamu dapat banyak yaaaa?" Andah mengipaskan dua lembar uang itu ke wajahnya sembari melirik sang ibu tiri yang tercekat karena gagal merebut uang tersebut dari Ojan.

Sang ibu tiri melengos mengepalkan kedua tangan di bawah dagu memperlihatkan gigi-gigi putih, di antara merahnya bibir. Setelah itu, dia kembali masuk ke dalam kamar meninggalkan Andah yang tengah memasang senyum penuh kemenangan.

"Tos dulu dong!" ucap Andah sembari menggantungkan tangannya yang mulus.

Namun, berbeda dengan Ojan. Muka Ojan terfokus pada area bawah dagu Andah. Dia membandingkan dengan yang ada di bawah dagu miliknya.

Andah yang melihat tingkah Ojan itu, menutupi bagian itu yang hanya ditutup oleh selembar handuk. Dia bergerak cepat masuk ke dalam kamar berjalan menghentakkan kaki dengan bibir membulat.

"Kamu melihat apa?" rutuknya sembari meninggalkan Ojan.

Ojan pun mengikuti Andah menuju ke kamar. Tepat sesaat setelah wajahnya berada pada pintu, pintu dibanting oleh Andah tanpa tahu wajah sang suami menjadi sasaran amukannya.

"Awwww, sakiiiit!" ringis Ojan memegangi hidungnya yang bangir.

Beberapa saat kemudian, Andah memberikan perawatan pada hidung suaminya itu. "Habis, kamu itu ngeselin tau nggak?" sungutnya memberikan jel lidah buaya pada hidung Ojan.

"Seharusnya Ojan yang marah, tapi kenapa Andah yang marah?" tangisnya.

"Habis, kamu tidak sopan melihat ini." Andah melirik dua benda yang ada di bawah dagunya.

"Kenapa tidak sopan? Itu lah yang dilihat oleh orang-orang itu yang membuat Ojan marah. Seharusnya Andah marah sama mereka juga. Jangan cuma marah sama Ojan." Pria kekanakan itu memijit-mijit hidungnya yang masih terasa perih.

Sementara Andah tak tahu harus menjawab kebenaran yang dilontarkan oleh Ojan itu. Beberapa saat dia terdiam, akhirnya raut yang tadinya menegang, kali ini berubah sedikit mengendor.

"Baik lah, maafkan aku." sesalnya.

Ojan mengangguk, tetapi masih memasang wajah manyunnya. Dengan inisiatif sendiri, Andah mencium hidung Ojan membuat suaminya tersentak kaget dan rautnya berubah menjadi cerah.

"Bagaimana? Sudah sembuh belum?" tanya Andah.

Ojan menggelengkan kepalanya. "Sekali lagi!" Dia menunjuk pipi kanan.

Andah mencium pipi kanannya. "Bagaimana?"

Ojan masih menggeleng dan menunjuk pipi kiri. Tanpa pikir panjang, Anda segera mengecup pipi kirinya. Senyuman Ojan menjadi semakin lebar.

"Udah sembuh?"

Ojan kembali menggeleng menunju tepat pada bibirnya. Dia teringat, saat bibir mereka saling bersentuhan, ada sesuatu yang tak bisa diungkapkan menyelimuti jiwanya. Ojan menginginkannya sekali lagi.

Berbeda dengan Andah, kali ini Andah mengerutkan keningnya. Dia menyipitkan mata mencurigai akan sesuatu yang saat ini dialami oleh lelaki yang memasang wajah polos itu. Andah menarik telinga Ojan hingga pria itu mengaduh kesakitan.

"Aduuh, aduuuh, saaakiit!" rintihnya mencoba melepaakan tangan Andah yang liar menyakitinya itu.

"Katakan padaku! Sebenarnya kamu ini pura-pura amnesia kan? Sebenarnya kamu ini pria mesum yang suka melirik dada dan tubuh wanita kan?" Andah menarik telinga Ojan degan sejadinya.

Ojan mengernyitkan mata mengikuti arah tangan istrinya itu. "Aaampuun, aaampuun!" rintihnya mendorong Andah.

Tangan Andah terlepas, dorongan yang cukup kuat membuat tubuh gadis itu oleng dan hampir jatuh dari ranjang. Ojan segera menangkap dan menarik Andah masuk ke dalam pelukannya.

Namun, tarikan yang kuat membuat Ojan juga terdorong hingga rebah dan Andah saat ini berada di atas tubuh Ojan. Kedua mata pasangan itu tertaut dan masuk semakin dalam.

Tanpa disadarinya, Andah mulai mengecup bibir milik orang yang ada di bawahnya. Kecupan demi kecupan pun terus bergulir hingga beberapa waktu.

Andah mulai tersadar, melepaskan tautan pada kedua bibir mereka. Ojan menutup matanya seakan menikmati kisah manis ini yang terus membuat hati Andah yang masih ragu, mulai luluh.

1
Sri Widjiastuti
dihh asisten bramnya g da action nii..
Sri Widjiastuti
ni ibu bikin muak aja
momy hana
selain ojan,bingung jg knp andah terus diam di amuk ibu tirinya.merawat ayhnya pun g,knp dibiarin ibu yg taunya duit aja
Sri Widjiastuti
langsung praktek ni si ojan
tariusgilrs♐
sarafnya kena itu keknya bukan cuma amnesia, jadi dungu begitu 😭
Yulia Sima
Luar biasa
Aura Rizki
Lumayan
siti rohimnah
se7, lupakan dan semangat untuk kedepannya,
siti rohimnah
mengapa Andah menjadi anak lemah lagi di hadapan ibu tirinya. 🤔
siti rohimnah
Biasa
siti rohimnah
Kecewa
lencan
Hai Thor aku mampir 😊
Mimik Pribadi
Mau apa itu mamih lova lendotan pada Geon?? jngn bilang mamih minta dibelai suami Andah y mih,,,,
Mimik Pribadi
Emang sehrsnya yng membayar hutang itu kamu Geon,toh uang itu jga bekas oprasi dan pengobatan kamu saat ditemukan berdarah trus Amnesia itu,,,,
Mimik Pribadi
Lanjuutt,,,,
Mimik Pribadi
Tama Auto lngsng kicep dahh!
takut lo brkl bpkmu smpe dipecat???
Mimik Pribadi
Hati2 Andah takutnya kamu jatuh trus pendarahan,,,,😬😬
Mimik Pribadi
Mommy,,,,ak gak mau dijenguk Deddy terus soalnya takut ketularan omes
Mimik Pribadi
Haduhh!! Aku angkat tngn aja dech,,,gak sanggup lgi ngmngin Geon,,,Ojan,,bin Oon
Mimik Pribadi
Maksudnya apa nih,Geon ngajak jalan trus makan bareng mengenang jaman dulu,,,, 😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!