Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA TIGA BELAS
Kinara sebal karena Alhambra membiarkan dirinya tertidur di kelas. Yang seharusnya tujuan mereka untuk mengikuti mata kuliah, justru digunakan untuk tidur-tiduran.
Keduanya sudah duduk kembali di jok penumpang bagian belakang mobil mewah limited edition yang bahkan sering digunakan menarik orderan taksi online Kinara.
"Ki--" Sebutan Alhambra mengundang tolehan kepala Kinara hingga kernyitan sinisnya.
"Kenapa tidak dilanjutkan? Kenapa berhenti di Ki saja hmm? Orang yang mendengar akan berpikir kamu menyebut ku, Aki-aki atau, Ki Sanak--"
Alhambra tertawa, dia bahkan tidak berpikir ke sana sama sekali. "Kamu saja panggil aku, Bra! Kalau begitu kenapa nggak sebutin kutang sekalian?!"
Hahaha, Kinara tertawa samar. "Lucu sekali. Tapi aku tidak suka sebutan, Ki--"
"Kalau begitu stop panggil aku Bra!" sergah Alhambra.
Ya Tuhan, ini masalah sepele bukan? Tapi, kenapa harus diperdebatkan? Ah, entahlah kapan mereka tidak berantem, tapi, selama tiga minggu menikah dengan Alhambra, Kinara merasa lebih banyak jengkelnya dari pada senangnya.
"Bukannya ujung nama kamu Bra? Biasanya orang-orang akan sebut ujung nama untuk panggilan singkat, dan nama Kinara akan lebih baik disebut Nara dari pada Ki!"
Alhambra berdecak. "Nara kebagusan. Ki udah paling bener!"
"Terserah kamu saja, kutang!" sela Kinara, lalu kembali fokus pada jalanan kota Jakarta yang sedikit lebih terkondisi meski menjelang weekend.
"Ki...," sebut Alhambra kembali. Kali ini, tampaknya Kinara tidak akan lagi protes.
"Kemarin kamu bilang, alasan kamu menikah dengan ku karena hutang Papa kamu?"
"Hmm." Memang benar demikian, Kinara tidak akan menikah jika tidak karena Miranda.
Alhambra menghela pelan. "Kalau seandainya, hutang Papa kamu hanya karangan Mama kamu saja--"
"Kamu nuduh Mama curang?" Kinara melirik serius suaminya. Tuduhan itu, tidak membuat Kinara suka jujur saja.
"Ini hanya seandainya," sambung Alhambra.
"Aku akan sangat kecewa."
Kinara amat sangat kecewa jika Miranda berbuat curang. Sudah sejauh ini yang dia lakukan untuk ibu tirinya, apa masih pantas Miranda mencuranginya?
Alhambra tak meneruskan obrolan. Kinara pasti akan benar-benar kecewa jika tahu fakta yang sebenarnya; pernikahan mereka bukan karena hutang piutang, sepeserpun ayah Kinara tidak berhutang pada keluarganya.
Nyatanya, justru Daddy Sky yang memberikan banyak uang untuk pernikahan mereka, karena sebelumnya Daddy Sky sendiri yang berjanji akan memberikan banyak uang jika Echy mau menikah dengan Alhambra, dan uang tetap diberikan meski Kinara yang pada akhirnya menikah dengannya.
...\=//°°°®™©™°°°//\=...
Pagi hari, Apartemen Millers corpora.
"Bra!!"
Kinara baru keluar dari kamar mandi, masih mengenakan handuk yang dililitkan ke sebagian tubuh, dan kabar gembira dari Galang membuat Kinara terlonjak kegirangan.
"Bangun, Bra!!" Kinara mendatangi sofa, mencondongkan tubuh demi menepuk-nepuk pipi Alhambra yang lantas menggeliat.
Alhambra sedikit terkejut merasai dinginnya telapak tangan istrinya. "Hmm--" Alhambra membuka mata pelan.
Kinara mungkin lupa, tubuhnya masih belum mengenakan apa pun selain sehelai handuk yang membelitnya sekarang. Baru saja terjaga, mata Alhambra jadi harus sarapan belahan dada yang dipenuhi bulir-bulir air.
"Bangun!"
Alhambra meraih pergelangan tangan Kinara untuk diarahkan ke bagian intinya. "Sudah bangun. Pegang aja kalo nggak percaya."
"Hambra!!" Bukan memegang seperti harapan Alhambra, Kinara menamparnya.
"Argh!!" Alhambra berteriak. "Sakit, Kinara!"
"Cepetan melek!" Kinara harus sampaikan sesuatu, informasi terkait lukisan Alhambra.
Alhambra beranjak setelah Kinara bantu untuk duduk, dan sejauh ini Kinara masih belum sadar jika tubuhnya menjadi wisata otak mesum suaminya.
"Ada apa lagi?"
Kinara menunjukan layar ponselnya, di mana kabar baik baru saja didapat. "Sketsa 3D kamu yang kemarin aku kirim ke Galang, ditawari ikut kontes! Lihat nama pena yang ikut evaluasi, AMR."
"Serius?!"
Jujur saja, Alhambra tidak pernah mengikuti kontes apa pun sebab Daddy Sky tak pernah mengizinkannya. Alasannya; Alhambra akan lebih malas belajar jika sudah puas dengan pencapaian di hobby saja.
"Iya!!" Kinara bersyukur berkali-kali. Walau detik berikutnya, Kinara meredup senyum yang barusan mengembang. Hanya karena raut muka Alhambra tidak tampak bahagia.
"Kita akan tetap lanjutkan ikut kontes kan?"
Kinara semakin mencebik saat Alhambra menghela napas seolah tidak suka. Yah, Alhambra tidak ingin Daddy Sky tahu dan Kinara juga akan ikut mendapat hukuman.
"Please!"
Namum, permohonan Kinara dengan menyatukan kedua tangannya, lumayan mampu meruntuhkan pendirian Alhambra.
"Buat kamu mungkin hadiahnya tidak besar, tapi kalau sketsa 3D kamu beneran menang, hadiahnya bisa buat bantu anak-anak panti asuhan luar biasa, loh."
Kinara lantas menyerah setelah Alhambra memalingkan wajah ke arah lain. "Tapi aku tidak memaksa karena semua keputusan ada di tangan mu."
"Sebagai pria lumpuh, aku merasa dieksploitasi. Tapi, boleh juga ikut kontes."
"Serius?!" Kinara mendadak sumringah.
"Hmm." Sudah setuju tapi, Alhambra masih menampilkan raut pucat bahkan mengusap keningnya beberapa kali.
"Kamu terpaksa, ya? Kenapa masih murung begitu mukanya?"
"Aku pening melihat tubuhmu."
Sontak, Kinara melotot penuh, dia lalu tatap bagian tubuhnya, dan sialnya handuk putih itu sudah turun ke lantai. Kinara sendiri tidak tahu, sedari kapan handuknya terjatuh.
"Huaaa!!"
Alhambra menutup kedua telinganya seraya terpejam. Ah Tuhan, rupanya Kinara baru sadar jika sedari tadi lekukan mulus nan ranum membuat milik Alhambra berdangdut ria.
Hanya kakinya yang lumpuh, tidak dengan otak mesumnya tentu saja. Bahkan, Alhambra harus merasakan sakitnya ingin memuncak tapi tidak bisa melakukannya.
"Dia sengaja telanjang di depan ku supaya aku setuju ikut pameran, pasti."
Tak lama, Kinara kembali tiba di depan Alhambra sudah lengkap dengan pakaian longgar. Sekarang, giliran Alhambra yang harus dibantu mandi seperti biasanya.
Namun, agaknya kali ini keduanya harus mengalami canggung dadakan setelah insiden handuk turun yang tadi. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya, Kinara pamer seluruh tubuh pada suaminya.
"Biar aku mandi sendiri saja."
Kinara cukup lega karena Alhambra pengertian sekali. Tanpa tahu, jika di balik pengertian suaminya ada hal yang akan dilakukan bersama baby oil mungkin.
makasih outhor kesayangan,rasanya gak mau berenti baca,,kayaknya mau nambah deeeh ciuuus
udah dech ki.. kamu mah kalah ilmu kl sdh dgn daddy sky🤣🤣🤣