Ig : @ai.sah562
Bismillahirrahmanirrahim
Diana mendapati kenyataan jika suaminya membawa istri barunya di satu atap yang sama. Kehidupannya semakin pelik di saat perlakuan kasar ia dapatkan.
Alasan pun terkuak kenapa suaminya sampai tega menyakitinya. Namun, Diana masih berusaha bertahan berharap suaminya menyadari perasaannya. Hingga dimana ia tak bisa lagi bertahan membuat dirinya meminta.
"TALAK AKU!"
Akankah Diana kembali lagi dengan suaminya di saat keduanya sudah resmi bercerai? Ataukah Diana mendapatkan kebahagiaan baru bersama pria lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Tuduhan
"Apa maksudmu..?" Diana sungguh tidak mengerti atas lantaran perkataan mereka yang tertuju padanya.
Begitupun dengan Cici yang juga sama-sama belum mengerti. Tetapi, pandangan semua orang menatap jijik pada Diana.
"Masa kau tidak mengerti maksudku? semua murid kampus juga sudah tahu jika kau adalah wanita murahan yang suka menjajakan tubuhnya ke pada setiap pria."
Diana di buat bingung. "Murahan? Aku tidak pernah menjajakan tubuhku? Kamu jangan main fitnah orang."
"Dee, ini sebenarnya ada apa sih? Kenapa mereka bilang kamu murahan?"
"Aku juga tidak tahu, Ci. Aku bingung."
"Mending kalian buka saja sosmed kampus! Di situ tertera gambar tidak senonoh yang dilakukan Diana. Menjijikan. Cantik-cantik kok pe lacur, pintar-pintar kok ja lang," cebik mahasiswi lainnya.
Cici segera mengambil ponselnya, dia membuka sosmed khusus kampus. Diana memperhatikan ponsel Cici. Mata keduanya seketika terbelalak melihat gambar tersebut.
Sebuah foto dimana Diana tertidur pulas terlentang di tutupi selimut sampai dada berada di pelukan seorang pria yang hanya tertutup selimut di bagian pinggang ke bawah dengan tubuh tanpa pakaian. Tetapi, wajah pria itu di tutupi striker.
Caption nya adalah : 'PELAYANANNYA SUNGGUH LUAR BIASA. SAYA SAMPAI BEBERAPA KALI MENCAPAI *******. TERIMA KASIH, SAYANG.'
"Dee..! Dia..?"
Diana mengangguk. "Mas Danu."
"Tapi maksud nya ini apa? Kenapa Dia menuliskan caption seperti ini? Tujuannya apa? Sedangkan banyak orang yang tidak mengetahui statusmu."
Diana juga bingung, dia yakin yang mengambil gambarnya adalah suaminya. Tapi, kenapa di posting begini?
"Hei, berapa harga mu semalam nya? Aku mau dong memboking mu malam ini." goda salah satu pria yang sedari awal menyukai Diana namun tidak bisa karena Diana selalu jual mahal.
"Aku bukan wanita bayaran!" pekik Diana lalu berlari menghindari tatapan nakal para pria serta tatapan jijik lainnya.
Cici mengejar Diana. "Dee, kau harus bilang pada mereka kalau kau sudah menikah."
"Hei.. murahan, ngapain kau masih berkeliaran di kampus? Mending kau keluar saja dari sini. Mencoreng nama baik kampus saja!" sergah seorang wanita yang tidak suka pada Diana karena menjadi saingannya. Dia tidak menyukai Diana sebab banyak pria yang menyukai Diana.
"Hei menor, Diana bukan wanita murahan. Orang yang ada di gambar itu suaminya. Kau jangan main fitnah, ya." seru Cici geram orang-orang menuduh Diana murahan.
"Halah, kau dan dia sama saja. Sama-sama murahan sama-sama kotor. Pastinya kau membela wanita murahan ini." balasnya dengan sinis mendelik tajam nan menjijikan.
Diana menarik Cici, dia ingin mencari suaminya. "Ci, percuma menjelaskan kalau mereka tidak percaya kepada kita. Aku mau mencari keberadaan Mas Danu. Ayo!"
"Ya, lebih baik kamu minta penjelasan pada Pak Zio mengenai ini," seru Cici.
"Pak Zio? Hei... jangan tuduh pak Zio lah pria itu. Tidak mungkin Pak Zio yang tampan, gagah itu berhubungan dengan wanita seperti mu. Dia itu pria terhormat." teriak wanita tadi sempat mendengar Diana dan Cici membicarakan Pak Zio, dosen tampan kesayangan mereka.
"Aku tidak menuduhnya. Pria itu memang suaminya Diana, Pak Zio. Aku tidak berbohong." Jawab Cici.
"Dee, jawab dong. Kamu jangan diam saja di saat orang-orang menuduh mu seperti ini," lanjut Cici kesal Diana seakan bungkam dan terlihat bingung.
"Pria itu memang pak Zio. Dia suamiku. Aku tidak mungkin tidur dengan pria lain selain suamiku sendiri," balas Diana bersuara.
"Hahahaha kalian dengar? Wanita murahan ini mengaku-ngaku menjadi istrinya Pak Zio. Mimpimu ketinggian, wahai nona ja lang."
Semua orang tertawa sinis meragukan kejujuran Diana dan Cici. Mereka tidak mempercayai itu semua. Mereka memang tahu jika Pak Zio sudah menikah. Tetapi, mereka tidak tahu wajah istri nya Pak Zio. Dan di saat Diana mengaku sebagai istrinya Pak Zio, semua orang tidak percaya.
Diana tidak mendengarkan, dia melanjutkan tujuannya mencari Suaminya ke ruangan dosen. Cici juga ikutan mengajar Diana.
Sungguh, Diana tidak mengerti maksud dari semua ini? Kenapa suaminya menyebarkan foto mereka berdua tapi hanya wajah dia yang diperlihatkan dan captionnya seperti menunjukkan jika dia wanita murahan.
Tak terasa air mata Diana menetes di saat ia tengah berlari menyusuri koridor kampus menuju ruangan dosen. Bisikan, cibiran dari orang-orang sungguh membuatnya sakit hati. Baru saja semalam mereka bermesraan layaknya pasangan romantis pada umumnya, tapi sekarang, Diana kembali di buat kecewa atas foto yang tersebar di media sosial.
"Pak Zio.." pekik Diana saat tiba di ruangan para dosen. Dia celingukan mencari keberadaan Zio. Namun, ia tidak menemukannya.
"Hei, ngapain kau teriak-teriak di ruangan dosen, hah? tidak punya sopan santun." seru salah satu dosen wanita.
"Di mana Pak Zio? Di mana dia?" Diana tidak peduli lagi tatapan orang-orang yang menatapnya aneh.
"Ngapain kamu mencari pak Zio? Dia belum datang."
"Dee, sepertinya Pak Zio memang belum datang. Kita tunggu dia datang saja, ya." ajak Cici merasa kasihan Diana di permainkan seperti ini. Hatinya ikut sakit atas apa yang terjadi padanya.
"Eh, kau kan wanita yang ada di sosmed khusus kampus kita? Kau kan tidur bareng pria tanpa ikatan pernikahan?" seru wanita seorang dosen juga.
Para dosen menatap Diana, mereka memperhatikannya.
"Iya, benar, dia wanitanya. Sungguh memalukan perbuatan yang gadis ini lakukan. dia sudah mencemarkan nama baik sekolah kita. Kalau sampai pemilik kampus ini tahu, kita semua bisa terkena imbasnya."
Diana menggelengkan kepalanya, "Tidak, saya tidak seperti yang kalian pikirkan dia suami saya. Saya tidak mungkin melakukan hal di luar kepercayaan saya."
"Sudahlah, mending keluarkan saja gadis ini dari kampus! Membuat malu saja."
"Benar, keluarkan saja dia!" seru yang lainnya menyetujui Diana di keluarkan.
"Tidak, Pak, Bu. Jangan keluarkan saya, saya tidak melakukan apapun. Dia beneran suami saya. Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Saya tidak seperti itu," Diana mencoba menjelaskan segalanya jika dia bukanlah wanita seperti itu.
Dosen wanita bernama Bu Wulan itu mendekati Diana. Dia menarik tangan Diana membawanya keluar ruangan dosen.
"Bu, Diana tidak salah," bela Cici.
"Mulai saat ini, saya DO kamu dari kampus ini. Kami tidak ingin memiliki murid pe lacur seperti mu!" sergah Bu Wulan mendorong tubuh Diana.
Grep...
Untung ada seseorang yang menangkapnya sehingga Diana tidak jatuh.
"Ada apa ini?"
Diana mendongak, dia yang sudah menangis merasa senang suaminya telah tiba. Cici mematung merasa kan hal berbeda. Dia merasa semua tidak akan baik-baik saja.
"Mas, bilang pada mereka semua kalau aku tidak seperti yang mereka pikir. Bilang pada mereka kalau pria yang tersebar luas itu kamu, Mas. Bilang pada mereka kalau kita sudah menikah, bilang pada mereka kalau kamu itu suamiku dan aku ini istrimu," pinta Diana menatap Danu dengan air mata terus membasahinya.
"Kita menikah? Aku suamimu? Kamu istriku? Kamu jangan ngaku-ngaku."
Deg....