Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
"Makasih ya mas udah antarin aku dan Gala pulang". Ucap Naretta saat kedua nya sudah sampai dirumah Papa Anggara .
"Jangan berterimakasih karena itu sudah menjadi tanggungjawab ku . Tak mungkin aku membiarkan ibu dari anak ku berjalan sendirian sambil menggendong bayi tampan ku ini ". Kata Kaivan sambil mengusap lembut pipi baby Gala .
Naretta keluar dari mobil dan mengambil perlengkapan baby Gala , tapi dengan sigap Kaivan merebutnya dan membawa nya .
"Biar aku saja , kamu masuk duluan dan tunjukkan dimana kamar nya ". Ujar Kaivan
Naretta segera membuka pintu rumah dan langsung naik ke lantai atas dimana kamar nya berada .
Ceklekkk ..
Naretta membuka pintu kamar nya , rasanya masih sama saat dirinya belum menikah . Hiasan-hiasan ornamen cantik hasil karya tangannya bersusun apik ditembok .
"Taruh situ aja mas tas nya , nanti biar aku susun ". Pinta Naretta .
Kaivan menyisiri setiap sudut kamar Naretta . Kamar itu terlihat bersih dan rapi juga wangi . Mungkin karena bibi selalu membersihkan dan merawat kamar Naretta jadi tidak ada debu atau pun barang yang berantakan .
"Apa tidak ada box bayi ?" tanya Kaivan
"Aku belum sempat membeli nya mas , karena aku meminta mas Dean untuk menemani ku berbelanja keperluan Gala dia belum ada waktu ". Ucap Naretta jujur
Kaivan menghela nafas pelan ."Ya sudah nanti aku suruh Asisten Reno untuk membeli segala keperluan Gala , untuk sementara Gala biar tidur satu ranjang dengan mu . Tak apa kan ?"
Naretta tersenyum ,"Gapapa mas , bukankah lebih bagus jika Gala tidur bersama ibu nya . Itu bisa mendekatkan ikatan batin antara ibu dan anak ". Sahut Naretta
"Ya sudah sekarang tidur dulu Gala diranjang , kau pasti lelah dari tadi menggendong nya ". Perintah Kaivan .
Naretta menurut dan segera membaringkan Gala diranjang dengan perlahan kemudian dirinya menaruh bantal disisi kanan dan kiri baby Gala .
Kaivan mengangkat kursi dibawah meja rias lalu membawa nya didepan Naretta , kemudian dirinya duduk disitu . Tangan nya terulur menyentuh tangan Naretta .
"Nar .."panggilnya
Naretta menoleh dan menatap wajah tampan Kaivan .
"Boleh ku katakan sekali lagi ?" ucap Kaivan
"Katakan apa mas ?". Tanya Naretta penasaran
"Mau kah kau menikah dengan ku dan menemaniku hingga akhir usia ku ?" Kata Kaivan lembut , sorot mata nya yang tajam menatap Naretta .
Tak ada jawaban dari Naretta , dirinya masih bimbang harus menjawab apa . Belum siap untuk nya kembali membuka hati untuk menjalin hubungan lagi , Naretta masih trauma . Sakit hati nya saja belum sembuh .
"Ku beri waktu satu bulan , tapi aku berharap seminggu dari sekarang kamu sudah menjawab lamaran ku ini . Maaf mungkin ini seromantis difilm-film yang pernah kamu tonton , tapi percayalah perasaanku tidak main-main ". Ucap Kaivan
"Ya sudah kamu istirahatlah , aku akan kembali ke kantor . Jaga dirimu juga Gala , kabari aku jika ada apa-apa . Kau paham ?" lanjut nya lalu berdiri dari duduknya . Tak lupa Kaivan mengecup sekilas kening Naretta sebelum keluar dari kamar wanita itu .
.
.
.
Tokk ... Tokk ... Tokk ...
"Sayang apa kamu ada didalam ini mamah ?" panggil mama Tesa dari luar pintu kamar Naretta .
"Iya ma , masuk saja pintu gak Reta kunci kok ". jawab Naretta juga berteriak , dirinya tak bisa membukakan pintu karena baby Gala sedang menyusu .
Mama Tesa masuk dan melihat Naretta sedang memberikan ASI untuk baby Gala . Kemudian mama Tesa duduk disamping Naretta dan menatap baby Gala yang kembali memejamkan mata nya .
"Sini , biar mama pindahin Gala keranjang . Kamu turun makan malam dulu , kata papa ada hal yang ingin dibicarakan ". Ucap Mama Tesa lalu mengulurkan tangannya untuk meminta baby Gala .
"Papa mau ngomongin apa mah ?" tanya Naretta penasaran
"Mamah gak tau , nanti kamu tanya langsung aja sama papa . Ya udah kamu makan malam dulu gih biar nanti pas Gala haus kamu gak kelaparan ". Sahut mama Tesa
Naretta mengangguk dan lekas turun menemui papa Anggara .
Disana Papa Anggara menunggu Naretta diruang makan .
"Pah .." sapa Naretta
Papa Anggara mendongak menatap Naretta yang berjalan kearah nya .
"Makan lah dulu , setelah itu temui Papa di ruang kerja ". Pinta Papa Anggara kemudian pergi menuju ruang kerja nya .
Naretta lalu mengambil makanan dan memakannya dengan cepat . Tak lupa setelah menghabiskan makannya Naretta juga menaruh piring kotor nya kedapur dan mencuci nya .
Memang rumah papa Anggara memiliki pembantu , hanya saja jam kerja nya cuma sampai sore hari .
Tokk ... Tokk ..
"Pah ini Naretta ". Teriak nya dari luar ruang kerja papa Anggara
"Masukkk ". Jawab papa Anggara
Setelah itu Naretta masuk dan melangkah kearah meja kerja papa Anggara .
"Duduklah , ada hal yang ingin papa omongin ". Ucap papa Anggara
"Ada apa Pah , kayak nya serius banget ". Kata Naretta penasaran .
Papa Anggara menarik nafas sebelum mulai berbicara . "Seminggu yang lalu , Kaivan meminta restu dari papah untuk melamar mu . Dia juga berjanji akan menyerahkan seluruh aset yang dia miliki dan juga perusahaan menjadi atas nama mu , jika dia berani menyakiti mu . Apa Kaivan juga memberi tahu mu ?" tanya papa Anggara
Naretta mengangguk ,"Iya Pah , Mas Kai udah beberapa kali ini melamar Naretta sejak sidang perceraian Naretta dengan mas Dean selesai . Tapi mas Kai tidak mengatakan atas aset juga perusahaan , toh Naretta juga tidak membutuhkannya. Naretta bisa pegang perusahaan papa Kalau Naretta mau ". Jawab Naretta
"Good job , kau harus jadi wanita yang mandiri dan jangan sampai bergantung pada laki-laki . Yang jadi pertanyaan papa , apa kamu menerima lamaran Kaivan ?" tanya Papa Anggara lagi
Naretta menghela nafas kasar lalu menggeleng ."Naretta bingung pah , trauma yang mas Dean tinggalkan didalam pernikahan masih membekas dihati Naretta . Gak mudah buat Naretta buka hati kembali , tapi Mas Kai memberikan Naretta waktu satu bulan untuk memberikan jawaban atas lamaran itu . Naretta bingung Pah , harus bagaimana ?" ucap Naretta mengungkapkan segala kegundahan dalam hatinya
"Papa tau , jangan dipaksa dan ikuti kata hati mu . Saran papa mending kamu jalani saja dulu siapa tau Kaivan bisa menjadi penyembuh atas luka dan trauma mu ". tutur Papa Anggara memberikan wejangan untuk Naretta
"Iya Pah , makasih papa selalu dukung apapun keputusan Naretta . Naretta sayang papah ". Ucap Naretta lalu menghambur memeluk sang papa .
"Apapun akan papa lakukan demi masa depan mu . Ya sudah sekarang kembali lah kamar dan temani cucu ku tidur . Kau masih perlu banyak istirahat , panggil mama atau papa jika Gala rewel tengah malam ". Kata Papa Anggara
Naretta mengangguk lalu melangkah keluar dari ruang kerja papa Anggara .
Setelah kepergian Naretta , Papa Anggara melamun memikirkan keadaan putri nya yang harus mengalami kehancuran rumah tangga . Papa Anggara berharap semoga Kaivan bisa menjadi sumber kebahagiaan Naretta kelak .
.
.
.