NovelToon NovelToon
Setelah 11 Tahun Pernikahan

Setelah 11 Tahun Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: QueenMama

Mila Agatha telah menjalani 11 tahun pernikahan penuh dengan cinta dari suaminya, namun tidak ada rumah tangga tanpa ujian. Pernikahan yang ia jalani terasa hampa tanpa kehadiran seorang anak di antara mereka, berbagai macam cara sudah ia lakukan namun nihil.

Hingga suatu hari ia harus menerima suatu kenyataan pahit yang membuatnya begitu terluka.

Akankah Mila sanggup untuk melewati ujian pernikahan yang ia jalani?

Yuk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenMama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Mungkin ini salah, tapi aku hanya ingin kebahagiaan untuk cucu kesayangan ku aku tak tahu harus melakukan apapun lagi selain cara ini. Mungkin ini sangat menjijikkan tapi aku sangat tidak berdaya melihat tangisan pilunya yang begitu menyayat hatiku, maafkan aku Mila aku sudah mengorbankanmu dalam hal ini''

"Bagai mana apa sudah Selesai"

"Sudah nyonya, kita tunggu sampai besok"

"Bagus sekarang kita biarkan saja mereka di dalam sana, aku yakin Mila akan baik-baik saja'' Ucap Nyonya Renata yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya.

Sedangkan di ruang kerja Ravin, Mila masih berusaha melepaskan dirinya dari genggaman tangan Ravin, ia berusaha untuk meraih botol air mineral yang berada di meja kerja Ravin dengan sedikit kesulitan akhirnya botol itupun berhasil di raihnya.

"Ayo Mila kau pasti bisa melakukan nya''

"Sadarlah tuan ini tidak benar" Ucap Mila yang terus berusaha untuk menyadarkan majikannya.

Braakk

Aaaa... suara jeritan itu pun langsung memenuhi ruangan itu.

Membuat salah satu foto di ruangan lain terjatuh karena hembusan angin yang kencang.

"Pertanda apa ini, kenapa anginnya tiba-tiba kencang sekali " Ucap Mia yang tiba-tiba teringat pada kakak perempuannya.

"Kak Mila sedang apa kau disana, sudah beberapa hari ini kita tidak bertemu semoga kau baik-baik saja di sana" Doa mia dalam hatinya.

Mia pun kembali menyimpan potretnya dengan sang kakak kembali ke tempatnya, dan menutup semua jendela yang terbuka karena hembusan angin yang begitu kencang.

"Sebaiknya aku telepon kakak, tapi bagaimana jika aku mengganggu istirahat nya lagi pula ini sudah malam. Mungkin saja kakak sudah tidur sekarang''

Mia merasa sangat dilema dengan dirinya sendiri ia tak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi ia merindukan kakak perempuan nya, namun di sisi lain ia juga takut jika ia mengganggu waktu istirahat sang kakak.

"Sebaiknya aku menunggu besok pagi saja" Ucap Mia yang kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu.

*

*

Malam telah berlalu pagi pun menyingsing, cahaya matahari pagi masih terlihat malu-malu untuk menampakkan dirinya, namun para penghuni mansion utama sudah sangat sibuk terutama nyonya renata.

"Nyonya apa ini tidak berlebihan" Ucap Juna saat melihat ruangan yang sudah di hias dengan sedemikian rupa.

"Apanya yang berlebihan, aku rasa tidak!"

"Tapi nyonya, tuan muda akan curiga jika kita sudah merencanakan hal ini sejak awal dan mungkin saja nona Mila juga akan merasa sangat malu karena hal ini" Juna berusaha untuk membuat nyonya Renata mengerti Karena jika sampai semuanya terbongkar maka namanya juga ikut terlibat dalam hal ini dan sudah di pastikan ia juga akan terkena dampaknya nanti.

"Saya mohon nyonya sebaiknya hentikan semua ini sebelum tuan muda murka"

"Aku harus segera membereskan kekacauan yang nyonya Renata buat, jika tidak maka tamatlah riwayat ku nanti"

"Baiklah sekarang aku akan menyuruh mereka untuk berhenti dan kembali membereskan semuanya kembali'' Ucap Nyonya Renata yang langsung memberikan instruksi baru pada anak buahnya, "Lakukan dengan cepat!" Perintah Nyonya Renata pun di angguki para pengawalnya.

"Sekarang kita harus apa" Nyonya Renata kembali bertanya pada Juna yang kini sedang memikirkan rencana yang akan mereka lakukan selanjutnya.

"Grandma, grandma dimana mommy'' Kenzo sedikit berteriak sambil menuruni anak tangga menghampiri Juna dan nyonya renata yang sedang membicarakan hal yang sangat serius.

"Cucuku kau sudah bangun ya, Mmmuuachh.." Nyonya Renata mencium pipi gembul cucu kesayangannya.

"Sayang mungkin mommy mu masih tidur di kamarnya, sekarang kau mandilah terlebih dahulu biarkan grandma yang akan memanggil mommy mu"

"Oke" Kenzo pun langsung berdiri kembali ke dalam kamarnya meninggalkan nyonya renata yang masih berada di tempat itu.

Nyonya Renata pun menghela nafasnya saat melihat cucunya sudah kembali lagi ke kamarnya.

"Dimana kuncinya"

Juna pun langsung memberikan kunci ruangan bosnya pada nyonya Renata, mereka berdua pun langsung bergegas menghampiri ruangan tersebut dan membukanya secara perlahan.

Ceklek

Nyonya Renata membuka pintu ruangan itu yang kini masih terlihat gelap, ia pun mulai menghidupkan lampu ruangan tersebut dan menampakkan putranya yang tertidur pulas di atas sofa.

Nyonya Renata Merasa sangat terkejut dengan pemandangan yang tak ingin ia lihat saat ini. Ia memindai seluruh ruangan itu dengan seksama hingga tak ada satupun celah yang terlewati.

"Mom, apa yang sedang kau cari?" Tanya Ravin dengan wajah tanpa ekspresi nya.

''Mmhh.. Anu mmhhh.."

"Apa kau mencari sesuatu mom?" Tanya Ravin kembali saat melihat wajah sang mommy yang terlihat sangat kebingungan.

"Tidak ada, aku akan mencari cucuku dulu" Ucap nyonya Renata yang langsung meninggalkan ruangan putranya begitu saja.

"Bagaimana mungkin" Gumam nyonya Renata lirih, namun masih bisa di dengar jelas oleh Ravin.

Ravin tersenyum mengingat beberapa jam lalu sebelum mommy nya menghias seluruh ruangan mansion.

Flashback

"Maafkan aku jika ini akan menyakiti mu nantinya tuan" Mila memukul kepala ravin dengan botol air mineral sampai berteriak keras dan jatuh tak sadarkan diri di atas tubuh Mila.

"Kau itu berat sekali" Kesal Mila yang langsung menggulingkan tubuh kekar tak berdaya itu dengan kekuatan penuh.

"Dia itu sangat menyusahkan sekali, mengapa harus alkohol saat ingin melupakan sesuatu hal apa tidak ada cara lain lagi, beruntung sekarang aku baik-baik saja jika tidak. Bagaimana aku menghadapi ocehan mulut pedas para netizen" Mila meluapkan semua emosi yang ada di dalam hatinya.

Dengan cepat ia membereskan pecahan botol dan gelas yang berserakan di lantai, dengan Sedikit tertatih menahan sakit di salah satu kakinya yang terluka karena pecahan kaca.

Setelah selesai membereskan ruangan itu ia pun mulai mencari kunci cadangan di dalam laci. Namun nihil ia tak menemukan kunci apapun disana.

"Sekarang bagaimana aku keluar dari ruangan ini, aku tidak mungkin tinggal di ruangan ini sampai pagi tiba dengan penampilan yang berantakan seperti ini''

"Mau tidak mau aku harus kembali membangunkan macan kutub itu. Bagaimana pun caranya aku harus keluar dari ruangan ini sekarang juga"

Mila mencoba mencari akal dengan menyeret tubuh kekar itu ke dalam toilet yang ada di ruangan itu dengan susah payah, dan mengguyur nya begitu saja dengan air dingin membuat ravin tersadar dari pingsannya.

"Tuan sadarlah kita sudah terjebak di dalam ruangan ini " Mila berbicara dengan terus menyemprotkan air ke wajah tampan Ravin.

"Apa-apaan ini, hentikan!" Ravin memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut.

"Aku tidak akan berhenti sebelum kau mengenali siapa aku"

"Dasar wanita tidak waras"

"Sepertinya dia sudah sadar"

"Sekarang jawab siapa namaku''

"Itu tidak penting sekarang menyingkirkan dari hadapan ku"

"*K*alau begini aku sudah yakin jika pria itu sudah sadar sekarang"

"Sedang apa kau di ruang kerja ku" Ucap Ravin dengan nada dinginnya, yang langsung keluar dari sana dengan raut wajah tak sukanya menatap Mila dari atas sampai bawah.

Dengan cepat Mila pun menutupi tubuh dengan kedua tangannya, "Jangan menatapku seperti itu" Mila pun menceritakan bagaimana ia terkurung di dalam ruangan itu, namun ia tidak menceritakan kejadian sepenuhnya saat Ravin akan berbuat tak senonoh padanya dan mengira bahwa dia adalah Snggun.

Dengan cepat ravin pun menelepon anak buahnya untuk membukakan pintu ruangannya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

flashback end.

Ravin memegang kepalanya yang masih terasa sangat pusing ia masih merasa janggal dengan kisah yang di ceritakan Mila padanya, ia pun mulai mengingat-ingat kembali apa yang sebenarnya terjadi malam tadi.

Bersambung.

1
Rita Tanti
Luar biasa
Ika Marbun
tangisan untuk terakhir gpp
Allenn
Kenzo
sherly
aduh mila ngapain juga masih kepo Ama mantan yg ngk ada akhlak tu...
sherly
Luar biasa
sherly
si Juna tiba2 oonn... cari aja digoogle biar cepat jun... hahahah
sherly
laki modelan Hendra cocoknya di campakkan ke hutan amazone
sherly
Bu Yuli mulutnya kayaknya perlu di lem setan deh
sherly
sudah sering baca kisah seperti ini tp tetep aja buat emosian... kasian banget milaaa
Sella Darwin
Luar biasa
Shinta Dewiana
suruh rujuk enak aja..
Shinta Dewiana
wk...wk...wk....pasti momynya ini...
Shinta Dewiana
della alias diana biadap lo yg salah nembak orang di dpn orang banyak sementara cowok tu udah punya tunangan dasar iblis...tp hendra juga terjebak dasar bodoh jd terima aja nasibmu..
Shinta Dewiana
penasaran. kenapa diana dendam sm hendra ya
Shinta Dewiana
cih...dlm mimpimu furgusu...
Shinta Dewiana
kenapa tidak lo nanya adikmu ..hendra..
Shinta Dewiana
udah bebas rupanya si hendra
Shinta Dewiana
hmmm....pemeran utama terlalu bodoh...
Shinta Dewiana
huh...ravin jg spi telat kamu selamatkan anakmu
Shinta Dewiana
mila knp kamu tdk telpon ravin...hisss...gemes ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!