NovelToon NovelToon
Batal Nikah

Batal Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Pernikahan yang sudah didepan mata harus batal sepihak karena calon suaminya ternyata sudah menghamili wanita lain, yang merupakan adiknya sendiri, Fauzana harus hidup dalam kesedihan setelah pengkhianatan Erik.

Berharap dukungan keluarga, Fauzana seolah tidak dipedulikan, semua hanya memperdulikan adiknya yang sudah merusak pesta pernikahannya, Apakah yang akan Fauzana lakukan setelah kejadian ini?

Akankah dia bisa kuat menerima takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Empat Belas

"Siapa kamu? Kenapa ada di kamar mandi wanita?" tanya Ana dengan suara penuh penekanan.

Ana menurunkan bajunya. Bukannya takut, pria itu justru tersenyum simpul mendemgar pertanyaan gadis itu.

Melihat pria itu tersenyum, Ana menjadi geram. Tangannya terkepal menahan amarah.

"Kenapa tersenyum? Dasar Oom-oom mesum! Pasti sengaja masuk kamar mandi perempuan untuk melihat gadis-gadis yang ke kamar mandi!" ujar Ana dengan ketus.

Pria itu masih diam, tak ada suara. Dia hanya menaik turunkan alisnya dan mengangkat bahunya, seperti mengatakan ketidak peduliannya. Pria itu lalu berjalan menuju pintu keluar.

Ana yang merasa belum puas menegur pria itu tak terima saat melihat dia ingin pergi. Cepat-cepat menahan dengan memegang pergelangan tangannya.

"Mau lari kemana, Om? Kamu harus dipertemukan dengan pihak keamanan. Jelaskan di pos jaga tujuan dan maksud kamu masuk ke kamar mandi wanita!" ucap Ana dengan penuh keyakinan.

"Kamu yang harus ke pos jaga! Masuk ke kamar mandi pria, pasti ingin mengintip'kan?" tanya pria itu sambil tersenyum mengejek.

Ana lalu melepaskan cekalan tangannya. Dia melihat ke pintu. Ternyata pria itu benar. Dia yang salah masuk kamar mandi. Ana yang merasa malu langsung berjalan keluar.

"Maaf, Om ...," ucap Ana sambil menunduk karena malu.

"Om, kamu panggil saya Om?" tanya pria itu.

"Kamu memang pantas di panggil Om. Jangan merasa muda. Ingat umur, Om!" seru Ana.

Setelah mengucapkan itu, dia langsung berjalan cepat keluar dari kamar mandi. Rasanya malu sekali. Sudah marah-marah ternyata dia yang salah. Ana masuk ke kamar wanita. Dia melihat ke cermin. Wajahnya memerah karena menahan malu.

Setengah jam berlalu, Ana keluar dari kamar mandi dan kembali ke meja kerjanya. Meyda menatap dengan heran melihat sahabatnya sedikit cemberut.

"Kenapa cemberut?" tanya Meyda.

Setahun berteman akrab dengan gadis itu, Meyda sudah hafal dengan sikapnya. Ana pasti sedang kesal jika memasang wajah begitu.

"Aku salah masuk kamar mandi. Ada pria yang aku maki-maki. Padahal aku yang salah masuk kamar. Malu banget," bisik Ana.

Meyda yang mendengar cerita sahabatnya tak bisa menahan tawa. Sehingga mereka menjadi pusat perhatian. Ana lalu mencubit paha gadis itu agar dia bisa diam. Setelah tawanya reda, dia kembali bertanya.

"Terus gimana dengan pria itu?" tanya Meyda lagi.

"Aku segera keluar kamar mandi setelah minta maaf. Dih, malu banget," bisik Ana.

Meyda kembali tertawa membuat mereka kembali jadi perhatian. Ana langsung menutup mulut sahabatnya. Gadis itu memang tak bisa menahan tawa jika mendengar atau melihat hal yang lucu. Pasti tertawa dengan keras secara spontan.

Ana meminta Meyda kembali fokus ke pekerjaan. Sedang asyik mengetik di laptopnya. Salah seorang karyawan menghampiri mereka.

"Maaf Mbak Ana, kamu di panggil atasan. Di minta temui di ruang kerjanya!" ucap karyawan itu.

"Baiklah, terima kasih," balas Ana.

Setelah karyawan itu pergi, Ana menatap Meyda. Gadis itu mendekati sahabatnya.

"Hati-hati, Ana. Banyak yang bilang dia sangat galak. Berbeda dengan bapaknya," bisik Meyda.

"Kamu jangan takut-takuti aku dong. Nanti aku pingsan kamu juga yang repot," bisik Ana lagi.

"Paling aku tinggalin aja," balas Meyda.

"Kamu tak akan tega membiarkan sahabatmu yang cantik dan baik hati ini pingsan," ujar Ana.

"Jangan banyak omong, sana cepat. Nanti kamu tambah dimarahin karena telat," kata Meyda sambil mendorong Ana secara pelan.

Dengan langkah berat, Ana berjalan menuju ruang kerja atasannya. Dia mengetuk pintu perlahan. Terdengar suara sahutan yang mempersilakan masuk. Suara berat dari seorang pria.

Ana membuka pintu perlahan dan berjalan masuk dengan jantung berdetak lebih cepat. Selama setahun bekerja di kantor pusat ini, bertemu Bapak Sandi hanya lima kali saat pengantaran laporan. Selebihnya hanya di serahkan melalui sekretaris saja.

Bapak Sandi terkenal baik dan ramah dengan karyawannya. Sehingga Ana tak begitu takut menghadapinya.

"Selamat sore, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ana.

Pria itu masih menunduk tanpa melihat ke arah Ana. Sehingga wanita itu berpikir jika sang atasan memang sangat sombong. Padahal saat ini gadis itu telah berhadapan dengannya, tapi pria itu tak mengindahkan kehadirannya.

"Mana laporan!" ucapnya dengan tangan yang masih sibuk di laptop.

"Jadi Bapak memanggil saya untuk menyerahkan laporan penjualan?" tanya Ana dengan lugunya.

Ana memang tidak tahu maksudnya di panggil. Karyawan tadi hanya mengatakan jika dia di minta menghadap atasan saja. Salahnya dia juga tak bertanya.

"Jadi kamu pikir aku memanggil kamu untuk apa? Ngajak makan, atau mengajak kencan?" tanya atasannya itu.

Pria itu mengangkat wajahnya. Ana tampak sangat terkejut ketika menyadari siapa atasannya.

"Kamu ternyata ...," ucap atasan Ana yang bernama Rakha.

"Oom ...." Ana berucap spontan menyebut atasannya dengan panggilan oom.

"Oom ... Oom, kapan aku menikah dengan tantemu!" seru Rakha dengan ketus.

Mendengar ucapan Rakha yang ketus membuat Ana sedikit kicep. Dia tak menyangka jika pria yang tadi ada di kamar mandi adalah atasannya. Ana terdiam sambil terus memandangi atasannya tanpa kedip.

"Jangan hanya memandangiku saja! Mana laporannya?" tanya Rakha lagi.

"Laporan ... laporan apa, Pak?" tanya Ana lagi.

"Iya, laporan penjualan. Kamu kira laporan apa?" tanya Rakha dengan suara makin tinggi.

Ana memegang dadanya. Jantungnya berdetak jauh lebih cepat. Dalam hatinya berkata, kenapa juga Rakha yang menjadi atasan. Dia juga mengutuk dirinya yang lemot. Tentu saja laporan penjualan yang diminta karena dia berada di divisi pemasaran.

"Baik, Pak. Akan saya ambil. Nanti saya bawakan lagi," ucap Ana dengan suara pelan.

"Segera ...! Saya tak suka karyawan yang lelet!" seru Rakha.

"Segera, Pak. Saya pamit dulu," jawab Ana.

Ana segera pergi dari ruangan itu. Berjalan cepat menuju meja kerjanya. Sampai di sana dia melihat Meyda yang sedang mengetik.

"Matilah aku, Meyda," ucap Ana begitu dia duduk di kursinya.

Mendengar ucapan Ana, sahabatnya itu menjadi terkejut. Dia langsung menghentikan kegiatannya. memandangi wajah Ana yang terlihat gugup.

"Apa kamu di pecat?" tanya Meyda dengan suara kuatir.

"Bukan di pecat tapi ...."

"Tapi apa ...?" tanya Meyda memotong ucapan sahabatnya. Dia tak sabar menunggu jawaban Ana. Apa yang terjadi dengan gadis itu. Kenapa dia tampak gugup.

"Ternyata atasan kita adalah pria yang aku maki-maki di kamar mandi tadi," ucap Ana pelan, tapi masih dapat di dengar dengan jelas.

"Apa ...?" tanya Meyda dengan suara keras. Dan lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian karyawan lainnya.

1
Tiwik
Luar biasa
yuliana samsiah
wah pulau Batam tempat tinggal ku.bintan kampung ku
Nita Talia
Luar biasa
Jeankoeh Tuuk
cerita pendek yg ok
pertama penuh emosi
lama2 ketenangan serta kebahagiaan untuk keluarga yg baik
Mia Rosita
cerita nya satset
Sri Mutia
Luar biasa
Sri Mutia
jangan bule dong utk Rakha nya
Asnah Br bancin
nyaman banget dipluk sumi
Mei Prw
luar biasa
Maria Lay
gubrakkkkk
Maria Lay
darah cemburu Kevin mendidih
Anonymous
j
tri herninik
Luar biasa
Iim Ambarwati
lnjuut tambah sukses
Iim Ambarwati
dengan lahirnya putra nya Kel menjadi tambah gayeng
Iim Ambarwati
lnjuut
Lisa Virgiyanti
👍👍👍
lanny trianawati
Luar biasa
Iim Ambarwati
lngs positip...👍👍👍
Iim Ambarwati
ngapain Kartika..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!