“Kau akan menjadi pacar eksklusifku selama batas waktu yang tak ditentukan. Rubah penampilan kuno-mu itu. Aku tak suka melihat penampilan burukmu itu. Jika kau menolak perjanjian ini, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaanku,” ucap Dimitrei Uvarov—seorang CEO di mana Thalia Brown bekerja. Thalia yang sangat membutuhkan pekerjaan saat ini dan tak punya pilihan jawaban lain, akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, Tuan. Aku menerima dan tak menolak perjanjian ini.” Siapa yang bisa menolak pesona Dimitrei Uvarov— putra angkat dari seorang mafia kawakan yang cukup terkenal di dunia bawah. Namun, alih-alih melanjutkan usaha sang ayah angkat, Dom Petrov, yang terbilang sangat sukses, Dimitrei justru membangun dinasti kejayaannya sendiri meskipun semua modal dibiayai oleh ayah angkatnya. Melihat kehidupan sang ayah angkat yang selalu ditinggalkan wanita dan tak pernah mendapatkan cinta sejati, membuat Dimitrei tak berniat untuk menikah karena baginya itu adalah hal yang sia-sia. Namun, berbeda dengan Dom yang menginginkan Dimitrei membangun rumah tangga dengan wanita yang tepat. Kondisi kesehatan Dom yang memburuk membuat Dimitrei akhirnya menyetujui perintah Dom untuk menjalin hubungan dengan wanita yang akan diseleksi langsung oleh Dom. Dan pilihan itu jatuh pada pegawai culunnya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yaitu Thalia Brown.
Follow ig : zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Menegangkan
Dimitrei Uvarov, seorang pria dengan yang kehadirannya begitu menggetarkan, melangkah dengan mantap melalui pintu lobby perusahaan yang megah.
Meskipun dia adalah CEO dari perusahaan ini, tetapi jarang sekali dia hadir di perusahaan karena lebih sering berada di tanah kelahirannya, Rusia.
Namun, pada hari itu, agenda penting memanggilnya ke salah satu kantor pusat perusahaan yang berlokasi di New York.
Saat Dimitrei memasuki ruangan tersebut, semua mata langsung tertuju padanya. Aura kepemimpinan dan karisma tinggi yang memancar dari dirinya tak terbantahkan.
Ia adalah sosok yang memerintah perusahaan ini dengan tangan besi, dan hari ini, semua orang merasakan sebuah tekanan di dalam kehadirannya.
Thalia, seorang staf yang bekerja di divisi keuangan tengah berada di belakang para Kepala Divisi yang berkumpul di lobby, merasa hatinya berdebar-debar saat Dimitrei mendekat.
Ia berusaha untuk menjaga ketenangannya, tunduk rendah, dan siap menjalankan perintah dari Kepala Divisi Keuangan yang berdiri di dekatnya.
Setiap langkah yang Dimitrei ambil, terasa seperti gempa bumi dalam hidupnya karena dia mendengar reputasi Dimitrei yang cukup menyeramkan dari kalangan pegawai kantor.
Para kepala divisi, yang telah lama mengenal Dimitrei, menyambutnya dengan hormat. Mereka tahu bahwa hari ini adalah hari yang sangat penting bagi perusahaan, dan mereka siap mendukung setiap keputusan yang akan diambil oleh CEO mereka.
Dimitrei tidak membuang waktu. Ia segera mengarahkan langkahnya menuju ruang pertemuan utama di lantai sepuluh gedung tersebut.
Para petinggi perusahaan pun mengikuti langkah Dimitrei yang menuju lift khusus. Thalia pun ikut di dalamnya karena Kepala Divisi-nya menyuruhnya selalu ada di sampingnya.
Di dalam lift tersebut, tampak suasana terlihat canggung dan tak ada pembicaraan sedikit pun dari Dimitrei yang memang sangat irit bicara.
Tak lama kemudian pintu lift terbuka dan Dimitrei melangkah maju lalu tiba-tiba pria itu berhenti dan membuat Thalia yang berjalan menunduk di belakangnya menabrak punggung Dimitrei.
'Shitt!!' umpat Thalia karena pertemuan pertamanya dengan bos besar tampaknya sedang berada dalam masalah.
Dimitrei berbalik dan melihat ke arah Thalia yang masih menunduk.
"Maaf, Tuan.” Thalia berusaha tak gugup dan sangat tenang. Namun wanita itu harus tetap melihat ke arah Dimitrei karena pria itu tak suka jika ada orang yang berbicara dengannya tanpa melakukan kontak mata.
Dimitrei tak menjawab apa pun dan menatap netra teduh Thalia.
"Siapa namamu?" tanya Dimitrei dengan suara beratnya yang terdengar menggetarkan di telinga semua wanita hingga membuat darah Thalia berdesir cepat.
Thalia berusaha sekuat tenaga untuk tak goyah dan gugup menghadapi bosnya yang super duper kharismatik itu.
"Namaku Thalia dan aku berada di Divisi Keuangan, Tuan Uvarov," jawab Thalia dengan tenang dan yakin.
Tak ada yang berani menginterupsi apa yang sedang terjadi saat ini dan semua pegawai yang ada di sekeliling mereka hanya diam saja tanpa berani membuka suara.
Dimitrei maju satu langkah dan wajahnya menunduk lalu berbisik di telinga Thalia.
"Aku suka wangi tubuhmu," bisik Dimitrei yang membuat dada Thalia seolah akan meledak karena tak menyangka Dimitrei akan berkata seperti itu padanya.
Thalia menelan salivanya karena kini tangannya terasa dingin. Dan dia tak bisa menyembunyikan kegugupannya lagi.
Dimitrei lalu melangkah mundur kemudian berbalik dan berjalan kembali menuju ruangan meeting.
John memegang lengan Thalia agar wanita itu cepat tersadar dari rasa gugupnya dan mereka kemudian berjalan mengikuti sang bos besar menuju ruangan meeting.