Ibu Susu Untuk Mikhayla

"Nggak ada Ris,loe tau kan gimana pengeluaran gue sekarang! benar-benar zonk untuk saat ini"

"Lima juta aja Zam, nanti gue coba minjem sama Vino sisa nya,Gue butuh banget Zam,loe tau kan kalau nggak butuh gue nggak akan begini Zam"mohon Haris

"Beneran nggak ada Ris,maaf banget ya"ujar Azam lalu memutuskan panggilan nya.

Haris benar-benar kacau saat ini di mana dia harus mencari uang untuk deposit rumah sakit ini, satu-satunya barang yang dia punya hanya mobil jika Haris menjualnya bagaimana dia bisa berpergian dan sudah pasti sang istri juga akan marah besar.

"Tak ada jalan lain lagi memang harus mobil ini yang di jadikan uang" ujar Haris segera pergi.

"Kenapa bisa tertabrak dil?"

"Nggak tau bu, penabrak nya lagi ngurus semua administrasi karena Raya harus segera di operasi bu,anak kami sudah meninggal" jawab Haris frustasi

"Astaga, perempuan bodoh dia,jaga kandungan aja nggak becus"

"Bu sekarang bukan waktu nya memarahi Raya dia lagi sekarat bu"

"Kenapa nggak mati aja sekalian biar nggak nyusahin kit Dil, istri kamu itu memang bodoh,bisa nya buat repot orang saja!"

"Bu...." tegur Angga yang mendengar ucapan ibu nya.

"Ibu seharusnya simpati bu,mbak Raya kan menantu ibu dia sedang dalam keadaan sakit"

"Sudah-sudah jangan ribut, Ngga kamu tolong susul itu si penabrak nya kok nggak datang-datang lagi dia ke sini" perintah Fadil

"Iya mas"

Angga segera pergi meninggalkan ibu dan Fadil.

"Sus pasien atas nama Raya sudah bisa di operasi?" tanya Angga

"Belum pak tadi penjamin izin sebentar mau ambil uang di Atm kata nya"

"Dari tadi ya sus?"

"Belum lama juga pak,paling sebentar lagi datang"

Benar saja Haris datang dengan nafas ngos-ngosan.

"Sus,saya deposit 30 juta dulu ya nanti akan saya tambah lagi setelah pasien di rawat" ujar Haris memberikan uang 30 juta pada perawat.

"Iya pak, silahkan di tunggu"

"Jadi kamu penabrak kakak ipar saya" ketus Angga

"Maaf,saya sama sekali nggak lihat kakak kamu,dia datang tiba-tiba hingga saya nggak sempat mengelak"

"Jika terjadi sesuatu pada mbak Raya kamu akan saya jebloskan ke penjara" tekan Angga membuat Haris terdiam,Haris tau kalau saat ini dia salah,dia memang sedang banyak masalah.

"Pasien sudah bisa di bawa ke ruangan operasi" lapor perawat.

Haris berjalan pelan pikiran nya benar-benar kacau saat ini ntah apa salah yang dia lakukan hingga masalah berkali-kali datang pada nya.

****

"Mama kan sudah bilang ke kamu minta cerai aja Hil, laki-laki kaya' Haris itu gampang kamu dapat kan" omel bu Tati mama Hilda

"Bagaimana dengan Mikhayla ma,aku tidak mungkin memisahkan dia dan ayah nya apalagi dia masih bayi butuh sosok ayah"

"Kamu selalu saja tidak menuruti ucapan mama,kamu lihat sekarang dia ntah pergi kemana-mana,dasar lelaki nggak becus dia, istri baru saja melahirkan dia senang-senang di luar sana"

"Sudah lah ma nanti aku tegur dia ma, tolong bantu aku dulu ma diamkan Mikhayla, kepala ku pusing dengar tangisan nya dari tadi ma"

****

"Maaf kan saya buk tapi saya benar-benar tidak melihat mbak itu melintas di depan mobil saya"

"Memang menantu saya itu sering ceroboh saya juga yakin dia yang salah karena dia dari kampung jadi sedikit bodoh" jawab ibu Haris

"Bu" tegur Haris

"Kamu tidak perlu malu mengakui nya Ris memang begitu ada nya istri kamu itu"

"Tapi saya akan bertanggung jawab penuh pada pengobatan nyaa bu,pak Fadil"

"Saya harap istri saya tidak kenapa-kenapa mas meskipun anak kami sudah menjadi korban nya, mau bagaimana lagi ini sudah musibah jika terpukul saya sangat terpukul karena ini anak pertama kami yang sudah lama kami nantikan"

"Sekali lagi saya minta maaf mas Fadil" ujar Haris lagi

Dari tadi ponsel Fadil berbunyi adanya panggilan dari sang kekasih tapi Fadil tidak mau mengangkat nya karena sedang di rumah sakit menunggu operasi sang istri.