Suatu hari seorang ksatria yang kehilangan ingatannya terbangun di dalam sebuah rumah dan ternyata itu adalah rumah seorang gadis cantik yang buta bernama Alaina alaisa dan seekor gagak yang bisa berbicara.
Setelah berbincang-bincang akhirnya sang Ksatria di beri nama oleh alaina yaitu ali, mereka pun akhirnya hidup bersama.
Namun tanpa di sadari, awal dari pertemuan itu adalah takdir dari tuhan. karena mereka adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan bumi dari ancaman iblis szamu yang akan bangkit.
Inilah kisah ali dan alaina yang akan memimpin umat manusia memerangi kedzaliman iblis szamu dan pengikutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukron bersyar'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sihir dan lonjakan baru
"Manis dan pahitnya hidup tidak perlu kau risau kan, nikmatilah semuanya secara perlahan, dan jalani semuanya sesuai porsimu"
Pagi hari yang cerah mengawali kehidupan baru ku disini bersama Alaina dan yang lainnya.
"Apa yang sedang ingin kau lakukan, Alaina? Biarkan aku membantumu."Tanyaku.
"Aku ingin membajak tanah ini untuk di tanami beberapa benih sayuran, karena sebentar lagi musim dingin, jadi harus mulai mempersiapkan persediaan makanan." Jawab Alaina.
Aku terkejut mendengar apa yang ia ucap, apakah benar barusan ia berkata ingin membajak tanah? Bagaimana caranya?dia tidak mungkin bisa melakukannya pikirku, karena seperti yang kita semua ketahui, ia buta dan bagaimana cara ia membajak tanah itu dengan benar. jadi aku berinisiatif untuk menggantikannya membajak tanah itu, karena aku tidak mungkin juga membiarkan gadis seperti Alaina melakukan pekerjaan seorang laki-laki.
"Alaina, biar aku saja yang melakukannya sendiri! ..."
"Tidak perlu, itu akan merepotkan mu! ..."
"Tidak merepotkan, hal segini adalah suatu hal yang mudah aku lakukan, jadi biarkan aku saja yang melakukannya ya." Tutur ku sedikit memaksanya.
"Halah, pria lemah sepertimu, tidak akan bisa melakukan nya!" Celoteh Reno.
"Tentu saja bisa, percayalah padaku, aku pasti akan menyelesaikannya dengan cepat!" Jawabku.
"baiklah, jika kau bersikeras, mohon bantuannya! ..."
Aku tidak mungkin membiarkan harga diriku sebagai laki-laki terjatuh, bila hanya sekedar membajak tanah aku pasti bisa melakukannya, ini bukanlah suatu hal yang berat.
Lalu, aku pun mulai membajak tanah ini dengan menggunakan cangkul dan garpu tanah, namun saat baru saja aku mengayunkan cangkul ke tanah, aku tak mengira bila tanah sekitar sini sangat keras untuk di bajak, sepertinya aku butuh tenaga ekstra untuk mencangkul semua tanah ini.
Dua jam telah berlalu begitu saj, akan tetapi hanya beberapa bidang tanah yang baru berhasil aku bajak,tetapi nafasku sudah terengah-engah, kakiku sudah mulai sedikit bergetar, aku tidak menyangka akan semelelahkan ini.
aku pun berdiam sejenak dan memperhatikan sekitar banyak sayur-sayuran yang telah tertanam sebelumnya, aku jadi teringat kembali tentang sebelumnya, tentang Alaina yang ingin membajak tanah ini sendirian, dan itu menimbulkan banyak pertanyaan di benakku, "bagaimana ia bisa melakukannya? dan oh iya, siapa yang menanami semua sayuran-sayuran itu sebelumnya? apakah semua Alaina yang melakukannya?."
"Kerja! kerja! kerja!!! ... oiiiii dasar pria lemah dan bermulut besar! Baru segitu saja sudah lelah, mana ucapan besar mu tadi, yang ingin mengerjakan semuanya! Dasar pembual!" celoteh Reno
Reno selalu bersemangat saat memarahi ku, memang salah aku juga terlalu besar kepala berkata semua itu, karena aku fikir itu bukan lah suatu yang sulit aku lakukan, tapi nasi telah menjadi bubur, aku akan membuktikan perkataanku dan akan menyelesaikan semuanya, karena jadi lelaki harus menepati segala ucapannya.
"Tidak... aku tidak lelah, aku hanya sedang berfikir sejenak tentang mudahnya melakukan semua ini, lihat akan aku selesaikan dalam waktu yang singkat!. " Ucapku menjawab celoteh annya.
"Singkat? Kau tidak lihat udah berapa lama waktu berlalu!" Celoteh Reno.
"Lihat saja!" Jawabku.
Karena aku tidak ingin terdengar lemah dihadapan Alaina, akupun langsung melanjutkan membajak tanah, dengan semua tenaga yang tersisa yang aku miliki, akan ku selesaikan semua ini walaupun aku harus mati.
Namun, tak bertahan lama, tenagaku terkuras semua, karena banyak bebatuan di dalam tanahnya, yang membuat aku semakin kesulitan saat mencangkul tanahnya. Kepalaku mulai pusing dan seluruh badanku bergetar, aku sudah tidak sanggup lagi melanjutkannya, dan akhirnya akupun terjatuh lemas di tanah.
"Hahahaha! Terkapar dia, dasar pria lemah!" Celoteh Reno.
"Ali ...? Apa kamu baik baik saja?" Tanya Alaina dari kejauhan.
"Tidak apa-apa aku hanya kelelahan," jawabku, rasanya sangat memalukan, aku merasa seperti laki laki yang tidak memiliki harga diri, aku sangat malu untuk berhadapan kepada Alaina, mengingat apa yang sudah kukatakan.
"Syukurlah, sekarang kau istirahat saja, biarkan aku yang menyelesaikan itu". Ucap Alaina sambil berjalan ke arahku
Akupun beranjak pergi untuk duduk beristirahat dibawah pohon sambil mengamati apa yang akan di lakukan oleh Alaina saat membajak tanah tersebut, dari kejauhan aku begitu antusias memperhatikan bagaimana cara Alaina menyelesaikan tanah itu.
Terlihat Alaina mulai membentangkan tangannya kearah tanah tersebut, sambil mengucapkan sebuah kalimat sepertinya ia sedang membaca mantra."Wahai peri yang melindungi hutan-hutan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya, berkahi lah tanah ini agar bisa di tanami tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang indah, atas izinmu, Lemah iki, suburlah!"
seketika suasana langsung berubah drastis, pohon-pohon di sekitar tiba-tiba bergemuruh riuh diterpa angin dan terlihat bahwa tangannya mengeluarkan sinar hijau cerah, seketika seluruh tanah sekitar itu langsung bergetar hebat, lalu berhamburan dengan sendirinya, seperti tepung yang tertiup angin. Itu terjadi begitu saja di depan mataku, Akupun takjub sekaligus dibuat bingung dengan apa yang baru saja telah terjadi.
"Terjawab sudah semua rasa penasaran-ku!"
Aku tidak tau ini adalah pertama kalinya atau bukan aku melihat sebuah sihir, karena aku tidak ingat apapun tentang apa yang ada di masa laluku, jadi aku tidak tahu apakah di luaran sana sihir itu ada atau tidak. Tetapi melihat sihir pertama kalinya secara langsung itu sangat hebat, aku jadi ingin bisa melakukannya.
Setelah tanah itu terbahak dengan baik, terlihat Alaina langsung menaburi nya dengan benih-benih sayuran dan sedikit menyiraminya dengan air, setelah itu Alaina tampak kembali membacakan sebuah mantra.
"Apa yang ada disini adalah milikmu, hidup dan matinya, berikanlah kebijaksanaan pada hamba-Mu ini, mekar lah bunga-bunga.... Cres cere!."
Sekali lagi aku dibuat takjub, Dengan anggung dan indah, bibit-bibit yang baru saja tertanam itu, langsung tumbuh perlahan-lahan menjadi bibit-bibit sayuran.
Mengingat apa yang telah ku lakukan sebelumnya , aku sedikit merasa jadi seperti orang bodoh, karena tlah setengah mati membajak tanah sendirian, ternyata itu bisa terselesaikan dengan mudah oleh Alaina dengan sihirnya.
setelah Alaina telah selesai menyelesaikan semuanya, ia datang menghampiriku, dan menanyai soal kondisiku, sepertinya ia sedikit mengkhawatirkan aku. Akupun menjawab bahwa aku baik-baik saja, tak perlu ada yang di khawatirkan. Namun ia tiba-tiba meminta maaf padaku, karena membiarkan aku membajak tanah itu sendirian. Ternyata sebenernya ia ingin menghentikan ku dan ingin memberitahuku, bila semuanya bisa diselesaikan dengan sihir-nya, jadi tidak perlu dibajak manual, karena itu akan sangat melelahkan, namun ketika ia ingin memberitahuku, Alaina di tahan oleh Reno untuk membiarkan aku bekerja sendirian hingga aku kelelahan.
"Sial, ternyata burung sialan itu, sangat kejam!" Gumamku
Aku mengatakan padanya untuk tidak perlu merisaukan hal itu, biar semua itu dijadikan sebagai sebuah pelajaran untuk ku, lagi pula berkebun dan membajak sawah memang seharusnya menjadi tugas seorang laki-laki.
terbesit di dalam hatiku rasa penasaran tentang bagaimana cara Alaina bisa mempelajari sihir, karena aku juga tertarik untuk mempelajarinya, aku pun menanyakan hal itu kepada Alaina.
"Hei Alaina, bagaimana cara kamu bisa menggunakan sihir seperti itu? bisakah kamu mengajari aku caranya?" tanyaku.
ia menjawab dan sambil menceritakan semuanya, bahwa ia bisa melakukannya 3 tahun yang lalu setelah mendiang ibunya meninggal.
Semua berawal setelah Alaina meminum ramuan yang ibunya bawa, yang akhirnya membuat tubuhnya berubah drastis menjadi lebih baik, ia jadi bisa berjalan, berbicara dan penglihatan nya membaik meskipun ia buta, karena tiba-tiba ia seperti bisa melihat meskipun matanya buta, itu adalah kado terakhir yang indah dari mendiang ibunya.
Setelah sebulan berlalu, ketika keadaanya jadi membaik, Alaina menyadari bahwasanya ia harus bisa meneruskan keseharian yang biasa ibunya lakukan, untuk mendapatkan makanan dan untuk bisa bertahan hidup.
Ia juga menerangkan bahwa Reno adalah penyelamat hidupnya, karena Reno lah yang mengajarkan segala sesuatunya kepada Alaina, begitu pula soal sihir, meskipun Reno juga belum bisa melakukannya karena ada suatu hal, akan tetapi ia mengetahui konsep-konsep dasar mengenai sihir. Dengan diajarkan oleh Reno, Alaina pun belajar sihir setiap hari hingga akhirnya ia bisa sampai seperti sekarang, meskipun sampai sekarang ia baru bisa mempelajari sihir-sihir tingkat rendah yang bisa membantunya di kehidupan sehari-hari, sperti sihir yang baru saja ia lakukan.
Alaina menambahkan, bahwa tidak sembarangan orang bisa menggunakan sihir, karena seperti kata ibunya dahulu, bahwa sihir hanya bisa di lakukan oleh orang-orang terpilih yang di cintai oleh sihir, yang bisa mengeluarkan dan mengontrol Mana sihir dari dalam tubuhnya. Namun Kata Alaina bahwasanya diriku ada potensi kemungkinan untuk bisa melakukan sihir, tapi itu hanya kemungkinan kecil bisa terjadi dan itupun hanya sebatas sihir-sihir dasar saja, karena mantra sihir dasar saja membutuhkan mana yang cukup banyak. Dan meski aura yang aku miliki terpancar begitu besar akan tetapi energi mana yang terpancarkan dari diriku sangatlah sedikit, sebab itu kemungkinan aku hanya bisa melakukan sihir-sihir dasar saja, akan tetapi jika kondisi tubuhku di latih dengan maksimal aku bisa melakukan hal yang lebih, kata Alaina.
Fyi :
Aura adalah energi kehidupan seseorang, kita bisa menilai seseorang dari aura yang terpancar darinya, itupun hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bisa melihat aura seseorang.
Mana sihir adalah energi sihir dalam diri seseorang, tanpa adanya sihir seseorang tidak akan bisa melakukan sihir, semakin besar mana sihir yang di miliki seseorang semakin besar juga ia bisa melakukan sihir-sihir yang sangat hebat.
Namun lebih hebat lagi jika seseorang memiliki energi keduanya yang sama kuat, namun itu sangat jarang ada orang yang bisa seperti itu.
Berlanjut pada kisah, setelah mendengarkan penjelasan dari Alaina aku jadi sedikit bersemangat ingin mencoba untuk mempelajari sihir-sihir sederhana yang mungkin bisa aku lakukan, aku harus membujuk Reno agar ia mau mengajariku soal sihir. Namun seperti yang kita ketahui hingga saat ini Reno masih membenciku , meski aku tidak tahu apa yang membuatnya bisa benci padaku,apa karena waktu pertama kali aku bertemu dengannya, aku anggap ia sebagai iblis yang menjelma menjadi burung gagak.
"Meski kau menatapku seperti itu dan bersujud mohon kepadaku, jangan kira aku akan mengajarimu, pria bodoh!" Celoteh Reno.
"Lihat saja, aku akan melakukan sesuatu agar engkau mau mengajariku guru Reno." Ucapku.
"Jangan panggil aku guru, bodoh!" Jawab Reno.
Aku tidak bisa membiarkan hubunganku dan Reno seperti ini terus menerus, dan Aku teringat suatu hal, sesuatu yang amat sangat disukai oleh Reno,dan aku berniat memberikan hal itu kepadanya, kebetulan tadi aku melihat sesuatu dari arah hutan dan itulah hal yang sangat aku butuhkan untuk bisa mendapatkan perhatian dari Reno.
"Alaina, bolehkah aku meminjam busur yang ada di rumahmu?," Tanyaku.
"Apa yang ingin kau lakukan dengan busur itu ali?" Tanya Alaina
"Aku ingin melakukan sesuatu, boleh ya aku pinjam sebentar saja! ..."
"Baiklah, pakai saja." Jawab Alaina.
Setelah mendapatkan izin dari Alaina untuk memakai busur yang ada di rumah, aku langsung bergegas mengambilnya, lalu aku berjalan kembali untuk mencari targetku, namun setelah beberapa kali melihat ke arah hutan dari bawah pohon aku tidak bisa melihat target ku lagi karena terhalang rindangnya pepohonan, aku pun memutuskan untuk naik keatas pohon, agar bisa mendapatkan sudut pandang yang bagus.
"Apa yang kau lakukan itu sia-sia, pria bodoh, tidak mungkin kau melihat hewan dari jarak sejauh ini, dan busur mu tidak akan mengenainya, jadi berhentilah berlagak so hebat!" Celoteh Reno saat aku sedang menaiki pohon.
Aku acuh kan semua perkataan Reno dan memilih focus terhadap apa yang aku cari, dan ketika aku berada diatas pohon, benar saja aku dapat melihat dengan jelas, targetku saat ini adalah hewan rusa yang sedang makan tumbuh-tumbuhan di tepian hutan sebelah sana.
kebetulan anginnya sedang berhembus pelan, sepertinya alam sedang berpihak kepadaku. Aku pun langsung menyetel busur panah ku, setelah itu aku langsung menarik busur inian mengarahkan nya kepada rusa yang ku targetkan.
"Krekekekek....., bwussstttt~" Suara busur panah yang ku hempaskan.
"Buk, buk, buk, ea, ea, ea". Suara burung-burung berterbangan.
Busur panah ku tepat mengenai sasaran dan rusa itu berlarian kedalam hutan,akupun langsung bergegas menarik busur ku untuk yang kedua kalinya, agar rusa itu tidak dapat berlari lagi, tembakan ke dua ku berhasil mengenainya lagi, dan rusa itu langsung terkapar di tanah tidak bisa bergerak lagi. Setelah itu, aku pun langsung menandai posisi dimana ia berada, dan mengira-ngira dengan cepat dimana aku harus mengambilnya
"Seandainya jika aku berlari dari sini kearah hutan dan tiba disana, yang harus ku lakukan adalah berlari menyerong ke sebelah kiri, karena posisi rusa itu berada di angka jam 11." Gumam ku, Setelah selesai mengira ngira akupun langsung melompat dari pohon dan berlari ke hutan untuk mengambil hasil buruan ku.
"Lihat lah" Gumamku, di dalam hati saat melompat dari pohon sambil memandangi Reno sambil menyeringai.
Namun saat ku berlari kearah hutan, Alaina meneriaki ku, untuk tidak berlari kearah hutan, namun aku tidak mendengar apa yang Alaina ucapkan, karena aku sudah berada jauh didepan, dan ternyata Reno terbang mengikuti ku dengan cepat menyusul ku dan berkata, "hei berhenti pria bodoh, jangan berlari kearah hutan, itu sangat berbahaya!" Namun aku tidak mempercayainya, karena aku fikir Reno hanya tidak senang atas hasil yang aku dapatkan. "Aku tidak takut, bilang saja kamu iri dengan apa yang telah aku lakukan, dengan menyuruhku untuk berhenti kan!". Celoteh ku sambil terus berlari kearah hutan.
"Dasar memang orang bodoh, aku sedang serius! Jika Alaina tidak menyuruh ku untuk menghentikan mu, aku tidak akan buang-buang waku untuk mengejar mu! Biar saja kau di makan oleh monster!" Ucap Reno.
Aku sama sekali tidak menggubris apa yang Reno katakan, aku sangat percaya diri walaupun jika ada beruang yang menghalangi ku aku pasti bisa langsung mengalahkannya, dan menambah hasil buruanku.
Tibalah aku di dalam hutan, dan aku berlari kearah rusa yang sudah tampak terlihat dari jauh, namun ketika aku sudah mendekatinya, terdengar gemericik dari dalam hutan, dan deru langkah kaki yang membuat tanah sedikit berguncang, lalu burung burung berterbangan, dan hewan hewan seperti rusa dan lainnya berlarian melewati ku.
"Hruaaaaarrrrrr!!!" Keluar lah beruang grizzly itu tak jauh di depanku, akupun langsung berhenti dan mengumpat dibalik sebuah pohon diikuti dengan Reno, terlihat beruang grizzly yang besar dan sangat menakutkan, seketika nyali ku langsung menciut melihatnya.
Beruang grizzly itu berjalan kearah rusa yang telah mati oleh busurku, sepertinya beruang grizzly terpikat oleh bau darah hewan segar yang baru saja mati yang membuatnya ia berada disini sekarang. Saat beruang grizzly itu ingin mengambil rusa buruanku, aku pun hendak mengendap-endap pergi, namun saat aku hendak berlari aku menoleh kembali ke arah beruang grizzly itu untuk memastikan bahwa ia tidak melihatku, namun saat aku menengok ke belakang, beruang grizzly sedang menatapku dengan tajam dan kita pun berdua saling tatap menatap, aku menatapnya dengan takut sedangkan beruang itu menatapku seperti ingin memangsa ku.
"Hruaaarrrrr!!!" Auman beruang grizzly.
Akupun langsung lari terbirit-birit sekuat tenaga menghindar menjadi santapan beruang grizzly, dalam pelarianku dengan Reno, Reno masih Sempat-sempatnya memarahi ku di sepanjang pelarian kami dari ancaman beruang grizzly.
"SUDAH KU BILANG!" Celoteh Reno.
beruang grizzly berlari sangat cepat, tak butuh lama dengan langkah kaki yang begitu besar ia sudah berada tepat di belakangku, aku hampir kehilangan akal ku, namun aku tak ingin menyerah begitu saja, walaupun jika nantinya aku berhasil tertangkap, setidaknya aku ingin melakukan perlawanan sebelum itu terjadi. Sambil berlari aku menarik busurku dengan sekuat tenaga, dan di saat beruang grizzly itu loncat menerkam kearah ku, aku juga loncat dan menghindar sambil menembakan satu anak panah yang tersisa kearahnya, dan itu tepat mengenai matanya "hruaaarrrrr!" Beruang grizzly itu berteriak kesakitan, namun aku tidak akan berempati kepadanya, karena berempati kepadanya sama saja memberikan nyawaku kepadanya.
Saat ku kira beruang grizzly itu akan menyerah karena telah terkena serangan telak dari ku, akupun berjalan santai, karena nafasku sudah terengah-engah, tapi ternyata bukannya menyerah beruang grizzly itu malah menjadi lebih agresif dan cepat kembali mengejar ku lagi, sepertinya ia sangat marah kepadaku.
"Cepat berlari bodoh! Kita harus melewati hutan untuk selamat!" Ucap Reno.
Akupun langsung dengan cepat kembali berlari dengan separuh nafasku yang tersisa, sejujurnya aku sudah tak sanggup lagi untuk berlari, namun dengan rasa ingin hidup yang begitu kuat aku paksakan tubuhku mencapai batasnya. Pada akhirnya tepi hutan sudah terlihat, dan disaat-saat terakhir, beruang grizzly itu loncat menerkam kearah ku, namun di saat yang tepat akupun langsung melompat keluar sambil berteriak "Aku tak ingin mati!!!".
"Alainaaa!" Teriak Reno.
"Aku berlindung kepadamu, zat yang maha agung, usirlah semua kebatilan yang ada di dunia ini, LAMZADA!"
Ternyata Alaina sudah menunggu kami di tepi hutan, sambil merapal sihirnya untuk melindungi kami, dan beruang grizzly itu terpental ketika ia menabrak dinding sihir dari Alaina, namun itu tak cukup untuk menghentikan amukan dari beruang grizzly yang sangat buas, berulang kali ia membenturkan badannya kearah dinding sihir yang Alaina buat, namun beberapa saat kemudian beruang grizzly itu akhirnya menyerah dan pergi kembali ke dalam hutan.
Akupun ingin berterimakasih kepada Alaina karena telah menyelamatkan ku sekali lagi dari kematian, namun ketika aku hendak berdiri dan mengucapkan terima kasih, aku langsung di tampar keras oleh Alaina.
"Mengapa kau tidak mendengarkan aku! Apa kamu benar-benar bodoh!, hampir saja aku kehilangan seseorang lagi!" Ucap tegas Alaina lalu Ia memeluk erat tubuhku sambil menangis.
Aku sangat merasa bersalah karena telah membuat Alaina menangis mengkhawatirkan diriku, aku pun meminta maaf kepadanya dengan tulus dan berjanji tidak akan mengulangi lagi melakukan tindakan ceroboh seperti tadi. "Aku meminta maaf Alaina, aku berjanji tidak akan mengulangi tindakan bodoh seperti itu lagi, lain waktu sebelum memasuki hutan akan ku pastikan bahwa aku telah aku cukup kuat untuk bertarung melawan beruang grizzly atau yang lainnya, Reno akan melatihku."
"Hah apa kata mu! Tapi baiklah mari kita balas beruang jelek itu lain waktu, aku akan melatih mu, bersiap-siaplah pria bodoh!" Ucap Reno.
"Baik guru! ..." Jawabku dengan lantang.
Mendengar percakapan itu Alaina kembali ceria dan tersenyum, ia mengatakan bahwa ia telah kehabisan kata-kata saat ini untuk menceramahi ku, dan ia berkata bahwa ia percaya padaku bila aku mampu menjadi lebih kuat dan membalas perlakuan beruang grizzly itu.
"Berlatihlah dengan semangat, dan cepatlah menjadi kuat, karena aku ingin kembali merasakan lezatnya sepotong daging lembut hehe". Celoteh Alaina.
Hari yang sulit telah terlewati dan dari ini banyak pencapaian yang telah aku raih, meskipun hampir mati setidaknya itu bisa membuat hubungan ku dengan guru Reno menjadi lebih baik, terimakasih beruang grizzly lain kali Ketika kita kembali bertemu, aku akan memburu dan memakan mu.