Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7.MAKAN MALAM II
Rara berjalan kearah meja makan sambil menggendong caca ‘’ Selamat malam semuanya ‘’ Sapa Rara kepada kedua orang tuanya namun seketika pandangan Rara beralih kepada pria dingin yang sudah duduk manis di kursi meja makan.
‘’ Daddy ‘’ Panggil Caca
‘’ Daddy ke sini mau jemput kamu nak ‘’ Ucap Irfan yang seolah menjawab keterkejutan Rara.
‘’ Nak, jangan berdiri disana. Ayok duduk ‘’ Kata Ibu
‘’ Ah iya Bu ‘’ Jawab Rara yang langsung duduk di kursi kosong sebelah Irfan.
‘’ Tadi Nak Irfan kesini mau jemput Caca, karena kita mau makan malam jadi Ibu ajak aja Nak irfan untuk makan malam bersama kita ‘’ Ucap Ibu sambil tersenyum.
‘’ Mommy, Caca mau di suap sama Mommy ‘’ Pinta Caca
‘’ Caca, sama Daddy saja sini. Kasian Mommy nya mau makan ‘’ Kata Irfan yang mengikuti sang anak untuk memanggil Rara dengan panggilan Mommy.
Caca menggelengkan kepalanya ‘’ No Dad, Caca mau suap Mommy ‘’ Rengek Caca
‘’ Iya, Mommy suap ya ‘’ Kata Rara yang memotong pembicaraan ayah dan anak itu.
‘’ Horeee.... tu Mommy aja mau suap Caca ‘’ Seru Caca.
Irfan hanya menggelengkan kepalanya, niatnya mau jemput sang anak malah ikut makan di rumah kedua orang tua Rara mana anaknya pake drama pengen di suap Rara lagi.
Rara langsung mengisi piring miliknya dengan nasi dan lauk pauk, Rara sengaja gak mengisi piring dengan sambal karena Rara dan Caca akan makan satu piring berdua.
Dengan telaten Rara menyuapi Caca, sesekali Rara juga memasukan nasi kedalam mulutnya.
Interaksi antara Rara dan Caca di lihat oleh kedua orang tua Rara, tidak hanya di lihat oleh Ayah dan ibu, ternyata Irfan juga memperhatikan Rara yang begitu telaten menyuapi sang anak.
Setelah beres makan malam, sungguh tidak sopan bukan jika Irfan langsung pamit begitu saja. Irfan dan Ayah ngobrol di ruang tamu sambil menikmati kopi buatan ibu. Sedangkan Rara, caca dan Ibu mereka asik di ruang tv sambil menonton kartun kesukaan Caca.
‘’ Nak, kamu sudah sangat pantas jika memiliki anak dan suami, Ibu jadi tidak sabar ingin segera punya mantu ‘’ Seru Ibu
Rara tersenyum ‘’ Ibu Do’a kan saja agar aku dan Riki cepat menikah ‘’ Kata Rara
Ibu membuang nafasnya pelan ‘’ Lalu kapan kekasih kamu itu datang melamar kesini Nak, kalian sudah pacaran hampir dua tahun. Tidak baik jika pacaran terlalu lama ‘’ Tegur Ibu yang jiwa keibuan nya mulai meronta.
‘’ Secepatnya bu ‘’ Jawab Rara dengan yakin
‘’ Ibu tunggu loh, Ibu sudah tidak sabar ingin punya mantu dan cucu yang cantik seperti Caca ‘’ Ucap Ibu yang mengelus kepala Caca yang sudah tertidur di pangkuan Rara.
‘’ Iyah Bu ‘’ Hanya itu yang bisa Rara katakan karena Rara juga tidak tau kapan kekasihnya itu akan melamar dirinya.
Karena hari semakin malam Irfan langsung pamit dan membawa Caca yang sedang tertidur pulas di pangkuan Rara ‘’ Saya pamit dulu, Om Tante.
Terimakasih karena sudah mengijinkan Caca dan saya makan malam di sini ‘’ Kata Irfan.
‘’ Iyah Nak Irfan, jangan sungkan ya ‘’ Balas Ibu dengan full senyum.
Setelah kepulangan Irfan dan Caca, Rara langsung masuk kedalam kamarnya dan melihat hp yang sedari tadi ia anggurkan.
Rara langsung membalas pesan yang di kirim oleh Riki, ternyata kekasihnya itu sedari tadi menghubungi dirinya.
‘’ Ko No nya langsung gak aktif, Apa jangan-jangan Riki marah sama aku gara-gara telpon nya gak ke angkat ‘’ Keluh Rara yang merasa gusar.
Rara mencoba menghubungi no Riki lagi namun nihil No Riki benar-benar tidak aktif.